Anda di halaman 1dari 28

Kelainan Cairan

Ketuban:
Polihidramnion dan
Oligohidramnion
Inten Herlianti Anugrah - 2250311008
Pendahuluan
● Cairan amnion atau air ketuban berasal dari urin janin, transudasi
dari darah ibu, dan sekresi dari epitel amnion.
● Volume cairan amnion pada kehamilan aterm rata – rata adalah 800
ml.
● Cairan amnion yang terlalu banyak (>2 liter) disebut Polihidramnion
sedangkan cairan amnion yang kurang disebut Oligohidramnion.
Polihidramnion
Definsi
Polihidramnion
• Polihidramnion atau Hidramnion merupakan keadaan dimana
jumlah air ketuban lebih banyak dari normal atau lebih dari 2
liter.
• Sedangkan secara klinik adalah penumpukan cairan ketuban
yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman
pada pasien. Sedangkan secara USG jika Amniotic Fluid Index
(AFI)>20 atau lebih.
Definsi
Polihidramnion
• Polihidramnion Hidramnion adalah cairan amnion yang
berlebihan, di diagnosis sebagai kondisi ringan jika kantong
cairan berisi 8-11 cm dalam dimensi vertical pada
ultrasonografi, kondisi sedang jika kantong hanya berisi bagian
–bagian kecil dengan panjang 12 -15 cm , dan berat jika
kantong cairan > 15 cm. Selain itu, AFI >24 dianggap sebagai
hidramnion.
• Kesimpulannya Polihidramnion atau hidramnion adalah suatu
keadaan air ketuban yang lebih dari 2 liter, dimensi vertical
ultrasonogravi >8 , AFI>20/24 karena adanya penumpukan
cairan.
Definsi
Polihidramnion
Volume cairan amnion tergantung dari: jumlah produksi air
kencing, dan jumlah air ketuban yang ditelan janin.

Polihidramnion
Produksi air ketuban bertambah:
• Masuknya cairan lain kedalam rongga amnion, seperti
urin janin, produksi cairan paru-paru.
• Reflex menelan janin terganggu
Hidramnion atau polihidramnion dibagi menjadi:

Hidramnion Pertambahan air ketuban secara perlahan lahan dalam beberapa


kronis minggu atau bulan dan biasanya terjadi pada kehamilan lanjut.

Hidramnion Terjadi penambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat
akut dalam waktu beberapa hari saja.
ETIOLOGI

Mekanisme terjadi hidramnion


hanya sedikit yang diketahui. Secara
teori hidramnion terjadi karena :
● Produksi air ketuban bertambah
● Pengaliran air ketuban terganggu
ETIOLOGI
Pendapat para ahli yang lain mengatakan
hidromnion terjadi karena:
● Produksi air jernih berlebih
● Ada kelainan pada janin
● Ada sumbatan/penyempitan pada
janin
● Ada proses infeksi
● Ada hambatan pertumbuhan atau
kecacatan yang menyangkut system
syaraf pusat
● Ibu hamil mengalami diabetes yang
tidak terkontrol.
■ Anensepali
■ Spina bifida
■ Atresia oesophaguis
Polihidramnio sering
■ Omphalocele
terkait dengan kelainan ■ Hipoplasia pulmonal
janin : ■ Hidrop fetalis
■ Kembar monosigotik

Polihidramnion sering ■ Diabetes Melitus


berkaitan dengan ■ Penyakit jantung
kelainan ibu: ■ Preeklampsia
Tanda dan Gejala
TANDA :
• Ukuran uterus lebih besar dibanding yang seharusnya
• Identifikasi janin dan bagian janin melalui pemeriksaan palpasi sulit dilakukan
• DJJ sulit terdengar
• Balotemen janin jelas

GEJALA :
• Sesak nafas disertai keringat dingin dan rasa tak nyaman di perut karena tekanan pada diafragma
• Gangguan pencernaan karena konstipasi maupun obstipasi
• Mual dan Muntah
• Edema karena tekanan pada pembuluh darah vena karena pembesaran dari uterus.
• Varises dan hemoroid
• Nyeri abdomen
Pengkajian
Anamnesis
• Perut lebih besar dan terasa lebih berat dari biasa.
• Pada yang ringan keluhan-keluhan subyektif tidak banyak.
• Pada yang akut dan pada pembesaran uterus yang cepat maka terdapat keluhan-keluhan
yang disebabkan karena tekanan pada organ terutama pada diafragma, seperti
sesak(dispnoe) nyeri ulu hati, dan sianosis.
• Nyeri perut karena tegangnya uterus, mual dan muntah.
• Edema pad tungkai,vulva,dinding perut.
• Pada proses akut dan perut besar sekali, bisa syok, berkeringat dingin sesak.
Pengkajian
Inspeksi
• Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut berkilat, retak retak kulit jelas dan
kadang kadang umbilikus mendatar.
• Jika akut, ibu terlihat sesak dan sianosi, serta terlihat payah membawa kandungannya.

Palpasi
• Perut tegang dan nyeri tekan serta terjadi edema pada dinding perut, vulva dan tungkai.
• Fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilan sesungguhnya.
• Bagian bagian janin sukar dikenali karena banyaknya cairan.
• Pada letak kepala, ballotement jelas sekali.Karena bebasnya janin bergerak dan kepala
tidak terfiksir, maka dapat terjadi kesalahan letak janin.

Auskultasi
• Denyut jantung janin sukar didengar atau kalau terdengar halus sekali.
Prognosis
Pada janin, prognosisnya kurang baik (mortalitas ± 50%), terutama karena:
• Kongenital anomali
• Prematuritas
• Komplikasi karena kesalahan letak anak, yaitu pada letak melintang atau tali pusat menumbung.
• Eritroblastosis
• Diabetes melitus

Bahaya pada ibu :


• Solusio plasenta
• Atonia uteri
• Perdarahan postpartum
• Retensio plasenta
• Syok
• Partus lama
Penatalaksanaan
1. Waktu hamil

Hidromnion ringan jarang diberi terapi klinis, cukup diobservasi dan berikan terapi
simptomatis.Pada hidromnion yang berat dengan keluhan-keluhan, harus dirawat dirumah
sakit untuk istirahat sempurna. Berikan diet rendah garam. Obat-obatan yang dipakai adalah
sedativa dan obat duresisi. Bila sesak hebat sekali disertai sianosis dan perut tengah, lakukan
pungsi abdominal pada bawah umbilikus. Dalam satu hari dikeluarkan 500cc perjam sampai
keluhan berkurang. Jika cairan dikeluarkan dikhawatirkan terjadi his dan solutio placenta,
apalagi bila anak belum viable. Komplikasi pungsi dapat berupa:
• Timbul his
• Trauma pada janin,
• Terkenanya rongga-rongga dalam perut oleh tusukan
• Infeksi serta syok. Bila sewaktu melakukan aspirasi keluar darah, umpamanya janin
mengenai placenta, maka pungsi harus dihentikan.
Penatalaksanaan
2. Waktu bersalin
• Bila tidak ada hal-hal yang mendesak, maka sikap kita menunggu.
• Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis maka lakukan pungsi transvaginal melalui
serviks bila sudah ada pembukaan. Dengan memakai jarum pungsi tusuklah ketuban pada
beberapa tempat, lalu air ketuban akan keluar pelan-pelan.
• Bila sewaktu pemeriksaan dalam, ketuban tiba-tiba pecah, maka untuk menghalangi air
ketuban mengalir keluar dengan deras, masukan tinju kedalam vagina sebagai tampon
beberapa lama supaya air ketuban keluar pelan-pelan. Maksud semua ini adalah supaya
tidak terjadi solutio placenta, syok karena tiba-tiba perut menjadi kosong atau perdarahan
post partum karena atonia uteri.
Penatalaksanaan
3. Post partum

Harus hati-hati akan terjadinya perdarahan post partum, jadi sebaiknya lakukan
pemeriksaan golongan dan transfusi darah serta sediakan obat uterotonika.
Untuk berjaga-jaga pasanglah infus untuk pertolongan perdarahan post partum.
Jika perdarahan banyak, dan keadaan ibu setelah partus lemah, maka untuk
menghindari infeksi berikan antibiotika yang cukup.
OLIGOHIDRAMNIO
N
Definsi Oligohidramnion
• Oligohidramnion adalah berkurangnya volume cairan amnion setelah gestasi 36 minggu
dan jumlah yang tersisa mungkin hanya 100 ml sampai 200 ml yaitu jika hasil pengukuran
menggunakan indeks cairan amnion di bawah batas normal.
• Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang
dari 500 cc atau juga didefinisikan dengan indeks cairan amnion 5 cm atau kurang dari 12%
dari 511 kehamilan dengan usia kehamilan 41 minggu atau lebih.
• Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang
dari 500cc. Ada beberapa definisi oligohidramnion yang dipakai, diantaranya : 
● Berkurangnya volume air ketuban (VAK)
● Volumenya kurang dari 500 cc saat usia 32-36 minggu
● Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm
● Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima
Patofisiologi
● Sindroma Potter dan Fenotip Potter adalah suatu keadaan kompleks yang
berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion
(cairan ketuban yang sedikit).
● Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru lahir, dimana
cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada.
 Oligohidramnion menyebabkan bayi tidak memiliki bantalan terhadap dinding rahim.
Tekanan dari dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah Potter).
 Selain itu, karena ruang di dalam rahim sempit, maka anggota gerak tubuh menjadi
abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal.
Patofisiologi
● Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru
hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
● Pada sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan, baik karena
kegagalan pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun karena penyakit lain
pada ginjal yang menyebabkan ginjal gagal berfungsi.
● Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air kemih) dan
tidak adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma Potter.
Gejala Sindroma Potter berupa :

● Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh,


terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung
yang lebar, telinga yang rendah dan dagu yang
tertarik ke belakang).
● Tidak terbentuk air kemih
● Gawat pernafasan,
Etiologi
● Etiologi belum jelas, tetapi disangka ada
kaitannya dengan renal agenosis janin. Etiologi
primer lainnya mungkin oleh karena amnion
kurang baik pertumbuhannya dan etiologi
sekunder lainnya, misalnya pada ketuban pecah
dini.
Tanda dan Gejala
TANDA :
● 1. Janin dapat diraba dengan mudah
● 2.    Tidak ada efek pantul(ballotement)
● 3.     Penambahan tinggi fundus uteri berlangsung lambat
● 4. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.
● 5. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas.
● 6. Persalinan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

GEJALA :
● 1. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak..
● 2. Sewaktu his akan sakit sekali.
● 3. Ibu yang sebelumnya pernah hamil dan normal, akan mengeluhkan adanya penurunan
gerakan janin
Pengkajian
• USG juga bisa melihat anatomi janin untuk melihat kelainan seperti ginjal yang tidak
tumbuh ( dengan tidak terlihatnya urin pada kandung kemih janin ) serta untuk mengetahui
adanya gangguan pertumbuhan janin. Pemeriksaan dengan speculum dapat di lakukan
guna mendeteksi adanya kebocoran air ketuban akibat pecahnya air ketuban.

• Jika terjadi oligohidramnion sebelum cukup bulan, dilakukan secara ekspektatif tergantung
kondisi bayi dan ibu, sedangkan jika terjadi pada bumil cukup bulan, dilakukan pengakhiran
kehamilan sesuai dengan kondisi kematangan leher rahim, jika sudah matang di lakukan
induksi persalinan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- USG ibu (menunjukkan oligohidramnion serta tidak adanya ginjal janin atau ginjal yang
sangat abnormal)
- Rontgen perut bayi
- Rontgen paru-paru bayi
- Analisa gas darah.
Penatalaksanaan
1. Tindakan Konservatif :
• Tirah baring.
• Hidrasi.
• Perbaikan nutrisi.
• Pemantauan kesejahteraan janin ( hitung pergerakan janin, NST, Bpp ).
• Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
• Induksi dan kelahiran
• Amnion infusion.( Dilakukan oleh dokter )
• Amnioinfusi adalah tindakan pemberian infus kristaloid untuk menggantikan cairan amnion
yang berkurang secara patologis paling sering digunakan selama persalinan untuk
mencegah kompresi tali pusat. Hasil – hasil amnioinfusi intrapartum untuk mencegah
morbiditas janin akibat air ketuban tercemar mekonium, sering kali berkaitan dengan
oligohidramnion

Anda mungkin juga menyukai