PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum
waktunya melahirkan.
menimbulkan masalah bagi ibu pada saat persalinan sampai masa nifas,
(Kemenkes, 2014).
100.000 kelahiran hidup, dimana faktor penyebab dari tingginya kematian ibu
kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 KH dan
Selatan adalah 123 / 100.000 KH. Angka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan Sustainable Development
30%(Kemenkes, 2014).
kompleks, yang dapat dilihat dari data dinas kesehatan dari tahun 2007-2010
12 % dan sebab lain 25 %. Dimana dari data di atas infeksi merupakan salah
satu penyebab dari kematian yang di sebabkan oleh partus lama dan
Kalsel, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pecah Dini
C. Manfaat Penulisan
pendidikan dalam konteks asuhan kebidanan secara menyeluruh, khususnya pada ibu hamil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. pengertian
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari
bulan keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh
ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (=zat besi 60 mg) dan asam
c. Imunisasi TT 0,5 cc
3. Tanda kehamilan
gejala yang timbu pada wanita hamil yang terjadi akibat perubahan
3) Mengidam
areola mamae).
progesteron
untuk BAB.
pantulannya.
11
c. Tandahamil pasti
1) pemeriksaan fisik
2) pemeriksaan panggul
3) uji lab
4) uji kehamilan
5) urin
a. Pendarahan pervaginam
c. Penglihatan kabur
yaitu:
h. Tes lab sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi
1. Pengertian
persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu (Manuaba,
2010).
adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila pembukaan pada primi
2. Etiologi
Penyebab dari KPD masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan
maupun asenderen dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa
peningkatan paritas.
14
a. Faktor golongan darah, akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak
Tanda dan gejala ketuban pecah dini menurut Nugroho (2012) yaitu:
vagina.
b. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak,
c. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi
sampai kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin
d. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin
4. Patofisiologi
5. Diagnosa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan laboratorium,
1) Uji Ferning yaitu dengan mengambil cairan yang keluar dan di cek
melalui mikroskop
oligohidramnion.
6. Komplikasi
Menurut Marmi (2011) pengaruh KPD pada ibu dan janin adalah:
a. Bagi Ibu
3) Partus lama
b. Bagi Janin
1) Prematuritas
diantaranya:
amnion).
4) Selain itu kejadian prolaps atau keluarnya tali pusar dapat terjadi pada
KPD.
preterm.
7. Penatalaksanaan
dini yaitu:
a. Konservatif:
pada ibu maupun pada janin) dan harus di rawat dirumah sakit.
hari.
kehamilan 37 minggu.
lakukan induksi.
b. Aktif
maksimal 4 kali.
sesarea.
19
sesarea.
Nilai
Faktor Ket
0 1 2 3
Pembukaa 0 1-2 3-4 ≥5 Pembukaa adala
n n h
teregang. Ini
melengkapi
pendataran, dan
biasanya
merupakan
indikator yang
paling penting
dari
kemajuan melalui
tahap pertama
kerja.
an ukuran regangan
dianalogkan
20
dengan
karet
karet
jauh, hal
lebih
ini
dipengaruhi
variasi
operasi
21
untuk
displasia
serviksatau
kanker.
“kepala dalam
bidang HIII hubungannya
(cm) dengan jarak
dari
isciadika
punggung,
yang dapat
teraba jauh
di dalam vagina
posterior (sekitar
8- 10cm)
sebagai
tonjolan tulang.
Angka
negatif
menunjukkan
bahwa kepala
22
lebih dalam, di punggung
atas iskiadika.
serviks perempuan
biasanya lebih
terhadap
peregangan,
seperti
sebuah balon
yang belum
sebelumnya
meningkat. Lebih
wanita
muda serviks
lebih
23
tangguh daripada
tua. Dengan
pengiriman
berikutnya leher
rahim vagina
menjadi kurang
kaku dan
memungkinkan
untuk pelebaran
mudah.
servi
ks
b
24
Kedepan – a arnya menghadap
n i lokasi relatif
berva menggambarkan
a individu. g vagina.
S i Posisi
e
b
a n anterior lebih
g
a a baik sejajar
i
l dengan rahim,
o
k s dan karena itu
a
s e ada kemungkinan
i
b peningkatan
a
e kelahiran spontan.
n
n
: Cunningham (2010).
25
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien
(Jannah, 2011).
a. Pengkajian
1) Data subjektif
(2). Umur
(3). Suku/bangsa
mandi 7 bulanan.
(4). Agama
kebidanan
(5). Pendidikan
(6). Pekerjaan
(7). Alamat
b) Keluhan utama
c) Riwayat menstruasi
d) Riwayat perkawinan
(Sulistyawati, 2008).
h) Riwayat kesehatan
i) Kebiasaan sehari-hari
(1). Nutrisi
(2). Eliminasi
(Sulistyawati 2008).
(3). Istirahat
(7). Aktifitas
(Sulistyawati 2008).
j) Data psikososial
2) Data objektif
a) Pemeriksaan fisik
(2). Kesadaran
(Mandriwati, 2008).
(4). Suhu
(Mandriwati, 2008).
(5). Nadi
(6). Respirasi
(Mandriwati, 2008).
b) Pemeriksaan sistematis
(a). Rambut
(b). Muka
tidak
(c). Mata
(d). Hidung
32
jalan nafas.
(e). Telinga
pendengaran.
(f). Mulut
(g). Leher
(Sulistyawati, 2008)
(i). Abdomen
(Mufdlilah, 2009).
(j). Ekstremitas
2008).
(k). Genetalia
(Saifuddin,2008).
(2). Palpasi
meliputi:
(a). Leopold I
polihidramnion.
(b). Leopold II
(d). Leopold IV
(3). Auskultasi
(4). Perkusi
c) Pemeriksaan penunjang
ketuban
sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil
Penanganannya
(Varney, 2008).
ini benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau
prenatal saja tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus
2008).
langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat
pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang
apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien (Varney, 2008). Rencana
asuhan dan diagnose yang akan diberikan dalam kasus persalinan dengan
KPD adalah:
c. Umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih
Prosedur (SOP).
d. Berikan antibiotik dosis tinggi dan akhiri persalinan bila ada tanda-
tanda infeksi
(SOP).
ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
tanda-tanda infeksi
Prosedur (SOP).
7. Langkah 7 : Mengevaluasi
klinik dan dua langkah terakhir tergantung pada klien dan situasi
Data Perkembangan
SOAP yaitu:
1) S : Data Subyektif
2) O : Data obyektif
dan penunjang.
4) P : Perencanaan
41
Serviks Kelainan
Overdistensi Fakotr
infeksi inkompeten letak uterus predisposisi
Trauma
Ketuban Pecah
: Dini
Konservatif penatalaksanaan
Bishop Skor
Induksi
Berhasil Gagal
BAB III
ANALISA
Penetili : 1Mohd. Andalas, 2Cut Rika Maharani, 3Evans Rizqan Hendrawan, 4Muhammad
Reva Florean,5Zulfahmi,
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala ISSN: 1412-1026 Volume 19, Number 3, Desember 2019 E-
Pada kasus hamil aterm atau cukup bulan, bila ketuban pecah sudah melebihi 6 jam
maka dilakukan terminasi kehamilan melalui induksi persalinan dengan oksitosin dengan
monitoring ketat terkait kesejahteranan janin meliputi denyut jantung dan kontraksi rahim seta
tanda-tanda infeksi pada ibu. Ketuban pecah dini dapat terjadi dikarenakan berbagai sebab,
pada umunya KPD dapat terjadi akibat melemahnya membran secara fisiologis yang
ditambah dengan gesekan yang terjadi akibat adanya kontraksi uterus. Infeksi intrauterin telah
terbukti secara umum berhubungan dengan KPD, terutama pada usia kehamilan awal.
Riwayat KPD merupakan faktor risiko utama terjadinya KPD atau persalinan prematur pada
kehamilan berikutnya.
Pada semua pasien dengan KPD, usia kehamilan, presentasi janin dan kesejahteraan
janin harus diketahui. Pemeriksaan harus dilakukan untuk mengevaluasi adanya bukti infeksi
intrauterin, solusio plasenta dan gawat janin, hal ini diperlukan untuk menentukan cara
terminasi kehamilan secara pervaginam atau perabdominal. Semua pasien dengan ketuban
pecah dini yang dicurigai terkena infeksi harus diberikan terapi antibiotik atau profilaksis
antibiotik. Regimen antibiotik yang paling baik digunakan dalam studi NICHD Maternal-
Fetal Medicine Units. Diberikan Ampisilin intravena (2g IV) dan eritromisin (250 mg IV)
dalam 48 jam pertama, diikuti oleh Amiksisilin (250 mg PO) dan Eritromisin (333 mg PO)
selama 5 hari. ACOG saat ini sangat mendukung kombinasi Ampicilin dan Eritromisin atau
45
Amoksisilin selama 7 hari. Pada pasien yang telah diberikan antibiotik profilaksis
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
morbiditas bagi ibu dan janin. Kasus dengan KPD memerlukanpenanganan yang
terminasi kehamilan terutama pada pasien dengan kehamilan aterm atau cukup
bulan. Seorang ibu hamil dengah riwayat KPD mempunyai potensi berulang
B. Saran
Hamil dengan Ketuban Pecah dini (KPD). Petugas kesehatan harus memiliki
pandangan bahwa setiap ibu hamil ataupun bersalin beresiko sehingga asuhan
yang diberikan berkualitas dan tidak hanya terfokus pada ibu yang dianggap
DAFTAR PUSTAKA
Mandriwati. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: ECG.
Sari A, Ulfa IM, Daulay R. 2015.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Untuk
Mahasiswa Kebidanan. Bogor: In Media.
SDKI.2012. Pendekatan Tentang Angka Kematian Ibu dan Balita. Jakarta: SDKI.
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta:
EGC.