Anda di halaman 1dari 34

Kelainan Air ketuban

Bambang Abimanyu
Air ketuban normal
• Volume : 1000-1500 ml (kehamilan aterm).
• Warna : jernih agak keruh.
• Bau : khas, agak amis dan manis.
• BJ : 1,008 terdiri 98% air ; garam anorganik dan bahan
organik. Protein (albumin) 2,6%g / liter.
• Terdapat rambut lanugo, sel-sel epitel, verniks kaseosa.
• Peredaran : perputaran 500ml / jam  bayi menelan air
ketuban, dikeluarkan lewat kencing, dll.
• Hidramnion (polihidramnion) : jumlah > 2000 ml.
• Oligohidramnion : jumlah < 500 ml.
Fisiologi
• Air ketuban bersirkulasi secara aktif, turnover sekitar
sehari.
• Kehamilan muda air ketuban terbentuk dari transport
pasif cairan ke rongga amnion.
• Pada kehamilan trimester dua setelah terjadi keratinisasi
kulit bayi terjadi pengaturan air ketuban yang lebih
komplek

– Air kencing dan menelan air ketuban


– Sekresi air ketuban dari paru janin
– Transfer melalui plasenta dan selaput ketuban
– Transfer melalui dinding uterus
– Sekresi dari mulut dan hidung
Alur aliran pertukaran air ketuban
Fungsi Air ketuban
• Proteksi : melindungi janin dari trauma,
menghindari kompresi tali pusat
• Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak janin untuk
tumbuh dengan sempurna, termasuk pertumbuhan
paru.
• Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu,
lingkungan, asam-basa (pH).
• Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan.
Volume normal air ketuban
• Mencapai 1 liter pada 36 minggu dan menurun setelahnya.
• Dan sekitar 200 ml pada usia kehamilan 42 mg
Kelainan air ketuban
Jumlah air ketuban
• Oligohidramnion
– Jumlah air ketuban berkurang

• Polihidramnion
– Jumlah air ketuban berlebihan
Polihidramnion
• Definisi
– AFI : Amnionic fluid index. Lebih dari 25 cm.
– Jumlah lebih dari 2000 ml
Diagnosis kelainan air ketuban
• Polihidramnion
– Perut membesar tidak sesuai usia kehamilan
– Ibu bisa mengeluh sesak nafas, nyeri.
– Sulit meraba bagian-bagian janin
– Sulit mendengar DJJ
– Sering terjadi kelainan letak janin
– USG : indek cairan amnion
• Penyebab polihidramnion
– Malformasi janin : CNS, GI tract. (sering)
• Anencephalus, atresia oesophagus
• Kelainan jantung, kelainan kromosom
– Non imun hidrops
– Kehamilan kembar
– Diabetes pada ibu
Patogenesis
• Awal kehamilan transfer air ketuban melalui
selaput ketuban dan kulit janin
• Setelah trimester kedua terjadi melalui
urinasi, menelan dan inspirasi.
• Jumlah air ketuban merupakan keseimbangan
antara produksi (urinasi, amnion, plasenta)
dan pengeluaran (menelan, respirasi)
Penatalaksanaan
• Mencari penyebab
– Kelainan kongenital, gemeli, diabetes dll.
• Pada yang ringan tidak perlu terapi
• Pada yang berat :
– Amniocentesis
– Pemberian indomethacin.
Oligohidramnion
Definisi :
• AFI : amnionic fluid index kurang dari 5 cm
• Jumlah kurang dari 500 ml

Diagnosis :
• Secara klinis tidak ada yang khas.
• Bisa diperkirakan jika ditemukan kondisi yang sering
berhubungan dengan oligohidramnion
• USG
Kondisi yang sering menyebabkan
oligohidramnion
• Janin
– Kelainan kromosom
– Kelainan kongenital
– Pertumbuhan janin terhambat
– Janin mati
– Postterm
– Pecah selaput ketuban
• Plasenta
– Solusio plasenta
– Gemeli (TTTS)
• Ibu
– Insufisiensi utero plasenta
– Hipertensi
– Preeklampsia
– Diabetes
• Obat-obat
– ACE inhibitor
• Idiopatik
Kelainan kongenital yang sering berhubungan
dengan oligohidramnion
• Kelainan jantung
• CNS: meningocele, encepalocele, microcepali
• Kelainan kromosom : trisomi 18, turner syn.
• Kelainan genitourinaria
• gemeli
Pengaruh terhadap bayi
• Kelainan bentuk janin karena perlekatan selaput
ketuban
• Deformitas muskuloskeletal
• Hipoplasia paru
– Kompresi thorak
– Gerakan nafas terganggu
– Cairan amnion intrapulmoner berkurang
• Kompresi tali pusat
Amniotic band syndrome
Penatalaksanaan
• Mencari penyebabnya
• Saat persalinan pemantauan ketat keadaan
janin
• Pengakhiran persalinan . Seksio cesaria.
Emboli air ketuban
• Suatu kelainan saat persalinan yang ditandai
dengan terjadinya hipotensi secara mendadak,
hipoksia, dan koagulopati konsumtif.
• Manifestasi klinik sangat bervariasi.
• Kejadian 7,7 kasus per 100.000 persalinan
• Case fatality rate 22 percent
Faktor risiko
• Usia ibu yang tua
• Plasenta previa
• Preeklampsia
• Persalinan dengan forcep, SC.
• Persalinan yang terlalu cepat
Gabaran klinik yang umum
• Pada akhir persalinan atau segera setelah bayi
lahir
– Sesak hebat.
– Kejang atau henti jantung
– Koagulopati konsumtif
– Perdarahan hebat
– meninggal
Patogenesis
• Masuknya air ketuban kedalam sirkulasi ibu
melalui celah pada uterus, insersi plasenta.
• Didapatkan sel squamus janin dan trofoblast
di sirkulasi ibu
• Menimbulkan reaksi fisiologi /anafilaktik
Patofisiologi
• Kardiovaskuler collaps
– Vasokonstriksi pulmoner menyebabkan gagal
jantung
• Terjadi oksigen desaturasi hebat dan
mendadak sehingga terjadi kerusakan saraf
• Selanjutnya terjadi kerusakan paru dan
coagulopaty.
Diagnosis
• Berdasarkan gejala dan tanda yang muncul
• Ditemukannya sel-sel atau jaringan janin di
sirkulasi ibu bukan merupakan tanda yang
spesifik atau merupakan tanda patognomonic.
Penatalaksanaan
• Resusitasi kadiopulmoner
• Oksigenasi dan terapi suportif untuk gagal
jantungnya.
Prognosis
• Sangat buruk
• Clark : 60% MMR, Gilbert : 25%, wei wen : melaporkan
90% kematian.
• Kematian berlangsung sangat cepat banya kurang dari 30
menit.
• Ibu yang berhasil selamat hanya 8% yang sembuh total,
kebanyakan terjadi kelainan neurologis.
• Janin yang berhasil selamat sekitar 70% tetapi
kebanyakan terjadi masalah neurologis di kemudian hari.
TERIMA KASIH !!

Anda mungkin juga menyukai