EPIGLOTITIS
Anatomi Laring
Laring terdiri dari:
1. Kartilago tiroid
2. Kartilago krikoid
3. Kartilago aritenoid
4. Kartilago kornikulata
5. Kartilago kuneiformis
6. Epiglotis
7. Aditus laringis
Otot Laring
Dibagi 2 yaitu otot ekstrinsik dan
intrinsik.
Otot ekstrinsik terdiri dari:
Depresor (omohioideus,
sternohioideus,
strenotiroideus) berasal dari inferior
Elevator (milohioideus, geniohioideus,
genioglosus, hioglosus, digastrikus
dan
stilohioideus)
Otot instrinsik: interaritenoideus
transfer
versus dan oblik, krikoaritenoideus
posterior dan lateralis, otot vokalis,
tiroaritenoideus
Fisiologi Laring
Gejala Klinik
Pemeriksaan
Auskultasi: kadang2 dijumpai ronchi
Faring hiperemis, peningkatan mukus saliva
Epiglotis oedem dan hiperemis (berwarna chery)
Bila dijumpai kegawatan pernafasan sedang sampai
berat, dijumpai pelebaran cuping hidung, retraksi
fossa
suprasternal, sela supraklavikulardan antar iga serta
daerah subkostal
Auskultasi dijumpai stridor inspiratoar, kadang
ekspiratoar
Bila keadaan makin berat dapat terjadi sianosis
koma
kematian
Penatalaksanaan
Dengan terapi yang adekuat
penyakit
jarang berlangsung melebihi dari 3 hari
Antibiotik broad spektrum, antipiretik
analgetik,
anti inflamasi, mukolansia
Bila terjadi sesak nafas berat
sianosis
kegawatdaruratan
intubasi orotrakea
/nasotrakea, trakeostomi atau krikotirotomi
Trakeostomi
Klasifikasi:
Berdasarkan letak: tinggi dan rendah (cincin
ketiga trakea)
Berdasarkan waktu: cito dan elective
Indikasi:
o Mengatasi obstruksi laring
o Mengurang dead air space
o Mempermudah pengisapan sekret dari
bronkus
o Memasang alat bantu pernafasan
o Mengambil benda asing
TERIMA KASIH