Anda di halaman 1dari 29

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam
rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa konsepsi
hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan di mulai dari ovulasi hingga partus
yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu ( Kuswanti,
2014 ). Jumlah ibu hamil di Kabupaten lamongan tercatacat sekitar 5.324.562 jiwa,
sedangkan di Kecamatan mantup, Jumlah ibu hamil tahun 2019 mencapai 625 jiwa
( laporan bulanan kia 2019 ).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi
tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang
masih didalam Rahim maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu
dapat menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari factor-faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal
juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis. Patologi pada kehamilan
merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat
kondisi hamil
Resiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu
kehamilan, waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, ssat inpartu bahkan
setelah persalinan. Ibu hamil yang mengalami ganguan medis atau masalah
kesehatan akan di masukkan ke dalam kategori resiko tinggi, sehingga kebutuhan
akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan akan menjadi besar (Manuaba, 2008).
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indicator kesehatan suatu
bangsa. Kematian ibu merupakan seorang wanita yang dapat disebabkan pada saat
kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan. Hal ini dapat terjadi akibat
suatu kondisi yang berhubungan atau diperberat oleh kehamilannya maupun dalam
penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk kematian ibu hamil yang diakibatkan
karena kecelakaan (Maternity & Putri,2017).

1
2

AKI di Indonesia dalam data Kemenkes pada tahun 2018/2019 berada di


angka 305/1000 kelahiran hidup. Di Kabupaten lamongan, angka kematian ibu pada
tahun 2018 mencapai 26 kasus, sedangkan di wilayah kerja puskesmas mantup pada
tahun 2018 terdapat 2 kasus kematian ibu (Dinkes Lamongan, 2018).
Berdasarkan Skor Pudji Rochjati, ada 3 kelompok faktor resiko pada ibu
hamil. Kelompok faktor resiko I yaitu terlalu muda untuk hamil (16 tahun), terlalu
tua untuk hamil (35 tahun), terlalu sering atau terlalu dekat hamil (>4/<2 tahun),
terlalu lama hamil lagi (lebih atau sama dengan 10 tahun) atau terlalu lambat hamil
(lama nikah lebih dari 4 tahun), terlalu cepat hamil (<2 tahun), terlalu pendek (<145
cm), pernah gagal kehamilan, pernah melahirkan dengan uri dirogoh, diberi infus
atau tranfusi, tarikan tang atau vakum. Kelompok faktor resiko II adalah penyakit
pada ibu hamil (Kurang darah, TBC Paru, Payah jantung, Kencing manis, Penyakit
Menular Seksual), Bengkak pada muka, tungkai dan mempunyai darah tinggi,
Hamil kembar atau lebih, hamil kembar air, Bayi mati dalam kandungan, kehamilan
lebih bulan, hamil dengan kelainan letak. Sedangkan kelompok faktor resiko III
adalah perdarahan dalam kehamilan ini dan pre eklamsia berat. (Depkes RI,2007).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dan melaksanakan
Asuhan Kebidanan pad ibu hamil fisiologis melalui pendidikan dan
pencegahan serta mendapat pengalaman secara nyata di lapangan agar dapat
memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan lebih meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan yang diselenggarakan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan teori asuhan kebidanan kehamilan
fisiologis
2. Mahasiswa ampu menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan
kehamilan fisiologis
3. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis
4. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan kehamilan
fisiologis menggunakan dokumentasi SOAP
3

5. Mahasiswa mampu melakukan pembahasan kesenjangan antara teori


dan kasus yang ditemukan.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Institusi Pendidikan
Petugas kesehatan mampu membimbing dan memberikan masukan
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
1.3.2 Bagi Petugas Kesehatan
Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menyikapi
kasus untuk pelayanan berkualitas yang baik dan terampil.
1.3.3 Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kehamilan


Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (Walyani, 2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan
adalah suatu proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum
(fertilisasi) dan dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang
lamanya berkisar 40 minggu.

2.2 Etiologi
Proses kehamilan merupakan proses bertemunya sel sperma laki-laki dan sel
ovum matang dari wanita kemudian terjadi pembuahan. Proses inilah yang
mengawali suatu kehamilan. Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada
sperma,ovum,pembuahan ovum (konsepsi),implantasi (nidasi) yaitu perlekatan
embrio pada dinding rahim hingga plasenta/pembentukan plasenta. Dalam proses
pembuahan, dua unsur penting yang harus ada yaitu sel telur dan sel sperma. Sel
telir di produksi oleh indung telur atau ovarium wanita, ssat terjadi ovulasi seorang
wanita setiap bulannya akan melepaskan satu sel telur yang sudah matang, yang
kemudian di tangkap oleh rumbai-rumbai (microfilamen fibria) di bawa masuk ke
rahim melalui saluran telur (tuba fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun
waktu 12-48 jam setelah ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel
telur setiap bulan, hormon pria testis dapat bekerja untuk menghasilkan sperma.
Saat melakukan senggama (coitus), berjuta-juta sel sperma (spermatozoa) masuk
kedalam rongga rahim melalui saluran telur untuk mencari sel telur yang akan di

5
6

buahi dan pada akhirnya hanya satu sel sperma terbaik yang bisa membuahi sel
telur.

2.3 Tanda Dan Gejala Kehamilan


Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) tanda – tanda kehamilan dibagi
menjadi tiga yaitu tanda dugaan hamil (presumtif sign), tanda tidak pasti hamil
(probable sign), dan tanda pasti hamil (positive sign).
1) Tanda−tanda dugaan hamil (presumtif sign)
Tanda dugaan (presumtif) yaitu perubahan fisiologis yang dialami pada
wanita namun sedikit sekali mengarah pada kehamilan karena dapat
ditemukan juga pada kondisi lain serta sebagian besar bersifat subyektif
dan hanya dirasakan oeh ibu hamil. Yang temasuk presumtif sign adalah :

a) Amenorea
Haid dapat berhenti karena konsepsi namun dapat pula terjadi pada
wanita dengan stres atau emosi, faktor hormonal, gangguan
metabolisme, serta kehamilan yang terjadi pada wanita yang tidak haid
karena menyusui ataupun sesudah kuretase. Amenorea penting dikenali
untuk mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dan hari perkiraan
lahir (HPL).
b) Nausea dan vomitus (mual dan muntah)
Keluhan yang sering dirasakan wanita hamil sering disebut dengan
morning sickness yang dapat timbul karena bau rokok, keringat,
masakan, atau sesuatu yang tidak disenangi. Keluhan ini umumnya
terjadi hingga usia 8 minggu hingga 12 minggu kehamilan.
c) Mengidam
Ibu hamil ingin makanan atau minuman atau meginginkan sesuatu.
Penyebab mengidam ini belum pasti dan biasanya terjadi pada awa
kehamilan.
d) Fatique (Kelelahan) dan sinkope (pingsan)
Sebagian ibu hamil dapat mengalami kelelahan hingga pingsan terlebih
lagi apabila berada di tempat ramai. Keluhan ini akan meghilang setelah
16 minggu.
7

e) Mastodynia
Pada awal kehamilan mamae dirasakan membesar dan sakit. Ini karena
pengaruh tingginya kadar hormon esterogen dan progesteron. Keluhan
nyeri payudara ini dapat terjadi pada kasus mastitis, ketegangan prahaid,
penggunaan pil KB.
f) Gangguan saluran kencing
Keluhan rasa sakit saat kencing, atau kencing berulang – ulang namun
hanya sedikit keluarnya dapat dialami ibu hamil. Penyebabnya selain
karena progesteron yang meningkat juga karena pembesaran uterus.
Keluhan semacam ini dapat terjadi pada kasus infeksi saluran kencing,
diabetes militus, tumor pevis, atau keadaan stress mental.
g) Konstipasi
Konstipasi mungkin timbul pada kehamilan awal dan sering menetap
selama kehamilan dikarenakan relaksasi otot polos akibat pengaruh
progesteron. Penyebab lainnya yaitu perubahan pola makan selama
hamil, dan pembesaran uterus yang mendesak usus serta penurunan
motilitas usus
h) Perubahan Berat Badan
Berat badan meningkat pada awal kehamilan karena perubahan pola
makan dan adanya timbunan cairan berebihan selama hamil.
i) Quickening
Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang pertama kali. Sensasi
ini bisa juga karena peningkatan peristaltik usus, kontraksi otot perut,
atau pergerakan isi perut yang dirasakan seperti janin bergerak.
2) Tanda tidak pasti kehamilan (probable sign)
a) Peningkatan suhu basal tubuh
Kenaikan suhu basal lebih dari 3 minggu, kemungkinan adanya
kehamilan. Kenaikan ini berkisar antara 37,20C sampai dengan 37,80C.
b) Perubahan warna kulit
Cloasma Gravidarum/topeng kehamilan berupa berwarna kehitaman
sekitar mata, hidung, dan pelipis yang umumnya terjadi pada kehamilan
mulai 16 minggu. Warna akan semakin gelap jika terpapar sinar
matahari. Perubahan kulit lainnya bisa berupa hiperpigmentasi di sekitar
8

aerola dan putting mamae, munculnya linea nigra yaitu pigmentasi pada
linea medialis perut yang tampak jelas mulai dari pubis sampai
umbilikus. Perubahan pada kulit terjadi karena rangsangan Melanotropin
Stimulating Hormone/MSH. Striae gravidarum berupa garis−garis tidak
teratur sekitar perut berwarna kecoklatan, dapat juga berwarna hitam
atau ungu tua (striae livide) atau putih (striae albicans) yang tejadi dari
jaringan koagen yang retak diduga karena pengaruh
adrenocortikosteroid. Seringkali terjadi bercak−bercak kemerahan
(spider) karena kadar esterogen yang tinggi.
c) Perubahan Payudara
Pembesaran dan hipervaskularisasi mamae terjadi sekitar kehamilan 6
sampai 8 minggu. Pelebaran aeroa dan menonjolnya kalenjer
montgomery, karena rangsangan hormon steroid. Pengeluaran kolostrum
biasanya kehamilan 16 minggu karena pengaruh prolaktin dan
progesteron.

d) Pembesaran Perut
Biasanya tampak setelah 16 minggu karena pembesaran uterus. Ini
bukan tanda diagnostik pasti tapi harus dihubungkan degan tanda
kehamilan lain. Perubahan kurang dirasakan primigravida, karena
kondisi otot−otot masih baik. Pembesaran perut mungkin dapat ditemui
pada obesitas, kelemahan otot perut, tumor pelvik dan perut, ascites,
hernia perut bagian depan.
e) Epulis
Hipertropi pada gusi belum diketahui penyebabnya secara jelas. Dapat
tejadi juga pada infeksi lokal, pengapuran gigi atau kekurangan vitamin
C.
f) Balotement
Pada kehamilan 16 sampai 20 minggu pemeriksaan palpasi kesan seperti
ada masa yang keras, mengapung dan memantul di uterus. Dapat terjadi
pada tumor uterus, mioma, acites, dan kista ovarium.
g) Kontraksi Uterus
9

Kontraksi uterus yang dirasakan seperti tertekan dan kencang, disebut


kontraksi brackston Hics. Uterus mudah terangsang oeh peninggian
hormon oksitosin gejala ini biasanya mulai usia kehamilan 28 minggu
pada primi dan semakin lanjut kehamilannya semakin sering dan kuat.
h) Tanda Chadwick dan Goodell
Terjadi perubahan warna pada vagina atau porsio mejadi kebiruan atau
ungu yang disebut tanda chadwick. Perubahan konsistensi serviks
menjadi lunak disebut tanda goodell.
3) Tanda Pasti Kehamilan (positive sign)
a) Teraba bagian−bagian janin
Umumnya pada kehamilan 22 minggu janin dapat diraba pada wanita
kurus dan otot perut relaksasi. Kehamilan 28 minggu jelas bagian
janin dapat diraba demikian pula gerakan janin dapat dirasakan oleh
ibu.
b) Gerakan Janin
Pada kehamilan 20 minggu gerakan janin dapat dirasakan oleh
pemeriksa.
c) Terdengar Denyut Jantung Janin
Dengan menggunakan ultrasound denyut jantung janin dapat
terdengar pada usia 6 sampai 7 minggu. Jika menggunakan dopler
pada usia 12 minggu sedangkan jika menggunakan stetoskop leannec
18 minggu. Frekuensi deyut jantung janin antara 120 sampai dengan
160 kali permenit yang akan jelas terdengar bila ibu tidur terlentang
atau miring dengan punggung bayi di depan.
d) Pemeriksaan Rontgent
Gambaran tulang mulai terlihat degan sinar X pada usia kehamilan 6
minggu namun masih belum dapat dipastikan bahawa itu adalah
gambaran janin. Pada kehamilan 12 sampai 14 minggu baru dapat
dipastikan gambaran tulang janin.
e) Ultrasonografi
USG dapat digunakan umur kehamilan 4 sampai 5 minggu untuk
memastikan kehamilan dengan melihat adanya kantong gestasi,
10

gerakan janin dan deyut jantung janin.

f) Electrocardiography
ECG jantung janin mulai terihat pada kehamilan 12 minggu.

2.4 Perubahan Adaptasi Psikologis Ibu Selama Hamil


a. Trimester I (Periode penyesuaian terhadap kehamilan)
Pada awal kehamian sering muncul perasaan ambivalen dimana
ibu hamil merasa ragu terhadap kenyataan bahwa dirinya hamil.
Ambivalen dapat terjadi sekalipun kehamilan ini direncnakan dan
sangat diharapkan. Gambaran respon terhadap ambivalen ini yaitu
selama beberapa minggu awal kehamian apakah ibu hamil atau tidak
serta menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan kehamilan
(Widatiningsih & Dewi, 2017).
Pada trimester I ini daat terjadi labilitas emosiona, yaitu
perasaan yang mudah berubah dalam waktu singkat dan tak dapat
diperkirakan. Dapat timbul perasaan khawatir seandainya bayi yang
dikandungnya cacat atau tidak sehat, khawatir akan jatuh, cemas dalam
melakukan hubungan seksual dan sebagainya (Widatiningsih & Dewi,
2017).
b. Trimester II (Periode sehat)
Trimester ini ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri
lebih baik, kondisi ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan
perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum
menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan
mengerti tentang kehamilannya. Secara kogniti, pada trimester II ibu
cenderung membutuhkan informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan bayinya serta perawatan kehamiannya (Widatiningsih &
Dewi, 2017).
c. Trimester III (Periode menunggu dan waspada)
Trimester ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
11

timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Respon terhadap


perubahan gambaran diri yaitu ibu merasa dirinya aneh dan jelek
(Widatiningsih & Dewi, 2017).
Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian kusus yang diterima selama hamil. Pada trimester
inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan yang lebih dari suami,
keluarga dan bidan. Trimester ini adalah saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Widatiningsih & Dewi, 2017).

2.5 Kasifikasi Usia Kehamilan


Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017), kehamilan dibagi menjadi :
a. Kehamilan Trimester I (1-12 minggu)
b. Kehamilan Trimester II (13−27 minggu)
c. Kehamilan Trimester III (28−40 minggu)
12

2.6 Pathway
Trimester 2

Perubahan fisiologis Perubahan


psiologis

Pembesaran Sistem indokrin Krisi


uterus situasional

Prod.urin Vasokonstriksi Proses


Perubahan Menekan menurun,v pembuluh darah adaptasi
skelet paru olume
penurunan
&persendian plasma
meningkat Penurunan Persiapan
Ekspansi cardia anggota baru
Berat uterus paru outpu dlm keluarga
meningkat menurun TD
menigkat
odema Resiko perubaha
Perubahan Gangg. n peran
prematur
gravitasi pernafasa
tubuh
n
Menekan Pre
saraf sekitar eklamsia

Nyeri
punggung

2.7 Dampak
Hal – hal yang dapat terjadi pada kehamilan trimester 2
1. Perdarahan
Meskipun sebenarnya resiko keguguran di trimester kedua bisa di bilang lebih
kecil di bandingkan trimester pertama dan ke tiga,namun bukan berarti bisa
legah. Salah satu tanda yang perlu diperhatikan adalah adanya perdarahan
pervaginam. Perdarahan vaginam di trimester kedua biasanya terjadi beberapa
13

faktor, salah satunya adanya masalah pada dinding rahim dan leher rahim. Bisa
juga karena ada penyakit autoimun seperti lupus atau scleroderma.
2. Persalinan prematur
Persalinan dikatakan prematur saat terjadi sebelum usi kehamilan mencapai 38
minggu. Ada berbagai alasan yang bisa memicu terjadi persalinan prematur
seperti infeksi kandung kemih, ibu dengan diabetes atau penyakit ginjal.
Perhatikan tanda-tanda seperti adanya pengencangan perut, sering buang air
kecil atau adanya keputihan. Ada kemungkinan terjadi masalah pada kehamilan.
3. Pecah ketuban dini
Salah satu permasalahan yang rentan dialami oleh ibu hamil adalah terjadinya
ketuban pecah dini. Ini merupakan kondisi dimana selaput ketuban pecah
sebelum waktunya. Ketuban sendiri merupakan sebuah selaput bening yang
menyelimuti dan melindungi janin selama berada dalam kandungan agar tetap
aman sampai waktu persalinan tiba. Ketuban pecah dini bisa berhabaya bagi
janin karena bisa menyebabkan infeksi.
4. Pre eklamsia
Tekanan darah tinggi, peningkatan protein dalam urin atau adanya bengkak
berlebihan pada beberapa bagian tubuh merupakan pemicu potensial dari pre
eklamsia. Kondisi ini mempengaruhi setiap sistem dala mutub termasuk
placenta. Biasanya preeklamsia ditemukan terjadi pada trimester ketiga, tetapi
kondisi ini juga bisa terjadi di trimester ke dua. Salah satu tanda yang perlu
diperhatikan adalah saat terjadi gangguan penglihatan atau kemungkinan ada
bintik-bintik dalam penglihatan. Untuk menghindari terjadinya pre eklamsia di
anjurkan bumil untuk diet rendah garam.
5. Masalah pernafasan
Masalah pernafasan pada trimester kedua kehamilan terjadi karena di dalam
kandungan janin yang bertumbuh pesat sedang berusaha mendorong dirinya ke
paru-paru. Efeknya bumil kerap merasa sesak nafas. Namun demikian, terjadi
masalah pernafasan di trimester kedua juga bisa terjadi karena masalah
lain.misalnya karena adanya peni gkatan aliran darah dan bengkak pada selaput-
selaput yang melapisi hidung. Hidung tersumbat dan mendengkur juga bisa
dialami pada trimester kedua.
14

6. Diabetasol gestasional
Saat kehamilan semakin bertumbuh,kebutuhan janin untuk mendapatkan lebih
banyak nutrisi juga akan meningkat. Demikian juga kadar gula darah.
Peningkatan sementara gula darah selama kehamilan ini dikenal sebagai diabetes
gestasional. Untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol, cobalah untuk
menjaga pola makan tetap sehat dan bergizi seimbang, rutin olah raga, serta
minum suplemen atau obat yang diresepkan oleh doter

2.8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keluhan – keluhan yang sering muncul pada kehamilan trimester 2
1. Nyeri punggung
Seiring bertanbahnya usia kehamilan, pertambahan ukuran perut dan kenaikan
berat badan dapat menyebabkan nyeri punggung dan panggul pada ibu hamil.
Hal ini karena tulang belakang harus menopang beban tubuh ibu hamil dan
janin. Untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat sakit pinggung saat kehamolan
bumil bisa mengikuti beberapa program latihan senam atau latihan fisik khusus
yang dapat digunakan untuk menguatkan tulang belakang dan perut
2. Pusing
Pusing merupakan keluhan yang sering terjadi selama kehamilan, termasuk ssat
memasuki trimester 2. Hal ini karena terjadi perubahan sirkulasi darah saat
hamil. Untuk mengatasinya, ibu hamil disarankan untuk langsung duduk atau
beristirahat saat rasa pusing muncul, sedangkan untuk mencegahnya, cukupi
kebutuhan cairan dengan memperbanyak minum air putih, hindari berdiri terlalu
lama, serta bangun secara berlahan-lahan setelah duduk atau berbaring.
3. Hidung tersumbat
Saat hamil perubahan hormon dapat memicu membengkaknya membran pada
hidung, pembengkakan ini akan membuat hidung tersumbat. Untuk mengatasi
keluhan tersebut ibu hamil bisa melakukan penanganan alami, seperti membilas
hidung dengan larutan saline atau memasang alat pelembab udara di dalam
ruangan, kedua caira ini dinilai aman untuk mengatasi hidung tersumbat saat
hamil. Jika hidung tersumbatnya cukup menggangu dan ibu ragu untuk
menggunakan larutan salin sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
15

4. Masalah pada gigi dan gusi


Peningktan sirkulasi darah ke gusi selama kehamilan bisa membuat gusi
menjadi lebih sensitif. Hal ini akan membuat gusi lebih mudsh berdarah. Oleh
karena itu ibu hamil disarankan untuk menggunakan sikat gigi berbuilu halus
dan menyikat gigi secara berlahan. Selain itu jangan lupa melakukan
pemeriksaan rutin ke dokter gigi agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga
selama kehamilan.
5. Perubahan kulit
Saat masuk trimester 2 terjadi perubahan pada kulit, seperti munculnya noda
hitam pada wajah dan munculnya garis-garis kemerahan di perut. Kondisi ini
terjadi karena produksi melanin yang meningkat akibat perubahan hormon saat
kehamilan. Selain pengaruh hormon kemungkinan noda hitam dan garis-garis
merah ini juga bisa dipicu oleh paparan sinar matahari, oleh karena itu ibu
hamil disarankan menghindari paparan sinar matahari secara langsung. Jika
ingin melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang hari jangan lupa
menggunakan pelindung seperti payung, tabir surya.
6. Kram kaki
Selama trimester 2 mungkin ibu hamil akan merasakan kram kaki,khusunya
pada malam hari. Ada beberapa faktor penyebab munculnya keluhan ini, mulai
dari perubahan hormon, perubahan berat badan, dehidrasi hingga kelelahan.
Maka dari itu sebelum tidur lakukanlah peregangan pada otot-otot betis guna
mencegah munculnya keluhan ini. Bumil juga bisa mengatasinya dengan
merendam kaki dalam air hangat atau memijat kaki secara perlahan. Hal yang
tidak boleh dilupakan adalah mencukupi kebutuhan cairan.

2.9 Askeb Teori


1. Pengkajian
Bidan mengumpulkan data yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi pasien. Terdiri dari:
Tanggal pengkajian :
Tempat :
Pengkaji :
16

A. Data Subyektif
1. Identitas
Identitas Ibu
Umur : Kehamilan dan kelahiran yang risikonya paling rendah
adalah
pada usia 20-35 tahun (Affandi dkk, 2011).
Pendidikan: Pengetahuan seseorang didapatkan dari pendidikan formal
dan informal seperti pendidikan atau promosi kesehatan.
Semakin tinggi pendidikan, akan semakin mudah seseorang
memahami penyuluhan yang didapat (Notoatmodjo, 2010).
Pekerjaan :  Mempengaruhi kondisi perkonomian keluarga/tingkat sosial
ekonomi, yang dapat berdampak pada kasus kesehatan ibu.
Beberapa pekerjaan tertentu yang dicurigai menjadi faktor
risiko penularan horizontal penyakit melalui hubungan seksual
(Ambarwati, 2010) .
Identitas Suami
Umur : Disarankan pria untuk memiliki anak pada usia kurang dari 40
tahun, karena di atas usia tersebut motilitas, konsentrasi, volume
seminal, dan fragmentai DNA telah mengami penurunan kualitas
sehingga meningkatkan risiko kecacatan janin (Harris, 2011)
2. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan
Keluhan yang di ungkapkan oleh ibu saat berkunjung
3. Riwayat Menstruasi
Siklus : berhubungan dengan rencana apabila program langsung atau
menunda kehamilan
Lamanya : lamanya menstruasi menjadi salah satu perhitungan dalam
menentukan masa subur, hal ini berkaitan dengan program
menunda kehamilan.
HPHT : untuk membantu program penundaan kehamilan, untuk
pemasangan metode kontrasepsi dan memastikan ibu tidak dalam
keadaan hamil
17

Fluor Albus : tidak ada fluor albus yang berbau dan berwarna kekuningan
dapat menandakan bahwa tidak terdapat penyakit menular
seksual selain dengan pemeriksaan laboratorium
4. Riwayat Kesehatan Klien
Penyakit yang pernah diderita, Misalnya penyakit diabetes (kontrol glukosa dini
untuk mencegah kelainan). Status vaksinasi seperti vaksin TT, Hepatitis B dan
HIV.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat gangguan kongenital, seperti fenilketonuria, defek tuba neural, dan
gangguan kromosom (Sinclair, 2009)
6. Pola Fungsional Kesehatan
Merokok, Minuman keras, Ketergantungan obat memiliki dampak pada
kesuburan dan kesehatan kehamilan jika tidak menunda kehamilan.
7. Data Psikososial
Dengan prikososial yang baik dan dukungan keluarga maka ibu dapat
mempersiapkan diri untuk prakonsepsi, dikaji pula rencana kehamilan yaitu
terkait dengan rencana penundaan kehamilan dengan kebutuhan kontrasepsi.
B. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
a. Antropometri
Berat badan, Tinggi badan (>145cm), LILA (>23.5cm) dalam keadaan
ideal atau normal. Berat badan dan tinggi badan ideal dapat dikaitkan
dengan IMT ibu
Tabel 2.1 Kategori Indeks Masa Tubuh (IMT)
Klasifikasi Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat < 17,0
berat
Kekurangan berat badan tingkat 17,0 – 18,4
ringan
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat 25,1 – 27,0
ringan
18

Kelebihan berat badan tingkat > 27,0


berat
Sumber : DepKes RI, (2011)
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan hematologi untuk memastikan kesehatan ibu
2. Analisa
Pada langkah ini Bidan menganalisa berdasarkan data subjektif dan data
objektif, sehingga intervensi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Pelaksanaan Rencana Asuhan Kebidanan
Pelaksanaan tidakan dalam asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan dan keluhan pasien sesuai dengan penatalakasaan pada kasus.
19

BAB III
TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
Tanggal : 30 November 2021 Pukul : 17:00 WITA
Tempat : PMB Mitra Keluarga
Oleh : Siti Fatimah

3.1 DATA SUBJEKTIF


1. Identitas
Nama Ibu : Ny. F Nama Suami : Tn. M
Umur : 23 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl Tanjung Rema darat rt 05 Martapura
2. Alasan kunjungan
Ingin memeriksakan kehamilanya
3. Keluhan utama
Tidak ada keluhan
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : Usia 13 tahun
Siklus : Teratur
Lama : 8 hari
HPHT : 22 – 06 - 2021
TP : 29 – 03 - 2022
Flour Albus : tidak ada
5. Riwayat menikah
Perkawinan : ke 1
Umur menikah: 22 th
Lama menikah: 1 th
20

6. Riwayat Obstetri yang lalu


Suami Kehamilan Persalinan Bayi/Anak Nifas
ke
Anak U Pnylt Penol. jns Tmpt Pnylt Seks BB Hidup pnylt ASI Pnylt
ke K
PB Mati

1 Hamil
ini

7. Riwayat kehamilan ini


a. Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama, ibu pertama kali
memeriksakan kehamilannya di PMB Mitra Keluarga pada usia kehamilan 7
minggu. Ini merupakan pemeriksaan ke tiga kalinya di usia kehamilan 22
minggu
Selama kehamilan ibu tidak pernah mengalami penyulit/komplikasi. Ibu
mulai merasakan gerakan janin saat usia kehamilan 16 minggu. Sampai saat
ini gerakan janin yang di rasakan ibu sangat aktif
b. Riwayat TT
Sudah mendapatkan imunisasi saat bayi, mendapatkan imunisasi tt saat SD
selama 2x, saat mau menikah.
c. Penyuluhan yang sudah didapatkan
Ibu mendapatkan penyuluhan tentang nutrisi, penjelasan tentang pentingnya
pemeriksaan MBT di puskesmas, manfaat buku KIA, tanda bahaya
kehamilan
d. Terapi yang sudah pernah diberikan
FE 1x1, kalk 1x1
8. Riwayat KB
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
tidak ada keluarga yang sedang atau pernah menderita penyakit kanker,
hipertensi, DM, hepatitis, TBC, dan alergi obat ataupun makanan, ataupun
penyakit genetic seperti thalasemia, hemophilia, syndrome down, buta warna.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
21

Selama hamil ibu biasa makan teratur 3x sehari dengan porsi 1 piring nasi
lauk bervariasi dan sayur. Ibu suka makan buah-buahan. Minum air putih 7-8
gelas sehari
b. Pola eliminsai
Selama hamil ibu BAB 1-2 hari sekali konsistensi lembek, warna kuning
biasa, BAK 5-6 x/hari tidak ada nyeri saat berkemih warna kuning jernih.
c. Pola sistirahat
Selama hamil tidur cukup dengan biasa tidur malam 7-8 jam ibu jarang tidur
siang
d. Pola aktivitas
Ibu bekerja, ibu hanya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak,menyapu,bersih-bersih rumah tanpa ada keluhan
e. Pola aktivitas seksual
Sejak hamil ibu jarang melakukan hubungan seksual
f. Personal hygine
Selama hamil ibu biasa mandi, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x seminggu
dan ganti pakaian tiap kali setelah mandi
g. Pola kebiasaan
Ibu tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, minum jamu-jamuan
dan tidak memiliki hewan peliharaan dan suami ibu tidak merokok
11. Riwayat sosial dan budaya
Kehamilan ini direncanakan oleh ibu dan suami. Hubungan ibu dengan suami
keluarga dengan baik. Di keluarga ibu dan suami tidak terdapat pantangan atau
mitos yang dapat memberikan pengaruh buruk pada kehamilan, semua
keputusan dalam keluarga berada pada suami
12. Riwayat psikologi
Ibu dan suami awalnya kaget dengan kehamilan ini karena sudah 1tahun
menunggu, ibu dan suami sangat senang dengan kehamilan ini.
22

3.2 DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : compos mentis
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat hamil : 58 kg
TD : 120/70 mmhg
ND : 86 x/mnt
TB : 155 cm
Lila : 26 cm
RR : 24 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak pucat, tidak odema
b. Mata : conjungtiva berwarna merah muda, sclera putih
c. Mulut : tidak carier, mulut/bibir lembab tidak pucat
d. Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
limfe, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
e. Payudara : bersih, punting susu menojol, kolostrum belim keluar
f. Abdomen : tampak linea nigra dan strie livudae
 Bekas SC : tidak ada
 Gerakan janin : +
 Leopold 1 : TFU teraba setinggi pusat, bagian atas teraba agak bulat,
tidak melenting
 Leopold 2 : teraba keras, memanjang seperti papan di sebelah kiri
perut ibu, sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, situs
membujur
 Leopold 3 : teraba bulat, keras melenting, dapat di goyangkan
 Leopold 4 : tidak di lakukan
 DJJ : 140 x/mnt
g. Genetalia : tidak dilakukan
h. Ekstrimitas : tidak tampak adanya odema dan varices pada tangan dan
kaki ibu, telapak tangan ibu tidak pucat
23

i. Scor Poeji : 12
3. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 11,5 gr% HBSAg : negatif ( - )
Gol. Darah :O HIV : negatif ( - )
Albumin : negatif ( - ) Sipilis : negatif ( - )
Reduksin : negatif ( - ) GDA : 90
4. Konsultasi gizi
Ibu kategori ibu hamil dengan gizi normal dengan status IMT

3.3 ANALISA DATA


G1 P 00000, UK 22 minggu, T/H/IU, let.kep

3.4 PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa sat ini keadaan ibu dan
janin baik dan sehat
 Ibu faham tentang penjelasan yang di berikan oleh bidan
2. Menginformasikan kepada ibu bahwa posisi janin saat ini letak kepala hal ini
normal oleh karena itu janin masih bisa berputar kembali dan mengajarkan ibu
posisi sujud dilakukan 2x sehari selama 10 menit dan jangan di pijat
 Ibu bersedia melakukan saran yang diberikan
3. Memberikan KIE kepada ibu dan suami tentang
 Tanda bahaya kehamilan
 Bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan janin
 Pola hubungan seksual
 Gizi ibu hamil
 Senam hamil
- Ibu dapat mengulangi informasi yang diberikan dan bersedia
melakukan saran yang di berikan
 USG
- Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan USG sesuai dengan saran
yang di berikan
24

4. Memberikan ibu terapi FE 1x1, Kalk 1x1, menganjurkan ibu untuk minum obat
setelah makan dengan air putih untuk membantu penyerapan obat
- Ibu bersedia minum obat sesuai dengan anjuran
5. Memberitahukan kunjungan ulang 1 bulan lagi pada tanggal 30 Desember 2021
atau segera periksa sewaktu – waktu bila ada keluhan ke pelayanan kesehatan
terdekat
- Ibu bersedia untuk kontrol atau segera perika bila ada keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada Asuhan Kebidanan yang dilakukan kepada Ny. F, didapat data melalui
anamnesa bahwa klien berusia 23 tahun. Menurut Depkes RI, Berdasarkan Skor Pudji
Rochjati, ada 3 kelompok faktor resiko pada ibu hamil. Kelompok faktor resiko I yaitu
terlalu muda untuk hamil (16 tahun), terlalu tua untuk hamil (35 tahun), terlalu sering
atau terlalu dekat hamil (>4/<2 tahun), terlalu lama hamil lagi (lebih atau sama dengan
10 tahun) atau terlalu lambat hamil (lama nikah lebih dari 4 tahun), terlalu cepat hamil
(<2 tahun), terlalu pendek (<145 cm), pernah gagal kehamilan, pernah melahirkan
dengan uri dirogoh, diberi infus atau tranfusi, tarikan tang atau vakum. Sehingga Ny. F
tidak termasuk kehamilan resiko tinggi berdasarkan jarak kehamilan dan umur ibu saat
hamil
Berdasarkan hasil anemnasa kehamilan ini merupakan kehamilan pertama
dengan usia kehamilan 5 bulan dan saat ini tidak ada keluhan apapun. Dari hasil data
obyektif di lakukan berbagai pemeriksaan fisik,pemeriksaan TTV, pemeriksaan
Laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya di dapatkan bahwa kehamilan ibu
saat ini dalam kondisi baik dan janin sehat. Sehinggan di simpulkan bahwa Ny F usia
kehamilan 22 minggu dengan kehamilan fisiologis dalam keadaan sehat baik ibu dan
janinnya.
Penatalaksanaan yang di berikan kepada Ny F adalah memberikan penjelasan
Menjelaskan kepada ibu bahwa kehamilan ini normal , memberikan konseling tentang
Tanda bahaya kehamilan, Pola hubungan seksual, Gizi ibu hamil, Senam hamil.

25
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari studi kasus pada Ny “F” G1 P 00000, UK 22 minggu, T/H/IU, let.kep dengan
kehamilan fisiologis disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny “F’ diperoleh data subjektif yaitu ibu
ingin memeriksakan kehamilanya dan tidak ada keluhan apapun.
2. Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama dan umur ibu 23 th.
3. Hasil pemeriksaan fisik kondisi ibu dan janin sehat. Pemeriksaan palpasi
kepala janin berada di bawah, janin tunggal, hidup, djj 140 x/ mnt
4. Status imunisasi Ny F sudah lengkap
5. Dari hasil pemeriksaan laboratorium Ny F di dapatakan hasil normal atau tidak
ada masalah
6. Rencana tindakan pada Kasus Ny F disusun berdasarkan masalah yang
didapatkan.
7. Tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
klien.
8. Evaluasi asuhan kebidanan kasus Ny F sudah dapat dilakukan.
9. Hasil asuhan kebidanan Ny F G1 P 00000, UK 22 minggu, T/H/IU, let.kep di
PMB pada tanggan 30 november 2021 didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

5.2 Saran
Sebagai seorang petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil hamil fisiologis dengan pemeriksaan
kehamilan yg benar dan sesuai standar ,pemeriksaan laboratorium, deteksi dini resiko
dan memberikan konseling, sehingga dapat segera mengambil keputusan klinis dalam
penanganan selanjutnya. Bidan harus memberikan asuhan sesuai dengan
kewenangannya.

26
DAFTAR PUSTAKA

Agustin. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta

Ambarwati. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Muhamedika

Departemen Kesehatan RI. 2011. Persiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.


Jember : BPPKB Kabupaten Jember

Johnson. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pranikah. E-Jurnal

Walyani, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta:
PUSTAKA BARU PRESS

Notoatmadja. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Yulistiana. 2015. Remaja dan Masalahnya. Bandung : ALFABETA

Walyani, Elisabeth. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: PUSTAKA


BARU PRESS

Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kemenkes RI. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan
dan JICA (Japan International Cooperation Agency)

Ilmiah, Widia Shofa. 2015. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha
Medika

27
28

Lampiran

LEMBAR KONSULTASI ASKEB

Judul Askeb : Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologid di PMB Mitra

Keluarga

Nama : Siti Fatimah

Tempat/Ruang Praktek : PMB Mitra Keluarga

No Hari/Tgl Materi Bimbingan Follow UP/Saran Paraf


Pembimbing

Lampiran
29

DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS DIPMB MITRA


KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai