Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

M USIA 8 TAHUN
DENGAN BRONKHITIS DI RUANG ASTER
RSUD PROF DR MARGONO SOEKARDJO

Disusun oleh :
INDAH SEPTIANA SAPUTRI
2111040018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021/2022
FORMAT PENGKAJIAN ANAK UNTUK PASIEN KELOLAAN

I. Identitas Pasien & Keluarga :


Nama Pasien : An. M Usia Ayah/Ibu : 41 tahun
Usia : 8 tahun Agama : Islam
Jenis kelamin : laki- laki Alamat :Purbalingga
Anak Ke 2 dari 3 bersaudara Suku Bangsa : Jawa
Tanggal Masuk : 03-01- Pendidikan : SLTA
2022 Tgl Pengkajian : 03-01- Pekerjaan : OB
2022
Diagnosa Medis : Bronkhitis
Nama Ayah/Ibu : Tn. S

II. Keluhan Utama:


Keluarga pasien mengatakan anak batuk dan dahak susah keluar
III. Keadaan Sakit Saat Ini (kembangkan PQRST)
Pasien An. M berumur 8 tahun datang ke RSMS dengan keluhan demam naik turun,
sesak nafas, dan batuk dahak susah keluar sejak seminggu SMRS. Masuk ke ruang
aster pada tanggal 03 Januari 2022. Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan data,
pasien mengatakan masih batuk dan dahak susah keluar, keluarga pasien mengatakan
pasien masih demam naik turun, dan semalam sulit tidur karena batuk yang terus
menerus. Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 109/71, N: 114x/menit, S: 37,8 C, RR
26x/menit dan hasil rontgen terkesan bronkhitis.
IV. Riwayat Anak pada Masa
1. Penatal
Selama kehamilan ibu pasien melakukan pemriksaan kandungan secara teratur
sesuai dengan anjuran dari bidan, selang hamil tidak ada keluhan dan penyakit
yang diderita ibu pasien.
2. Intranatal
An.M lahir spontan ditolong dengan bidan, BBL 3 kg langsung menangis
3. Postnatal
An. M diberikan ASI sampai 1,5 tahun
V. Riwayat Kesehatan Masa Lalu:
1. Riwayat Penyakit Sebelumnya : Bronkhitis
2. Pernah dirawat di RS : pernah
3. Obat-obatan yang di gunakan : salbutamin, prednisol, tabas
4. Tindakan (Operasi) : tidak ada
5. Alergi : tidak ada
6. Kecelakaan : tidak ada
7. Imunisasi dasar : lengkap

VI. Riwayat Penyakit Keluarga (disertai Genogram), tuliskan sampai dengan 2


generasi dalam keluarga.

Ket
: pasien
: satu rumah

VII. Riwayat Sosial:


1. Yang mengasuh : orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : baik
4. Pembawaan secara umum : pendiam, pemalu dan kooperatif, tidak takut dengan
petugas
5. Lingkungan rumah pasien : rumah nyaman, jauh dari kebisingan jalan raya,deket
dengan pesawahan
VIII. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari, setelah sakit 3x sehari ½ porsi dari RS
2. Eliminasi
Urine spontan, BAB 1x/hari dan BAK 3-4 x/hari
3. Istirahat Tidur
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa tidur karena batuk, sebelum sakit
biasanya pasien tidurn 8 jam/ hari, setelah sakit pasien tidur tidak menentu
4. Aktifitas
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dalam aktifitasnya dapat bermain dengan
teman – teman dirumah dan sekolah, sekarang pasien hanya tiduran, tidak
beraktivitas seperti biasanya,
IX. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan & Perkembangan
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik pasien bertumbuh dengan baik, normal, tidak ada gangguan
dalam pertumbuhan fisik pasien
2. Perkembangan Motorik Kasar
Normal, sesuai dengan usianya sudah dapat bermain sepak bola
3. Perkembangan Motorik Halus
Mampu memanipulasi gambarm menguasai gerakan-gerakan yang rumit,membuat
kerajinan tangan sendiri
4. Perkembangan Bahasa
Dapat menulis karangan kalimat sederhana
5. Perkembangan Sosial
Anak bergaul dengan teman sebaya
6. Perkembangan Kognitif
Dapat berfikir logis di segala situasi, mengerti konsep keadilan, dan kesetaraan,
paham dengan perbuatan yang dilakukan
Keterangan : Untuk anak usia 0-6 tahun gunakan format DDST (DENVER
II) dan buatkan kesimpulan ditiap ranah perkembangan yang telah
dicapainya. Untuk anak yang usia lebih dari 6 tahun menggunakan
pendekatan teori pertumbuhan dan perkembangan sosial yang sesuai
usianya. Untuk neonatus perlu dikaji tentang reflek primitif.
X. Tinjauan Sistem:
1. Keadaan Umum dan tanda-tanda vital:
Keadaan Umum kesadaran composmentis
TB dan BB :122 cm dan 22 kg
a. Lingkar Kepala : 45 cm
b. Lingkar Lengan : 23 cm
c. Suhu : 37,8°C
d. Nadi : 114x/menit
e. Pernafasan : 26x/menit
f. Tekanan Darah : 109/71 mmHg
2. Pengkajian Kardiovaskular :
a. Nadi, denyut apeks – frekuensi, irama dan kualitas : nadi 114x/menit,
dengan irama normal
Nadi Perifer (ada/ tidak ada) : Jika ada, frekuensi, irama, kualitas dan
perbedaan antara ekstremitas
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi : tidak ada
Lingkar dada (toraks) : 47 cm
Adanya deformotas : tidak ada
Bunyi jantung : s1- s2 normal
c. Tampilan umum
Tingkat aktifitas : sangat aktifitis ( ceria )
Perilaku : Apatis, Gelisah, ketakutan : tidak ada
Jari tabuh (dubbling) pada tangan dan kaki : tidak ada
d. Kulit
Warna : sawo matang

Elastisitas : tidak ada

Suhu Tubuh : akral hangat condong panas


e. Edema
Periorbital : tidak ada
Ekstremitas : tidak ada
3. Pengkajian Respiratori
a. Bernafas :
Frekuensi pernafasan, kedalaman dan kesimetrisan : nafas normal melalui
hidung, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, RR 26x/menit
Pola nafas : apneu, takipnea :
Retraksi : tidak ada
Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Posisi yang nyaman : semi fowler
b. Hasil auskultasi toraks
Bunyi nafas : rongkhi
Fase Ekspirasi dan Inspirasi memanjang : normal
c. Hasil pemeriksaan toraks
Lingkar dada : 40 cm
Bentuk dada : simetris
4. Pengkajian Neurologi
a. Tindakan kesadaran (hasil GCS) : E4 V5 M 5
b. Pemeriksaan Kepala
Bentuk kepala : normal
Fontanel : UUB dan UKK sudah menutup
Lingkar Kepala : 45 cm
c. Reaksi pupil
Ukuran : 2 mm
Reaksi terhadap cahaya : rangsang
d. Aktifitas kejang
Jenisnya : tidak ada
Lamanya : tidak ada
e. Fungsi sensoris
Reaksi terhadap nyeri : normal
f. Refleks
Refleks tendon dan superficial : tidak ada
Refleks patologis :tidak ada
g. Kemampuan Intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
Perkembangan menulis & menggambar: sudah dapat menulis & menggambar
Kemampuan membaca : sudah bisa membaca tetapi belum lancar
5. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor kulit : normal
Membran mukosa : lembab
Asupan & haluaran : tidak ada
b. Abdomen
Nyeri : tidak ada
Kekakuan : tidak ada
Bising usus : 15x/menit
Muntah (jumlah, frekuensi dan karakteristik) : tidak muntah
Feses (frekuensi dan karateristik) : normal
Kram : tidak ada
6. Pengkajian Renal/ Ginjal
a. Fungsi Ginjal :
Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : tidak ada
Disuria : tidak ada
Pola berkemih (lancar/ menetes) : lancar
Adanya acites : tidak ada
Adanya edema pada (skrotum, periorbital, tungkai bawah) : tidak ada
b. Karakteristik urine dan urinasi
Urine tampak bening atau keruh :

Warna : kuning
pekat
Bau (amoniak atau aseton) : amoniak
Berat jenis : cair, 250cc
Menangis saat berkemih : tidak ada
c. Genitalia
Iritasi : tidak ada
Seklret : tidak
ada
7. Pengkajian Muskuloskeletal
a. Fungsi Motorik Kasar :
Ukuran otot (adanya atropi/ hipertropi otot) : tidak ada
Tonus otot ( spastis, rentang gerak terbatas) : tidak ada
Kekuatan : sedikit lemas
Gerakan abdominal : tidak ada
b. Fungsi Motorik Halus
Manipulasi mainan : Mampu
Menggambar : Mampu
c. Kontrol Postur
Mempertahankan posisi tegak : normal
Bergoyang – goyang : normal
d. Persendian
Rentang gerak : lemah
Kontraktur : tidak ada
Adanya edema dan nyeri : tidak ada
Tonjolan abnormal : tidak ada
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang (skoliosis, kiposis) : normal
8. Pengkajian Hematologi
a. Kulit
Warna : sawo matang
Adanya ptechea, memar : tidak ada
Perdarahan dari membran mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi vena : tidak
ada
b. Abdomen
Pembesaran hati : tidak ada
Pembesaran limpa : tidak ada
9. Pengkajian Endokrin
a. Status Hidrasi : normal
Poliuria : tidak ada
Polifagia : tidak ada
Polidipsi : tidak ada
Kulit kering : tidak ada
b. Tampilan Umum
Alam perasaan : terlihat lemas
Iritabilitas : tidak ada
Sakit kepala : tidak ada
Gemeteran : tidak ada
10. Obat-obatan Saat ini :
No Nama Obat Dosis

1. Inf. KAEN 3A 15tpm makro


2. Inf. Paracetamol 250 mg
3. Ambroxol syrup 3 x 1 cth

4 paracetamol syr 3x2 cth

5 Inj. Cefotaxim 2x1g dalam 100


NaCl 0.9%
6 Tabas syrp 2x1/2 cth
11. Pemeriksaan Laboratorium
No Jenis pemeriksaan Nilai Normal Nilai saat ini Interpretasi
1. Hemoglobin 10,8-15,6g/dl 12.7 normal
2. Leukosit 4500-13500 /uL 5940 normal
3. Hematokrit 33-45 5 37 normal
4. Eritrosit 3,80-5,80 10ˆ6/uL 4.83 normal

12. Pemeriksaan Diagnostik


- Hasil rontgen terkesan bronkhitis
Analisa Data
No Data Fokus Masalah Etiologi
1. DS : Bersihan jalan nafas Sekresi yang tertahan
tidak efektif
- Pasien mengatakan batuk
(+), dahak susah keluar

DO :
- RR: 26x/menit
- TD: 109/71 mmHg
- Nadi 114x/menit
- Suhu: 37,8 C
- Batuk tidak efektif
- SPO2 99%
- Terdapat suara nafas ronkhi

2. Hipertermi proses inflamasi


DS: keluarga pasien mengatakan
demam naik turun sejak 4 hari
sebelum masuk RS

Do:
kulit teraba hangat
suhu: 37,8 C
RR: 26x/menit
nadi: 114x/menit
3 DS : keluarga pasien gangguan pola tidur hambatan lingkungan,
proses penyakit
mengatakan semalam anak
sulit tidur karena batuk
pasien mengatakan batuk jika
sudah jam 00.00-07.00pagi
DO : pasien terlihat mengantuk
lemas

Prioritas Masalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
2. Hipertermi b.d proses inflamasi
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan, proses penyakit
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. M Usia : 7 thn


Jenis kelamin : laki - laki Dx Medis : ASMA
Tgl Masuk RS : 08 – 11- Tgl Pengkajian : 08-11-2021
2021

DX Perencanaan
Keperawatan
No
(Sesuai Tujuan Intervensi Rasional
Prioritas)
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
nafas tidak tindakan keperawatan 1. Monitor pola nafas ( frekuensi, 1. Untuk
efektif b.d selama 3x24 jam kedalaman, dan usaha nafas mengetahui pola
sekresi yang maka bersihan jalan 2. Monitor adanya retensi sputum nafas pasien
Terapeutik :
tertahan nafas meningkat. 2. Untuk
1. Pertahankan kepatenan jalan
Dengan kriteria hasil mengetahui
nafas dengan head-thilt dan
: adanya retensi
chin- lift
1. Batuk efektif sputum
2. Posisikan semi flower atau
cukup 3. Untuk
fowler
meningkat (4) mengetahui
3. Berikan minum hangat
2. Produksi adanya bunyi
Edukasi :
sputum cukup nafas tambahan
1. Anjurkan asupan cairan
menurun (4)
2000ml/hr
3. Frekuensi Terapeutik :
2. Ajarkan batuk efektif
nafas cukup 1. Posisi semi-
3. Ajarkan tarik nafas dalam
membaik (4) fowler akan
mempermudah
pasien untuk
bernapas
2. Untuk
mengetahui
bagaimana cara
pembuangan
Kolaborasi : sputum pada
Kolaborasi dalam pemberian tempatnya
bronkodilator, ekspektoranmukolitik, Edukasi :
jika perlu 1. Batuk yang
efektif yaitu
pada posisi
duduk tinggi
atau kepala di
bawah setelah
perkusi dada
2. Menarik napas
dalam-dalam
secara teratur
dapat
meningkatkan
dan
memperbaiki
pengiriman
oksigen
keseluruh tubuh
3. Mempermudah
untuk pasien
batuk efektif

2. hipertermi b.d Setelah dilakukan Observasi : Memantau temperature


tindakan keperawatan pasien selama perawatan
proses selama 3x24jam, 1. Identifikasi penyebab hipertermia
penyakit diharapkan masalah mis. Dehidrasi,
keperawatan hipertermia
teartasi dengan kriteria 2. Monitor suhu tubuh
hasil:
1. Suhu tubuh membaik Terpeutik :
2. Suhu kulit cukup 1. beri kompres hangat
membaik
2. Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan menggunakan pakaian
yang tipis dan menyerap
keringat
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian terapi
obat dengan dokter

3. Ganguan pola Setelah dilakukan Observasi : Observasi :


tidur b.d tindakan keperawatan 1. Identifikasi pola tidur aktivitas 1. Untuk
hambatan selama 3x24 jam 2. Identifikasi faktor penggangu mengetahui
lingkungan, maka gangguan pola tidur durasi pola tidur
proses tidur dapat kembali Terpeutik : 2. Untuk
penyakit normal Dengan 1. Modifikasi lingkungan ( mengetahui
mis.,pencahayaan, kebisingan,
kriteria hasil : penyebab
suhu, matras, dan tempat tidur)
1. Keluhan sulit 3. Batasi waktu tidur siang, jika gangguan pola
tidur (4) perlu tidur
2. Keluhan pola Terpeutik :
4. Tetapkan jadwal tidur rutin
tidur berubah
1. Untuk
(4) Edukasi :
3. Keluhan membantu pola
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
istirahat tidak tidur normal
selama sakit
cukup (4)
2. Untuk
2. Anjurkan menepati kebiasaan
membantu agar
waktu tidur
tidur malam
3. Anjurkan menghindari
tercukupi
makanan/minuman yang
3. Untuk
mengganggu tidur
mendisiplinkan
Kolaborasi :
waktu tidur
Edukasi :
1. Agar keluarga
dan pasien tahu
pentingnya
waktu istirahat
2. Untuk
mengurangi pola
tidur yang tidak
efektif
4. Verbalisasi Edukasi : 3. Untuk
kebingungan 1. Jelaskan prosedur, termasuk membantu
(3) sensasi yang mungkin dialami dalam
5. Verbalisasi 2. Anjurkan keluarga untuk tetap mengurangi
khawatir bersama pasien ansietas pasien
akibat kondisi 3. Latih teknik relaksasi Edukasi :
yang dihadapi Kolaborasi : 1. Agar pasien
(3) - dapat mengerti
6. Perilaku tentang
tegang kondisinya
yangs aat ini
dialami
2. Untuk
mengurangi
tingkat ansietas
pasien
3. Untuk
merileksan
pasien
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : An. M Usia : 7 thn


Jenis kelamin : laki-laki Dx Medis : ASMA
Tgl Masuk RS : 08 – 11- Tgl Pengkajian : 08-11-2021
2021

No.dx Implementasi
Tgl / Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Keperawatan
1. 08/11/2021
14.30 - Mengobservasi TTV S: pasien mengatakan sesak
- Monitor pola nafas ( nafas berkurang
frekuensi, O : RR : 22x/menit, batuk
15.10 kedalaman, dan belum mengerluarkan
usaha nafas dahak
15.30 - Posisikan semi A : masalah teratasi sebagian
flower atau fowler P : lanjutkan intervensi
- Mengajarkan tarik
nafas dalam
19.00 - Memberikan terapi
nebulizer
2. 08/11/2021
21.00 - mengidentifikasi pola S : ibu pasien mengatakan
tidur aktivitas anaknya tidak bisa tidur
O : pasien tampak lemas dan
mengantuk
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. 08/11/2021
21.00 - memonitor tanda– S : pasien mengatakan bingung
tanda ansietas dan takut terhadap
kondisinya saat ini
O : pasien tampak gelisah dan
bingung
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

1. 09/11/2021
08.00 - Monitor adanya S : pasien mengatakan sesak
retensi sputum berkurang
09.00 - memberikan minum O : - RR 22x/menit
hangat - spo2 : 100%
10.00 - mengajarkan batuk - pasien batuk
efektif mengeluarkan sedikit
11.00 - memberikan terapi sekret
nebulizer A : masalah teratasi
sebagian P : intervensi
dilanjutkan
2. 09/11/2021
08.30 - mengidentifikasi S : pasien mengatakan tidak
faktor penggangu bisa tidur dari semalam
tidur O : pasien tampak mengantuk,
08.45 - menetapkan jadwal lemas, mata sembab
tidur rutin A : Masalah teratasi
08.50 - menjelaskan sebagian P : lanjutkan
pentingnya tidur intervensi
cukup selama sakit
09.30 - membatasi waktu
tidur siang, jika perlu

3. 09/11/2021
13.00 - menjelaskan S : pasien mengatakan sudah
prosedur, termasuk tidak begitu cemas
sensasi yang
mungkin dialami
- menganjurkan O : pasien tampak rileks dan
keluarga untuk selalu tiduran N : 89 x/menit,
menemani pasien spo2 100 % , S : 36,6°C
A : masalah teratasi
sebagian P : lanjutkan
intervensi

1. 10/11/2021
08.00 - menganjurkan S : pasien mengatakan sudah
asupan cairan tidak sesak lagi, tetapi
2000ml/hari masih ada sekret yang
08.30 - memonitor bunyi mengganjal
nafas tambahan O : RR 22x/menit, pasien
10.00 - memberikan terapi tampak batuk dan
nebulizer mengeluarkan sedikit
sekret
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. 10/11/2021
09.00 - Menganjurkan untuk S : Pasien mengatakan akan
menepati kebiasaan menepati kebiasaan tidur
waktu tidur dan sudah mengikuti
09.05 - menganjurkan untuk jadwal tidur
menghindari O : Pasien tampak lebih rileks
makanan/minuman dan terlihat mengikuti
yang mengganggu anjuran yang diberikan
tidur A : masalah teratasi
sebagian P : lanjutkan
intervensi
3. 10/11/2021
09.10 Mengajarkan teknik S : pasien mengatakan sudah
relaksasi tidak cemas lagi dan lebih
rileks O : pasien tampak ceria
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai