Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES JAYAPURA

KEPERAWATAN
“KEPERAWATAN ANAK”

DATA BAYI
Nama Bayi : Bayi Ny.R
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir/usia : 8 April 2021/16 Hari
Nama orang tua : Tn.A dan Ny.R
Pendidikan ayah/ibu : Sarjana/SMA
Pekerjaan ayah /ibu : PNS/IRT
Usia ayah/ibu : 55/41
Diagnosa medis : BBLR
Tanggal dirawat : 8 April 2021
Alamat : Jln. Kemiri Sentani
Riwayat bayi : Bayi lahir premature, BBLR
Apgar Score : 3/5
Usia Gestasi : 36 Minggu
Ballanc Score
Berat Badan : 1800 gram
Panjang Badan : 47 Cm
Komplikasi persalinan : Anemia Sedang, HBSHG Positif
 Tidak Ada ( )
 Ada (√)
 Aspirasi Mekonium ( )
 Denyut Jantung Janin Abnormal ( )
 Masalah Lain :…………
 Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat ( )
 Ketuban Pecah dini ( ).berapa Jam …………….
 Pemberian HB 0
 Pemberian vitamin K
Riwayat Ibu

Usia Gravida partus abortus


41 Tahun 4 4 0

Jenis Persalinan

 Pervaginum (√ )
 Sectio Caesarea , Alasan ……………
Komplikasi kehamilan :

 Tidak ada ( ) ada (√)


 Perawatan antenatal ( )
 Rupture plasenta/plasenta previa ( )
 Pre eklampsia/toxcemia ( )
 Suspect sepsis ( )
 Persalinan premature.post matur (√)
 Masalah lain …………….
 Riwayat keluhan utama
Tidak ada
 Riwayat keluhan sekarang
Tidak ada
PENGKAJIAN FISIK NEONATUS

1. Reflex :
Moro (√), menggemggam (√) lemah,
Mengisap (√) lemah
2. Tonus/aktivitas
a. Aktif ( ) tenang ( ) letargi (√) kejang ( )
b. Menangis keras ( ) lemah ( ) melengking (√) sulit menangis ( )
3. Kepala/leher
a. Fontanel anterior:lunak ( )tegas ( )datar (√) menonjol ( ) cekung ( )
b. Sutura sagitalis : tepat (√) terpisah ( ) menjauh ( ) tumpang tindih ()
c. Gambaran wajah : simetris (√) asimetris ( )
d. Lingkar kepala : 32 Cm
4. Mata
Bersih ( ) sekresi (√)
Jarak interkantus : 2 Cm, Sclera : Ikterik
5. THT
a. Telinga : normal (√), abnormal ( )
b. Hidung : simetris (√) asimetris ( ) sekresi ( ) napas cuping
hidung (√)
6. Wajah
a. Bibir sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( )
c. Simetris, tidak terdapat kelainan (√)
7. Abdomen
a. Lemak ( ), tegas ( ), datar ( ), kembung (√)
b. Lingkar perut : 30 cm
c. Liver : teraba (√), kurang 2 cm (√), lebih 2 cm ( ) tidak teraba ( )
8. Thoraks
a. Simetris (√), asimetris ( )
b. Reflek derajat 0 (√), derajat 1 ( ), derajat 2 ( )
c. Klavikula normal (√), abnormal ( ) Lingkar dada: 30cm
9. Paru - paru
a. Suara nafas kanan kiri sama (√) tidak sama ( )
b. Suara nafas bersih ( ) ronchi ( ) sekresi ( )Wheezing (√), vesikuler ( )
c. Respirasi spontan ( ), tidak spontan (√)
Alat bantu napas: ( ) oxihood
(√) Nasal kanul
(√) O2/incubator
Konsentrasi O2 : 2 ltr/menit
10. Jantung
a. Bunyi normal sinus rhthm (NSR) (√)
Frekuensi : 158x/meit
b. Murmur (√), PMI ( ), Lokasi ( )
c. Waktu pengisapan kapiler : <2 detik
d. Denyut nadi : 150x/menit
Nadi perifer Keras Lemah Tidak ada
Brakial kanan √
Brakial kiri √
Femoral kanan √
Femoral kiri √

11. Ekstremitas
Gerakan bebas ( ) ROM terbatas (√) tidak dikaji ( )
Ekstremitas atas normal (√) abnormal ( ),
Sebutkan, …………
Ekstremitas bawah, normal (√) abnormal ( )
Panggul, normal (√) abnormal ( ), tidak terkaji ( )
12. Umbilicus
Normal (√) abnormal ( )
Inflamasi (√) drainase ( )
13. Genital
Perempuan normal ( ) laki-laki normal (√) abnormal ( )
Sebutkan……………….
14. Anus paten (√) imperforate ( )
15. Spina normal (√) abnormal ( )
Sebutkan …………….
16. Kulit
a. Warna ping ( ), pucat ( ), jaundice (√)
Sianosis pada kuku ( ) sirkumoral ( )
Periorbital ( ) seluruh tubuh ( )
b. Kemerahan (Rash) (√)
c. Tanda lahir (√), sebutkan : pada daerah bokong sebelah kanan
d. Turgor kulit elastic (√), tidak elastic ( ),edema ( )
e. Lanugo (√)
17. Suhu
a. Ligkungan
Penghangatan radian ( ) pengaturan suhu ( )
Incubator (√) suhu ruang ( ) boks terbuka ( )
b. Suhu kulit : 36,8
RIWAYAT SOSIAL
Struktur keluarga (genogram tiga generasi)

- Antisipasi vs pengalaman nyata kelahiran :


- Budaya : tidak terdapat larangan dalam melakukan perawatan
- Suku : tidak terdapat larangan dalam melakukan proses perawatan
- Agama : tidak terdapat larangan dalam melakukan proses
perawatan
- Bahasa utama : bahasa indonesia
- Perencanaa makanan bayi : susu formula
- Masalah social yang penting : tidak dikaji
- Hubungan orang tua dan bayi : tidak dikaji
IBU TINGKAH LAKU AYAH
√ Menyentuh √
Memeluk
√ Berbicara √
√ Berkunjung √
Memanggil nama
√ Kontak mata √

- Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ayah pasien


- Orang tua berespon terhadap penyakit Ya (√) Tidak ( )
Respon : orang tua menerima keadaan penyakit yang dialami oleh
anak nya.
- Orang tua berespon terhadap hospitalisasi Ya (√) Tidak ( )
Respon : orang tua membantu memfailitasi kebutuhan anak nya
- Riwayat anak lain
Jenis kelamin Riwayat persalinan Riwayat imunisasi
anak
L Normal Lengkap
L Normal Lengkap
P Normal Lengkap
L Normal Hb0, Vit K
- Data tambahan ( Pemeriksaan Diagnostik )
Pemeriksan Lab 21 April 2021 :
HGB 15,6 g/dl
RBC 4, 65 (10^6/uL)
BIL-Total 15,32 ml/dl
BIL-Direk 0,49

- Pemberian terapi
Pemasangan O2 Nasal Canul
Pemasangan OGT

- Terapi pemberian obat


IVFD TPM 5 PPM
Aminosteril 3cc/jam
Inj. Amikacin 1x20mg
Inj. Aminofilin 25mg
Inj. Meropenom 3x60mg
Pemberian susu formula (OGT) 3 x sehari/10cc
Analisa Data
Data Subjektif Data Objektif
- Perawat ruangan mengatakaan bayi - Bayi lahir premature
dirawat dengan masalah BBLR - BBLR dengan berat 1800 gram
- Perawat ruangan mengatakan bayi - Mengenggam lemah
sudah dirawat selama 16 hari dalam - Reflek hisap/menelan lemah
inkubator - Bunyi nafas wezing
- Perawat ruangan menatakan bayi - Respirasi tidak spontan
lahir premature - Pasien dirawat di incubator
- Perawat ruangan mengatakan bayi - Pasien tampak menggunakan
diberikan oksigen dengan nasal pakaian yang tipis
canul 2liter/menit - Tampak sklera ikterik
- Perawat ruangan mengatakan bayi - Tampak penggunaan otot bantu
diletakan pada inkbator dengan suhu pernafasan
30ºC - Tampak nafas cuping hidung
- mukosa dan kulit tampak ikterik
- liver teraba <2 Cm
- TTV Sb:36,8ºC, Nd:103x/menit,
RR:90/menit, Sp02:90%
- Suhu inkubator: 30ºC
- Terpasang canul nasal 2 liter/menit
- Terpasang OGT
- Terpasang sirinpam 5 TPM
Pemeriksaan Penunjang (LAB),
21 April 2021
- HGB 15,6 g/dl
- RBC 4, 65 (10^6/uL)
- BIL-Total 15,32 ml/dl
- BIL-Direk 0,49
Klasifikasi
No Data Etiologi Problem
1. Ds: Kesulitan transisi Ikterik neonatus
- Perawat ruangan menatakan kekehidupan extra
uteri
bayi lahir premature
Do:
- Tampak sklera ikterik
- mukosa dan kulit tampak
ikterik
- liver teraba <2 Cm
- BIL-Total 15,32 ml/dl
- BIL-Direk 0,49
2. Ds: Imaturitas Pola napas tidak
- Perawat ruangan neurologis efektif

mengatakan bayi diberikan


oksigen dengan nasal canul
2liter/menit
Do:
- Tampak penggunaan otot
bantu pernafasan
- Tampak nafas cuping
hidung RR:90/menit
- Sp02:90%
- Terpasang canul nasal 2
liter/menit
- Bunyi nafas wezing
- Respirasi tidak spontan
3. Ds: Prematuritas Resiko hipotermia
- Perawat ruangan
mengatakan bayi diletakan
pada inkbator dengan suhu
30ºC
- Perawat ruangan
mengatakaan bayi dirawat
dengan masalah BBLR
- Perawat ruangan
mengatakan bayi sudah
dirawat selama 16 hari
dalam inkubator
- Perawat ruangan menatakan
bayi lahir premature
Do:
- Bayi lahir premature
- Pasien tampak
menggunakan pakaian yang
tipis
- Sb:36,8ºC
- Suhu inkubator: 30ºC

Diagnosa Keperawatan
1. Ikterik Neonatus b.d Kesulitan transisi kekehidupan extra uteri d.d sklera
ikterik
2. Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas neurologis d.d takipnea
3. Resiko hipotermia d.d prematuritas
N Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
o Keperawatan
1. Ikterik Neonatus Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor ikterik pada sklera
keperawatan selama 3x24 jam, dan kulit bayi.
diharapkan masalah ikterik 2. Berikan peutup mata pada
neonates dapat teratasi dengan bayi
kriteria hasil; 3. Ganti segera alas dan popok
1. Elastisitas meningkat bayi jika BAB atau BAK
2. Hidrasi meningkat 4. Kolaborasi pemeriksaan
3. Perfusi jaringan meningkat darah vena, bilirubin diren
dan indirek.
2. Pola nafas tidak Setelah diakukan tindakan 1. Monitor frekuensi, irama,
efektif keperawatan selama 3x24 jam, kedalaman dan upaya napas
diharapkan pola nafas dapat 2. Monitor pola nafas
teratsi dengan kriteria hasil; 3. Monitor saturasi oksigen
1. Penggunaan otot bantu 4. Auskultasi bunyi napas
nafas menurun. 5. Atur posisi bayi
2. Pernapasan cuping hidung 6. Kolaborasi pemberian O2
menurun
3. Frekuensi nafas membaik
3. Resiko Setelah diakukan tindakan 1. Montor suhu bayi sampai
hipoterrmia keperawatan selama 3x24 jam, setabil(36,5-37,5ºC)
diharapkan hipotermi dapat 2. Monitor warna dan suhu kulit
teratasi dengan kriteria hasil; 3. Monitor dan catat tanda dan
1. Suhu tubuh membaik gejala hipotermia
2. Suhu kulit membaik 4. Atur suhu inkubator sesuai
3. Mengggigil menurun kebutuhan
5. Pasang bedong bayi segera
jika ada tanda-tanda
hipotermi
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatatan

No.Dx waktu Implementasi Evaluasi Paraf


1. 08:00 1. Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi. S:
25/4/21 2. Memberikan peutup mata pada bayi -
3. Menganti segera alas dan popok bayi jika BAB atau O:
BAK - Kulit dan sklera bayi
tampak ikterik
4. Kolaborasi pemeriksaan darah vena, bilirubin diren
- Bayi tampak terpasang
dan indirek. penutup mata
Respon: - Hasil pemeriksaan
1. Bayi tampak tidur dengan nyenyak 21/4/21 (BIL-Total
15,32 ml/dl, BIL-Direk
0,49)
A:
- Masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
nomor (1,2, dan 3)
2. 14:00 1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya S:
25/4/21 napas -
2. Memonitor pola nafas O:
3. Memonitor saturasi oksigen - Bayi tampak terdapat
4. Mengauskultasi bunyi napas otot bantu pernafasan
5. Mengatur posisi bayi - RR; 99X/Menit
6. Memberikan tindakan kolaborasi pemberian O2 - bunyi nafas wising
Respon: - Spo2 90%
- Bayi berada pada inkubator dengan terpasang alat - Bayi diposisikan lateral
medis - Oksigenasi 2 liter/menit
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
nomor (1,2,3,4,5, dan
6)
3. 21:00 1. Memonitor suhu bayi sampai setabil(36,5-37,5ºC) S:
25/4/21 2. Memonitor warna dan suhu kulit -
3. Memonitor dan catat tanda dan gejala hipotermia O:
4. Mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan - Sb: 35,8ºC
- Tampak warna
5. Memasang bedong bayi segera jika ada tanda-tanda
kekuningan padda kulit
hipotermi
- Akral teraba dinggin
Respon:
- Suhu inkubator 30ºC
- Bayi berada dalam inkubator dengan suhu inkubator
- Bayi tampak terpasang
30ºC
bedong
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
nomor (1,2,3,4, dan 5)
No.Dx waktu Implementasi Evaluasi Paraf
1. 08:00 1. Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi. S:
26/4/21 2. Memberikan penutup mata pada bayi -
3. Menganti segera alas dan popok bayi jika BAB atau O:
BAK - Kulit dan sklera bayi
tampak ikterik
Respon:
- Bayi tampak terpasang
- Bayi tampak tidur dengan nyenyak
penutup mata
A:
- Masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
nomor (1 dan 3)
2. 14:00 1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya S:
26/4/21 napas -
2. Memonitor pola nafas O:
3. Memonitor saturasi oksigen - Bayi tampak terdapat
4. Mengauskultasi bunyi napas otot bantu pernafasan
5. Mengatur posisi bayi - RR; 60x/menit
6. Memberikan tindakan kolaborasi pemberian O2 - bunyi nafas wising
Respon: - Spo2 90%
- Bayi berada pada inkubator dengan terpasang alat - Bayi diposisikan lateral
medis - Oksigenasi 2 liter/menit

A:
- Masalah belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan nomor
(1,2,3,4,5, dan 6)
3. 21:00 1. Memonitor suhu bayi sampai setabil(36,5-37,5ºC) S:
26/4/21 2. Memonitor warna dan suhu kulit -
3. Memonitor dan catat tanda dan gejala hipotermia O:
4. Mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan - Sb: 36,4ºC
- Tampak warna
5. Memasang bedong bayi segera jika ada tanda-tanda
kekuningan padda kulit
hipotermi
- Akral teraba hangat
Respon:
- Suhu inkubator 30ºC
- Bayi berada dalam inkubator dengan suhu
- Bayi tampak terpasang
inkubator 30ºC
bedong
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
nomor (1,3,4, dan 5)
No.Dx waktu Implementasi Evaluasi Paraf
1. 08:00 1.Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi. S:
27/4/21 3.Menganti segera alas dan popok bayi jika BAB atau -
BAK O:
Respon: - Kulit dan sklera bayi
- Bayi tampak tidur dengan nyenyak tampak ikterik
- Bayi tampak terpasang
penutup mata
- Hasil pemeriksaan
21/4/21 (BIL-Total
15,32 ml/dl, BIL-Direk
0,49)
A:
- Masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan oleh
perawat ruangan
2. 14:00 1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya S:
27/4/21 napas -
2. Memonitor pola nafas O:
3. Memonitor saturasi oksigen - Bayi tampak terdapat
4. Mengauskultasi bunyi napas otot bantu pernafasan
5. Mengatur posisi bayi - RR; 55X/Menit
6. Memberikan tindakan kolaborasi pemberian O2 - bunyi nafas wising
Respon: - Spo2 90%
- Bayi berada pada inkubator dengan terpasang alat - Bayi diposisikan lateral
medis - Oksigenasi 2 liter/menit

A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
oleh perawat ruangan
3. 21:00 1.Memonitor suhu bayi sampai setabil(36,5-37,5ºC) S:
27/4/21 3.Memonitor dan catat tanda dan gejala hipotermia -
4.Mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan O:
5.Memasang bedong bayi segera jika ada tanda-tanda - Sb: 36,8ºC
hipotermi - Tampak warna
Respon: kekuningan padda kulit
- Bayi berada dalam inkubator dengan suhu inkubator - Akral teraba dinggin
30ºC - Suhu inkubator 30ºC
- Bayi tampak terpasang
bedong
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan oleh
prawat ruangan

Anda mungkin juga menyukai