Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

L UMUR 23 TAHUN
G1P0A0 USIA KEHAMILAN 36 MINGGU DI PUSKESMAS SENTANI
KABUPATEN JAYAPURA

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

HERLINA TENGA
A022817017
BAB 1 Latar belakang
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat
berlangsung dengan baik, karena kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin
(walyani, 2015).
Asuhan kebidanan komperensif merupakan asuhan yang diberikan secara meyeluruh, tujuan
utama dilakukan asuhan komperensif untuk mencegah angka kematian dan kesakitan ibu
dan bayi dimana jika tidak dilakukan dapat menyebabkan meningkatnya kematian yang
menkonstribusi bertambahnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
(astuti, 2017).

Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 orang perempuan


meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran, di
Indonesia AKI tertinggi yaitu 359 per100.000 kelahiran hidup
Jumlah kematian ibu dari data rutin pada Dari laporan rutin per Kabupaten data
tahun 2018 yang diperoleh yakni sebnyak kematian ibu sebanyak 5 kasus dari 4.187
111 orang. Beberap penyebab kematian Ibu kelahiran hidup (KH) atau 119/1000 KH.
yang umum diketahui diantaranya adalah; Di Kabupaten Kayapura, kasus kematian
kematian ibu hamil penyebabnya adalah bayi di puskesmas dan rumah sakit
perdarahan infeksi, eklamsi kabupaten jayapura berdasarkan loporan
Sedangkan angka kematian bayi (AKB) rutin tahun 2018 adalah lahir mati 55
dari data rutin sebanyak 257 yang kasus, kematian pada neonatal (0-28 hari)
mengalami peningkatan sebanyak 236 52 kasus, kematian Bayi 59 kasus (Dinas
bayi. (Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Kesehatan Kabupaten Jayapura, 2018).
2018).
TUJUAN
Umum Mampu memberikan asuhan komprehensif pada
kehamilan, persalinan, nifas, neonatal (BBL) dan KB
dengan melakukan asuhan kebidanan kehamilan

1. Melakukan asuhan kebidanan kehamilan


Khusus 2. Memberikan asuhan kebidanan persalina
3. Memberikan asuhan kebidanan nifas
4. Memberikan asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. Memberikan asuhan kebidanan keluarga berencana
MANFAAT
Teori Klien
Dengan dilakukannya asuhan kebidanan pada ibu hamil,
Klien dapat merasa puas, aman nyaman dan mengetahui
nifas, bayi, dan keluarga maka : asuhan kehamilan, massa
serta memahami tentang kehamilan, persalinan, masa
nifas, bayi, dan keluarga berencana normal tanpa adanya
nifas, bayi baru lahir sampai pelayanan keluarga
infeksi, komplikasi atau penyulit yang mungkin terjadi
berencana sesuai standar pelayanan kebidanan.
dan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga
dapat menciptakan masyarakat yang berkualitas.

Profesi Penulis
Dapat memberikan masukan bagi bidan Menambah wawasan dan pengetahuan dalam
dalam mengembangkan perencanaan melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif
kebidanan lebih lanjut dalam upaya dimulai dari kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi
meningkatkan mutu pelayanan. baru lahir (BBL) sampai dengan KB (keluarga
berencana)
BAB 2 Tinjauan Pustaka
Asuhan Komprehensif
Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh didalam tubuhnya
(yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terahir sampai melahirkan. (Walyani, 2015)

Pada perubahan fisiologi kehamilan, terdirih Tanda gejala kehamilan


dari beberapa aspek diantaranya yaitu:
1. Tanda gejala dugaan kehamilan (amenorea,
1. Perubahan sistem reproduksi sering kencing, mamae membesar, mual dan
2. Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila muntah)
2. Tanda kemungkinan hamil (tanda hegar,
dipijat
piskacek, brakxton hicks, ballottemen,
3. Perubahan sistem pernapasan dan sistem chadwick)
perkemihan 3. Tanda pasti hamil (terdapat gerakan janin
dalam rahim dan denyut jantung janin)
4. Perubahan sistem endrokrin
5. Perubahan sistem gastrointestinal
Persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin, air ketuban, plasenta dan
selaput ketuban) dari rahim ibu melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin
dapat hidup di dunia luar (Rohani dkk, 2011 ).

Perubahan Fisiologis Persalinan


Tanda – tanda persalinan
Tanda persalinan terdiri dari beberapa fase 1. Kala I ( perubahan metabolisme, renal, gastrointestinal,
hematologis, endokrin, intergumen, muskuloskeletal dan
1. Tanda persalinan suda dekat reproduksi)
2. Tanda awal persalinan (his persalinan, 2. Kala II (kontraksi, dorongan otot dinding dan rasa sakit
blody show, premature luptur of fundus yang merata ke uterus sampai punggung)
membrame)
3. Kala III (pelepasan plasenta dan perubahan bentuk uterus)
3. Tanda pada kala I, Kala II dan Kala III
4. Kala IV (perasaan tidak enak, takut dan ragu dan cemas
akan perang sebagai ibu)
Nifas
Nifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentang waktu
kira-kira 6 minggu.Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta keluar
sampai alat-alat kandungan kembali normal seperti sebelum hamil (Purwanti,
2012).
Tahapan Masa Nifas
1. Puerperium Dini (immediate puerperium)
2. Puerperium Intermedial (early -pueiperium)
3. Remote Puerperium (later puerperium):

Perubahan Fisiologis

1. Perubahan pada sistem reproduksi


2. Perubahan sistem perkemihan
3. Perubahan sistem musculoskeletal
4. Perubahan sistem endokrin
5. Perubahan tanda-tanda vital
Bayi baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-41
minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang melewati vagina
tanpa memakai alat (Tando, 2016).

Ciri – ciri bayi baru lahir Fisiologis yang terjadi pada bayi baru lahir
1. Berat badan 2.500-4.000 gram. adalah :
2. Panjang badan 48-52 cm.
3. Lingkar dada 30-38 cm. 1. Sistem pernapasan
4. Lingkar kepala 33-35 cm. 2. Suhu tubuh
5. Frekuensi jantung 120- 3. Metabolisme
160x/menit. 4. Peredaran darah
6. Pernapasan ± 40-60x/menit. 5. Keseimbangan air dan fungsi ginjal
6. Imunoglobin
7. Traktus digestivus
8. Hati
9. Keseimbangan asam basa
Keluarga Berncana
Keluarga berencana merupakan usaha suami-istri untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang dinginkan rahim (Walyani dan Endang, 2015).

Tujuan khusus
Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi keluarga berencana dengan cara pengaturan
jarak kelahiran.

Jenis-jenis keluarga berencana


Menurut Walyani dan Endang, 2015 jeni-jenis keluarga berencana meliputi :
1. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
2. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
3. Metode Barier
4. Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih
5. Kontrasepsi Suntik
6. Kontrasepsi Implant
7. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) Intra Uterine Device (IUD)
8. Metode Kontrasepsi Mantap (Kontap)

Anda mungkin juga menyukai