Anda di halaman 1dari 170

Gawat janin

• GAWAT JANIN (FETAL DISTRESS)


• 1. Pengertian
Fetal Distress (Gawat janin) adalah gangguan pada
janin dapat terjadi pada masa antepartum atau
intrapartum. Kegawatan janin antepartum menjadi
nyata dalam bentuk retardasi pertumbuhan
intrauterin. Hipoksia janin : peningkatan tahanan
vaskular pada pembuluh darah janin. (Nelson, Ilmu
Kesehatan Anak)
Gawat janin
• Gawat janin terjadi bila janin tidak
menerima Oksigen cukup, sehingga mengalami
hipoksia. (Abdul Bari Saifuddin dkk.2002 ). Secara
luas istilah gawat janin telah banyak
dipergunakan, tapi didefinisi istilah ini sangat
miskin. Istilah ini biasanya menandakan
kekhawatiran obstetric tentang keadaan janin,
yang kemudian berakhir dengan seksio secarea
atau persalinan buatan lainnya.
Gawat janin
• Keadaan janin biasanya dinilai dengan:
menghitung denyut jantung janin (DJJ), dan
memeriksa kemungkinan adanya mekonium
didalam cairan amnion. Sering dianggap DJJ yang
abnormal, terutama bila ditemukan mekonium,
menandakan hipoksia dan asidosis. Akan tetapi,
hal tersebut sering kali tidak dibenarkan .
Misalnya, takikardi janin dapat disebabkan bukan
hanya oleh hipoksia dan asidosis, tapi juga oleh
hipoksemia sekunder dari infeksi intra uterin.
Gawat janin
• Keadaan tersebut biasanya tidak berhubungan
dengan hipoksia janin atau asidosis.sebaliknya, bila DJJ
normal, adanya mekonium dalam cairan amnion tidak
berkaitan dengan meningkatnya insidensi asidosis
janin. Untuk kepentingan klinik perlu ditetapkan
criteria apa yang dimaksud dengan gawat janin.
Disebut gawat janin : bila ditemukan bila denyut
jantung janin diatas 160 / menit atau dibawah 100 /
menit, denyut jantung tidak teratur , atau keluarnya
mekonium yang kental pada awal persalinan.
Gawat janin
• 3. Solusio plasenta.
• 4. Plasenta previa dengan pendarahan.
• b. Insufisiensi uteroplasenter kronik
(kurangnya aliran darah uterus-plasenta dalam
waktu lama) :
• 1. Penyakit hipertensi
• 2. Diabetes mellitus
Gawat janin
• 3. Postmaturitas atau imaturitas
• c. Kompresi (penekanan) tali pusat :
• 1. Oligo hidramnion
• 2. Prolaps tali pusat
• 3. Puntiran tali pusat
• d. Penurunan kemampuan janin
membawa oksigen
Gawat janin
• 1. Anemia berat misalnya isomunisasi ,
• perdarahan fetomaternal
• 2. Kesejahteraan janin dalam persalinan
• asfiksia intrapartum dan komplikasi
• 3. Skor APGAR 0-3 selama > 5 menit
• 4. Sekuele neorologis neonatal
• 5. Disfungsi multi organ neonatal
• 6. PH arteri tali pusat 7,0
Gawat janin
• 3. Patofisiologi
• Ada beberapa proses atau tahapan terjadinya
peristiwa Fetal Distress, antara lain :
• a. Perubahan pada kehamilan Postterm
• Terjadi beberapa perubahan cairan amnion,
plasenta dan janin pada kehamilan postterm.
Dengan mengetahui perubahan tersebut sebagai
dasar untuk mengelola persalinan postterm.:
Gawat janin
• b. Perubahan cairan amnion
• Terjadi perubahan kualitas dan kuantitas cairan
amnion. Jumlah cairan amnion mencapai puncak
pada usia kehamilan 38 minggu sekitar 1000 ml
dan menurun sekitar 800 ml pada 40 minggu.
Penurunan jumlah cairan amnion berlangsung
terus menjadi sekitar 480 ml , 250 ml, 160 ml
pada usia kehamilan 42 dan 43 minggu.
Gawat janin
• Penurunan tersebut berhubungan dengan
produksi urin janin yang berkurang.
Dilaporkan bahwa aliran darah janin menurun
pada kehamilan postterm dan menyebabkan
oligohidramnion.
• Selain perubahan volume terjadi pula
perubahan komposisi cairan amnion menjadi
kental dan keruh.
Gawat janin
• Hal ini terjadi karena lepasnya vernik
kaseosa dan komposisi phospholipid. Dengan
lepasnya sejumlah lamellar bodies dari paru-
paru janin dan perbandingan Lechitin
terhadap Spingomielin menjadi 4 : 1 atau
lebih besar. Dengan adanya pengeluaran
mekonium maka cairan amnion menjadi hijau
atau kuning.
Gawat janin
• Evaluasi volume cairan amnion sangat penting. D
• Kematian perinatal meningkat dengan adanya
oligohidramnion yang menyebabkan kompresi
tali pusat menyebabkan fetal distress intra
partum pada persalinan postterm.
• Jumlah cairan amnion dapat di ukur dengan
pemeriksaan ultrasonografi
Gawat janin
• Metode empat kuadran sangat popular. Dengan mengukur
diameter vertikal dari kantung paling besar pada setiap
kuadran. Hasil penjumlahan 4 kuadran disebut Amniotic
Fluid Index ( AFI ) :
• Bila AFI kurang dari 5 cm indikasi oligrohidramnion.
• AFI 5 – 10 cm indikasi penurunan volume cairan amnion.
• AFI 10 – 15 cm adalah normal.
• AFI 15 – 20 cm terjadi peningkatan volume cairan amnion.
• AFI lebih dari 25 cm indikasi polihidramnion.
Gawat janin
• c. Perubahan pada plasenta
• Plasenta sebagai perantara untuk suplai makanan
dan tempat pertukaran gas antara maternal dan
fetal. Dengan bertambahnya umur kehamilan,
maka terjadi pula perubahan struktur plasenta.
• Plasenta pada kehamilan postterm:
memperlihatkan pengurangan diameter dan
panjang villi chorialis.
Gawat janin
• Perubahan ini secara bersamaan atau di dahului
dengan titik-titik penumpukan kalsium dan
membentuk infark putih. Pada kehamilan atterm
terjadi infark 10 % - 25 % sedangkan pada
postterm terjadi 60 – 80% Timbunan kalsium pada
kehamilan postterm meningkat sampai 10 g / 100
g jaringan plasenta kering, sedangkan kehamilan
atterm hanya 2 – 3 g / 100 g jaringan plasenta
kering
Gawat janin
• Secara histology plasenta pada kehamilan
postterm meningkatkan infark plasenta,
kalsifikasi, thrombosis intervilosus, deposit
fibrin perivillosus, thrombosis arterial dan
endarteritis arterial.
• Keadaan ini menurunkan fungsi plasenta
sebagai suplai makanan dan pertukaran gas.
Hal ini menyebabkan malnutrisi dan asfiksia
Gawat janin
• Dengan pemeriksaan ultrasonografi dapat
diketahui tingkat kematangan plasenta. Pada
kehamilan postterm terjadi perubahan
sebagai berikut :
• a. Piring korion : lekukan garis batas piring
korion mencapai daerah basal.
Gawat janin
• b. Jaringan plasenta : berbentuk sirkuler,
bebas gema di tengah, berasal dari satu
kotiledon ( ada darah dengan densitas gema
tinggi dari proses kalsifikasi, mungkin
memberikan bayangan akustik ) .
• c. Lapisan basal : daerah basal dengan gema
kuat dan memberikan gambaran bayangan
akustik. Keadaan plasenta ini di kategorikan
tingkat 3.
Gawat janin
• d. Perubahan pada janin
• Sekitar 45 % janin yang tidak di lahirkan
setelah hari perkiraan lahir, terus berlanjut
tumbuh dalam uterus. Ini terjadi bila plasenta
belum mengalami insufisiensi
Gawat janin
• Dengan penambahan berat badan setiap
minggu dapat terjadi berat lebih dari 4000 g.
keadaan ini sering disebut janin besar. Pada
umur kehamilan 38 – 40 minggu insiden janin
besar sekitar 10 % dan 43 minggu sekitar 43
%. Dengan keadaan janin tersebut
meningkatkan resiko persalinan traumatik.
Gawat janin
• Janin postmatur mengalami penurunan
jumlah lemak subkutaneus, kulit menjadi
keriput dan vernik kaseosa hilang. Hal ini
menyebabkan kulit janin berhubungan
langsung dengan cairan amnion. Perubahan
lain yaitu : rambut panjang, kuku panjang,
warna kulit kehijauan atau kekuningan
karena terpapar mekonium.
Gawat janin
• 4. Komplikasi
• a. Pada Kehamilan
• Gawat janin dapat menyebabkan berakhirnya
kehamilan karena pada gawat janin, maka harus
segera dikeluarkan.
• 1. Pada persalinan
• Gawat janin pada persalinan dapat
menyebabkan:
Gawat janin
• a. Persalinan menjadi cepat karena pada
gawat janin harus segera dikeluarkan.
• b. Persalinan dilakukan dengan tindakan,
seperti ekstraksi cunam, ekstraksi forseps,
vakum ekstraksi, ataupun bahkan dapat
diakhiri dengan tindakan sectio saesarea (SC)
Gawat janin
• 5. Diagnosa
• Diagnosis gawat janin saat persalinan didasarkan
pada denyut jantung janin yang abnormal.
Diagnosis lebih pasti jika disertai air ketuban
hijau dan kental/ sedikit. Gawat janin dapat
terjadi dalam persalinan karena partus lama,
Infuse oksitosin, perdarahan, infeksi, insufisiensi
plasenta, ibu diabetes, kehamilan pre dan
posterm atau prolapsus tali pusat. Hal ini harus
segera dideteksi dan perlu penanganan segera.
Gawat janin
• 6. Klasifikasi
• Jenis gawat janin yaitu :
• a. Gawat janin yang terjadi secara ilmiah
• 1. Gawat janin iatrogenic
• Gawat janin iatrogenik adalah gawat janin yang timbul
akibat tindakan medik atau kelalaian penolong.
Resiko dari praktek yang dilakukan telah
mengungkapkan patofisiologi gawat janin iatrogenik
akibat dari pengalaman pemantauan jantung janin
Gawat janin
• 2. Posisi tidur ibu
• Posisi terlentang dapat menimbulkan tekanan
pada Aorta dan Vena Kava sehingga timbul
Hipotensi.
• Oksigenisasi dapat diperbaiki dengan
perubahan posisi tidur menjadi miring ke kiri
atau semilateral
Gawat janin
• 3. Infus oksitosin
• Bila kontraksi uterus menjadi hipertonik atau
sangat kerap, maka relaksasi uterus terganggu,
yang berarti penyaluran arus darah uterus
mengalami kelainan. Hal ini disebut sebagai
Hiperstimulasi. Pengawasan kontraksi harus
ditujukan agar kontraksi dapat timbul seperti
kontraksi fisiologik
Gawat janin
• 4. Anestesi Epidural
• Blokade sistem simpatik dapat mengakibatkan
penurunan arus darah vena, curah jantung dan
penyuluhan darah uterus. Obat anastesia
epidural dapat menimbulkan kelainan pada
denyut jantung janin yaitu berupa penurunan
variabilitas, bahkan dapat terjadi deselerasi
lambat. Diperkirakan obat-obat tersebut
mempunyai pengaruh terhadap otot jantung
janin dan vasokontriksi arteri uterina.
Gawat janin
• b. Gawat janin sebelum persalinan
• c. Gawat janin kronik
• Dapat timbul setelah periode yang panjang
selama periode antenatal bila status fisiologi dari
ibu-janin-plasenta yang ideal dan normal
terganggu.
• d. Gawat janin akut
• Suatu kejadian bencana yang tiba – tiba
mempengaruhi oksigenasi janin
Gawat janin
• e. Gawat janin selama persalinan
• Menunjukkan hipoksia janin tanpa oksigenasi
yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan
varibilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi
lanjut pada kontraksi uterus. Bila hipoksia
menetap, glikolisis anaerob menghasilkan asam
laktat dengan pH janin yang menurun. (Kapita
Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekkologi,
1994 : 211-213)
Gawat janin
• 7. Penatalaksanaan
• a. Penanganan umum:
• 1. Pasien dibaringkan miring ke kiri, agar sirkulasi
janin dan pembawaan oksigen dari ibu ke janin lebih
lancar.
• 2. Berikan oksigen sebagai antisipasi terjadinya
hipoksia janin.
• 3. Hentikan infuse oksitosin jika sedang diberikan
infuse oksitosin, karena dapat mengakibatkan
peningkatan kontraksi uterus yang berlanjut dan
meningkat dengan resiko hipoksia janin.
Gawat janin
• 4. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti
demam, obat-obatan) mulailah penanganan yang
sesuai.
• 5. Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan
denyut jantung janin tetap abnormal sepanjang
paling sedikit 3 kontraksi, lakukan pemeriksaan
dalam untuk mencari penyebab gawat janin:
• · Bebaskan setiap kompresi tali pusat
Gawat janin
• · Perbaiki aliran darah uteroplasenter
• · Menilai apakah persalinan dapat
berlangsung normal atau kelahiran segera
merupakan indikasi.
• Rencana kelahiran (pervaginam atau
perabdominam) didasarkan pada faktor-faktor
etiologi, kondisi janin, riwayat obstetric pasien
dan jalannya persalinan.
Gawat janin
• b. Penatalaksanaan Khusus:
• 1. Posisikan ibu dalam keadaan miring
sebagai usaha untuk membebaskan kompresi
aortokaval dan memperbaiki aliran darah
balik, curah jantung dan aliran darah
uteroplasenter. Perubahan dalam posisi juga
dapat membebaskan kompresi tali pusat.
Gawat janin
• 2. Oksigen diberikan melalui masker muka
6 liter permenit sebagai usaha untuk
meningkatkan pergantian oksigen
fetomaternal.
• 3. Oksigen dihentikan, karena kontraksi
uterus akan mengganggu curahan darah ke
ruang intervilli.
Gawat janin
• 4. Hipotensi dikoreksi dengan infus
intravena dekstrose 5 % berbanding larutan
laktat. Transfusi darah dapat di indikasikan
pada syok hemoragik.
• 5. Pemeriksaan pervaginam menyingkirkan
prolaps tali pusat dan menentukan
perjalanan persalinan.
Gawat janin
• 6. Pengisapan mekonium dari jalan napas
bayi baru lahir mengurangi risiko aspirasi
mekoneum.
• Segera setelah kepala bayi lahir, hidung dan
mulut dibersihkan dari mekoneum dengan
kateter pengisap.
• Segera setelah kelahiran, pita suara harus dilihat
dengan laringoskopi langsung sebagai usaha
untuk menyingkirkan mekoneum dengan pipa
endotrakeal
Gawat janin
• a. Prinsip Umum :
• 1. Bebaskan setiap kompresi tali pusat
• 2. Perbaiki aliran darah uteroplasenter
• 3. Menilai apakah persalinan dapat berlangsung
normal atau kelahiran segera merupakan indikasi.
• Rencana kelahiran (pervaginam atau perabdominam)
didasarkan pada faktor-faktor etiologi, kondisi janin,
riwayat obstetric pasien dan jalannya persalinan.
Gawat janin
• b. Penatalaksanaan Khusus:
• 1. Posisikan ibu dalam keadaan miring sebagai
usaha untuk membebaskan kompresi aortokaval dan
memperbaiki aliran darah balik, curah jantung dan
aliran darah uteroplasenter. Perubahan dalam posisi
juga dapat membebaskan kompresi tali pusat.
• 2. Oksigen diberikan melalui masker muka 6 liter
permenit sebagai usaha untuk meningkatkan
pergantian oksigen fetomaternal.
Gawat janin
• 3. Oksigen dihentikan, karena kontraksi uterus
akan mengganggu curahan darah ke ruang
intervilli.
• 4. Hipotensi dikoreksi dengan infus intravena
dekstrose 5 % dalam larutan laktat. Transfusi
darah dapat di indikasikan pada syok hemoragik.
• 5. Pemeriksaan pervaginam menyingkirkan
prolaps tali pusat dan menentukan perjalanan
persalinan.
Gawat janin
• 6. Pengisapan mekonium dari jalan napas bayi baru
lahir mengurangi risiko aspirasi mekoneum.
• Segera setelah kepala bayi lahir, hidung dan mulut
dibersihkan dari mekoneum dengan kateter pengisap.
Segera setelah kelahiran, pita suara harus dilihat
dengan laringoskopi langsung sebagai usaha untuk
menyingkirkan mekoneum dengan pipa
endotrakeal.(Abdul Bari Saifuddin dkk.2002 )

Gawat janin
• c. Pengelolaan Antepartum
• Dalam pengelolan antepartum diperhatikan tentang
umur kehamilan. Menentukan umur kehamilan dapat
dengan menghitung dari tanggal menstruasi terakhir,
atau dari hasil pemeriksaan ultrasonografi pada
kehamilan 12-20 minggu. Pemeriksaan ultrasonografi
pada kehamilan postterm tidak akurat untuk
menentukan umur kehamilan. Tetapi untuk
menentukan volume cairan amnion (AFI), ukuran
janin, malformasi janin dan tingkat kematangan
plasenta.
Gawat janin
• Untuk menilai kesejahteraan janin dimulai dari umur
kehamilan 40 minggu dengan pemeriksaan Non Stess
Test (NST). Pemeriksaan ini untuk mendeteksi
terjadinya insufisiensi plasenta tetapi tidak adekuat
untuk mendiagnosis oligohidramnion, atau
memprediksi trauma janin.
• Secara teori pemeriksaan profil biofisik janin lebih
baik. Selain NST juga menilai volume cairan amnion,
gerakan nafas janin, tonus janin dan gerakan janin.
Pemeriksaan lain yaituOxytocin Challenge Test (OCT)
menilai kesejahteraan janin dengan serangkaian
kejadian asidosis, hipoksia janin dan deselerasi
lambat.
Gawat janin
• Penilaian ini dikerjakan pada umur kehamilan 40
dan 41 minggu. Setelah umur kehamilan 41
minggu pemeriksaan dikerjakan 2 kali seminggu.
Pemeriksaan tersebut juga untuk menentukan
• Penulis lain melaporkan bahwa kematian janin
secara bermakna meningkat mulai umur
kehamilan 41 minggu. Oleh karena itu
pemeriksaan kesejahteraan janin dimulai dari
umur kehamilan 41 minggu.
Gawat janin
• Ditemukan 40% dari 3047 wanita dengan
kehamilan 41 minggu mempunyai serviks
tidak dilatasi. Sebanyak 800 wanita hamil
postterm diinduksi dan dievaluasi di Rumah
Sakit Parkland. Pada wanita dengan serviks
tidak dilatasi, dua kali meningkatkan seksio
cesarea karena distosia.
Gawat janin
• Pemeriksaan amniosintesis dapat dikerjakan
untuk menentukan adanya mekonium di
dalam cairan amnion. Bila kental maka
indikasi janin segera dilahirkan dan
memerlukan amnioinfusion untuk
mengencerkan mekonium.
• Dilaporkan 92% wanita hamil 42 minggu
mempunyai serviks tidak matang dengan
Bishop score kurang dari 7.
Gawat janin
• denganmonitoring janin secara serial. Pilihan
persalinan tergantung dari tanda adanya.
d. Pengelolaan Intrapartum
• Persalinan pada kehamilan postterm mempunyai
risiko terjadi bahaya pada janin. Sebelum
menentukan jenis pengelolaan harus dipastikan
adakah disporposi kepala panggul, profil biofisik
janin baik. Induksi kehamilan 42 minggu
menjadi satu putusan bila serviks belum matang
fetal compromise.
Gawat janin
• Bila tidak ada kelainan kehamilan 41 minggu
atau lebih dilakukan dua pengelolaan.
Pengelolaan tersebut adalah induksi persalinan
dan monitoring janin. Dilakukan pemeriksaan
pola denyut jantung janin.
• Selama persalinan dapat terjadi fetal distress
yang disebabkan kompresi tali pusat oleh karena
oligohidramnion. Fetal distress dimonitor dengan
memeriksa pola denyut jantung janin. Bila
ditemukan variabel deselerasi, satu atau lebih
deselerasi yang panjang maka seksio cesarea
segera dilakukan karena janin dalam bahaya.
Gawat janin
• Bila cairan amnion kental dan terdapat mekonium
maka kemungkinan terjadi aspirasi sangat besar.
Aspirasi mekonium dapat menyebabkan disfungsi
paru berat dan kematian janin. Keadaan ini dapat
dikurangi tetapi tidak dapat menghilangkan dengan
penghisapan yang efektif pada faring setelah kepala
lahir dan sebelum dada lahir. Jika didapatkan
mekonium, trakea harus diaspirasi segera mungkin
setelah lahir. Selanjutnya janin memerlukan ventilasi
• SELESAI
ANENSEFALUS
• ANENSEFALUS

• 1. Definisi
• Anensefalus adalah suatu keadaan dimana
sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak
terbentuk namun masih memiliki batang otak di
luar. Sisa jaringan otak terlindung oleh selaput
yang tipis saja., sehingga fungsi pernafasan dan
kerja jantung masih dapat berfungsi meski sedikit
sekali kemungkinan untuk hidup.
anencefalus
• Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah
atas gagal menutup, tetapi penyebabnya yang
pasti tidak diketahui. Kemungkinan bayinya buta
dan tidak ada pergerakan reflek atau hanya
beberapa saja yang berfungsi. Pada bola mata
bayi juga menonjol keluar, diakibatkan karena
kelainan bentuk tengkorak bagian mata,
sehingga sering kali bayi anencephaly dapat
julukan mirip “kodok”. ¼ bayi anencephaly
meninggal pada saat dia dilahirkan, sedangkan
yang selamat pada saat dilahirkan dapat bertahan
hidup selama beberapa jam atau beberapa
hari.
anensefalus
• Penyebab anencefalus antara lain :
• 1. Faktor teratogenik
• Teratogen adalah setiap factor atau bahan yang
bisa menyebabkan atau meningkatkan resiko
suatu kelainan bawaan. Radiasi, obat tertentu
dan racun merupakan teratogen. Infeksi pada ibu
hamil juga bisa merupakan teratogen. Beberapa
infeksi selama kehamilan yang dapat
menyebabkan sejumlah kelainan bawaan
sindroma rubella congenital dan infeksi
toksoplasmosis pada ibu hamil.
anensefalus
• Infeksi Toksoplasma yang merupakan salah satu
penyebab anencephalus merupakan penyakit
infeksi yang ditemukan pada hewan di
peternakan atau binatang peliharaan. Kucing
merupakan pembawa (carrier) penyakit ini dan
dapat menularkan kepada manusia melalui
tinja, terutama bila sudah kering dan terhirup
oleh manusia. Ciri-ciri terinfeksi toksoplasma
yang mudah di kenali adalah dengan seringnya
gejala flu, seperti bersin-bersin
anencefalus
• 2. Faktor gizi
• Salah satu zat yang penting untuk
pertumbuhan janin adalah asam folat.
Kekurangan asam folat bisa meningkatkan
resiko terjadinya spina bifida atau kelainan
tabung saraf lainnya. Karena spina bifida bisa
terjadi sebelum wanita menyadari bahwa dia
hamil, maka setiap wanita subur sebaiknya
mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak
400 mikrogram/hari.
anensefalus
• 3. Faktor fisik pada rahim
• Di dalam rahim, bayi terendam oleh cairan ketuban
yang juga merupakan pelindung terhadap cedera.
Jumlah cairan ketuban yang abnormal, yang bisa
menyebabkan atau menunjukkan kelainan bawaan.
Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa
memperngaruhi pertumbuhan paru-paru dan anggota
gerak tubuh atau bisa menunjukkan adanya kelainan
ginjal yang memperlambat proses pembentukan air
kemih. Penimbunan cairan ketuban terjadi jika janin
mengalami gangguan menelan, yang bisa disebabkan
oleh kelainan otak yang berat misalnya anensefalus
atau atresia esophagus.
anensefalus
• 4. Faktor genetik dan kromosom
• Beberapa kelainan bawaan merupakan
penyakit keturunan yang diwariskan melalui
gen yang abnormal dari salah satu atau
kedua orang tua. Gen adalah pembawa sifat
individu yang terdapat di dalam kromosom
setiap sel di dalam tubuh manusia. Jika satu
gen hilang atau cacat, bisa terjadi kelainan
bawaan. Kelainan pada jumlah ataupun
susunan kromosom juga bisa menyebabkan
kelainan bawaan.
anensefalus
• Suatu kesalahan yang terjadi selama
pembentukan sel telur atau sperma bisa
menyebabkan bayi terlahir dengan kromosom
yang terlalu banyak atau sedikit, atau bayi terlahir
dengan kromosom yang telah mengalami
kerusakan. Semakin tua seorang wanita ketika
hamil terutama diatas 35 tahun maka semakin
besar kemungkinan terjadinya kelainan
kromosom pada janin yang dikandungnya.
Kelainan bawaan yang lainnya disebabkan oleh
mutasi genetic (perubahan pada gen yang
bersifat spontan dan tidak dapat dijelaskan).
anensefalus
• 3. Faktor resiko terjadinya anensefalus adalah :
• a) Faktor ibu usia resti
• b) Hamil dengan kadar asam folat rendah
• c) Mengkonsumsi kafein, alkohol selama masa
• kehamilan.
• d) Riwayat anensefalus pada kehamilan
• sebelumnya
anensefalus
• 4. Gejala
• ibu :
• ü polihidramnion (cairan ketuban di dalam
rahim terlalu banyak akibat cairan otak). Pada
anencephalus polihidramnion terjadi karena
transudasi cairan dari selaput otak dan selaput
sum-sum tulang belakang. Selain itu, anak
anencephaly tidak menelan dan pertukaran air
terganggu karena pusatnya kurang sempurna
hingga anak ini kencing berlebihan.)
anensefalus
• Bayi :
• ü Tidak adanya tengkorak
• ü Tidak adanya otak ( belahan otak dan otak kecil )
• ü Wajah fitur abnormal
• ü Jantung cacat
anensefalus

• 5. Pengaruh pada Kehamilan
• Sering menimbulkan kehamilan serotin, biasanya
disertai hydramnion, anak sering lahir dengan letak
muka, badan anak kadang - kadang besar dan
menimbulkan kesulitan waktu baru lahir. Pada
bayi anencephaly kelenjar di bawah otak dan kelenjar
ginjal ini tidak ada, atau terhambat pertumbuhannya,
sehingga gejala-gejala akan melahirkan sering tidak
muncul dengan sendirinya. Hal ini bisa mengakibatkan
ibunya meminta perangsang persalinan pada masa
kehamilannya sudah genap
anensefalus
• . Berhubung bayi tidak memiliki tempurung
kepala, pada saat melahirkan penting agar air
ketuban tidak pecah selama memungkinkan,
sehingga leher rahim bisa membuka dengan
tekanan air ketuban. Kalau air ketuban tidak
pecah, proses melahirkan seorang bayi
anencephaly hampir sama dan sama lamanya
dengan halnya kelahiran bayi normal. Hasil
pengalaman menunjukkan, bahwa kalau air
ketuban sengaja dipecahkan, maka
kemungkinan bayinya lahir dalam keadaan
hidup menurun drastis (Jaquier 2006).
anensefalus
• 6. Diagnosa
• Pada palpasi tidak dapat ditentukan dimana letaknya
kepala, kedua ujung badan lunak, tekanan pada
tengkorak waktu toucher menyebabkan gerakan yang
tak beraturan dan bunyi jantung menjadi lambat.
• 1. Diagnosis antenatal
• Diagnosa antenatal umumnya bila ibu hamil dengan
faktor resiko kelainan kongenital.
• 2. Diagnosa postnatal
• Diagnosis postnatal bila kelainan kongenital sudah
positif ditemukan
anensefalus
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
• 1. Kadar asam lemak dalam serum ibu hamil
• 2. Amniosentesis (untuk mengetahui adanya
peningkatan kadar alfa-fetoprotein.Kehamilan
dengan bayi anencephaly tidak ada pengaruh
apa-apa. Akan tetapi, pada sekitar 25% wanita
yang mengandung anak anencephaly,
mengalami polyhydramnios atau kelebihan air
ketuban. Hal ini terjadi, karena reflek untuk
menelan pada si bayi, kadang-kadang tidak
berfungsi, sehingga dia tidak dapat menelan air
ketuban seperti halnya dilakukan bayi biasa
anensefalus
• Kalau volume air ketuban sangat kelebihan, akan
mengakibatkan perasaan tidak nyaman bagi sang ibu.
Ada kemungkinan bayinya lahir premature atau air
ketuban pecah. Untuk mengurangi kelebihan air
ketuban, seorang dokter dapat
melakukan amniocentesis. Air ketuban di sedot
dengan syringe, sehingga sang ibu merasa lebih lega.)
• 3. Kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan
adanya kelainan tabung saraf namun kebanyakan hasil
tes darah ibu yang tingkat AFPnya tinggi, ternyata tetap
melahirkan bayi yang sehat. Ini menunjukkan bahwa
tes darah saja tidak cukup bukti, sebaiknya melakukan
anensefalus
• 4. Kadar estriol pada air kemih ibu
• 5. USG (Anencephaly adalah kelainan yang
dapat dilihat dengan alat USG dengan sangat
mudah. Jika seorang dokter yang ahli melakukan
scan pada umur kehamilan 16 minggu dan
ternyata hasil diagnosenya anencephaly, maka
kemungkinan salah diagnose sangat kecil)

anensefalus

• 8. Penanganan dan pencegahan
Penanganan pada bayi anensephalus akan ditujukan
untuk memberikan dukungan emosional kepada
keluarga. Karena tidak ada pengobatan untuk
anenshepalus, kurangnya pembentukan otak, sekitar
75 % dapat menyebabkan bayi lahir mati. Resiko
terjadinya anenshepalus bisa dikurangi dan
dicegah dengan meningkatkan asupan asam folat 400
mikrogram sehari pada wanita usia subur atau
selambat-lambatnya pada wanita yang sedang hamil
pada awal trimester pertama (3 bulan pertama)
dimana merupakan saat-saat terpenting pembentukan
anensefalus
• . Pemberian dapat berupa suplemen atau asam folat
yang dapat ditemukan dalam makanan dan minuman
seperti susu, sereal, buah- buahan seperti alpukat,
papaya, jeruk, stroberry. Makanan yang mengandung
asam folat hendaknya dikonsumsi bersamaan dengan
sayuran dan karbohidrat yang seimbang. Ada brokoli,
wortel dan bayam yang juga mengandung asam folat
dan juga berfungsi sebagai sayuran. Sumber
karbohidrat yang baik adalah gandum.
anensefalus
• Apapun makanan yang mengandung asam folat yang
dikonsumsi, sebaiknya diiringi dengan asupan kadar gizi
yang seimbang guna membuat kondisi tubuh menjadi lebih
stabil dan terhindari dari pengaruh buruk radikal bebas,
apalagi untuk calon ibu yang sedang hamil . Selain itu
pencegahan dapat juga dilakukan dengan :
• 1. Usahakan untuk tidak hamil jika usia ibu sudah
mencapai 40 tahun.
• 2. Lakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care
yang rutin dan usahakan untuk melakukan USG minimal
tiap trimester.
anensefalus
• 3. Jalani pola hidup sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan
hindari asap rokok, alkohol dan narkoba karena dapat
menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar peluang
terjadinya kelainan kongenital dan keguguran.
• 4. Penuhi kebutuhan akan asam folat.
• 5. Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi. Vitamin A
termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air tapi larut dalam
lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh.
Dampaknya antara lain janin mengalami urogenital abnomali
(terdapat gangguan sistem kencing dalam kelamin), mikrosefali
(ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar adrenal.
anensefalus
• 6. Jangan minum sembarang obat baik yang belum ataupun sudah
diketahui memberi efek buruk terhadap janin.
• 7. Pilih makanan dan masakan yang sehat. Salah satunya hindari
daging yang dimasak setengah matang (steak atau sate). Dikhawatirkan
daging itu masih membawa kuman penyakit yang membahayakan janin
dan ibunya.
• 8. Kalau ada infeksi obatilah segera : terutama infeksi TORCH
(TOksoplasma, Rubela, Citomegalo, dan Herpes). Paling baik lakukan tes
TORCH pada saat kehamilan masih direncanakan bukan setelah terjadinya
pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi pengobatan bisa langsung
dilakukan

• SELESAI

Radang alat genital
• Leukorea: normal terjadi pada:
• 1. bayi baru lahir s/d 10 hari karena pengaruh
• estrogen dari plasenta thd. Uterus dan vagina
• 2. sekitar menarche karena pengaruh estrogen
• 3. wanita dewasa sebelum dan saat koitus
• 4. waktu sekitar ovulasi lendir lebih encer
• 5. sekret dari kel, cerviks pada wanita penyakit
• Menahun, neurosa,ektropion porsionis uteri.
Radang alat genital
• Vulva:
• Vulvitis:bengkak nyeri agak gatal. Dibagi 3 gol:
• A. Bersifat lokal
• B. Timbul bersama sama / akibat vaginitis
• C. Permulaan / manifestasi penyakit umum
• Ad A. VULVITIS LOKAL:
• 1. infeksi kulit,rambut,kel. Sebasea ,keringat. ,timbul
karena luka / sebab lainfolikulitis, furunkulosis hi-
• dradenitis, dll.
• 2. infeksi oue,parauretralis.c gonorea
• 3. infeksi kel Bartolini.
Radang alat genital
• Bartholinitis:
• O.k.go, streptokokus, basil koli
• Bartholinitis akuta:kel. Membesar setelur bebek.
• Membesar, merah nyeri lebih panas dari sekitar, isi
cepat jadi nanah, jika tersumbat membesar setelur
bebek.
• Terapi:belum abses atasi dengan antibiotika
• Bila sudah bernanah dikeluarkan dgn sayatan.
• Bisa berulang ulang, kista Bartolini.
• Bila ada kesulitan dilakukan marsupialisasi.
• Vulvitis timbul bersama vaginitis, dibahas di vaginitis
Radang alat genital
• Vulvitis sebagai permulaan penyakit umum:
• 1. penyakit kelamin:go, sifilis,ulkus molle
,limfogranuloma venereum, granuloma
• inguinale.
• 2. tuberkulosis
• 3. infeksi virus :limfogranuloma venereum
,herpes genitalis,kondiloma akuminatum
• 4. vulvitis pada diabetes melitus
Radang alat genital
• Herpes genitalis:
• PHS, terjadi 3-7 hari sesudah koitus,ditengah dengan radang dan
edema,tampak sejumlah vesikel lokasi labia minora, bag. dlm lab.
Mayora dan preputiumklitoridis. Rasa gatal dan panas dan jika digaruk
infeksi sekunder.kadang ulkus kecil dangkal,.Selain vulva juga di vagina
dan cerviks uteri menyebabkan lekorea , ,perdarahan dan disuria
Pengobatan simptomatis biasanya sembuh sendiri,tapi timbul lagi, yang
sesung guhNya tidak sembuh dan tinggal laten.
• Virus pegang peranan tumbulnya karsinoma
• Herpes genitalis didiagnosis dgn pembiakan luka pada vulva, vagina,
servika secara serologik
• Terapi:simptomatis, kurangi nyeri dan gatal dan mengeringkan daerah
infeksi.
• Virus diberantas dengan lar. 0,1%proflavin, sinar fluoresensi 20-30
• Watt untuk 10-15 menit dengan jarak 15-20cm.
Radang alat genital
• Kondiloma akuminatum:
• Berbentuk kembang kubis , ditengahnya jar. Ikat
ditutup bag. atas oleh epitel hiperkeratosis .
Penyakit bentuk kecil dan besar, sendiri atau
kelompok. Hal terakhir ini terdapat lekorea
.kondiloma akuminata disebabkan oleh virus
sama dengan veruka vulgaris .diagnosis kondi -
loma akuminatum tidak sukar dan dapat
dibedakan dengan kondiloma lata krn. Sifilis.
Radang alat genital
• Kondiloma akuminatum dapat disembuhkan dgn 10%
podofilin dalam gliserin atau alkohol.
• Pada pengobatan daerah sekitarya dillindungi
• dengan vaselin, dan setelah beberapa jam tempat
pengobatan harus dicuci dengan air dan sabun
• Kondiloma yang luas terapi terdiri atas pengang-
• Katan,pembedahan dan kauterisasi
• Untuk mencegah residif, dibersihkan bekas
kondiloma akuminatum dan lekorea harus diobati.
Radang alat genital
• Vulvitis diabetika:
• Vulvitis diabetika vulva merah dan sedikit
membengkak. Keluhan rasa gatal disertai nyeri.kadar
glukosa tinggi dan air kencing mengandung glukosuri
menyebabkan peradangan.
• Vulvitis yang sebabnya tidak jelas dipikirkan adanya
diabetes.
• Vulvitis diabetika kadang disertai moniliasis
• Terapi terdiri atas penguasaan DM dan pengobatan
• lokal.
Radang alat genital
• VAGINA:
• Banyak jenis : kuman Doderlein, streptokokus,
stafilokokus,difteroid dalam keadaan simbiosis.
Simbiosis terganggu:vaginitis nonspesifik yg
• bisa disembuhkan dgn antibiotika. Ada vagini-
• tis trikomoniasis, kandida albikans dan hemo
filus vaginalis. Pada masa dewasa vagina lebih
tahan thd penyakit infeksi terutama gonorea
dibanding kan masa sebelum pubertas dan
setelah meno pause.
Radang alat genital
• Gejala yang penting: lekorea,cairan campur
lendir dan dapat jadi mukopurulen, disertai
rasa gatal
• membakar.biasanya disertai vulvitis.pada vulvo
vaginitis daerah merah membengkak,pada vagi
na dpt ditemukan bintik bintik merah (vaginitis
granularis)
• Pada vaginitis Doderlein jarang terdapat, dan
fluor yang dikeluarkan banyak mengandung
lekosit.

Radang alat genital
• Vaginitis karena trikomonas menyebabkan lekorea
encer sampai kental warna kuning agak berbau, rata
membakar. Juga rasa urethritis ringan seperti dysuria
• dan sering kencing.Parasit mudah dijumpai ditengah
• lekosit pada sediaan yang dibuat dari sekret dinding
vagina dicampur satu tetes lar. Garam fisiologik di
atas gelas obyek.Sediaan diperiksa dibawah mikros
kop pembesaran sedang dengan kurangi cahaya sedi
kit Perlu diamati gerakannya, bentuk lonjong flagella
panjang , membran bergelombang ,ukuran 2x lekosit.
Radang alat genital
• Terapi trikomoniasis:
• Metronidazol / flagyl per os diserap dgn baik
• Dan toksisitas rendah. Keluhan hanya 10% berupa
mulut kering,anoreksia, nausea,nyeri epigastrium,
kadang sakit kepala dan vertigo.
• Untuk memberantas trikomonas di alat genital uretra
kandung kencing.dosis 500mgtiap 12 jam selama 5
hari, dosis total 5 gram.
• Supositoria flagyl ,krem AVC.supositoria tricofuron
• Suami juga diberikan peros dosis samamencegah
reinfeksi. Selain itu diberikan tinidazol( fasigyn)dan
ornidazol(tiberal)
RADANG ALAT GENITAL
• KANDIDIASIS
• Infeksi kandida albikans jamur gram positif yang
mempunyai benang pseudomiselia terbagi dalam
kelompok blastospores.tumbuh dalam suasana
asam,pH 5.0-6,5 yang mengan dung glikogen ,
ditemukandalam mulut,perianal vagina tanpa gejala
cepat tumbuh pada wanita hamil.,minum pil KB,
wanitadiberi th/ antibiotiks pektrum luas,wanita dgn
DM, kesehatan mundur.
• Vulvovaginitis karena kandida :lekorea keputihan,
gatal.meninggalkan bekas perdarahan.
Radang alat genital
• Terapi
• Nystatin ,yang banyak dipakai mycostatin per
vaginam 10000unit dalam tablet vaginal 1-2
• tablet selama 14 hari. per os kandida yang
masih bersarang dalam traktus digestivus
• Untuk mencegah residif berikan satu tablet
mykostatin pervaginam satu minggu sebelum
haid selama beberapa bulan.
• Akir akir ini:imidazol.,econazol.iniconazol
clutrinazol
Radang alat genital
• Trikomoniasis:
• Disebabkan trikomonas vaginalis.dalam jumlah
kecil tidak ada gejala,tetapi dalam keadaan
banyak dan perubahan lingkungan
menimbulkan radang.
• Trikomonas vaginalis adalah parasit dgn flagel-
• La yang aktif bergerak. Penularan dgn jalan
koitus , biasanya pria dgn trikomonas tanpa
gejala dan ada di uretra dan prostat.
Radang alat genital
• Hemofilus vaginalis vaginitis:
• Penyebab hemofilus vaginalis basil kecil gram negatif-
• Warna lekorea putih semu kelabu bau tidak sedap,
sangat gatal. ,ditularkan karena PHS
• Diagnosis seperti trikomoniasis yaitu:beberapa
kelompok basil, lekosit tidak banyak, dan banyak
epitel sebagian besar berbintik bintik.
• Sel sel ini disebut clue cell merupakan ciri khas
vaginitis disebabkan hemofilus vaginalis.
• Terap:amipisillin 2 ram sehari selama 5 hari atau
tetrasiklin . Wanita diberikan juga betadin vaginal
douche.
Radang alat genitaL

VULVO VAGINITIS ATROFIKANS


Setelah menopause atau sesudah fungsi ovrium
ditiadakan dengan penyinaran, epitel vagina jadi
atrofis,sehingga tertinggal sel sel basal. epitel mudah
terinfeksi,radang menjalar dibawah epitel sehingga
lekorea yang gatal dan pedih., dinamakan vaginitis
senilis. Uretra dan kandung kencing ikut terlibat
sehingga terjadi dysuria dan sering kencing.
• Terapi: estrogen per os premarin1,25mg /oestro
feminal 1,25mg tiap malam dan pemberian premarin
intra vagina,0,1mg dietilstilbestrolpervaginam selama
30 malam. Saat ini dianjurkan synopause tablet/krim
RADAG ALAT GENITAL
• Vaginitis emfisematosa:
• Banyak terjadi pada wanita hamil.ditemukan
radang dengan gelembung gelembung kecil
berisi gas pada dinding vagina dan porsio
uteri.
• Penyebab belum diketahui dan pengobatan -
nya simptomatis
Radang alat vagina
• SERVIKS UTERI:
• Serviks merupakan penghalang masuknya
kumandalam genitalia interna. Normal bebas
kuman,wanita multipara daerah bebas kuman
ialah ostium uteri internum. radang daerah cer
• viks diluar oue/ pada endocerviks uteri,
• Go, sifilis,ulkus molle granuloma inguinale dan
tuberkulosis dapat ditemukan. Yang sudah
dibicarakan herpes genitalis, kondiloma
akuminatum dan vaginitis emfisematosa.
Radang alat genital
• Servisitis akuta:
• Dalam pengertian lazim infeksi diawali di
endocerviks dimana ditemukan gonorea,infeksi
post abortum atau postpartum disebabkan
streptokokus, stafilokokus,dll.
• Dalam hal ini serviks membengkak,merah dan
mengeluarkan cairan mukopurulen.Gejala tak
seberapa tampak ditengah gejala lain.
• Pengobatan dilakukan dalam rangka infeksi tsb,
• Dapat sembuh tanpa bekas/ menjadi servisitis
khronika.
Radang alat genital
• Servisitis khronika:
• Sebagian besar wanita yang pernah melahir -
kan.luka besar kecil memudahkan masuknya
kumandalam endocerviks infeksi menahun
• Gambaran patologis yang ditemukan:
• 1.serviks normal,mikroskopik infiltrasi lekosit
dalam endocerviks.sekret agak putih kuning.
• 2. disekitar oue,tampak daerah kemerahan yang
tidak dapat dipisahkan dari epitel portio diseki -
tarnya , sekret terdiri atas mukus bercampur
nanah.
Radang alat genital
• 3. sobekan serviks uteri tambah banyak, mukosa
endocerviks kelihatan dari luar( ekstropion)
• Mukosa mudah terinfeksi dari vagina, karena
menahun, serviks hipertrofis dan mengeras,
sekret mukopurulen tambah banyak.
• Pada gambar 2 dan 3 diatas karena infeksi
menahun,infiltrasi sel plasma didalam dan
dibawah stroma endoserviks dan terjadi
penggantian epitel porsio uteri dengan epitel
endoserviks.
Radang alat genital
• Diluar oue endocerviks terdapat epitel torak dan kelenjar
• kelenjarnya.
• Pada proses penyembuhan epitel tatah dari bagian
vaginal porsio uteri dengan tanda tanda metaplasi
mendesak epitel torak tumbuh di bawah epitel stroma
dan menutup saluran saluran kelenjar sehingga terjadi
kista kecil kecil berisi cairan yang kadang kadang keruh.(
0vula Nabothi) .
• Gambaran servisitis kronika sukar dibedakan dengan
permulaan karsinoma servisis uteri .Oleh sebab itu perlu
pemeriksaan terlebih dahulu kemungkinan adanya
karcinoma dengan test Papanicolau, jika perlu biopsi.
Radang alat genital
• terapi:
• Terapi terbaik:kauterisasi radial, termolkauter
atau dengan krioterapi, sesudah itu terjadi ne
• krosis , jarinan yang meradang terlepas dalam 2
minggu dan diganti jaringan sehat. Jika radang
menahun mencapai endoserviks jauh kedalam
kanalis servikalis perlu dilakukan konisasi dan
mengangkat sebagian besar mukosa endoserviks
dengan pisau supaya dpt dilihat mikroskopik.
Radang alat genital
• Pada laserasi agak luas perlu dilakukan trachelo
-rafi yaitu pinggir sobekan dan sedikit
endoserviks di angkat kemudian pinggir sobekan
dijahit supaya utuh kembali dan perdarahan
berhenti.jahitan Sturmdorf bisa dilakukan utk
menghentikan perdarahan.
• Jika sobekan sangat luas dilakukan amputasi
serviks. Pemendekan serviks tsb mengakibatkan
abortus sehingga hanya dilakukan pada wanita
yang tidak ingin hamil lagi .
Radang alat genital
• Erosio servisis uteri:
• Artinya: disekitar oue daerah berwarna merah
kurang lebih sirkular, epitel torak endoserviks
dengan stroma vaskular dibawahnya tumbuh
sampai di luar ost. Uteri eksternum dengan
mendesak epitel tatah yang normal ditemukan
di tempat tsb.
• Yang dianggap erosi ialah servisitis kronika
• Pada bayi dapat ditemukan epitel torak
endoserviks sampai diluar oue yang akan hilang
dengan sendirinya.
Radang alat genital
• KORPUS UTERI:
• Radang dapat menyebar dengan cepat dari ka-
• v um uteri ke seluruh genitalia interna.radang
endometrium:endometritis,otot uterus
miometritis,radang peritonium perimetritis.
• Radang akut biasanya infeksi go,atau akibat in
• feksi pada abortus atau infeksi puerperal.
Radang alat genital
• Endometritis akuta:
• Edema hiperemi, infiltrasi lekosit polimorf yang
banyak ,serta perdarahan interstitial.
• Sebab terpenting:infeksi go,infeksi pada abor tus dan
partus.
• Infeksi go:mulai servisitis akuta,keatas jadi endometri
- tis akuta, selanjutnya lihat bab lain.
• Infeksi postpartum postabortus karena luka pada ser
viks uteri, tempat plasenta,yang merupakan port
d’entree kuman patogen. Selain itu alat pada abortus
/partus yang tidak suci hama membawa kuman ke
ute rus.
Radang alat genital
• Abortus septik/ abortus puerperalis infeksi meluas ke mio
merium melalui pembuluh darah dan limfe ke parametri
um ,tuba ovarium ,peritonium di sekitarnya. Gejala endo
metritis akuta diselubungi oleh gejala keseluruhannya
• Penderita panas tinggi,sakit keras, keluar lekorea
bernanah dan uterus dan sekitarnya nyeri
• Sebab lain endometritis akuta diluar partus dan abortus:
kerokan,memasukkan radium , IUD kedalam uterus dll.
• Tergantung virulensi kuman,endometritis akuta bisa
menyebar ke jaringan sekitarnya,dan bila mungkin bisa
disembuhkan saat haid. Yang paling penting tidak
menjalar.
Radang alat genital
• Gejala klinis:lekorea dan menoragia
• Endometritis kronika ditemukan :
• A. Pada tuberkulosis
• B. Jika tertinggal sisa abortus dan partus
• C. Jika terdapat korpus alienum di kavum uteri
• D. Dan polip uterus dengan infeksi
• E. Pada tumor ganas uterus
• F. Pada salpingooophoritis sellulitis pelvik
Radang alat genital
• Piometra:
• Pengumpulan nanah dalam kavum uteri karena
stenosis kanalis servikalis misal karena karsi
noma servisis uteri,amputasi serviks radiasi
endometritis tbc,involusi uterus dan sesudah
menopause.Sesudah menopause piometra se-
ring ditemukan karena endometrium
menipis,resistensi thd kuman berkurangendo
metritis senilis menahun berupa infiltrasi lekosit
dan sel plasma, epitel diganti jar. Granulasi, na -
nah berbau yang seringkali beserta darah.
Radang alat genital
• Diagnosis dibuat dengan memasukkan sonde
uterus keluar cairan bernanah.dinding uterus
bisa rapuh oleh karena itu setelah isi uterus
dikeluarkan tunggu 10 hari,kemudian kerokan
hati hati ,karena mungkin suatu karsinoma.
• Ada yang menganjurkan dilakukan histerektomi
bila piometra, karena mungkin juga mengan
• dung karcinoma.
Radang alat genital
• Metritis:
• Reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi
• sel radang ,perluasan lewat limfe atau
• Tromboflebitis, kadang jadi abses,.
• Metritis kronika:
• Uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang,
leukorea.
• Perimetritis:
• Radang serosa yang meliputi uterus.dan merupa-
• Kan bagian dari radang peritonium pelvik
Radang alat genital
• Salpingoooporitis atau adnexitis:
• Merupakan radang tuba dan ovarium yang ber
• samaan. Infeksi menjalar ke atas dari uterus,
walaupun juga bisa datang tempat extravagina
• Liwat jalan darah atau menjalar dari jaringan
• Sekitarnya.Peyebabnya infeksi go infeksi
puerperal dan postabortum.kira kira 10%
disebabkan tbc, lainnya karena kerokan
laparotomi, pemasangan IUD dll.
Radang alat genital
• Salpingoophoritis akuta:
• Oleh karena go sampai ke tuba dari uterus melalui
mukosa.pada endosalping tampak edema, hiperemi dan
infiltrasi lekosit, yang berat terjadi degenerasi epitel ,
sampai terlihat otot dan serosa, eksudat purulen keluar
dari ostium tuba abdominal dan menye babkan
peradangan jaringan sekitarnya (peritonitis
• pelvika)
• Pada go cenderung penutupan perlekatan fimbria pada
ostium tuba, nanah terkumpul dalam tuba terjadi
piosalping sedangkan kuman go menghilang dalam10 hari
, sehingga pembiakannya negatif.
Radang alat genital
• Salpingitis akuta piogenik:
• Banyak ditemukan infeksi puerperal atau pada abortus
septik .infeksi dapat disebabkan macam macam kuman
seperti stapfiloksokus, e. koli., klostridium Welchii
streptokokus dll.
• Infeksi menjalar dari serviks uteri atau kavum uteri
dengan jalan darah atau limfe ke parametrium terus ke
tuba dan dapat pula ke peritonium pelvik. Disini timbul
salpingitis interstisialis akuta, mesosalping dan dinding
tuba menebal mnunjukkan infiltrasi lekosit tetapi mukosa
sering normal
• Hal ini berbeda dengan go dimana radang terdapat pada
dan sering terjadi penyumbatan tuba.
Radang alat genital
• Pada infeksi kuman kuman sangat patogen,terjadi
septikemi dan peritonitis umum , penderita sakit
keras suhu dan lekosit tinggi .
• Ovarium ikut salpingitis, tetapi kadang tidak
meradang.
• Klinik: Salpingo ooforitis akuta ialah demam ,lekosito
sis, nyeri kanan kiri uterus tidak jarang kedua adneksa
kena. Setelah beberapa hari terdapat tumor batas
takjelas nyeri tekan.
• Diagnosa diferensial: appedicitis akuta,pielitis akuta
torsa adneksa kehamilan ektopik terganggu
Radang alat genital
• Appendisitis akuta letak titik Mc Burney, lebih tinggi
• dari adnexitis hingga perbedaan kurang jelas.
• Pielitis akuta lebih tinggi,kateterisasi banyak sel radang
pielitis.
• Padatorsi mendadak,apabila defence muckular tidak
terlalu keras tumor nyeri tekan dan batas nyeri tekan
nyata.
• Ruptura tubae pada KET disertai gejala mendadak
• Sangat nyeri dan anemi umumnya DD tidak sulit.
• Pada abortus tuba suhu naik sedikit, lekosit agak tinggi
• dan perlu pungsi kavum Douglassi apakah abortus tuba
Radang alat genital
• Terapi salpingoooforitis akuta:tirah baring,
perawatan umum,anibiotika analgetika
• Jarang dilakukan pembedahan, jika perlu:
• Terjadi ruptur piosalping atau abses ovarium
,jika terjadi gejala ileus,karena perlekatan
,dan jika sulit membedakan apendisitis akuta
dengan salpingoooforitis - akuta.
• .
Radang alat genital
• Salpingoooforitis kronika
• Ada pembagian:
• 1. Hidrosalping
• 2. piosalping
• 3. salpingitis interstitialis kronika
• 4. abses ovarial
• 5, salpingitis tuberkulosa.
• Pada hidrosalping terdapat penutupan ostium tuba
abdominalis , sebagian epitel mukosa tuba masih
berfungsi, mengeluarkan cairan akibat retensi cairan
dalam tuba. Sering terjadi hidrosalping bilateral bentuk
seperti pipa tembakau dapat sebesar jeruk keprok.
Hidrosalping dapat berupa hidrosalping simpleks dan
hidrosalping folikularis. .hidrosalping simpleks terdapat
satu ruangan berdinding tipis, hidrosalping folikularis
Radang alat genital
• Piosalping stadium menahun merupakan kantong dengan
dinding tebal berisi nanah, biasanya perlekatan dengan
jaringan sekitarnya.
• Salpingitis interstitialis kronika,dinding tuba tampak
menebal dan fibrosis dan dapat pula ditemukan sedikit
nanah ditengah tengah jaringan otot, terdapat pula
jaringan ovarium ,uterus , usus.
• Salah satu jenis ialah salpingitis istmika nodosa. Pada pro
ses menahun,istmus tubae lebih padat,isi ruangan tuba
yang berisi ruangan kecil kecil, menyerupai adenomiosis
tuba tetapi tidak ada endometrium,stroma endometrium
dan pada dinding otot ditemukan infiltrasi sel radang.
Radang alat genital
• Kista tuboovarial:hidrosalping bersatu dengan
kista folikel ovarium sedangkan pada abses
tuboovarial piosalping bersatu dengan abses
ovarium.abses ovarium jarang sendiri,dari
stadium akut jadi stadium menahun.
• Salpingitis tuberkulosa merupakan bagian
terpenting dari tuberkulosa genital. Gejala
gejala tidak selalu bisa dari permulaan jelas,
didahului gejala akut dan panas,nyeri yang
cukup kuat di perut bagian bawah, tetapi bisa
subakut atau menahun.
Radang alat genital
• Penderita merasa nyeri perut bagian kiri atau kanan
,bawah,yang bertambah keras pada pekerjaan berat
• disertai penyakit pinggang, lekorea sering terdapat oleh
adanya servisitis kronika.
Haid lebih banyak dari biasa, tidak teratur, mengeluh
dispareunia dan infertilitas dan dismenorea.
• Pada pemeriksaan ginekologik gerak uterus terbatas ,
,bisa juga retrofleksi gravidi fiksata.
• Pada piosalping/hidrosalping terdapat tumor disamping
uterus,konsistensi pada hidrosalping lebih kistik sedang
• kan pada piosalping lebih padat. Tumor tersebut nyeri
tekan dan sukar digerakkan.
Radang alat genital
• Terapi:
• Subakut:antibiotika spektrum luas.
• Keadaan tenang,diatermi, jangan kerja berat.
• Terapi operatif ada tempatnya pada salpingo ooforitis
kroni ka, indikasinya:
• 1. berulangkali diatermi keluhan masih ada
• 2. tiap kali timbul reaktivasi proses radang.
• 3. tumor tidak mengecil walau beberapa kali diatermi,
mungkin hidrosalping, piosalping ,kista tuboovarial dll.
• 4. ada infertilitas karena ketaknya dekat tuba, sebaik nya
laparoskopi dulu.
Radang alat genital
• Terapi operatif kadang mengalami kesukaran karena
perlekatannya erat antara tuba, ovarium dengan
uterus, omentum dan usus.
• Yang memberi harapan terbaik ialah menyem buhkan
penderita dengan histerektomi totalis dan salpingo -
oovorektomi bilateral yang hanya dilakukan pada
wanita dekat menopause.
• Pada wanita lebih muda, satu/sebagian ovarium
ditinggalkan, ladang uterus ditinggalkan.
• Jika infertilitas tujuannya supaya fungsi tuba pulih
kembali. Difikirkan mungkin invitro fertilization
Radang alat genital
• Parametritis akuta:
• Kuman kuman melewati batas uterus smpai jaringan
ikat parametrium.Sering disebabkan stretokokus dan
stafilo kokus , ,jarang oleh E.Coli
• Muncul karena infeksi puerperal atau postabortum
tetapi dapat pula akibat tindakan intra uterin. Radang
berlokasi di parame trium lateral (parametritis
lateralis)akan tetapi bisa juga di depan( parametritis
anterior) ke belakang (parametritis posterior). Dan
radang bisa jadi abses. Apabila berkembang terus
abses mencari jalan keluar diatas lig.Pouparti
ginjal,foramen obturatorium ke paha dalam dll
.Parametritis bisa menahun dan ditempat radang jadi
fibrosis .
RADANG ALAT GENITAL
• Gambaran klinik:penderita demam sakit perut
disebelah kanan atau kiri bawah dan disebe lah
uterus teraba tumor.
• Jika abses meluas maka ditempat abses men de
kati permukaan terdapat edema dan hiper emi
dan dibawah kulit dan jaringan subkutan dapat
diraba bagian tumor yang akan memecah keluar.
• Terapi parametritis sama dengan salpingooofori
tis,jika ada abses ditempat itu perlu diadakan
pembukaan tumor dan drainase.
Radang alat genital
• Peritonitis pelvika( pelvioperitonitis )
• Salpingoooforitis akuta sering bersamaan dengan radang
peritonium pelvik.Pada serosa tuba, ovarium dan alat
disekitarnya seperti uterus fluouseksura sigmoidea dan
usus halus dijumpai eksudat serous atau fibrinous yang
dengan meredanya proses radang diikuti oleh perlekatan
perlekatan alat tersebut. Akan tetapi mungkin pula
eksudat bernanah.
• Pada infeksi pueperal dan infeksi post abortum ada kecen
derungan bahwa radang menjadi peritonitis umum. Maka
pada go infeksinya terbatas pada daerah pelvik. Jika eksu
dat bernanah nanah berkumpul di kavum Douglass.
Radang alat genital
• Gejala gejala lebih nyata jika salpingoooforitis
peritonium pelvik ikut serta. Selain demam dan
leukositosis , rasa nyeri lebih berat,gerakan
uterus sangat nyeri, mual dan defence
musculaire.Jika ada abses di kavum douglassi,
teraba tumor dengan batas tidak nyata
dibelakang uterus dan menonjol di forniks
vagina posterior.
• Terapi:sama dengan salpingoooforitis akuta. Jika
ada abses di kavum Douglassi terapi yang tepat
ialah kolpotomi dan drainase.
Radang,kelainan lain
• Pruritis vulva:
• Dibagi 2 golongan:
• 1.Pruritis primer/idiopatik
• 2.pruritis sekunder
• Pruritis idiopatik: tidak ada sebab organik.
• Manifestasi gangguan psikopatologik,misal
karena gangguan kehidupan seksual,atau
menghindar diri dari hub. Seksual.pruritis
Radang kelainan lain
Pruritis sekunder:
a. dan ulserasi vulva;2)distrofi sebab lokal:1)peradangan
seperti lichen sklerosus et atrofikans,
leukoplakia,kraurosis;3) lekorea karena trrikomonas dan
candidiasis;4) parasit seperti skabies,pedikulus kapitis; 5)
iritasi kulit karena sabun, kuramg kebersihan, penggunaan
cawet haid yang ketat;6) karcinoma; 7) dan lain lain.
b. sebab umum:1).kurang gizi,avitaminosis,anemia,
tuberkulosis, karsinoma;2) keadaan toksik,pada
uremia,ikterus;3). alergi makanan,obat obat;4) diabetes
mellitus dan 5) dan lain lain.
radang, kelainan lain
• penanganan:
• terapikausal, tergantung penyebabnya.
• pemeriksaan darah: anemia,lambung( akhlorhidria), gula darah(gtt),
biopsi.
• 80% diketahui, 20% sebab tidk jelas.
• terapi: simptomatis, antara lain:
• 1) kebersihanyang baik, jangan pakai celana dalam ketat,pakai
sabun yang iritasi( sebaiknya sabun bayi); 2) bila alergi,
antihistamin;3) salep yang mangandung1/2-1% hidrokortison secara
terus menerus supaya atrofi kulit; 4) tidur nyenyak malam hari;5)
jauhkan dari tekanan jiwa.
• terapi endokrin berupa estrogen pada pada kulit,post menopause,
karena dapat lichenifikasi pada kulit, sehingga perlu vulvektomi
untuk membebaskan pruritusnya.
radang, kelainan lain
• distrofi epitel menahun
• kraurosis vulva
• atrofi dengan penipisan dan fibrosis kulit vulva,
sehingga kulit mengkerut dan stenosis introitus vagina.
labia minora,klitoris, vestibulum terlibat tetapi tidak
sampai genitokrural dan perineum.
• kulit kering mengkilat, warna putih kemerahan.
terutama pada menopause.
• histologik: 1).epidermis menipis, keratinisasi kurang, 2)
dibawah sel epidermis infiltrasi sel radang;3) jar.elastis
subkutis berkurang dan terdapat degenerasi hialin.
radang, kelainan lain
• gejala kraurosis: dispareunia, disuria.
• pruritis tidak ada, jika ada fikirkan leukoplakia
• diagnosis dengan biopsi.
• terapi: salep yang mengandung estrogen.
• orang eropa menganggap sinonim
leukoplakia,oleh karena terdapat pula stadium
atrofi.
radang, kelainan lain
• leukoplakia vulva
• kulit vulva : tebal, luka tebal, keras,
putih,rapuh,luka kecil kecil ditempat
bersangkutan.
• ditemukan di labia, jarang melewati perineum ,
vestibulum dan introitus vagina tidak terlibat.
• leukoplakia mulai dari proliferasi,mungkin terjadi
atrofi pada epitel, mungkin pula terjadi proses
keganasan.
• pada leukoplakia stadium proliferasi, pada
pemeriksaan histologik ditemukan:
radang, kelainan lain
• histologik leukoplakia proliferasi:
• 1)hiperkeratinisasi lapisan atas epitel;2) hiperplasi rete
Malphigi dengan disana sini penonjolan seperti lidah di
korium;3) infiltrasi bagian atas korium dengan sel sel
radang dan degenerasi hialin.
• leukoplakia biasanya pada postmenopause.
• gejala: rasa nyeri dan pruritis.
• diagnosis dengan biopsi. karena leukoplakia di
• anggap sebagai kelainan yang dapat berubah menjadi
keganasan terapinya ialah vulvektomi.
radang, kelainan lain
likhen sklerosis et atrofikans
dapat timbul pada bagian lain selain vulva.
kulit memutih,terdapat atrofi dan skleroderma
putih mengkilat batas jelas. terdapat kelainan pula
pada labia, perineum, daerah perianal menjalar ke
lipatan genitokrural sampai ke paha dan pantat.
labia minora, klitoris kadang introitus ikut pada
proses sehingga menyebabkan stenosis introitus
vagina dan dispareunia.
radang, kelainan lain
• pada pemeriksaan histologik,tampak atrofi
epidermis dan tidak ditemukan
hiperkeratinisasi. Pada korium terdapat
infiltrasi sel radang dan degenerasi hialin.
• gejala: nyeri, dispareunia,disuria,pruritis.
• Diagnosis dengan biopsi.
• Salep yang mengandung estrogen cukup
memuaskan.
radang, kelainan lain
• kesimpulan dari ketiga kelainan tersebut yang
termasuk sebagai ditrofi yang menahun:
• a).pada ketiga kelainan ditemukan atrofi sel epitel,
pada leukoplakia dijumpai hipertrofia dan hiperplasia.
• b).50% dari semua kasus,leukoplakia merupakan
stadium prakanker
• c). gejala yang menonjol pada leukoplakia adalah
pruritis
• d). walaupun leukoplakia yang paling besar adalah ke
arah karsinoma, sebaiknya semua kasus distrofi epitel
menahun dilakukan biopsi di beberapa tempat.
Radang, kelainan bukan radang
• Kelainan pada uretra:
• Divertikulum:
• Kantong kecil di posterior uretra, dengan saluran yang
menghubungkan dengan uretra.
• Sebabnya: a) kelainan bawaan; b) abses gld. Parauretralis
yang memecah ke uretra; c) akibat perlukaan obstetrik/
pembedahan.
• Gejala: disuria dan kadang dispareunia.
• Pada pemeriksaan:penonjolan dinding vagina kebelakang
ditempat ersangkutan yang kempis pada saat ditekan, dan
pengeluaran cairan lewat orif. uretra externum.
• Terapi: eksisi kantong tsb dan jahit luka pada dinding uretra
dengan saksama.
Radang, kelainan bukan radang
• Karunkula uretra:
• 1. polip kecil dengan tangkai di pinggir belakang
orif. Uretra externum, warna merah.
• Terdapat pada setelah menopause, nyeri pada
rabaan dan disuria. Terapi: fulgurasi.
• 2. lebih sering terdapat, reaksi radang menahun,
warna merah,tidak bertangkai, berhubungan
lebar dengan bagian belaang orif. Uretra
externum.umumnya tidak ada keluhan.
• Terapi: ditujukan terhadap infeksi,dan jika perlu
dilakukan eksisi.
Radang kelainan bukan radang,
• Vagina.
• Kondiloma a kuminatum dan endometriosis sudah
dibicarakan
• Adenosis vagina
• Daerah kasar pada dinding vagina, histologis epitel
skuamosa diganti/ ditutupi epitel torak yang
mengeluarkan mukus.
• Akir akir ini ditempat tersebut tumbuh tumor
ganas,clear cell adenokarsinoma. Tumor tersebut pada
wanita yangwaktu ibunya mengandung mereka
mendapat pengobatan dengan dietil stilboestrol pada
triwulan pertama kehamilan.
Radang, kelainan bukan radang
• Serviks uteri
• Ektropion
• Akibat laserasi pada serviks uteri, setelah luka
sembuh,terdapat sobekan melintang pada bagian
tersebut, sehingga dapat terlihat adanya bibir
depan dan belakang porsio uteri.
• Jika cukup luas,mukosa canalis servikalis tampak
dari luar= ektropion. Dapat diketahui dengan
pemeriksaan spekulum.
• Bersamaan dengan itu, terdapat servisitis
khronika, mengeluarkan sekret mukopurulen.
Radang, kelainan bukan radang
• Displasia
• Displasia cervika tumbuh dalam daerah transisi antara
epitel skuamosa ektoserviks dan epitel torak
endoserviks.
• mikroskopik: ada gangguan maturasi pertumbuhan
prolifratif dan ada pleomorphi.
• Lapisan badal dengan sel sel lebih menebal,dari
normal,peningkatan proliferasi, maka biarpun ada
gangguan maturasi,epitel tidak menipis.
• Dengan pleiomorfi ini inti inti menunjukkkan
perubahan bentukdan dalm penyerapan cat.
• Klasifikasi: displasia ringn, sedang , berat.
Radan, kelainan bukan radang
• Displasia ringan: lapisan basaltidak matur,lebih
menebal,disana sini pleiomorfi, mitosis,tetapi
stratifikasinya masih teratur.
• Displasia berat: epitel matur tipis, lapisan bawahnya
ada gangguan maturasi,pleiomorfi,, tampak banyak
mitosis.Seorang pathologipun kadang kadang sukar
menentukan apakah keadaan masih displasia atau
sudah jadi Ca in situ.
• Klinis: pemeriksaan dengan Schiller test, displasia tidak
diwarnai dengan iodium.
• Dimana tampak hiperkratosis, displasia tampak sebagai
tempat tempat berwarna putih ( leukoplakia )
Radang, kelainan bukan radang
• Displasia: 40% menghilang, 40% menetap, 20%
jadi karsinoma.Wanita hamil atau minum pil
kontrasepsi dapat timbul displasia,yang
menghilang setelah kehamilan berakhir atau
minum pil dihentikan.
• Perlu dilakukan pemeiksaan sitologi menurut
Papanicolaou yang harus diulangi pd waktu
waktu tertentu. Jika menghasilkan penemuan
yang mencurigakan, pemeriksaan kolposkopi ,
• biopsi dibeberapa tempat dan kerokan fraksional
• ( pada endoserviks )
Radang, kelainan bukan radang
• Pada pemeriksaan teliti apabila di diagnosa
displasia,dan kemungkinan karsinoma in situ atau
karsinoma mikroinvasif dapat disingkirkan, maka
terapi terdiri dari kauterisasi atau krioterapi.
• Pada wanita sudah berumur,dan tidak
menginginkan anak lagi, displasia berat
merupakan indikasi untuk histerektomi, agar
dapat dicegah kemungkinan terjadinya keganasan
pada masa yang akan datang.
Radang, infeksi khusus
• Gonorea
• Etiologi
• Neisseria gonoreae( 1879)
• :merupakan diplokokus gram negatif
• berbentuk biji kopi, hanya patogen untuk
manusia.,menyerang selaput mukosa,terutama
yang mempunyai epitel torak,sendi, endocard
,epitel tatah,kunjungtiva, epite vagina pada
wanita belum dewasa dan yang tuajuga mudah
diserang gonokokus.
Radang, penyakit khusus
• Patologi :
• Dengan bersetubuh, jarang dengan cara lain.
• Vulvovaginitis gonorrhoika pada anak anak perempuan
terjadi lewat tangan, handuk,dll dari orang yang menderita
gonorea.
• Inkubasi: 2 – 3 hari.
• Urera, kel Skene, kel, Bartolini dan serviks yang pertama
terkena infeksi. Rektum bisa primer akubat koitus anal,
tetapi biasanya sekunder.
• Ostium uteri internum adalah penghalang kuman ke atas,
jika penyakit tidak segera disembuhkan penghalang ini
diterobos padawaktu haid atau puerpurium, pada waktu
ostium terbka.
• Endometritis gonoroika cepat sembuh,namun infeksi
menyebar ke tuba, ovarium dan peritonium.
Radang, penyakit khusus
• Infeksi mukosa o. Uretra eksternum dan jar.
Sekitar merah membengkak.nanah dapat
dikeluarkan dengan tekanan jari pada uretra.
• Kel. Skene ikut terlibat dikelilingi oleh areola
merah( makula gonorea Sanger). Glndula
Bartolini dapat terkena radang,, sedang
kelenjarnya sendiri tidak selalu ikut serta. Saluran
salurannya dapat tetap terbuka atau tersumbat,
karen pembengkakan atau perlekatan, kelenjar
dapat berubah jadi abses, dapat pecah spontan
atau berubah jadi kista.
Radang, penyakit khusus
• Vagina hanya mudah kena infeksi gonorea pada anak
anak,wanita hamil dan wanita sesudah menopause.
Pada wanita masa reproduksi, yang tidak hamil,vagina
kebal terhadap gonorea oleh karena epitel tatah
menebal,dan o.k.kuatnya pertahanan biologiknya.
• Serviks uteri dapat terkena infeksi gonorea yang
menjadikan servisitis akuta, dengan mengeluarkan
cairan mukopurulen. Serviks dapat menyimpan
gonokokus pada waktu lama yang menjadi sebab
utama kambuhnya penyakit ini pada kasus kasus yang
tidak terlihat lagi gejalanya.
Radang, penyakit khusus
• Penyelidikan Schrode9(r menyatakan bahwa gonorea pada korpus
uteri akan sembuh beberapa minggusesudah perubahan siklik pada
lapisan fungsional endometrium.infiltrasi kecil kecil pada lapisan
basal dapat bertahan lama .
• Kelainan pada gonorea jelas pada mukosa tuba. Stadium akut:
pembengkakan dinding tuba dan bentuk benjolan pada lipatan
tuba, hilangnya cilia,epitel,adanya eksudat purulen. Ostium tuba
abdominalis tertutup oleh eksudat fimbria berbentuk fibrino
purulen ,tetapi yang paling sering membelok ke dalam atau melekat
satu sama lain.. Selanjutnya lipatan tuba yang berhadapan
mengalami aglutinasi pada beberapa tempat, dan terbentuk
ruangan ruangan KOSONG ( pseudofolikuler salpingitis) .
• Lumen tuba obliterasi terutama bagian isthmus ;pada bagian
interstitialterjadi proliferasi mukosa kedalam dinding tuba menjadi
nodular dan menebal ( isthmic nodular salpingitis) . Bentuk tuba
jadi seperti biasa dengan terjadinya resorbsi ekudat, tuba berubah
jadi piosalping atau hidrosalping.
Radang, penyakit khusus
• Ovarium menunjukkan kelainan radang hanya pada
permukaannya peritonium pelvik biasanya dijumpai
bersama , mengakibatkan ovarium melekat pada alat alat
didekatnya.
• Dapat terjadi abses ovarium,yang bersatu dengan
piosalping membentuk dengan kistafolikel tubo ovarial.
ovarium membentuk kista abses tubo ovarial.karena
.hidrosalping bersatu dengan kista folikel ovarium.
• Radang pelvioperitonitis biasanya dijumpai bersama
salpingooovoritis.
• Peritonitis umum jarang terjadi, peritonitis karena go
cenderung tetap di pelvis dan membuat adhesi adhesi
multipel. Kadang membuat nanah di kavum Douglassi.
• Infeksi rektum karena go terjadi l.k 10% kasus. Penyakit ini
terbatas pada bagin bawah rektum dan menunjukkan
gejala proktitis.
Radang, penyakit khusus
• Gambaran klinik
• Sakit waktu kencing sering kencing, gatal di vulva,sekret
purulen dari uretra,kel parauretralis, kel. Bartolini,dan
sekresi mukopurulen dari serviks.kadang ,kadang tidak
terasa , rasa nyeri tidak terasa, rahim nyeri tekan
menunjukkan keterlibatan korpus uteri. Penyebaran infeksi
tuba diikuti gejala nyeri lebih hebat pada kedua belah perut
bagian bawah, hipogastrium tegang,kavum Douglassi nyeri
saat palpasi,demam tidakteratur.
• Gejala salpingooophoritis dan peritonitis pelvik berkurang
setelah beberapa minggu, tak selalu sembuh sempurna.
• Tumor pada adneksa lambat kembali seperti semula. Jika
terjadi abses pad kavum Douglassi dikeluarkan dengan
kolpotomi posterior.
Radang , penyakit lain
• Gonorea menahun:
• penderita merasa tidak sembuh betul. Keadaan baik silih
berganti,nyeri perut bagian bawah.siklus haid terganggu,siklus jadi
pendek,perdarahan lebih lama, amenorea jarang terjadi. Haid
sering kali dengan dismenorea, dapat pula disparenuia, LED
meningkat, suhu badan lebih tinggi dari normal.
• Pada periksa dalam perut bagian bawah nyeri tekan,uterus
retroversifleksio, tidak mudah digerakkan, tertarik ke kanan atau
kekiri karena perlekatan,sering kali terdapat tumor di samping
uterus.
• Go sering menyebabkan penutupan tuba,dan proses ini terjadi
sebelah kanan atau kiri,mengakibatkan infertilitas.
• Pada one child sterility penyumbatan terjadi pada massa
puerperium.
Radang, penyakit lain
Diagnosis
Hampir semua asus gonore akut dapat
disembuhkan dengan obat obatanantibiotika
dan sulfonamid.
Pregnosis penyembuhan yang paling baik hanya
terbatas pada uretra, vulva dan serviks.
Infeksi pada genitalia interna pad umumnya
sembuh dengan meninggalkan perubahan
perubahan yang permanen
Radang, penyakit lain
• Pencegahan penyakit gonorea
• Menghindari hubungan seksual diluar perkawinan.
• 1). Penerangan pada anak anak akan bahaya penyakit
kelamin dan cara mengatasinya
• 2). Koitus pakai kondom, dan obat obatan dalam waktu 24
jam dalam dosis terapeutik
• 3). Asrama militer disediakan kondom Cuma cuma.
• 4). Pessarium okklusivum tidak melindungi uretra dan vulva
terhadap infeksi, tetapi dapat mencegah infeksi pada
serviks.
• 5). Harus diadakan pengobatan Cuma Cuma untuk tiap
orang yang kena infeksi dan meminta pertolongan.
Radang penyakit lain
• Terapi
• Gonorea akut:
• 1). Penicillin G procain 4,8 jutasatuan intramskuluspada
bokong kanan kiri didahului probenesid oral( obat ini
menghambat ekskresi penicillin , sehingg kadar dalam
darah tetap tinggi untuk waktu lama)
• 2). Ampicllin 3,5 gram oral ditambah 1 gram
probenecid oral
• 3). Tetrasiklin 1,5 gram diikuti 500mg empat kali sehari
untuk 4 hari, jika penderita peka terhadap penicilin.
• 4). Spektinomicin 2 gram I.M.jika pengobatan dengan
penicillin, ampicillin dan tetracyclin gagal.
Radang, penjakit lain
• Penanganan salfingoooforitis akut o.k. Go harus difikirkan
infeksi sekunder kuman kuman lain. Terapi:
• 1). Salpingoooforitis ringan dan sedang temp. 38° - 39°C
gejala perut tidak seberapa, (penyakit pasien tidak berat):
istirahat baring, penicillinG dengan procain 4,8 juta satuan
IM ( satu kali pemberian) dengan probenecid 1 gram oral,
selanjutnya tetrasiklin 4 x 500 mg selama 10 hari.ampicillin
dapat dipakai jika tidak ada tetrasiklin. Pembiakan n
gonorea dari cerviks harus dibuat 7 – 14 hari setelah
pengobatan selesai.
• 2). Salpingooophoritis berat ( suhu>39° C , nyeri berat pada
perut bagian bawah, penyakit berat) : penderit dirawat di
rumah sakitsebab is memerlukan pengobatan intensif,
disamping kemungkinan timbulnya komplikasi dan
bertambah gawatnya keadaan. Harus diambil tindakan
sebagai berikut:
Radang, penyakit lain
• A). Istirahat di tempat tidur posisi semi Fowler
• B). Makan peroral dibatasi terutama bila nausea dan vomitus
• C). Pemberian infus untuk memperbaiki dehidrasi dan asidosis
• D). Melakukan pengisapan cairan lambung jika kembung
• E). Penicillin 5 – 10 juta satuan IV 3x sehari atau jika sensitif thd
penicillin diganti kanamicin 15 mg/kg BB/HARI IM 3 X sehari.
• Dalam 24 – 48 jam keadaan mereda, dan dapat diberikan ampicillin
atau tetrasiklin 500mg 4x sehari selama 10 hari.
• Jika tidak membaik perlu difikirkan piosalping, abses tubo ovarial,
atau abses cavum Douglass .
• Perlu dilakukan kopotomi posterior, laparotomi eksplorasi jika
mungkin ada piosalping atau abses tuboovarial .
• Dari hasil kolpotomi dapat dilakukan kultur dan resistensi test untuk
dapat diberikan terapi yang benar.
• Untuk terapi salpingoooforitis subakut atau menahun: pembatasan
aktifitas,pemanasan daerah pelvik( douhe, diatermi ) dan larangan
koitus untuk sementara waktu
Radang, penyakit lain
• Vulvovaginitis gonorrhoika pada kanak k
• Kanak:
• Pada anak anak terbatas pada vulva dan sepertiga bag.
Bawah vagina, jrang dijumpai vulvovaginitis pada snak
anak.
• Penyakit ini dapat menyebar dari vagina ke rektum
menyebabkan proktitis.
• Ofthalmia gonoroika merupakan komplikasi berat
biasanya melalui tangan.pada vulvovaginitis, infeksi
melalui epitel vagina yang tipis. Penderita nyeri pada
daerah yang terkena infeksi dan makin nyeri kalau
jalan. Anak mengalami sering kencing dan disuria.
Radang, penyakit lain
• Penyakit ini bersifat lokal, KU baik.ditemukan
gonokokus pada sekret vagina. Kultur perlu dibuat
sebab neisseria cataralis dan neisaria sicca juga
menyebabkan diplokokus intraseluler gram negatif.
• Cara penatalaksanaan:
• Daerah gntal dijaga kebersihannya dengan mencuci
beberapa kali sehari.
• Obat penisillin / sulfa bila kuman resisten thd.
Penicillin.
• Dsis penisillin disesuaikan dengan BB anak yaitu
• 120mg/ kg BB IM 4 x sehari.
Radang, penyakit lain
• SIFILIS :
• ETIOLOGI:
• Treponema pallidum, ditularkan karena hubungan
seksual dengan kontak langsung dari luka yang
mengandung treponema.
• Treponema melalui selaput lendir atau luka kulit.
• 90 hari setelah terponema masuk tubuh terjadi luka
primer(chancre atau ulkus durum).
• Chancre kelihatan 1-5 minggu kemudian sembuh
spontan. Test serologi sifilis non reaktif saat timbul
chancre kemudian jadi reaktif sesudah 1 – 4 minggu.
• 2 – 6 minggu sesudah luka primer, penyebaran
treponema pallidum di seluruh tubuh lewat jalan
darah, timbul erupsi kulit sebagai gejala sifilis sekunder.
Radang, penyakit lain
• Erupsi kulit sembuh spontan dalam waktu 2 – 6
minggu.
• Didaerah anogenital ditemukn kondilomata
lata.test serologi selalu positif selama fase
sekunder ini.
• Sesudah fase sekunder dapat terjadi sifilis laten
yag berlangsung seumur hidup, atau menjadi
sifilis tertier.
• Pada kasus yang tidak diobati, tampsak
manifestasi nyata sifilis tertier.
Radang, penyakit lain
• Gambaran klinik:
• Sifilis primer:
• Chancre berupa papula atau ulkus yang pinggirnya
meninggi,padat dan tidak sakit. Luka tersebut pada alat
genital,biasanya vulva, labia atau cerviks. Luka primer
pada selaput lendir atau tempat lain( hidung, dada ,
perineum, dan pada pemeriksaan medan gelap( dark
fields) perlu dilakukan daam usaha menemukan
treponema pallidum .
• Test serologi harus dibuat setiap minggu selama enam
minggu.
Radang, penyakit lain
• Sifilis sekunder
• Gejala pada kulit kira kira 2 minggu sampai 6 bulan (
rata rata 6 minggu) setelah hilangnya luka primer.
• Kelainan yang khas: makulo papilet, folikuler atau
pustuler. Karakteristik: alopesia rambut kepala yang
tidak rata( moth eaten) pada daerah oksipital.alis mata
dapat menghilang sepertiga bagian lateral.
• Papula yang basah dapat dilihat pada daerah
anogenital dan pada mulut, papula ini dikenal dengan
kondilomata lata dan mempunyai arti diagnostik pada
penyakit ini.
Radang, penyakit lain
• Kondilomata lata agak meninggi, bundar,
punggirnya basah dan ditutup eksudat berwarna
kelabu. Treponema pallidum dijumpai pada luka
ini dan test serologik positif. Limphadenopati
adalah tanda penting, kadang kadang dijumpai
splenomegali.
• Aspirasi dengan jarum pada kel. Limfe yang
membengkak biasanya menemuan cairan yang
mengandung treponema pallidum pada
pemeriksaan medan gelap.
Radang, penyakit lain
• Sifilis laten:
• Sifilis yang tidak mempunyai tanda dan gejala
klinik .
• Tanda positif hanya serum yang reaktif,
kadang kadang cairan spinal yang reaktif.
• Jika fase laten berlangsung 4 tahun,penyakit
ini tidak menular lagi, kecuali pada janin yang
dikandung wanita yang berpenyakit sifilis.
Radang, penyakit lain
• Sifilis tertier:
• Kelainan neurologik dan vaskuler tidak akan dibicarakan disini. Pada
vulva kadang kadang ditemukan gumma. Ada kecenderungan
gumma menjadi ulkus dengan nekrosis dan indurasi pada
pinggirnya.
• Sifilis dan kehamilan:
• Paling sedikit 2/3 kasus wanita hamil dengan sifilis berusia 20 – 30
tahun, efek sifilis pada kehamilan tergantung lamanya penyakit
terjadi, dan pada pengobatannya. Jika diobati dengan baik,
melahirkan bayi sehat.
• Jika tidak diobati, ia akan abortus, partus prematurus dengan bayi
meninggal atau tanda sifilis kongenital
• jika sifilis pada hamil tua,: janin sehat karena perlindungan dari
plasenta.
• Apabila infeksi terjadi sebelum pasenta terbentuk,dan dilakukan
pengobatan segera,infeksi pada janin mungkin dapat dicegah
Radang, penyakit lain
• Diagnosis :
• Dengan anamnesa dan tes serologik yang menjadi
positif beberapa minggu setelah infeksi primer.
• 2 jenis tes non treponemal yang digunakan: 1). Tes
flokulasi ( VDRL, Hinton)
• 2).tes fiksasi komplemen( Kolmer, Wasserman).
• Semua tes ini pada umumnya dapat dilakukan dengan
cepat,tidak mahal,oleh karena itu tes pada umumnya
dipakai untuk screening rutin sifilis.
• Test VDRL biasanya tinggi pada sifilis sekunder dan
cenderung menjadi rendah kadang negatif pada sifilis
lanjut, walaupun hasil ini berbedabeda pada tiap kasus.
Titer yang menurun pada sifilis yang diobati menunjuk
kan keberhasilan terapi.
Radang, penyakit lain
• Reaaksi serologik positif semu ( false positif) sering
dijumpai pada beberapa penyakit atau kejadian lain,
misalnya penyakit penyakit kolagen, infectious
mononuklueosus, malaria, beberapa penyakit demam,
lepra, vaksinasi, kecanduan obat, umur lanjut, dan
kemungkinan juga kehamilan,.
• Reaksi positif semu biasanya mempunyai titer rendah
dan bersifat sementara. , dan dapat dibedakan dari tes
positif sejati( true positif) dan test treponema yang
khas.
• Pengetahuan tentang bentuk chancre ( ulkus durum)
kondiloma latum dan gumma dapat membantu
diagnosis, akan tetapi harus diperkuat dengan
pemeriksaan mikroskopik dan atau tes serologik
Radang, penyakit lain
• Penanganan :
• Sifilis primer dan sekunder:
1). Benzathin penicillinG 2,4 juta satuan IM (1,2 juta
penisillin dan monostearatsatuan masing masing bokong
kanan dan kiri).
2) PAM. Penicillin dan monostearat aluminium dalam
minyak ( PAM) 4.8 juta satuan IM, biasanya diberikan 2,4
juta satuan seperti tersebut diatas, dan 1,2 juta satuan
berturut turut selang 3 hari.
3). Prokain penisillin G dakam akua, 600.000 satuan
Imsetiap hari selama 8 hari sampai berjumlah 4,8 juta
satuan.
Radang, infeksi lain
• Sifilis laten:
• Diberikan benzathin penisillin G 2,4 juta satuan IM .
• Jika tidak dilakukan pemeriksaan cairan spinal,maka harus
diperhitungkan neurosifilis yang asimptomatis. Untuk ini
diberikan benzathin penicillin G 1,2 juta satuan sebanyak 4
kalisuntik IM untuk 7 hari. Jika pemeriksaan cairan spinal
nonreaktif, diberikan 2,4 juta satuan seperti untuk sifillis
primer. Terapi antisifillis tidak perlu diulangi tiap bulan
selama 3 bulan,dan kemudian 3 bulan sekali selama 1
tahun.
• Penderita yang sensitif terhadap penisilin diberikan
eritromicin 2 gram per os selama 10 – 15 hari.
• Eritromisin estolat tidak boleh diberikan sebab obat ini
tidak mencegah sifilis kongenital.
• Harus dilaksanakan follow up yang teliti sebab ada
kemungkinan penyakit ini kambuh.
Radang, penyakit lain
• Kankroid ( ulkus molle)
• Penyakit kelamin dengan ulkus genital yang
nyeri sekali.
• Penyebab:hemofilus ducreyi basil gram negatif
bentuk batang.
• Penularan: koitus, atau tangan.
• Masa inkubasi: pendek, biasanya luka sudah
kelihatan 3 – 5 hari , atau lebih dini lagi,
sesudah kena infeksi.
Radang, penyakit lain
• Gambaran klinik:
• Luka dini berupa vesikopustula pada vulva, vagina atau
serviks,melebar dan bertambah besar dengan bawahnya
tidak rata dan kasar, disekitarnya tampak lingkaran yang
meradang dan kasar, disertai edema. Luka ini sangat nyeri
dan mengeluarkan getah yang berbau, kental, dan dapat
menular.
• Ulkus dapat berkembang menjadi kumpulan ulkus ulkus.
• Kadang kadang kankroid dapat berkembang jadi ulkus
serpiginus dan fagedenis.
• Setengah dari pasien menderita limfadenitis inguinal yang
nyeri,bubo dapat membesar menjadi abses.
Radang, kankroid
• Diagnosis :
• Hemofilus Ducreyi dapat dibiakkan pada vaksin basil
darah dari luka luka terbuka atau bubo.
• Test intradermal dengan vaksin basil menjadi positif 1 –
2minggu sesudah infeksi (tes kulit Ducreyi). Reakd si ini
tetap positif selama bertahun tahun. Pencatatan Gram
dilakukan pada bahan yang diambil dari luka dapat
menunjukkan basil berbatang gram negatif yang
bertumpuk tumpuk seperti dalam satu ikatan.
Pembiakan yang dibuat dari bahan yang diambil secara
biopsi adalah cara yang paling akurat untuk diagnosis.
Radang kankroid
• Penanganan :
• Penanganan lokal terdiri atas kebersihan sangat
penting, luka dini dibersihkan dengan sabun encer.
• Pengobatan: pemberian salah satu jenis sulfonamid,
misalnya sulfisoxazole selama 7 – 10 hari. Pengobatan
ini dapat diulang. Keuntungan obat sulfonamid ini tidak
menutupi adnya infeksi campuran dengan sifilis.
• Streptomicin 1 gram IM setiap hari mungkin dapat
menyembuhkan kankroid dan kadang kadang dapat
dikombinasikan dengan tetrasiklin 500mgoral 3 – 4 x
sehari selama 2 minggu atau sampai sembuh.

Anda mungkin juga menyukai