Mengapa penting?
Mengenali neonatus yang berisiko Deteksi dini kegawatan Pertolongan cepat Menghindari kerusakan lebih lanjut Tumbuh kembang tidak terganggu
5
Ketuban pecah dini Post-term Kehamilan ganda Obat-obatan pada ibu Berkurangnya gerakan janin Tanpa antenatal care
10
Bayi Normal
11
Bayi Sakit
12
13
Tindakan :
Segera rujuk ke rumah sakit Pertahankan ventilasi dan oksigenasi Atasi kejang diazepam rektal
14
15
16
17
Penyebab :
Pulmoner Non pulmoner
Tindakan :
Pembersihan jalan nafas, posisikan Pemberian oksigen, puasakan (NPO)
18
1
60-80 x/menit Retraksi ringan Sianosis hilang dengan O2 Penurunan ringan udara masuk
2
>80x/menit Retraksi berat Sianosis menetap walaupun diberi O2 Tidak ada udara masuk
Air Entry
Udara masuk
Merintih
Tidak merintih
19
20
Pencegahan Ketahui faktor risiko Cegah kelahiran prematur Antenatal care Kortikosteroid pada kelahiran prematur
22
Apnea Bayi tidak bernapas > 20 detik Penyebab : Prematuritas Kelainan SSP asfiksia, perdarahan intraventrikular Obstruksi jalan nafas, penyakit paru Anemia, hipotermia, sepsis, dll Tindakan : oksigen, stimulasi taktil, posisi
23
24
25
Tindakan :
Puasakan, pasang O/NGT Monitor tanda vital, rujuk
26
27
Kegawatan hematologi
HDN (hemorrhagic disease of the newborn) Defisiensi vit K Rekomendasi IDAI Inj. Vit. K1 pada semua BBL Perdarahan pada : Tali pusat, saluran cerna Tindakan : Atasi perdarahan FFP, Vit. K Atasi anemia Transfusi darah segar Polisitemia Hematokrit darah vena > 65%, Hb > 20 g% Persalinan brojol atau terlambat memotong tali pusat Bisa SGN
28
Ikterus
Diskolorasi kulit bilirubin serum
Fisiologis Setelah 24 jam pertama, gr II (Kramer) Puncaknya hari 3 5, hilang pada minggu pertama Patologis Dalam 24 jam pertama Peningkatan cepat ( > 5 mg/dl/hari) Menetap > 2 minggu Bayi sakit Kecurigaan terhadap anemia hemolitik (ABO inkompatibilitas, def. G6PD, rhesus inkompatibilitas)
29
Ikterus
Kadar terlalu tinggi kejang Kern Ikterik Cerebral Palsy Kolestasis kuning menetap > 2 mgg dgn kadar bil. direk > 2 mg/dl atau 15 % dari TSB Dapat berlanjut menjadi sirosis hepatis Atresia bilier bilirubin urin (++), feses dempul Operasi sebelum 8 minggu
30
31
32
Hipotermia
Prinsip dijaga pada suhu netral Akibat : Konsumsi oksigen hipoksia, SGN Hipoglikemia Asidosis metabolik hipoksia, vasokonstriksi perifer Apnea Tindakan hangatkan perlahan-lahan 0,6 - 10C/jam, semakin kecil, semakin lambat Kalau perlu oksigen
33
34
35
36
Neonatal Sepsis
Penyakit sistemik + bakteremia Faktor risiko : Prematuritas dan BBLR Ketuban pecah dini / lama ( > 18 jam) Ketuban : hijau, keruh atau berbau Resusitasi pada saat kelahiran Kehamilan ganda Prosedur invasif Infeksi pada ibu atau bayi
37
Neonatal Sepsis
Manifestasi klinis : Temperatur tidak stabil hipo / hipertermia Letargi, iritabel, lemas (hipotonia) Kulit : dingin, sianosis, kutis mamorata, pucat, petekie, ikterik Tidak mau menyusu, muntah, kembung, diare Sesak nafas, merintih, takikardia, hipotensi keadaan lanjut Tindakan pencegahan infeksi !!
38
Kesimpulan
Merujuk bukan memindahkan K E M A T I A N ke tempat lain Deteksi dini kegawatdaruratan neonatus yang baik serta upaya merujuk yang baik diharapkan dpt me morbiditas & mortalitas neonatus
39
40