M USIA 8 TAHUN
DENGAN BRONKHITIS DI RUANG ASTER
RSUD PROF DR MARGONO SOEKARDJO
Disusun oleh :
INDAH SEPTIANA SAPUTRI
2111040018
Ket
: pasien
: satu rumah
Warna : kuning
pekat
Bau (amoniak atau aseton) : amoniak
Berat jenis : cair, 250cc
Menangis saat berkemih : tidak ada
c. Genitalia
Iritasi : tidak ada
Seklret : tidak
ada
7. Pengkajian Muskuloskeletal
a. Fungsi Motorik Kasar :
Ukuran otot (adanya atropi/ hipertropi otot) : tidak ada
Tonus otot ( spastis, rentang gerak terbatas) : tidak ada
Kekuatan : sedikit lemas
Gerakan abdominal : tidak ada
b. Fungsi Motorik Halus
Manipulasi mainan : Mampu
Menggambar : Mampu
c. Kontrol Postur
Mempertahankan posisi tegak : normal
Bergoyang – goyang : normal
d. Persendian
Rentang gerak : lemah
Kontraktur : tidak ada
Adanya edema dan nyeri : tidak ada
Tonjolan abnormal : tidak ada
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang (skoliosis, kiposis) : normal
8. Pengkajian Hematologi
a. Kulit
Warna : sawo matang
Adanya ptechea, memar : tidak ada
Perdarahan dari membran mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi vena : tidak
ada
b. Abdomen
Pembesaran hati : tidak ada
Pembesaran limpa : tidak ada
9. Pengkajian Endokrin
a. Status Hidrasi : normal
Poliuria : tidak ada
Polifagia : tidak ada
Polidipsi : tidak ada
Kulit kering : tidak ada
b. Tampilan Umum
Alam perasaan : terlihat lemas
Iritabilitas : tidak ada
Sakit kepala : tidak ada
Gemeteran : tidak ada
10. Obat-obatan Saat ini :
No Nama Obat Dosis
DO :
- RR: 26x/menit
- TD: 109/71 mmHg
- Nadi 114x/menit
- Suhu: 37,8 C
- Batuk tidak efektif
- SPO2 99%
- Terdapat suara nafas ronkhi
Do:
kulit teraba hangat
suhu: 37,8 C
RR: 26x/menit
nadi: 114x/menit
3 DS : keluarga pasien gangguan pola tidur hambatan lingkungan,
proses penyakit
mengatakan semalam anak
sulit tidur karena batuk
pasien mengatakan batuk jika
sudah jam 00.00-07.00pagi
DO : pasien terlihat mengantuk
lemas
Prioritas Masalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
2. Hipertermi b.d proses inflamasi
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan, proses penyakit
RENCANA KEPERAWATAN
DX Perencanaan
Keperawatan
No
(Sesuai Tujuan Intervensi Rasional
Prioritas)
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
nafas tidak tindakan keperawatan 1. Monitor pola nafas ( frekuensi, 1. Untuk
efektif b.d selama 3x24 jam kedalaman, dan usaha nafas mengetahui pola
sekresi yang maka bersihan jalan 2. Monitor adanya retensi sputum nafas pasien
Terapeutik :
tertahan nafas meningkat. 2. Untuk
1. Pertahankan kepatenan jalan
Dengan kriteria hasil mengetahui
nafas dengan head-thilt dan
: adanya retensi
chin- lift
1. Batuk efektif sputum
2. Posisikan semi flower atau
cukup 3. Untuk
fowler
meningkat (4) mengetahui
3. Berikan minum hangat
2. Produksi adanya bunyi
Edukasi :
sputum cukup nafas tambahan
1. Anjurkan asupan cairan
menurun (4)
2000ml/hr
3. Frekuensi Terapeutik :
2. Ajarkan batuk efektif
nafas cukup 1. Posisi semi-
3. Ajarkan tarik nafas dalam
membaik (4) fowler akan
mempermudah
pasien untuk
bernapas
2. Untuk
mengetahui
bagaimana cara
pembuangan
Kolaborasi : sputum pada
Kolaborasi dalam pemberian tempatnya
bronkodilator, ekspektoranmukolitik, Edukasi :
jika perlu 1. Batuk yang
efektif yaitu
pada posisi
duduk tinggi
atau kepala di
bawah setelah
perkusi dada
2. Menarik napas
dalam-dalam
secara teratur
dapat
meningkatkan
dan
memperbaiki
pengiriman
oksigen
keseluruh tubuh
3. Mempermudah
untuk pasien
batuk efektif
No.dx Implementasi
Tgl / Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Keperawatan
1. 08/11/2021
14.30 - Mengobservasi TTV S: pasien mengatakan sesak
- Monitor pola nafas ( nafas berkurang
frekuensi, O : RR : 22x/menit, batuk
15.10 kedalaman, dan belum mengerluarkan
usaha nafas dahak
15.30 - Posisikan semi A : masalah teratasi sebagian
flower atau fowler P : lanjutkan intervensi
- Mengajarkan tarik
nafas dalam
19.00 - Memberikan terapi
nebulizer
2. 08/11/2021
21.00 - mengidentifikasi pola S : ibu pasien mengatakan
tidur aktivitas anaknya tidak bisa tidur
O : pasien tampak lemas dan
mengantuk
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. 08/11/2021
21.00 - memonitor tanda– S : pasien mengatakan bingung
tanda ansietas dan takut terhadap
kondisinya saat ini
O : pasien tampak gelisah dan
bingung
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. 09/11/2021
08.00 - Monitor adanya S : pasien mengatakan sesak
retensi sputum berkurang
09.00 - memberikan minum O : - RR 22x/menit
hangat - spo2 : 100%
10.00 - mengajarkan batuk - pasien batuk
efektif mengeluarkan sedikit
11.00 - memberikan terapi sekret
nebulizer A : masalah teratasi
sebagian P : intervensi
dilanjutkan
2. 09/11/2021
08.30 - mengidentifikasi S : pasien mengatakan tidak
faktor penggangu bisa tidur dari semalam
tidur O : pasien tampak mengantuk,
08.45 - menetapkan jadwal lemas, mata sembab
tidur rutin A : Masalah teratasi
08.50 - menjelaskan sebagian P : lanjutkan
pentingnya tidur intervensi
cukup selama sakit
09.30 - membatasi waktu
tidur siang, jika perlu
3. 09/11/2021
13.00 - menjelaskan S : pasien mengatakan sudah
prosedur, termasuk tidak begitu cemas
sensasi yang
mungkin dialami
- menganjurkan O : pasien tampak rileks dan
keluarga untuk selalu tiduran N : 89 x/menit,
menemani pasien spo2 100 % , S : 36,6°C
A : masalah teratasi
sebagian P : lanjutkan
intervensi
1. 10/11/2021
08.00 - menganjurkan S : pasien mengatakan sudah
asupan cairan tidak sesak lagi, tetapi
2000ml/hari masih ada sekret yang
08.30 - memonitor bunyi mengganjal
nafas tambahan O : RR 22x/menit, pasien
10.00 - memberikan terapi tampak batuk dan
nebulizer mengeluarkan sedikit
sekret
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. 10/11/2021
09.00 - Menganjurkan untuk S : Pasien mengatakan akan
menepati kebiasaan menepati kebiasaan tidur
waktu tidur dan sudah mengikuti
09.05 - menganjurkan untuk jadwal tidur
menghindari O : Pasien tampak lebih rileks
makanan/minuman dan terlihat mengikuti
yang mengganggu anjuran yang diberikan
tidur A : masalah teratasi
sebagian P : lanjutkan
intervensi
3. 10/11/2021
09.10 Mengajarkan teknik S : pasien mengatakan sudah
relaksasi tidak cemas lagi dan lebih
rileks O : pasien tampak ceria
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi