Anda di halaman 1dari 18

NEFROLITIASIS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

SILVIA LESTARI NIM : 2019.B.20.0507

YENI YULI ASTUTI NIM : 2019.B.20.0510


2.1.1 PENGERTIAN
•Nefrolitiasis merujuk pada batu ginjal. Batu atau kalkuli dibentuk di dalam saluran saluran kemih
mulai dari ginjal ke kandung kemih oleh kristalisasi dari substansi ekskresi di dalam urine (Nursalam,
2011:65).

•Mary Baradero (2015:59) mendefinisikan nefrolitiasis adalah batu ginjal yang ditemukan didalam


ginjal, yang merupakan pengkristalan mineral yang mengelilingi zat organik, misalnya nanah, darah, atau
sel yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium (oksalat dan fosfat) atau magnesium
fosfat dan asam urat.
2.1.2 ANATOMI FISIOLOGI
Ginjal adalah organ ekskresi dalam
vertebrata yang berbentuk mirip kacang.Sebagai
bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea) dari darah
dan membuangnya bersama dengan bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari
ginjal danpenyakitnya disebut nefrologi.
2.1.3 ETIOLOGI
a. Factor endogen :

• Hyperkalsemia : Meningkatnya kalsium dalam darah

• Hyperkasiuria : Meningkatnya kalsium dalam urin

• Ph urin lebih dari 7,6

• Kelebihan pemasukan cairan dalam tubuh yang bertolak belakang dengan


keseimbangan cairan yang masuk dalam tubuh
b. Factor eksogen :

1. Air minum

Kurang minum atau kurang mengkonsumsi air mengakibatkan terjadinya pengendapan kalsium dalam
pelvis renal akibat ketidak seimbangan cairan yang masuk

2. Suhu

Tempar yang bersuhu panas menyebabkan banyaknya pengeluaran keringat,yang akan mempermudah
pengurangan produksi urin dan mempermudah terbentuknya batu.

3. Makanan

Kurangnya mengkonsumsi protein dapat menjadi factor terbentuknya batu

4. Dehidrasi

Kurangnya pemasukan cairan dalam tubuh juga ikut membantu proses pembentukan urin.
2.1.4 PATOFISIOLOGI
Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan matriks seperti pus darah, jaringan
yang tidak vital dan tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-kira tiga perempat dari
batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan cistien.peningkatan konsentrasi larutan akibat dari
intake yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organic akibat infeksi saluran kemih
atau urin ststis sehingga membuat tempat untuk pembentukan batu. Ditambah dengan adanya
infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh produksi ammonium yang berakibat presipitasi
kalsium dan magnesium pospat (Jong, 1996 : 323)
2.1.5 MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri dan pegal di daerah pinggang
3. Infeksi
Lokasi nyeri tergantung dari dimana batu itu berada.
Batu dapat mengakibatkan gejala infeksi traktus
Bila pada piala ginjal rasa nyeri adalah akibat dari
urinarius maupun infeksi asistemik yang dapat
hidronefrosis yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya
menyebabkan disfungsi ginjal yang progresif.
konstan. Terutama timbul pada costoverteral. (barbara.
4. Kencing panas dan nyeri
1996:324)
Adanya nyeri tekan pada daerah ginjal
2. Hematuria

Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi


karena adanya trauma yang disebabkan oleh adanya batu
atau terjadi kolik (ilmu kesehatan anak, 2002:840
2.1.6 PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Purnomo BB, penatalaksanaan nefrolitiasis adalah :

1. Terapi Medis dan Simtomatik

Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau melarutkan batu. Tetapi simtomatik berusaha untuk
menghilangkan nyeri. Selain itu dapat diberikan minum yang berlebihan/ banyak dan pemberian diuretik.

2. Litotripsi

Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi perkutan untuk membawa tranduser melalui sonde
ke batu yang ada di ginjal. Cara ini disebut nefrolitotripsi. Salah satu alternatif tindakan yang paling sering
dilakukan adaah ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).

3. Tindakan bedah

Tindakan bedah dilakukan jika tidak tersedia alat litotripsor tindakan bedah lain adalah operasi Kecil pengambilan
batu ginjal / PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy).
2.1.7 KOMPLIKASI
Menurut guyton, komplikasi dari nefrolitiasis adalah :

1) Gagal ginjal
2) Infeksi
3) Hidronefrosis

Oleh karena aliran urin terhambat menyebabkan urin tertahan dan menumpuk diginjal dan lam-kelamaan
ginjal akan membesar karena penumpukan urin

4) Avaskuler ischemia

Terjadi karena aliran darah ke dalam jaringan berkurang sehingga terjadi kematian jaringan.
2.1.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urin
3. Pemeriksaan Radiologist
• PH lebih dari 7,6
Foto Polos perut / BNO (Bladder Neck
• Sediment sel darah merah lebih dari 90% Obstruction) dan Pemeriksaan rontgen saluran
• Biakan urin Pemeriksaan kemih / IVP (Intranenous Pyelogram) untuk
melihat lokasi batu dan besar batu
• Ekskresi kalsium fosfor, asam urat
4. CT helikal tanpa kontras
2. Pemeriksaan darah
CT helical tanpa kontras adalah teknik
• Hb turun
pencitraan yang dianjurkan pada pasien yang
• Leukositosis diduga menderita nefrolitiasis.
• Urium krestinin
• Kalsium, fosfor, asam urat
2.2 ASUHAN KEPERAWATAN NEFROLITIASIS
2.2.1 PENGKAJIAN
1. Identitas
• Data yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS
dan diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
• Merupakan keluhan yang paling menggangu ketidak nyamanan dalam aktivitas atau yang menggangu saat ini.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Dimana mengetahui bagaimana penyakit itu timbul, penyebab dan faktor yang mempengaruhi, memperberat sehingga
mulai kapan timbul sampai di bawa ke RS.

4. Riwayat Kesehatan Penyakit Dahulu


• Klien dengan batu ginjal didapatkan riwayat adaya batu dalam ginjal.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
6. Riwayat psikososial
• Siapa yang mengasuh klien, bagaimana hubungan dengan keluarga, teman sebaya dan bagaimana perawat secara umum.
Pemeriksaan Fisik
1.     Keadaan Umum 4.    Cardio Vaskuler
-  Klien biasanya lemah. -   Takicardi.
-  Kesadaran komposmetis. -  Irama jantung reguler.
-  Adanya rasa nyeri. 5.   Gastro Intestinal
2.     Kulit -  Kurang asupan makanan nafsu makan
-  Teraba panas. menurun.
-  Turgor kulit menurun. 6.   Sistem Integumen
-  Penampilan pucat. -  Tampak pucat.
3.    Pernafasan 7.    Geneto Urinalis
-   Pergerakan nafas simetris. - Dalam BAK produksi urin tidak normal.
- Jumlah lebih sedikit karena ada penyumbatan.
2.2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri bd peningkatan kontraksi ureteral, trauma jaringan pembentukan udema
2. Ganguan istirahat dan tidur bd nyeri
3. Perubahan eliminasi urin bd irirtasi ginjal, obstruksi, inflamasi
2.2.3 INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri bd peningkatan kontraksi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji nyeri dengan PQRST
ureteral, trauma jaringan keperawatan selama 3 x 24 jam 2) Jelaskan penyebab nyeri dan
pembentukan udema nyeri berkurang, spasme terkontrol pentingnya melapor jika nyeri
Kriteria hasil: dan perubahannnya
3) Ajarkan teksnik relaksasi dan
1) klien tampak rileks distraksi
  4) Beri kompres hangat pada daerah
nyeri
5) Kolaborasi analgetik

2. Ganguan istirahat dan tidur bd Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1) Beri lingkungan yang tenang untuk
nyeri keperawatan selama 3 x 24 jam pasien
Tujuan : istirahat tidur terpenuhi. 2) Atur prosedur agar tidak mengganggu
Kriteria hasil: waktu istirahat pasien
3) Kaki penyebab gangguan tidur\
1) Nyeri menurun
2) klien tampak tenang saat tidur
3. Perubahan eliminasi Tujuan : Setelah 1) Awasi intake dan output
urin bd irirtasi ginjal, dilakukan tindakan cairan dan karakteristik
obstruksi, inflamasi keperawatan selama 3 x urin
24 jam tidak terjadi 2) Kaji pola berkemih pasien
infeksi. 3) Dorong pemasukan cairan
Kriteria hasil: agar meningkat
4) Keji keluhan kandung
tidak ada tanda-tanda
kemih
infeksi
5) Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium
2.2.4 IMPLEMENTASI
Pada proses ini perawat merealisasikan tindakan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan dalam implementasi meliputi pengumpulan data berkelanjutan, observasi
respon pasien, serta menilai data baru. Selain itu, perawat harus
mendokumentasikan setiap tindakan yang telah diberikan kepada pasien (Kozier B,
2010).
2.2.5 EVALUASI
• Dari intervensi yang dilakukan beberapa hasil yang kitaharapkan adalah sebagai berikut :
1. Nyeri hilang/terkontrol

2. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan

3. Mencegah Komplikasi

4. Proses penyekit/prognosis dan program terapi dipahami


Sekian dan Terima Kasih

Semoga
Bermanfaat………

Anda mungkin juga menyukai