Anda di halaman 1dari 29

TRANSFUSI DARAH

Oleh
Fathurrahman Ridho S.ked
Amanda fairuz S.Ked
Sakinah Nurulaini S.Ked

Bagian Ilmu Anestesi


RSUD CUT MEUTIA KAB. ACEH UTARA

Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu.
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

A&B

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah


dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan

antibodi

terhadap

antigen

dalam serum darahnya.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada


permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darahnya.

AB & O

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah


dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap
antigen A maupun B. Golongan darah AB disebut resipien
universal.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen,


tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga,
orang dengan golongan darah O disebut donor universal. Golongan
darah O hanya dapat menerima darah dari sesama O.

Rhesus
Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia
dibedakan atas dua kelompok, yaitu :
Rhesus positif, bila dalam darah merahnya terdapat faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya.
Rhesus negatif, bila dalam darah merahnya tidak terdapat faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya.
Jika seseorang Rh + , maka ia dapat menerima darah dengan Rh +atau Rh
- , Sedangkan orang dengan Rh -, hanya bisa menerima darah dengan Rh saja

Volume Darah
Usia

mL/KgBB/

Prematur

95

Cukup bulan

85

Anak-anak

80

Remaja

75-80

Pria (Dewasa)

75

Wanita (Dewasa)

65

Peranan Darah
Sebagai organ transportasi,
khususnya oksigen (O2),
Termoregulasi
Sebagai organ pertahanan tubuh
(imunologik),
Peranan darah dalam
homeostasis

Apabila terjadi pengurangan


darah yang cukup bermakna
maka diperlukan penggantian
dengan transfusi darah,
khususnya dari komponen
yang diperlukan.

DEFINISI
Tranfusi
darah
adalah
suatu
rangkaian proses pemindahan darah
donor ke dalam sirkulasi resipien
sebagai upaya pengobatan, bahkan
sebagai upaya untuk menyelamatkan
kehidupan.

Tujuan
a. Mengembalikan

dan

mempertahankan

volume yang normal


b. Menggantikan

kekurangan

komponen

seluler atau kimia darah


c. Meningkatkan oksigenasi jaringan
d. Memperbaiki fungsi homeostasis
e. Tindakan terapi khusus

Pemberian komponenkomponen darah yang


diperlukan saja lebih dibenarkan
dibandingkan dengan
pemberian darah lengkap
Kelebihan terapi komponen dibandingkan dengan
terapi darah lengkap:
(1) Resiko reaksi imunologik lebih kecil
(2) Pengawetan
(3) Penularan penyakit lebih kecil
(4) Aggregate trombosit dan leukosit dapat dihindari
(5) Hanya memerlukan komponen yang diperlukan

(6) Pengawasan mutu lebih sederhana

Indikasi Transfusi
Secara garis besar Indikasi Tranfusi darah adalah :
a.Untuk mengembalikan dan mempertahankan suatu volume
peredaran darah yang normal, misalnya pada anemia karena
perdarahan, trauma bedah, atau luka bakar luas.
b.Untuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia
darah, misalnya pada anemia, trombositopenia, hipotrombinemia,
dan lain-lain.

Keadaan yang memerlukan Tranfusi darah :


a.Anemia karena perdarahan, biasanya digunakan batas Hb 7gr/dL.
b.Anemia haemolitik, umumnya digunakan patokan 5g/dL. Hal ini
dipertimbangkan untuk menghindari terlalu seringnya tranfusi darah
dilakukan.
c.Anemia aplastik
d.Leukimia
e.Anemia karena sepsis

Transfusi pada umumnya >50% diberikan saat


perioperatif untuk menaikkan kapasitas
pengangkutan oksigen an vol.intravaskular.
Kalau hanya menaikkan vol.intravaskular saja
cukup dgn koloid atau kristaloid.
Cairan kristaloid diberikan 3xdarah yg hilang
Cairan koloid diberikan sesuai dengan darah yg
hilang

Indikasi transfusi perioperatif:


Perdarahan akut sampai hb< 8 gr% atau Ht
<30%
Pada orang tua, kelainan paru, kelainan jantung
Hb <10% gr%
Bedah mayor kehilangan darah >20% volume
darah

Prosedur Transfusi Darah


a. Identitas pasien harus dicocokan secara lisan maupun tulisan
b. Identitas dan jumlah darah dalam kemasan dicocokkan dengan formulir
permintaan darah
c. Tekanan darah, frekuensi denyut jantung dan suhu harus diperiksa
sebelumnya, serta diulang secara rutin.
d. Observasi ketat, terutama pada 15 menit pertama setelah tranfusi darah
dimulai. Sebaiknya 1 unit darah diberikan dalam waktu 1-2 jam tergantung
status kardiovaskuler dan dianjurkan tidak lebih dari 4 jam mengingat
kemungkinan proliferasi bakteri pada suhu kamar.

Crossmatch
Crossmatch adalah pemeriksaan serologis untuk menetapkan
sesuai atau tidak sesuainya darah donor dengan darah resipien.
Terdapat dua cara pemeriksaan, yaitu:
1.

Crossmatch mayor : mencampur enitrosit donor (aglutinongen


donor) dengan serum resipien (aglutinin resipien)

2.

Crossmatch minor

mencampur

eritrosit

resipien

(aglutinongen resipien) dengan serum donor (aglutinin donor)

Sediaan Transfusi

Kebutuhan Darah Normal

Rumus kebutuhan darah (ml) :


3 x Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB

Ket :
- Hb normal
- Hb pasien

3 x Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB

: Hb yang diharapkan atau Hb normal


: Hb pasien saat ini

PRC
Indikasi transfusi PRC :
Kehilangan darah >20% dan kehilangan volume darah lebih
dari 1000 ml.
Hemoglobin <8 gr/dl.
Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama :
(misalnya empisema, atau penyakit jantung iskemik)

Perhitungan Komponen Darah

Transfusi Trombosit

FFP

CRYOPRESIPITATE

ALBUMIN

20-40ml/KgBB/hari

Trombosit
Indikasi pemberian komponen trombosit ialah :
Setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar dengan jumlah
trombositnya kurang dari 50.000/mm3. Misalnya perdarahan pada
trombocytopenic purpura, leukemia, anemia aplastik, demam berdarah,
DIC dan aplasia sumsum tulang karena pemberian sitostatika terhadap
tumor ganas.
Splenektomi pada hipersplenisme penderita talasemia maupun
hipertensi portal juga memerlukan pemberian suspensi trombosit
prabedah.

Komplikasi Transfusi
Reaksi Transfusi Hemolitik Akut
Reaksi Transfusi Hemolitik Lambat
Reaksi Non-Hemolitik
Demam
Reaksi Alergi
Reaksi Anafilaktik

Penularan Penyakit Infeksi


Hepatitis
HIV-AIDS
CMV

Transfusi Darah Masif


Perdarahan masif ialah perdarahan lebih dari sepertiga
vol.darah dalam waktu < 30 menit. Definisi dari transfusi
darah masif yaitu :
Transfusi darah sebanyak lebih dari 1-2 kali volume darah
dalam waktu lebih dari 24 jam
Transfusi darah lebih besar dari 50% volume darah dalam
waktu singkat (misalnya 5 unit dalam 1 jam untuk BB 70Kg)

Penanggulangan Reaksi Transfusi

Stop transfusi
Naikkan TD dengan koloid, kristaloid
Berikan oksigen 100%
Diuretika manitol 50mg atau furosemid 10-20mg
Antihistamin
Steroid dosis tinggi
Jika perlu exchange transfusion
Periksa analisa dan Ph gas darah

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai