Anda di halaman 1dari 18

KELAINAN CAIRAN AMNION

KELOMPOK 9
DOSEN PENGANMPU : EVI YUNITA N, SST., M.KEB
NAMA ANGGOTA

• Bhayanti Isdwara • Dea Amanda Rossa Amelia


• Budi Prihandini • Debi Setiawati
• Christin Natalia Djami • Dentamira Anggata R.
• Cicha Kartika Abriyanti • Devi Permata Hati
CAIRAN AMNION

Cairan amnion merupakan pelindung dan bantalan untuk proteksi


sekaligus menunjang pertumbuhan. Kadar dicairan amnion merupakan
hasil difusi dari ibunya. Cairan amnion mengandung banyak sel janin
(lanugo, vernik kaseosa). Fungsi cairan amnion yang juga penting ialah
menghambat bakteri karena mengandung zat seperti fosfat dan seng
(Prawirohardjo, 2010:155).
CAIRAN AMNION

Keadaan normal cairan amnion antara lain :


• Volume 1000-1500 cc pada kehamilan cukup bulan
• Keadaan jernih sedikit keruh
• Steril
• Memiliki bau khas, sedikit manis dan amis
• Terdiri atas 98-99% air, 1- 2% gamma organik dan bahan organik, runtuhan
rambut lanugo, verniks caseosa dan sel-sel epitel
• Sirkulasi sekitar 500 cc/jam.
OLIGOHIDRAMNION

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu
kurang dari 500 cc, biasanya dikaitkan dengan salah satu kondisi berikut:
• Pecahnya membran ketuban.
• Masalah kongenital, Kelainan ginjal bawaan
• Penurunan perfusi ginjal
• Kehamilan post-term
• Gangguan pertumbuhan pada janin
• Penyakit ibu (hipertensi, diabetes, gangguan pembekuan darah dan penyakit
autoimun seperti lupus)
OLIGOHIDRAMNION

Oligohidramnion menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru hipoplastik),


sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gejala yang tampak
ialah:
• Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan, tidak ballotemen.
• Nyeri perut setiap pergerakan anak.
• Sering berakhir dengan partus prematurus.
• Persalinan lebih lama dari biasanya.
• Sewaktu his akan sakit sekali.
• Saat pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.
• Janin mudah berpindah tempat.
• Perlambatan tinggi fundus
PEMERIKSAAN PENUNJANG KOMPLIKASI

1 USG ibu Komplikasi terhadap janin


• Oligohidramnion menyebabkan tekanan langsung
terhadap janin:
2 Rontgen perut bayi • Deformitas janin
• Kompresi tali pusat langsung
• Fetal distress: Oligohidramnion menekan dada-saat
3 Rontgen paru-paru bayi lahir kesulitan bernapas. Sirkulus yang sulit diatasi
menyebabkan IUFD
• Amniotic band: menyebabkan terjadinya hubungan
4 Analisa gas darah. langsung membran dengan janin sehingga
menimbulkan IUGR
PENATALAKSANAAN

Bergantung pada situasi klinik mengingat prognosis janin yang tidak baik.
Persalinan dengan sectio caesarea merupakan pilihan terbaik pada kasus
oligohidramnion
Penatalaksanaan pada ibu dengan oligohidramnion yaitu :
• Tirah baring
• Hidrasi dengan kecukupan cairan
• Perbaikan nutrisi
• Pemantauan kesejahteraan janin
• Pemeriksaan USG dari volume cairan amnion
POLIHIDRAMNION

Polihidramnion: keadaan dimana volume air ketuban lebih dari 2000 cc, muncul
setelah kehamilan >20 minggu.
Ada dua macam polihidramnion, yaitu:
• Hidramnion kronis yaitu penambahan air ketuban perlahan-lahan, berangsur-
angsur.
• Hidramnion akut yaitu penambahan air ketuban terjadi dalam beberapa hari.
Biasanya terjadi pada kehamilan muda pada bulan ke-4 atau ke-5.
PENYEBAB GEJALA KOMPLIKASI

• Rh isoimunisasi • DJJ sulit didengar • Solusio plasenta


• DM • Dyspnoe • Inersia uteri
• Orthopnea
• Gemeli • Perdarahan
• Oedema pada extremitas
• Kelainan kongenital pacapersalinan
bawah, kemaluan, dan
• Idiophatic. dinding perut
• Palpasi anak sulit
• Nyeri karena regangan
uterus
• BAK berkurang
• BB naik lebih banyak dari
perkiraan
PENGOBATAN
• Hidramnion ringan tidak memerlukan terapi, dapat diberi sedatif dan diet pantang garam kalau perlu.
• Apabila ada dispneu dan pasien sukar berjalan sebaiknya ia dirawat dianjurkan tirah baring, dan diberikan
terapi sedatif. Apabila pasien kurang tertolong dengan usaha-usaha tersebut dapat dilakukan punksi selaput
janin melalui serviks atau dinding perut. Cairan hendaknya dikeluarkan dengan perlahan-lahan untuk
mencegah terjadinya solusio plasenta. Punksi biasanya disusul dengan persalinan

RENCANA ASUHAN

• Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki fasilitas SC.


• Dampingi ibu dan berikan ibu semangat/dukungan
KETUBAN PECAH
DINI
Pecahnya ketuban sebelum persalinan. KPD dapat terjadi pada kehamilan preterm
atau kehamilan kurang bulan terjadi sebelum minggu ke-37 usia kehamilan,
sedangkan pada kehamilan aterm atau kehamilan cukup bulan terjadi setelah minggu
ke-37 dari usia kehamilan. KPD pada ibu hamil primi jika pembukaan kurang dari 3
cm dan kurang dari 5 cm pada ibu hamil multipara.
Pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnya elastisitas pada daerah tepi
robekan selaput ketuban.
FAKTOR PENYEBAB KOMPLIKASI
Pada ibu:
• Paritas • Infeksi intrauterin: endomiometritis,
korioamnionitis
• Usia/umur • Sepsis
• Usia Kehamilan Pada janin:
• Pembesaran uterus • Malpresentasi
• Kompresi talipusat
• Kelainan letak
• Oligohidramnion
• Necrotizing enterocolitis
• Gangguan neurologi
• Perdarahan intraventrikel
• Sindrom distress pernapasan (POGI, 2016)
DETEKSI DINI
Data Subjektif
• Mempunyai risiko terjadinya KPD : riwayat KPD atau persalinan prematur, serviks tidak kompeten, riwayat tindakan pada
serviks/ robekan serviks, infeksi serviks/vagina, peningkatan PH vagina, perdarahan selama persalinan, gemelli,
polyhidramnion, kelainan plasenta, prosedur saat prenatal (amniosentesis, chorionic Villus sampling), kebiasaan merokok,
narkoba, hipertensi, diabetes, malnutrisi, sosial ekonomi rendah.
• Waktu terjadi pecah ketuban
• Tanda dan gejala infeksi
• Jumlah cairan yang keluar
• Ketidakmampuan mengendalikan kebocoran dengan latihan kegel (untuk membedakan iknontinensia uteri dan KPD )
• Bau cairan
• Hubungan seksual terakhir

Data Objektif
• Pemeriksaan abdomen untuk menentukan volume cairan amnion
• Pemeriksaan inspekulo : pengeluaran cairan dari orifisium, dilatasi serviks, prolaps tali pusat)
• Pemeriksaan laboratorium : Uji kertas nitrazin positif bila warna kertas menjadi biru gelap (basa, PH amnion 7,0-7,5) dan
USG untuk mendeteksi oligohidramnion
PENATALAKSANAAN
AIR KETUBAN KERUH
Normalnya berwarna putih, agak keruh, bau khas, agak amis dan manis. Air ketuban
keruh: tidak jernih atau mengalami pewarnaan.
Ada dua macam air ketuban keruh yaitu:

AIR KETUBAN MEKONIUM

AIR KETUBAN BERCAMPUR


DARAH
AIR KETUBAN MEKONIUM

Ditandai warnakehijauan atau kecoklatan menunjukkan bahwa neonatus telah mengeluarkan mekonium.
Pertanda bahwa neonatus dalam keadaan stres.
Selama proses persalinan harus diamati tanda gawat janin atau posisi janin letak sungsang. Apabila mekonium
selama 4 jam atau lebih di dalam AK, dasar kuku janin akan berwarna dan jika selama 24 jam atau lebih
verniks caseosa akan ikut berwarna. Selaput ketuban dan tali pusat pun akan berwarna oleh mekonium dalam
waktu 3 jam dan makrofag dalam satu.

AIR KETUBAN BERCAMPUR DARAH

Disebabkan adanya pewarnaan dari darah karena adanya pendarahan. Salah satu penyebab
pendarahan adalah solutio plasenta. Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta dari tempat implantasi
sebelum kelahiran dan merupakan salah satu penyebab perdarahan ibu. Plasenta memiliki banyak
pembuluh darah yang membawa nutrisi dari ibu ke bayi yang sedang berkembang. Jika plasenta
terlepas dari tempat implantasi maka pembuluh darah ini akan pecah sehingga darah bercampur
dengan air ketuban
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai