Anda di halaman 1dari 19

ASKEP HIPOTERMI

1
Ns. Luluk Nur Aini,M.Kep.
1. DEFINISI
Hipotermi pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan
dimana suhu badan di bawah normal, yaitu di bawah
36,5 - 37,50 C dan bisa sebagai gejala yang merupakan
awal penyakit yang berakhir dengan kematian.

2
2. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu : 
• Jaringan lemak subkutan tipis
• Perbandingan luas tubuh dengan berat badan besar
Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir (terutama jika
berat badannya rendah) relative lebih besar dibandingkan
dengan berat badannya sehingga panas tubuhnya cepat
hilang. Pada cuaca dingin, suhu tubuhnya cenderung
menurun. Panas tubuh       juga bisa hilang melalui
penguapan, yang bisa terjadi jikan bayi yang baru lahir
dibanjiri oleh cairan ketuban.
• Persediaan lemak coklat belum berkembang(bayi prematur)
• BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering
(menggigil) pada reaksi kedinginan.
• Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi
yang beresiko tinggi    mengalami hipotermi. (Dwi Maryanti, 3
dkk, 2011)
3. Tanda dan gejala
Secara umum gejalanya bisa berupa :
•Bayi tampak mengantuk
•Kulitnya tampak pucat dan dingin
•Lemah dan lesu
•Menggigil
 
Tanda- tanda klinis hipotermia:
1. Hipotermia sedang
Bila suhu tubuh bayi teraba dingin maka bayi sudah mengalami
hipotermia sedang (suhu 30 C - < 360 C).
Ciri- ciri:
• Kaki teraba dingin
• Kemampuan menghisap lemah
• Tangisan lemah 4
• Kulit berwarna tidak rata atau disebut kulit marmorata
2. Hipotermia Berat
Ciri-ciri:
• Suhu Tubuh < 320 C
• Sama dengan hipotermia sedang
• Pernapasan lambat tidak teratur
• Bunyi jantung lambat
• Mungkin timbul hipoglikemi dan asidosis metabolic
3. Stadium Lanjut Hipotermia
ciri-ciri:
• Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang
• Bagian tubuh lainnya pucat
• Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada
punggung, kaki dan tangan (sklerema).
5
4. Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
• Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak
faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk
mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,
diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur
dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh
akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik
ini terjadi bila suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi
tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set
point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti
konstan pada 37°C. 
• Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus
akan terangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk
mempertahankan suhu     dengan cara menurunkan produksi panas
dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada
titik tetap (Dwi Maryanti, dkk, 2011). 6
5. Termoregulasi Pada Bayi Baru Lahir
• Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga
akan  mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari
dalam rahim ibu ke  lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi.
Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit,
pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu    tanpa
mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa
menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh
dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%.
• Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan
glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak
menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh
seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu
singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama
usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi.
• Suhu yang tidak stabil juga mengidentifikasikan terjadinya
infeksi, sehingga tindakan yang dilakukan harus menghindari
terjadinya kehilangan panas pada bayi baru lahir. Suhu tubuh 7
bayi yang normal sekitar 36,5-37°C. Bayi prematur atau berat
badan rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia.
6. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :


• Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat
simpatis hipotalamus posterior.
• Piloereksi
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang
melekat pada folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak
penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah,
berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas
terhadap lingkungan.
• Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat
melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat
8
rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.
7. Fisiologis Tubuh Memberikan Respon Untuk Menghasilkan Panas
• Shivering Thermoregulation (ST)
Merupakan mekanisme tubuh berupa menggigil atau gemetar
secara involunter akibat dari kontraksi otot untuk
menghasilkan panas.
• Non-shivering thermoregulation (NST)
Merupakan mekanisme yang dipengaruhi oleh stimulasi sistem
saraf simpatis untuk menstimulasi proses metabolik dengan
melakukan oksidasi terhadap jaringan lemak coklat.
Peningkatan metabolisme jaringan lemak coklat akan
meningkatkan produksi panas dari dalam tubuh.
• Vasokonstriksi perifer 
Merupakan mekanisme yang distimulasi oleh sistem saraf
simpatis,kemudian sistem saraf perifer akan memicu otot
sekitar arteriol kulit untuk berkontraksi sehingga terjadi
vasokontriksi. Keadaan ini efektif untuk mengurangi aliran
darah ke jaringan kulit dan mencegah hilangnya panas yang 9
tidak berguna.
8. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

• Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas inframerah.
• Konduksi 
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan
langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar
tubuh.
• Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi
perpindahan panas tubuh.
• Usia
Usia sangat mempengaruhi metabolisme tubuh akibat
mekanisme hormonal sehingga memberi efek tidak
langsung terhadap suhu tubuh.
10
9. Penatalaksanaan
Untuk mempertahankan suhu tubuh bayi dalam  mencegah
hipotermi:
• Menyiapkan tempat melahirkan yang hangat, kering dan bersih 
• Mengeringkan tubuh bayi yang baru lahir/ miring air ketuban
segera setelah lahir dengan handuk yang kering dan bersih
• Menjaga bayi tetap hangat dengan cara mendekap bayi di dada
ibu dengan keduanya diselimuti atau metode kanguru
• Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar
dapat merangsang puting refleks dan bayi memperoleh kalori
dengan :Menyusui Bayi, pada bayi kurang bulan yang belum
menetek ASI diberikan dengan sendok atau pipet, selama
member ASI bayi tetap dalam dekapan ibu agar tetap hangat
• Melatih semua oaring yang terlibat dalam persalinan
• Menghangatkan bayi didalam incubator atau melalui penyinaran
lampu 11
10. Cara Perawatan Bayi dalam Inkubator
1. Inkubator tertutup:
• Inkubator harus selalu tertutup dan hanya dibuka dalam
keadaan tertentu seperti apnea, dan apabila membuka
incubator usahakan suhu bayi tetap hangat dan oksigen
harus selalu disediakan.
• Tindakan perawatan dan pengobatan diberikan melalui
hidung.
• Bayi harus keadaan telanjang (tidak memakai pakaian)
untuk memudahkan observasi.
• Pengaturan panas disesuaikan dengan berat badan dan
kondisi tubuh.
• Pengaturan oksigen selalu diobservasi.
• Inkubator harus ditempatkan pada ruangan yang hangat
12
kira-kira dengan suhu 270 C
2. Inkubator terbuka:
• Pemberian inkubator dilakukan dalam keadaan
terbuka saat pemberian perawatan pada bayi.
• Menggunakan lampu pemanas untuk memberikan
keseimbangan suhu normal dan kehangatan.
• Membungkus dengan selimut hangat.
• Dinding keranjang ditutup dengan kain atau yang
lain untuk mencegah aliran udara.
• Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yang
hilang melalui kepala.
• Pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan
13
11. Pemeriksaan diagnostik
• Kadar glukosa serum
Untuk mengidentifikasi penurunan yang disebabkan
energi yang  digunakan untuk respon terhadap dingin
atau panas 
• Analisa gas darah
Untuk menentukan peningkatan karbondoksida dan
penurunan kadar oksigen, mengindikasikan resiko
acidosis
• Kadar Blood Urea Nitrogen,
peningkatan mengindikasikan kerusakan fungsi ginjal
dan potensila oliguri
• Kultur cairan tubuh
Untuk mengidentifikasi adanya infeksi 14
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian hipotermi
• Riwayat kehamilan
 Kesulitan persalinan dengan trauma infant
 Penyalahgunaan obat-obatan
 Penggunaan anestesia atau analgesia pada ibu
• Status bayi saat lahir
 Prematuritas
 APGAR score yang rendah
 Asfiksia dengan rescucitasi
 Suhu tubuh dibawah 36.50 C (Hipotermi)
• Kardiovaskular
 Bradikardi(hipotermi)

15
• Gastrointestinal
 Asupan makanan yang buruk
 Vomiting atau distensi abdomen
 Kehilangan berat badan yang berarti
• Integumen
 Cianosis central atau pallor
 Edema pada muka, bahu dan lengan
 Dingin pada dada dan ekstremitas
• Neorologi
 Tangisan yang lemah
 Penurunan reflek dan aktivitas
  Fluktuasi suhu diatas batas normal sesuai umur dan berat badan
• Pulmonary
 Nasal flaring atau penurunan nafas, iregguler
 Retraksi dada
 Ekspirasi grunting
• Renal 16
Oliguria
2. Diagnosa keperawatan
• Hipotermia berhubungan dengan
peningkatan laju metabolisme
• Deficit pengetahuan (orangtua)
berhubungan dengan kurang terpapar
informasi tentang cara perawatan bayi baru
lahir.

17
• Observasi :
- Monitor suhu tubuh
- Identifikasi penyebab hipotermia
- Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
Terapeutik :
- Sediakan lingkungan yang hangat
- Ganti pakaian/linen yang basah
- Lakukan penghangatan pasif
- Lakukan penghangat aktif eksternal
- Lakukan penghangatan aktif internal
Edukasi :
- Anjurkan makan/minum hangat 18
TERIMA KASIH

19

Anda mungkin juga menyukai