Anda di halaman 1dari 11

ABSES PERITONSIL

Dr. dr. Indra Zachreini,Sp.THT-KL(K)


Fakultas Kedokteran
Universitas Malikussaleh

Nama lain: Quinsy


Merupakan infeksi leher dalam
Def: Infeksi pada fossa tonsilaris yang
bersumber
dari kelenjar mukus Weber di kutub atas tonsil
dimana telah terbentuk abses
Merupakan penjalaran infeksi dari organ
sekitar
terutama tonsil
Etiologi: kuman aerob dan anaerob seperti
Streptococcus hemolitikus group A,
pneumococcus, streptococcus viridans,
Streptococcus pyogenes dan lain-lain
Sering terjadi pada dewasa muda

PATOLOGI
Infeksi pada tonsil menyebar dan masuk ke
fossa tonsilaris terutama bagian anterior dan
lateral oleh karena pada bagian ini terdapat
jaringan ikat longgar
Bila berlanjut proses infeksi menghasilkan
supurasi sehingga mendorong palatum dan
uvula ke arah kontra lateral
Tampak perlunakan di bagian anterior
(fluktuasi)
Bila abses mengenai m. pterigoid interna
trismus
Abses dapat pecah spontan
aspirasi pneumoni

DIAGNOSA
Anamnesis:
odinofagia yang hebat sampai
menyebabkan
otalgia pada sisi yang sama
dysfagia dan gangguan menelan lainnya
hypersalivasi,
rinolalia
penderita letargia, demam
trismus bila telah mengenai m, pterigoid
interna
anorexia, febris, lethargi
foetor ex ore, hipersalivasi, hot potato voice

Pemeriksaan fisik:
bila terdapat trismus
susah terlihat
palatum mole hiperemis, oedem dan fluktuasi
bila diaspirasi
cairan pus
palatum mole, tonsil dan uvula terdorong ke
arah kontra lateral
tonsil oedem, hiperemis dan terdapat
dendritus
palpasi untuk membedakan
abses dengan selulitis

DIAGNOSA BANDING
1. Tonsilitis Akut
Tonsil hiperemis, hipertropi bilateral
Tidak dijumpai fluktuasi
Jarang menyebabkan trismus
2. Peritonsilitis Infiltrat
Tonsil hiperemis, oedem, hipertropi unilateral
Palatum mole, uvula terdorong kontralateral
Belum berfluktuasi
Aspirasi cairan hemorhagis

PENATALAKSANAAN
Insisi abses
pada daerah yang paling
berfluktuasi (paling menonjol dan lunak),
menggunakan pisau bedah
Dapat juga dilakukan aspirasi dengan
menggunakan jarum besar (trocard)

Tehnik Insisi Abses:


Pasien duduk dengan kepala sedikit menunduk
Bila ada digunakan anastesi lokal spray
(xylocain)
Pada daerah yang paling berfluktuasi
(biasanya
pole anterolateral) yang ditandai warna pucat
saat penekanan, dilakukan insisi vertikal
sepanjang +0,5-1 cm dengan kedalaman +
0,5 cm
pus yang keluar langsung disuction untuk
mencegah terjadinya aspirasi paru

Pemberian antibiotik broad spektrum


Terapi simptomatik
analgetik, antipiretik,
antiinflamasi
Obat kumur-kumur antiseptik paska insisi abses
Dianjurkan pasien dilakukan tonsilektomi bila infeksi
sudah tenang (2-3 minggu) paska drainase abses
Tonsilektomi dapat dilakukan secara atiede (3-4 hari
paska drainase) atau a froid (4-5 minggu paska
drainase)
Drainase abses bisa juga dilakukan bersamaan
dengan
drainase abses yang disebut tonsilektomi achaud

KOMPLIKASI
Abses pecah spontan, dapat mengakibatkan
perdarahan, aspirasi paru atau piemia
Abses menjalar ke daerah lain melalui rongga
fasia
leher seperti rongga parafaring dan dapat masuk
ke rongga mediastinum sehingga terjadi
mediastinitis yang ditandai nyeri dada, sesak
nafas, demam tinggi dan lain-lain.
Abses juga dapat menyebar ke rongga
intrakranial melalui pembuluh darah sehingga
menyebabkan sinus kavernosus, meningitis dan
abses otak

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai