Anda di halaman 1dari 21

TROMBOSIS VENA DALAM

T I F FA N Y C I N DY
10 2 01 21 97
F1
SKENARIO 1
Seorang laki-laki berusia 65 tahun yang sedang dirawat
di ruang rawat inap dikonsulkan dengan keluhan betis
kirinya sakit disertai bengkak dan kemerahan sejak 4
jam yang lalu. Pasien tersebut sudah 2 hari dirawat
setelah menjalani operasi penggantian sendi panggul
kiri 2 hari yang lalu.
MIND MAP

Penatalaksanaa
n Komplikasi
Prognosis
Gejala Klinis

Anamnesis RM
Patofisiologi
Pemeriksaa
n
Epidemiologi
Diagnosis Etiologi
PEMBAHASAN
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pribadi

Dari anamnesis diketahui pasien seorang laki laki usia 65


tahun mengeluh betis kirinya sakit, bengkak dan kemerahan
sejak 4 jam yang lalu dan ia telah menjalani operasi
penggantian sendi panggul kiri 2 hari yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
Look ( inspeksi )
Feel ( palpasi )
Move ( gerak )

Pada pasien tersebut ditemukan kemerahan dan


bengkak pada betis kiri nya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologis :
1. venografi
2. Ultrasonografi (USG) Doppler
3. MRI

Pemeriksan laboratorium
D-dimer
Working Diagnosis
Trombosis Vena Dalam
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Superfiscial tromboflebitis
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
2. Lymphedema
3. Peripheral artery
disease
4. Vaskulitis
ETIOLOGI
Kerusakan sel endotel

Hiperkoagulasi
( Resistensi aktif protein C, Sindrom antifosfolipid, Defisiensi
Antitrombin III, Defisiensi Protein C dan S)
Stasis
( Gagal jantung kongestif, Hiperviskositas, Tirah baring yang terlalu
lama)
EPIDEMIOLOGI
Trombosis vena dalam terjadi kira-kira 1 per 1000 orang per
tahun.
Sedikit dijumpai pada anak-anak.
Rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1:1,2.
Kira-kira 1-5% menyebabkan kematian akibat komplikasi.
terjadi pada umur lebih dari 40 tahun.
PATOFISIOLOGI

kombinasi dari tiga faktor (Trias Virchow) :


adanya stasis aliran darah
jejas pada endotel pembuluh darah vena
keadaan hiperkoagulabilitas.
GEJALA KLINIS
50% dari semua pasien tidak menunjukan gejala
Obstruksi vena profunda dari tungkai menghasilkan edema dan
pembengkakan ekstremitas
Teraba hangat
Nyeri tekan terjadi kemudian; terdeteksi dengan palpasi ringan
pada tungkai
Tanda human ( nyeri pada betis setelah dorsofleksi kaki).
FAKTOR RISIKO

Tindakan operatif
Kehamilan dan persalinan
Infark miokard
Payah jantung
Obat-obatan kontrasepsi oral
Obesitas dan varices
PENATALAKSANAAN

Medica mentosa:
1. Antikoagulan -> Unfractionated heparin (UFH)
->(Low Molecular Weight
Heparin/LMWH)
2. Warfarin -> terapi jangka panjang, antikoagulan oral
3. Terapi trombolitik -> bertujuan untuk melisiskan
thrombus secara cepat

Non medica mentosa


KOMPLIKASI

Embolisasi pulmonalis
Adalah proses dengan bekuan darah dalam system vena
profunda, terlepas dari dinding pembuluh dan masuk ke
sirkulasi pulmonalis.
Sindroma pasca phlebitis
Sindroma ini merupakan akibat langsung kerusakan katup
vena oleh thrombus yang menimbulkan peningkatan
tekanan hidrostatik yang normalnya mengalirkan darah dari
vena superfisialis ke system vena profunda.
PROGNOSIS

Semua pasien dengan trombosis vena dalam pada masa yang


lama mempunyai resiko terjadinya insufisiensi vena
kronik. Kira-kira 20% pasien dengan DVT yang tidak
ditangani dapat berkembang menjadi emboli paru, dan 10-
20% dapat menyebabkan kematian. Dengan antikoagulan
terapi angka kematian dapat menurun hingga 5 sampai 10
kali.
KESIMPULAN

Seorang laki-laki berusia 65 tahun yang sedang


dirawat di ruang rawat inap dikonsulkan dengan
keluhan betis kirinya sakit disertai bengkak dan
kemerahan sejak 4 jam yang lalu. Pasien tersebut
sudah 2 hari dirawat setelah menjalani operasi
penggantian sendi panggul kiri 2 hari yang lalu
menderita trombosis vena dalam atau deep vein
thrombosis. Hipotesis diterima.

Anda mungkin juga menyukai