Disusun Oleh
NAMA :
NIM :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik-buruknya keadaan
pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah
kematian maternal (matemal mortality). Menurut definisi WHO "kematian
maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari
sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apa pun, terlepas dari tuanya
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan". Sebab-
sebab kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung
disebabkan oleh komplikasi- komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, dan
sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung, kanker, dan sebagainya
(associated causes). Angka kematian maternal (matemal modiry rate) ialah
jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1.000 atau 10.000
kelahiran hidup, kini di beberapa negara malahan terhadap 100.000 kelahiran
hidup.
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes)
tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di Indonesia,
305 di antaranya berakhir dengan kematian sang ibu (Profil Kesehatan
Indonesia, 2015). Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut –
305/100.000 kelahiran hidup – mendorong pemerintah untuk melakukan
intervensi struktural; salah satunya adalah dengan mencantumkan target
penurunan AKI ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2014-2019. Dalam RPJMN 2014-2019, pemerintah menargetkan
penurunan AKI dari 205/100.000 kelahiran menjadi 276/100.000 kelahiran
hidup.
Bidan merupakan care provider (penyedia layanan kesehatan) yang
memiliki peran strategis dan sangat unik dengan memposisikan dirinya sebagai
mitra perempuan di masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan
perempuan dalam menjalani siklus kehidupan reproduksinya melalui asuhan
secara holistik dan berkesinambungan atau komprehensif. Karena keunikan
profesi bidan adalah memberi pelayanan kepada pasangan ibu sampai anak
balita
2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny A di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pengkajian pada ibu hamil Ny A di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau
b. Menganalisa masalah dan diagnosa kebidanan pada ibu hamil Ny A
di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
c. Melakukan tindakan segera pada ibu hamil Ny A di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau
d. Merencanakan tindakan pada ibu hamil Ny A di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
keseluruhan sistem
mengendur terutama Mulas
karena progesteron,
meskipun organ-organ Sembelit
Sistem dalam tergencet oleh rahim
Gastrointestinal yang tumbuh dan
perubahan posisi lambung
dan aliran balik asam
lambung ke esofagus barangkali membutuhkan makanan
bagian bawah yang lebih kecil/halus
Peningkatan aliran darah
ke ginjal menyebabkan Glikosuria (gula dalam urin) dapat
peningkatan 50% dalam terjadi
filtrasi glomerulus
Sistem Urinaria progesteron menyebabkan
Dapat terjadi infeksi saluran kemih,
kekusutan ureter.
frekuensi berkemih bertambah
Progesteron memiliki efek
karena tekanan pada kandung
melemaskan otot ureter
kemih dari rahim yang tumbuh dan
yang memperlambat aliran
kepala janin.
urine
Mengubah citra tubuh
pada 12 minggu, fundus uterus
Rahim: menebal dan
terasa di atas tulang kemaluan
tumbuh dari organ panggul
pada 24 minggu, fundus uterus
dengan berat 70 g menjadi
teraba di atas umbilikus
organ perut dengan berat 1
kg pada 38 minggu, uterus menekan
xiphisternum (tepi bawah strenum
di tengah tulang rusuk
7. Evidance Based
BAB III
PENGKAJIAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas (Kaji Lengkap)
Seorang ibu yang berusia 40 tahun beragama Islam datang ke RSUD
Arifin Achmad Provinsi Riau diantar oleh suami untuk memeriksakan
kehamilannya yang ke empat.
2. Anamnesa (Kaji Lengkap)
a. Riwayat kehamilan saat ini
- HPHT tanggal 23 Juni 2019, taksiran persalinan 30 Maret 2019.
- Gerakan Janin pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 20
minggu
- Perubahan yang dirasakan oleh ibu pada trimester 1 adalah lebih
sering berkemih, mudah merasa lelah, nafsu makan meningkat,
terasa gerakan janin. Perubahan yang dirasakan pada trimester 2
adalah payudara terasa lebih besar.
- ANC dilakukan di puskesmas Kecamatan cilincing sejak usia
kehamilan 20 minggu ANC yang dilakukan pada trimester 1
sebanyak 2 kali, ANC trimester 2 dilakukan sebanyak 1 kali dan
trimester ke 3 dilakukan ANC sebanyak 4 kali.
20
6. Pola Nutrisi
a. Ibu mengatakan makan sehari 3 kali dengan porsi nasi, lauk pauk, dan
sayur.
b. Dalam sehari ibu minum air putih lebih dari 10 gelas sedang, dan
kadang pagi hari ibu minum susu hamil
7. Aktivitas Sehari – hari
a. Ibu mengatakan tidur malam ±6 jam, pada siang hari ibu terkadang
tidur ±2 jam
b. Ibu sehari – hari mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga
8. Personal hygiene
Ibu mandi 2 kali dalam sehari dan mengganti pakaian dalam nya setiap
kali sudah terasa lembap
9. Pola Eliminasi
Ibu BAB 1 kali dalam sehari
Ibu dalam sehari bisa BAK 5 sampai 7 kali dalam sehari
10. Riwayat Psikososial
a. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang direncanakan bagi ibu dan
suami, karena mereka menginginkan anak laki-laki.
b. Susunan Keluarga yang Tinggal Serumah
Ibu mengatakan tinggal dengan suami, anak dari pernikahannya yang
terdahulu, anak dari pernikahan suami yang terdahulu dan anak dari
pernikahan ini total penghuni dalam satu rumah adalah 8 orang
11. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Ibu mengatakan taksiran persalinan tanggal 30 Maret 2019, ibu ingin
ditolong oleh bidan di RSUD Arifin Achmad didampingi oleh suami
dengan trasnportasi motor pribadi, calon pendonor adalah keluarga
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Keadaan emosional : Stabil
22
C. ASSESMENT
Diagnosa Ibu : G4P3A0 hamil 37 Minggu 5 hari, janin hidup, tunggal,
intrauteri, presentasi kepala
Masalah Potensial : Tidak ada
Kebutuhan Segera : Tidak ada
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan keadaan umum ibu dan hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin saat ini baik baik saja.
ibu mengerti dan senang dengan kondisinya saat ini.
2. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan menyarankan ibu
untuk tidak terlalu lelah dalam malakukan pekerjaan rumah.
Ibu mengerti dan akan menjaga pola istirahatnya
24
keluar air – air, dan meminta ibu untuk datang ke Puskesmas bila
mengalami tanda – tanda persalinan.
4. Mengevaluasi persiapan persalinan yang meliputi perlengkapan
persalinan, psikologi ibu dalam menghadapi persalinan serta rencana
persalinan.
5. Mengajarkan ibu cara menghitung pergerakan janin dan meminta ibu
untuk menghitung pergerakan janin
6. Memberikan konseling kepada ibu mengenai alat kontrasepsi
7. Meminta ibu untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG
dan cek darah ulang pada trimester 3
Assessment bayinya)
- Diagnosa Ibu: G4P3A0 - Menjelaskan kepada ibu alat kontrasepsi
hamil 39 minggu 1 hari yang dapat ibu gunakan (ibu masih ingin
- Diagnosa janin : Tunggal berkomunikasi dengan suaminya)
hidup intrauterine - Mengingatkan ibu tanda-tanda
presentasi kepala persalinan (ibu mengerti)
- Masalah : ibu sering - Mengingatkan ibu untuk istirahat yang
berkemih dimalam hari cukup dan tetap memenuhi nutrisi dan
tidur menjadi tidak hidrasi (ibu mengerti)
nyenyak - Mengingatkan ibu untuk memeriksakan
- Kebutuhan : penkes kehamilan tanggal 25 Maret 2019 (ibu
mengurangi berkemih mengerti)
dimalam hari
27 Maret Subjektif - Menginformasikan hasil pemeriksaan
2019 tidak ada keluhan bahwa keadaan ibu dan janin baik (ibu
Objektif mengerti)
ku baik; kes compos mentis; - Mengevaluasi gerakan janin (gerakan
TTV= TD : 120/70; janin aktif)
N : 78x/mnt; RR : 19 x/mnt; - Memberitahu ibu untuk melakukan
Sh : 36,o C ; BB : 65 kg gerakan yoga dan berjalan-jalan kecil
Pemeriksaan obstetric untuk mempercepat penuruan kepala
Leopod I (bokong), Leopod II (ibu mengerti)
(kanan ekstremitas, kiri - Mengevaluasi persiapan ibu dalam
punggung), leopod IV menghadapi persalinan (ibu tampak tidak
(divergen) cemas dan perlengkapan sudah
DJJ : 148x/mnt ; TFU : 34 cm disiapkan)
Assessment - Mengevaluasi kembali alat kontrasepsi
- Diagnosa Ibu : G4P3A0 yang ingin dipilih ibu (suami tidak
hamil 39 minggu 4 hari mengizinkan ibu menggunakan alat
- Diagnosa Janin : tunggal kontrasepsi, penulis melakukan diskusi
hidup intrauterine kepada suami, tetapi suami tetap tidak
presentasi kepala mengizikan)
- Masalah : tidak ada - Memberitahu ibu untuk tetap memenuhi
- Kebutuhan : konseling nutrisi dan hidrasi (ibu mengerti)
KB pascasalin - Mengingatkan ibu tanda persalinan (ibu
mengerti)
(Bila sampai 1 April 2019 ibu belum ada
tanda-tanda bersalin ibu akan dilakukan
tindakan selanjutnya di RS)
28
BAB IV
PEMBAHASAN
5. Metode Alamiah
Pada 16 Maret 2019 penulis melakukan kunjungan rumah, penulis
melakukan metode alamiah seperti gerakan yoga diiringi terapi music serta
memberikan afirmasi positif untuk mengurangi rasa cemas ibu dan
menjaga kebugaran ibu selama kehamilan. Ibu dapat melakukan beberapa
gerakan yoga dengan baik. Dan merasa semakin tenang dan semangat
menghadapi persalinan dengan terapi musik dan afirmasi positif yang
diberikan.
Manfaat senam hamil yoga pada ibu hamil yaitu dapat
meningkatkan aliran darah dan nurtrisi bagi janin secara adekuat serta
berpengaruh juga pada organ reproduksi dan panggul (memperkuat otot
perineum) ibu untuk mempersiapkan kelahiran anak secara alami. Selain
itu latihan yoga selama hamil dapat mengurangi edema dan kram yang
sering terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, membantu posisi bayi
dan pergerakan, meningkatkan sistem pencernaan dan nafsu makan,
meningkatkan energi dan memperlambat metebolisme untuk memulihkan
ketenangan dan fokus, mengurangi rasa mual, morning sicnkness dan
suasana hati,meredakan ketegangan di sekitar leher rahim dan jalan lahir,
yang berfokus pada pembukaan pelvis untuk mempermudah persalinan,
membantu dalam perawatan pasca kehamilan dengan mengembalikan
uterus, perut dan dasar panggul, mengurangi ketegangan, cemas dan
depresi selama hamil. Terdapat manfaat melakukan yoga selama
kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi
persalinan. (Ni Wayan Kurnia)
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan kasus tersebut Dapat disimpulkan bahwa
begitu pentingnya asuhan yang di berikan oleh bidan secara professional baik
pada masa kehamilan,persalinan, nifas maupun bayi baru lahir, sehingga
deteksi dini resiko yang mungkin terjadi dapat dihindari.
Pada studi kasus yang telah dilakukan kepada Ny. A yang meliputi
asuhan kebidanan kehamilanr yang bertujuan agar penulis mampu menerapkan
pelaksanaanya. Selama proses pelaksanaan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penulis mampu melakukan asuhan kehamilan kepada Ny. A. Pemeriksaan
antenatal care sebanyak 5 kali dengan standar 10T, yaitu dari hasil
pengkajian dan pemeriksaan kehamilan tidak ditemukan kelainan atau
komplikasi pada ibu dan bayi saat kehamilan
B. Saran
1. Bagi Penulis
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara utuh dalam mempelajari
Asuhan Kebidanan dan kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk
manajemen SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan
kebidanan yang telah di tetapkan sesuai dengan kewenangan bidan yang
telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan
kebidanan secara maksimal terhadap klien.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa
dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan
yang berkualitas. Mampu melakukan pendokumentasian secara baik dan
benar.
38
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Yusari,. Risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Jakarta : CV. Trans Info Media
Asmara, Maya Shella,. Rahayu, Heni Esti,. WIjayanti, Kartika. 2017. Efektifitas
Hipnoterapi dan Terapi Musik Klasik terhadap
Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Puskesmas Magelang Selatan
Tahun 2017. Available from
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/article/view/1389 Access on
15 June 201
Cunningham, Garry,. etc. 2014. Williams Obstetrics 24th edition. Mc Graw Hill
Medical
Jamil, Siti Nurhasiyah,. Dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah. Jakarta : Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak..
Jakarta : Kemenkes RI
Kepmenkes RI. 2007. No 369 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan.
Mafikasari A, Kartikasari RI. Posisi Tidur dengan Kejadian Back Pain (Nyeri
Punggung) Pada Ibu Hamil Trimester III. Surya. 2015;07:26–34.
Available from : https://stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/26-34-
Ratih-Indah-K.pdf. Access on 25 May 2019
June 201
Sari, Anggrita, Dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor : In.
Media.
Setiyani, Astuti,.dkk. 2016. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi,
Balita Dan Anak Pra Sekolah. Jakarta : Kemenkes RI
Sibuea MD, Tendean HM., Wagey FW. Persalinan Pada Usia ≥ 35 Tahun di RSU
Prof. Dr.R. D. Kandou Manado. e-Biomedik (eBM). 2013;1(1):484–9.
Silva Gallo RB, Santana LS, Jorge Ferreira CH, Marcolin AC, PoliNeto OB,
Duarte G, et al. Massage reduced severity of pain during labour: A
randomised trial. J Physiother [Internet]. 2013;59(2):109–16. Available
from: http://dx.doi.org/10.1016/S1836-9553(13)70163-2 Access on 28
May 2019
Silvia, Voni. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan kapatuhan ibu hamil
mengonsumsi Tablet Tambah Darah di Wilayah Puskesmas Muaralembu
Kab Kuantan Singingi Prov Riau tahun 2012. Depok : Naskah Publikasi
skripsi. available from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20317207-S-
Voni%20Silvia.pdf. Access on 30 May 2019
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Auhan Kebidanan (Varney’s Midwifery) Edisi
4. Jakarta : EGC
Wahyuni, Elly Dwi. 2018. Buku Ajar Kebidanan Asuha Kebidanan Komunitas.
Jakarta: Kemenkes RI
WHO. 2002. Essential Antenatal, Perinatal and Postpartum Care . WHO report.
WHO. 2013. Postnatal care of the mother and newborn 2013. World Heal
Organ[Internet]. 2013;1–72. Available
from:
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/97603/1/9789241506649_eng.
pdf Access on 30 May 2019