PATOLOGI
Infeksi pada tonsil menyebar dan masuk ke
fossa tonsilaris terutama bagian anterior dan
lateral oleh karena pada bagian ini terdapat
jaringan ikat longgar
Bila berlanjut proses infeksi menghasilkan
supurasi sehingga mendorong palatum dan
uvula ke arah kontra lateral
Tampak perlunakan di bagian anterior
(fluktuasi)
Bila abses mengenai m. pterigoid interna
trismus
Abses dapat pecah spontan
aspirasi pneumoni
DIAGNOSA
Anamnesis:
odinofagia yang hebat sampai
menyebabkan
otalgia pada sisi yang sama
dysfagia dan gangguan menelan lainnya
hypersalivasi,
rinolalia
penderita letargia, demam
trismus bila telah mengenai m, pterigoid
interna
anorexia, febris, lethargi
foetor ex ore, hipersalivasi, hot potato voice
Pemeriksaan fisik:
bila terdapat trismus
susah terlihat
palatum mole hiperemis, oedem dan fluktuasi
bila diaspirasi
cairan pus
palatum mole, tonsil dan uvula terdorong ke
arah kontra lateral
tonsil oedem, hiperemis dan terdapat
dendritus
palpasi untuk membedakan
abses dengan selulitis
DIAGNOSA BANDING
1. Tonsilitis Akut
Tonsil hiperemis, hipertropi bilateral
Tidak dijumpai fluktuasi
Jarang menyebabkan trismus
2. Peritonsilitis Infiltrat
Tonsil hiperemis, oedem, hipertropi unilateral
Palatum mole, uvula terdorong kontralateral
Belum berfluktuasi
Aspirasi cairan hemorhagis
PENATALAKSANAAN
Insisi abses
pada daerah yang paling
berfluktuasi (paling menonjol dan lunak),
menggunakan pisau bedah
Dapat juga dilakukan aspirasi dengan
menggunakan jarum besar (trocard)
KOMPLIKASI
Abses pecah spontan, dapat mengakibatkan
perdarahan, aspirasi paru atau piemia
Abses menjalar ke daerah lain melalui rongga
fasia
leher seperti rongga parafaring dan dapat masuk
ke rongga mediastinum sehingga terjadi
mediastinitis yang ditandai nyeri dada, sesak
nafas, demam tinggi dan lain-lain.
Abses juga dapat menyebar ke rongga
intrakranial melalui pembuluh darah sehingga
menyebabkan sinus kavernosus, meningitis dan
abses otak
Terima kasih