SEPSIS NEONATORUM
Oleh :
ADITYO SONY SEPTADI
2011040056
Brikal kiri √
Femoral kanan √
Femoral kiri √
11. Umbilicus
Normal ( √ ) drainase ( )
Jumlah pembuluh darah :
Ekstremitas atas : normal ( √ ) abnormal ( )
Ekstremitas bawah : normal ( √ ) abnormal ( )
12. Genetalia : Perempun normal ( ) laki-laki normal ( √ )
tidak normal ( )
13. Anus : paten ( √ ) imperforate ( )
14. Spinal : normal ( √ ) abnormal ( )
15. Kulit
a. Warna : pink ( √ ) pucat ( ) jaundice ( )
sianosis pada : kuku ( √ ) Sirkumoral ( ) periorbital ( ) seluruh tubuh ( )
b. Kemerahan / rash ( )
c. Tanda lahir : Tidak terdapat tanda lahir
16. Suhu
a. Lingkungan : penghangat radian ( ) pengaturan suhu (√ )
Incubator : suhu ruangan ( √ ) box terbuka ( )
b. Suhu kulit : 36,7ºC
DS : -
DO :
Bayi Ny. A lahir dengan SC dan memiliki diagnosa medis Sepsis, Keadaan umum
lemah, retraksi dada berat, Sianosisi hilang dengan O2, suhu 36,7ºC, RR 44 x/menit,
nadi 162 x/menit, SpO2 100%. BAB dan BAK lancar, 6 x/hari derajat kremer 3, diet 5
ml/sonde, RR tidak stabil, bayi menangis lemah, bayi di inkubator.
Analisa Data :
Prioritas Masalah
1. Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas neurologis
2. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan refleks menghisap bayi
3. Resiko infeksi b.d pertahanan sekunder tidak adekuat
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Perencanaan
(sesuai prioritas) Tujuan Intervensi Rasional
1 Ketidakefektifan setelah dilakukan tindakan O:
pola nafas b.d keperawatan 2 x 24 jam, - Monitor pola nafas
imaturitas diharapkan masalah tertasi - Monitor bunyi nafas
neurologis indikator A T - Monitor TTV
1. Frekuensi nafas 3 5 - Monitor aliran O2
2. Irama nafas 3 5 N:
3. Kedalaman 3 5 - Catat pergerakan dada
inspirasi - Pertahankan posisi bayi
E:-
Ket : C:
1. Berat - Kolaborasi pemberian O2 1,5
2. Cukup berat Lpm
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
2 Ketidakefektifan setelah dilakukan tindakan O:
menyusui b.d keperawatan 2 x 24 jam, - Monitor pernafasan bayi
ketidakadekuatan diharapkan masalah tertasi - Monitor TTV
refleks menghisap indikator A T N:
1. miksi bayi lebih 3 1 - Fasilitasi ibu untuk
dari 8 x/hari mempoisikan dan menggendong
2. BB bayi 3 1 bayi dengan benar
3. Hisapan bayi 3 1 E:
- Anjurkan memberi kesempatan
Ket : bayi sampai 1 jam lebih atau
1. Meningkat sampai bayi menunjukkan
2. Cukup meningkat tanda-tanda siap menyusu
3. Sedang C:-
4. Cukup menurun
5. Menurun
3 Resiko infeksi setelah dilakukan tindakan O:
keperawatan 2 x 24 jam, - Kaji adanya tanda-tanda infeksi
diharapkan masalah tertasi N:
indikator A T - Gunakan prinsip steril saat
1. Tidak ada tanda 3 5 melakukan tindakan
infeksi - Penuhi kebutuhan personal
hygine klien
E:
Ket : - Anjurkan keluarga untuk
1. Berat menggunakan prinsip steril saat
2. Cukup berat ingin menjenguk bayi
3. Sedang C:
4. Ringan - Kolaborasi dengan dokter
5. Tidak ada
mengenai pemberian antibiotik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
P : Lanjutkan intervensi
2 S:-
O:
- BB : 2325 gram
- Irama reguler, suhu 36,7ºC, RR 48 x/menit, nadi 140
x/menit
- Ibu bayi dibantu dalam memposisikan bayi
- Reflek hisap bayi lemah
- BAK 6 x/hari
A : Masalah belum teratasi
indikator A T Ak
1. miksi bayi lebih dari 8 x/hari 3 1 3
2. BB bayi 3 1 3
3. Hisapan bayi 3 1 3
P : Lanjutkan intervensi
3 S:-
O : terdapat tanda-tanda infeksi seperti adanya kemerahan,
keluarga pasien menggunakan prinsip steril ketika
mengunjungi bayi.
A : Masalah belum teratasi
indikator A T Ak
1. Tidak ada tanda infeksi 3 5 3
P : Lanjutkan intervensi
CATATAN PEREKAMBANGAN KEPERAWATAN
P : Lanjutkan intervensi
2 S:-
O:
- BB : 2500 gram
- Irama reguler, suhu 36,8ºC, RR 42 x/menit, nadi 136
x/menit
- Ibu bayi dibantu dalam memposisikan bayi
- Reflek hisap bayi masih lemah
- BAK 8 x/hari
A : Masalah teratasi sebagian
indikator A T Ak
1. miksi bayi lebih dari 8 x/hari 3 1 3
2. BB bayi 3 1 3
3. Hisapan bayi 3 1 3
P : Lanjutkan intervensi
3 S:-
O : terdapat tanda-tanda infeksi seperti adanya kemerahan,
keluarga pasien menggunakan prinsip steril ketika
mengunjungi bayi.
A : Masalah belum teratasi
indikator A T Ak
1. Tidak ada tanda infeksi 3 5 3
P : Lanjutkan intervensi