Darnifayanti
Divisi Perinatologi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUNSYIAH-RSUDZA
1
PENGERTIAN
• Termoregulasi adalah suatu pengaturan
fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan
kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan
Tujuan Termoregulasi
• mengendalikan lingkungan untuk
mempertahankan lingkungan suhu
netral dan meminimalkan
pengeluaran energi.
MEKANISME
TERMOREGULASI
Produksi panas
Pada saat lahir, suhu tubuh turun
seketika diikuti dengan stres dingin.
Produksi panas terjadi akibat
pelepasan norepinefrin yang
menyebabkan metabolisme
simpanan lemak coklat dan konsumsi
oksigen dan glukosa.
MEKANISME
TERMOREGULASI
Catatan: Karena neonatus tidak
menggigil, mereka harus mengandalkan
termogenesis tanpa menggigil atau kimiawi
untuk memproduksi panas.
Kehilangan panas
Pada neonatus, kehilangan panas sangat
besar sehingga melebihi kemampuan
untuk memproduksi panas dan menjaga
keseimbangan.
MEKANISME KEHILANGAN PANAS
6
MEKANISME KEHILANGAN
PANAS
Evaporasi
• Kehilangan panas ke udara ruangan dengan cara
penguapan air dari permukaan kulit yang basah
atau selaput mukosa.
Konduksi
• Kehilangan panas dari molekul tubuh ke molekul
suatu benda yang lebih dingin yang bersentuhan
dengan tubuh.Terjadi jika bayi diletakkan pada
permukaan yang dingin dan padat.
METODE KEHILANGAN
PANAS
Radiasi
• Kehilangan panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik ke permukaan benda lain
yang tidak bersentuhan langsung dengan
tubuh.
Konveksi
• Kehilangan panas dari molekul tubuh/kulit ke
udara yang disebabkan perpindahan udara.
HIPOTERMI
Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC
Faktor risiko:
•Lingkungan yang dingin
•Asuhan neonatus yang tidak tepat segera setelah
lahir misalnya pengeringan tubuh tidak memadai,
baju tidak memadai, dan dipisahkan dari ibu.
•Prosedur penghangatan tidak memadai (sebelum
dan selama transport/ perjalanan).
•Neonatus yang sakit dan stres.
PENYEBAB HIPOTERMI
PADA BBLR
10
RESPON METABOLIK THD STRESS DINGIN
(diadaptasi dr weber 2008)
DEFINISI HIPOTERMIA
WHO
• Hipotermia berat <32˚C
• Hipotermia sedang 32-<36˚C
• Hipotermia ringan 36-<36,5˚C
16
TANDA DAN GEJALA
HIPERTERMI
• Kulit terasa hangat/panas
• Terlihat kemerahan, atau merah muda pada
awalnya dan kemudian terlihat pucat.
• Pola yang mirip dengan hipotermia mungkin
terjadi jika masalah berlanjut:
Meningkatnya laju metabolik, iritabel/rewel,
takikardia, dan takipnea.
• Dehidrasi, perdarahan intrakranial, heat stroke,
dan kematian.
Tanda dan gejala Hipertermia (lanjutan ...)
INFANT WARMER
INKUBATOR
PERAWATAN METODE
KANGURU
PERAWATAN METODE KANGURU
PENCEGAHAN EVAPORASI
• Mengeringkan segera setelah
lahir (aterm)
• Penggunaan plastik (BBLR) Bayi
prematur, berat lahir ≤1500
gram atau usia gestasi <29
minggu
32
REKOMENDASI AHA dan AAP
MENCEGAH HIPOTERMI SAAT
TRANSPORT BAYI
INKUBATOR
TRANSPORT
PERAWATAN METODE
KANGURU
34
KEJANG PADA
BAYI BARU
LAHIR
Darnifayanti
Divisi Perinatologi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUNSYIAH-RSUDZA 35
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Meningkatnya kemampuan peserta tentang
penyebab kejang, dampak kejang pada bayi
baru lahir serta manajemen kejang dengan baik
TUJUAN KHUSUS
Menjelaskan beberapa penyebab kejang pada
neonatus
Menjelaskan terapi kejang pada neonatus
Melakukan praktek menjaga patensi jalan napas
dan pemberian oksigen untuk mencegah hipoksia
otak yang berlanjut
Melakukan cara memotong kejang dengan baik
Mampu melakukan pemasangan jalur IV dan beri
cairan IV dengan dosis rumat serta tunjangan
nutrisi adekuat
36
BATASAN
KEJANG
• perubahan tiba-tiba fungsi
neurologi baik fungsi motorik
maupun fungsi otonomik
• Akibat kelebihan pancaran
listrik pada otak
37
PRINSIP DASAR
38
PRINSIP DASAR…….
42
DIAGNOSTIK
• ANAMNESIS
Mengetahui faktor predisposisi
• PEMERIKSAAN FISIK
Kejang
Spasme
43
ETIOLOGI KEJANG PADA
NEONATUS
• Primer
Karena proses intrakranial (meningitis,
ensefalitis, perdarahan otak, tumor otak,
kelainan bawaan otak)
• Sekunder
Karena masalah sistemik atau metabolik
(iskemik-hipoksik, hipokalsemia,
hipoglikemia, hiponatremia,
hipernatremia, hipomagnesemia)
44
DIAGNOSIS BANDING
• Hipoglikemia
Anamnesis : Ibu DM
Pemeriksaan fisik :
kejang, tremor, letargi atau tidak sadar
bayi kecil (berat lahir < 2500 g atau umur
kehamilan < 37 minggu)
bayi sangat besar (berat lahir > 4000 g)
• Tetanus neonatorum
Anamnesis :
■ Ibu tidak diimunisasi tetanus toksoid,
malas minum, timbul pada hari ke 3-14,
lingkungan kurang higienis, pengolesan
bahan tidak steril pada tali pusat 45
Pemeriksaan fisik : spasme
DIAGNOSIS BANDING
(lanjutan)
• Curiga Meningitis
Anamnesis : hari ke 2 atau lebih
Pemeriksaan fisik :
kejang, tidak sadar, ubun-ubun besar membonjol,
letargi
tanda-tanda sepsis
• Asfiksia/ trauma lahir
Riwayat resusitasi, timbul pada hari ke 1-4,
persalinan dengan penyulit (misal partus lama atau
gawat janin)
Kejang, tidak sadar, layuh/letargi, gangguan napas,
suhu abnormal, mengantuk/ aktivitas menurun,
iritabel atau rewel
46
DIAGNOSIS BANDING
(lanjutan)
Perdarahan Intrakranial
◦ Anamnesis : timbul hari ke 1-7, bayi
mendadak memburuk/ pucat
◦ Pemeriksaan fisik : kejang, tidak sadar,
bayi kecil (berat lahir < 2500 g atau umur
kehamilan < 37 minggu), gangguan napas
berat
Ensefalopati bilirubin
◦ Anamnesis : ikterus hebat hari ke 2 tidak
diobati, ensefalopati timbul hari ke 3-7
◦ Pemeriksaan fisik : kejang spastis,
opistotonus
47
Ensefalopati Bilirubin (Kern icterus)
48
MANAJEMEN UMUM
• Bebaskan jalan napas dan oksigenasi
• Medikamentosa untuk memotong
kejang
• Memasang jalur infus intra vena
• Pengobatan sesuai penyebab
49
MEDIKAMENTOSA
• Fenobarbital 20 mg/kg BB intra vena dalam
waktu 5 menit
Jika kejang tidak berhenti, dapat diulang
dengan dosis 10 mg/kg BB sebanyak 2 kali
dengan selang waktu 30 menit
Jika tidak tersedia jalur intravena, dan/
atau tidak tersedia sediaan obat
intravena, maka dapat diberikan secara
intramuskuler
• Bila kejang berlanjut, diberikan fenitoin 20
mg/kg BB intravena dalam larutan garam
fisiologis dengan kecepatan 1 mg/kg BB/
menit
50
PENGOBATAN
RUMATAN
• Fenobarbital 3-5 mg / kg BB
/hari, dosis tunggal atau terbagi
tiap 12 jam secara intravena atau
per oral, sampai bebas kejang 7
hari (merk dagang : Sibital)
• Fenitoin 4-8 mg/kg BB / hari
intravena atau per oral, dosis
terbagi dua atau tiga
51
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Untuk mencari penyebab kejang
• Laboratorium :
Darah rutin
Pengecatan Gram (hapusan darah tepi)
Kadar glukosa darah dengan dekstrostik
Pada kecurigaan infeksi (meningitis)
Pemeriksaan darah ditemukan adanya
lekositosis (>25.000/ mm3) atau
lekopenia (<4.000/mm3) dan
trombositopenia (<50.000/mm3)
Pada gangguan metabolik
Hipoglikemi (glukosa darah < 45 mg/gl) 52
MANAJEMEN
SPESIFIK
• Meningitis pemberian
antibiotik
• Gangguan metabolik
pemberian cairan infus, cara
pemberian minum
• Ensefalopati hiperbilirubin
• Hipoksia jaga patensi jalan
nafas dan oksigenisasi
• Tetanus/ spasme 53
MENINGITIS
• Antibiotik awal diberikan Ampisilin
dan Gentamisin
• Bila organisme tidak dapat
ditemukan dan bayi tetap
menunjukkan tanda infeksi sesudah
48 jam, ganti Ampisilin dan beri
Sefotaksim disamping tetap beri
Gentamisin
• Antibiotika diberikan sampai 14 hari
setelah ada perbaikan 54
GANGGUAN
METABOLIK
• Kejang Metabolik sulit ditegakkan karena
terbatasnya fasilitas dan kemampuan
pemeriksaan penunjang di Puskesmas
• Gejala klinis tidak khas untuk beberapa
kejang metabolik, misal. hiponatremia,
hipernatremia, dan hipomagnesemia
• Manajemen umum diperlukan untuk kejang
metabolik ini, dan segera dirujuk
• Bila tersedia fasilitas pemeriksaan kadar
glukosa darah, lakukan manajemen
hipoglikemia
55
GANGGUAN
METABOLIK
• (lanjutan)
Dugaan diagnosis kejang disebabkan oleh
hipokalsemia dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan klinis berupa karpopedal
spasme dan riwayat hipoksia atau asfiksia
57
SPASME / TETANUS
• Beri Diazepam 10mg/kg/hari dengan drip selama
24 jam atau bolus IV tiap 3 jam, maksimum 40
mg/ kg/hari
• Bila frekuensi napas kurang 30 kali per menit,
hentikan pemberian obat meskipun bayi masih
mengalami spasme
• Bila tali pusat merah dan membengkak,
mengeluarkan pus atau berbau busuk, obati
untuk infeksi tali pusat
• Beri bayi :
Human Tetanus immunoglobin 500 U IM, bila
tersedia, atau beri padanannya, antitoksin
tetanus 5,000 IU IM.toksoid tetanus IM pada
tempat yg berbeda dg tempat pemberian
antitoksin
Benzyl Penicillin G 100.000 IU/kg BB secara IV
atau IM dua kali sehari selama tujuh hari 58
SPASME / TETANUS
(lanjutan)