Anda di halaman 1dari 21

TERMOREGULASI

NEONATUS

PENDAHULUAN
Termoregulasi

adalah keseimbangan
antara kehilangan panas dan produksi
panas

Tujuan

utamanya adalah mengendalikan


lingkungan neonatus agar terjaga suhunya
sehingga bisa meminimalkan pengeluaran
energi
2

Suhu

neonatus normal adalah 36,5 37,5

C.
Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 C.
Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 C.
Suhu lingkungan yang netral (NTE): Kondisi
lingkungan dimana suhu tubuh bisa normal
dengan pengeluaran kalori dan konsumsi
oksigen yang minimal
3

MEKANISME TERMOREGULASI
Produksi Panas
Pada saat lahir suhu tubuh turun seketika
dan diikuti dengan stres dingin

Produksi panas diakibatkan oleh


pelepasan norepinephrine yang
menyebabkan metabolisme simpanan
lemak coklat dan konsumsi oksigen dan
glukosa

MEKANISME TERMOREGULASI
Kehilangan panas
Kehilangan panasnya sangat banyak sehingga
melebihi kemampuan neonatus untuk
memproduksi panas dan menjaga keseimbangan
Metode kehilangan panas
Evaporasi
Kehilangan panas ke udara di dalam ruangan
melalui kulit atau selaput mukosa
Konduksi
Terjadi jika neonatus diletakkan pada permukaan
yang dingin dan padat

MEKANISME TERMOREGULASI
Metode kehilangan panas .. (lanj)
Radiasi
Ketika panas berpindah dari neonatus ke
benda lainnya tanpa melalui kontak
langsung
Konveksi
Kehilangan panas dari kulit neonatus ke
udara yang bergerak
6

PATOFISIOLOGI TERMOREGULASI
A.

Hipotermia

Faktor risiko yang berkaitan dengan Hipotermia


. Lingkungan yang dingin
. Asuhan neonatus yang tidak tepat segera
setelah lahir misalnya tidak cukup kering,
baju tidak memadai dan dipisahkan dari ibu
. Prosedur penghangatan tidak memadai
(sebelum dan selama perjalanan)
. Neonatus yang sakit dan stres
7

Tanda dan gejala :


Pengukuran suhu neonatus mungkin tidak
bisa mendeteksi perubahan dini terhadap
stres dingin karena neonatus pada awalnya
akan menggunakan simpanan energinya
untuk mempertahankan suhu tubuhnya

TANDA DAN GEJALA HIPOTERMIA


Tanda-tanda awal Hipotermia
Kaki teraba dingin
Kemampuan menghisap rendah atau tidak
bisa menyusu
Letargis dan merintih
Perubahan warna kulit karena pucat dan
cyanosis terhadap mottling perifer atau
plethora
Tachypnea dan tachycardia
9

TANDA DAN GEJALA HIPOTERMIA


Saat

Hipotermia berlanjut, tanda-tanda


berikut juga berlanjut:
Letargis
Apnea dan bradikardi
Risiko tinggi berlanjutnya hipoglikemia,
asidosis metabolik, gawat nafas dan
faktor pembekuan abnormal (DIC,
perdarahan intraventricular, perdarahan
pulmonar)
10

B.

Hipertermia

Kondisi yang berkaitan dengan hipertermia:


.Suhu lingkungan tinggi
.Dehidrasi
.Perdarahan intrakranial
.infeksi

11

Tanda dan gejala :


Kulit

hangat yang mungkin terlihat kemerahan atau merah


muda pada awalnya dan kembali pucat

Ketidakmampuan

neonatus untuk berkeringat dapat


merupakan bagian besar dari masalah yang terjadi

Pola

yang serupa dengan hipotermia mungkin terjadi saat


masalah berlanjut: termasuk peningkatan laju metabolik,
iritabel, takikardia dan takipnea

Dehidrasi,

kematian

perdarahan intrakranial, heat stroke &


12

TATALAKSANA
Pengendalian Suhu

Di ruang bersalin
Berikan lingkungan yang hangat yaitu yang
tidak ada aliran udara yang bertiup
Keringkan neonatus segera
Kontak kulit ibu-bayi langsung bisa berfungsi
sebagai sumber panas, selimuti ibu dengan
bayinya sekaligus atau tutupi dengan kain
Tutup kepala neonatus, jika ada, untuk
menutupi bagian kepala

13

TATALAKSANA
Pengendalian Suhu

Pemakaian radiant warmer

Neonatus

tidak menggunakan pakaian kecuali


popok dan diletakkan tepat dibawah
penghangat di dalam radiant warmer
Pengukur suhu harus diletakkan rata di kulit
neonatus, biasanya di bagian kanan perut
Suhu servo harus diatur di 36,5C
Suhu harus diukur setiap 30 menit atau sesuai
instruksi dokter untuk menentukan bahwa suhu
14
neonatus berada pada kisaran yang tepat

SELAMA PERAWATAN INKUBATOR

Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat dalam


asuhan neonatus dapat menggunakan inkubator
dengan benar, memantau suhu BBL dan
menyesuaikan suhu inkubator untuk
mempertahankan suhu lingkugan yang netral (NTE)

Inkubator memerlukan listrik yang tidak terputus,


petugas terlatih untuk pemeliharaan dan perbaikan
serta ketersediaan suku cadang jika ada perbaikan
15

SELAMA PERAWATAN INKUBATOR

Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi. Inkubator harus


jauh dari jendela yang tidak bisa ditutup rapat. Suhu
ruangan harus tepat dan tiupan angin minimal
NB:

Jika inkubator terkena sinar matahari langsung atau


lampu phototherapy digunakan, pemantauan suhu BBL
dan penyesuaian suhu inkubator perlu sering dilakukan
untuk mencegah BBL terlalu panas

Jika neonatus memerlukan perawatan inkubator,


penting untuk menganjurkan orang tua bayi berkunjung
dan memeluk bayinya sesering mungkin dan
memanfaatkan kontak kulit ibu-bayi agar suhunya stabil16

SELAMA PERAWATAN INKUBATOR


Suhu

neonatus harus dipantau secara

berkala, setiap jam atau sesuai instruksi


dokter untuk mempertahankan suhu pada
suhu 36.5 37.5C

Lubang

jendela inkubator sedapat mungkin


harus digunakan selama asuhan neonatus dan
tidak sering membuka pintu inkubator yang
besar
17

PENGUKURAN SUHU
Suhu aksila
Risiko bagi neonatus rendah, hygiene
terjaga, penilaiannya relatif mudah
dilakukan
Letakkan termometer di tengah aksila dan
tempelkan tangan ke sisi badan neonatus
selama kurang lebih 5 menit
Kulit di daerah ini tidak bereaksi terhadap
suhu rendah melalui vasokonstriksi.
Meskipun suhunya sedikit lebih rendah
daripada suhu tubuh yang sebenarnya, tapi
akan berubah sama dengan suhu tubuh

18

PENILAIAN SUHU
Suhu rektum

Merupakan prosedur invasif dan tidak selalu


bisa diandalkan

Suhu lingkungan
Setiap ruangan harus mempunyai termometer
Pertahankan suhu ruangan antara 24C dan
26C

19

20

TERIMA KASIH
21

Anda mungkin juga menyukai