Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN BY. NY.

P DENGAN BERAT
BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG BAYI RSUD ULIN
BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Anak


Program Studi Profesi Ners

Disusun Oleh:
Devi Cahyana, S. Kep
NIM: 11194692110095

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2022
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS/BAYI/NICU

a. PENGKAJIAN

A. Identitas Bayi
Nama Bayi : By. Ny. P Tanggal dirawat : 17 Maret 2022
Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Banjarmasin
Tanggal lahir/usia : 17 April 2022 (1 hari)
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA
Pekerjaan Ayah/Ibu : Smasta & IRT
Usia Ayah/Ibu : Tn. S (28 Thn) & Ny. P (23 Thn)
Diagnosa medis : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

B. Riwayat Bayi
APGAR score :3 5 7
SKOR Down : 5 (gawat nafas)
Usia Gestasi :?
Berat Badan : 2535 (BBLR)
(PB 45 cm, OB 36 cm, OS 33 cm, OK 32 cm, LD 31 cm, LK 31 cm)
Komplikasi persalinan
■ Tidak ada (√) ■ Ada ( )…………..
1. Aspirasi mekonium (-)
2. Denyut jantung janin abnormal (-)
3. Masalah lain :
4. Prolaps tali pusat / lilitan tali pusat (-)
5. Ketuban pecah dini (-); berapa jam :

C. Riwayat Ibu

■ Usia 23 tahun ■ Gravid 1 ■ Partus 0 ■ Abortus 0

Jenis persalinan
■ Pervaginam (-)
■ Sectio cesarea (√); alasan : Post Date + PEB + obs dispnue
Komplikasi kehamilan
■ tidak ada (√) ada ( )
■ perawatan atenatal (-)
■ ruptur plasenta / plasenta previa (-)
■ pre eklampsia / toxcemia (-)
■ suspect sepsis ( )
■ persalinan premature
■ masalah lain :

D. Keluhan Utama
Bayi lahir dengan berat badan kurang
A. Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi lahir spontan, G1P0A0, tidak segera menangis, kulit sianosis, ketuban jernih, tali
pusat tampak normal tidak terlihat adanya tanda-tanda infeksi.

B. Riwayat Penyakit dan Kesehatan Dahulu / Masa Lalu


1. Penyakit sebelumnya yang pernah dialami neonatus/bayi: Tidak ada
2. Pernah dirawat di RS: Tidak ada
3. Obat-obatan yang digunakan: Tidak ada
4. Tindakan (operasi): Tidak ada
5. Alergi: Tidak ada
6. Kecelakaan: Tidak ada
7. Status Imunisasi Dasar: Tidak ada

C. Riwayat anak lain :


Jenis Kelamin Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi

D. Riwayat Sosial
Struktur keluarga (genogram tiga generasi)
Budaya : Banjar
Suku : Banjar
Agama : Islam
Perencanaan makanan bayi : Formula per 3 jam
Hubungan orang tua dan bayi :
IBU TINGKAH LAKU AYAH
✓ Menyentuh ✓
✓ Memeluk
✓ Berbicara ✓
✓ Berkunjung ✓
Memanggil nama
✓ Kontak mata ✓

Orang terdekat yang dapat dihubungi : Tn. S


Orang tua berespon terhadap penyakit ya (√) tidak ( )
Respon :
Orang tua berespon terhadap hospitalisasi ya (√) tidak ( )

E. Pengkajian Hospitalisasi
1. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit yang membuat trauma pada ibu dan keluarga:
Tidak ada

2. Sistem pendukung yang tersedia saat bayi sakit :


Tenaga kesehatan yang melayani perawatan

3. Kemampuan koping yang dimiliki ibu dan keluarga :


Keluarga sedih melihat anggota keluarganya yang sakit

4. Kemampuan koping yang dimiliki ibu dan keluarga :


Tidak ada
5. Respon ibu dan keluarga terhadap perpisahan yang dialami neonatus/bayi :
Sedih dan tingginya kekhawatiran karena jauh dari tatapan anak

6. Respon ibu dan keluarga terhadap perlukaan, prosedur medis dan tindakan
keperawatan yang dialami neonatus/bayi :
Pasrah dan sedih demi kebaikan dan kesehatan bayi

7. Respon ibu dan keluarga terhadap kehilangan yang dialami neonatus/bayi :


Tidak ada

8. Respon ibu dan keluarga terhadap rasa nyeri/ rasa sakit yang dialami neonatus/bayi :
Ibu dan keluarga sedih ketika melihat anaknya yang sakit

9. Respon ibu dan keluarga terhadap perubahan lingkungan dan kebiasaan sehari-hari :
Tidak ada

10. Reaksi ibu dan keluarga terhadap kondisi kesehatan, penyakit yang bertambah
parah/buruk/komplikasi :
Ibu dan keluarga memiliki kecemasan dan sangat khawatir terhadap kondisi bayi

J. Pengkajian Fisik Neonatus/ Bayi


Instruksi : Beri tanda cek (√) pada isian yang tepat / sesuai dengan data-data dibawah ini.
Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom data tambahan bila
perlu.
1. Reflek
Moro (√)
Menghisap (√); kuat / lemah
Menggenggam (√); kuat / lemah
Rooting ( ); kuat / lemah
Babynski (√); kuat / lemah
2. Tonus / aktivitas
Aktif ( ) Tenang (√) Letargi ( ) Kejang ( )

3. Respirasi/respon spontan menangis segera


Menangis keras (√ ) Lemah ( ) Melengking ( ) Sulit Menangis ( )

4. Kepala / leher
a. Fontanel anterior teraba : Lunak (√) Tegas ( )
b. Bentuk fontanel anterior : Datar (√) Menonjol ( ) Cekung ( )
c. Sutura sagitalis posisi : Tepat (√) Terpisah( ) Menjauh( ) Tumpang tindih( )
d. Gambar wajah bentuk : Simetris (√) Asimetris ( )
e. Kepala terdapat : Molding (√) Caput sucedaneum ( ) Cephal hematoma ( )

5. Mata
Bersih (√) Sekresi ( ) Joundice ( )
Jarak Interkantus Skelera :

6. THT
a. Telinga : Normal (√) Abnormal ( )
b. Hidung : Simetris (√) Asimetris ( )
c. Mulut : a. tonge tie ( )
b. Kelainan daerah mulut
Bibir sumbing : ( )
Sumbing langit-langit / palatum :( )
Kelainan lain : tidak ada
7. Abdomen
a. Lunak (√) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung ( )
b. Lingkar Perut ………….. cm
c. Liver : Teraba ( ) kurang 2 cm ( ) lebih 2 cm ( ) Tidak teraba ( )
8. Toraks
a. Simetris (√) Asimetris ( )
b. Retaksi derajat 0 (√); Derajat 1 ( ); Derajat 2 ( )
c. Klavikula normal ( ) Abnormal ( )
9. Paru-paru
a. Suara nafas kanan kiri sama (√) Tidak sama ( )
b. Suara nafas bersih (√) ronchi ( ) sekresi ( ) wheezing ( ) vesikuler ( )
c. Respirasi spontan ( ) tidak spontan ( )
Alat bantu nafas ( ) Headbox ( ) O2 / incubator
2
( ) Nasal Kanul Konsentrasi O : 2 ltr/menit
10. Jantung
a. Bunyi Normal sinus rhthym (NSR) (√) dengan Frekuensi : 64 x/menit
b. Murmur ( ) PMI ( ): Lokasi ________________________
c. Waktu pengisian kapiler ____________________________
d. Denyut nadi : 162 x/menit

Nadi Perifer Keras Lemah Tidak ada


Brakial kanan √
Brakial kiri √
Femoral kanan √
Femoral kiri √
11. Ekstrimitas
Gerakan bebas ( ) ROM Terbatas (√) Tidak terkaji ( )
Ekstremitas atas : Normal (√) Abnormal ( )
Sebutkan
Ekstremitas bawah : Normal (√) Abnormal ( )
Sebutkan
12. Umbilikus
Normal (√) Abnormal ( ) Inflamasi ( ) Drainase ( )
Omphalokel ( ) gastroskizis ( )
13. Genital
Perempuan normal (√) Laki-laki normal ( ) Abnormal ( ) Sebutkan
Paten ( ) Imperforata ( )

14. Anus
Normal (√) Abnormal ( ) Sebutkan
15. Kulit
Pucat ( ) Jaundice ( ) Warna pink ( ) Sianosis ( )
Jika bayi tampak kuning, Kramer test : Derajat
Jika sianosis, sebutkan daerah mana yang sianosis :
Kuku ( ) sirkumolar Periobital ( ) Seluruh tubuh ( )
16. Kelainan/gangguan pada kulit :
Kemerahan (rash) Sebutkan :
Tanda lahir ( ) Tidak elastis ( ) Edema ( )
Turgor kulit : elastis (√) tidak elastis ( ), berapa lama kembali?
Lanugo ( )
17. Suhu
Lingkungan ( ) Pengaturan suhu ( ) penghangatan suhu ruang ( )
Box terbuka (√ ) Inkubator ( ) Pemeriksaan pada suhu kulit 35,6°C

B. Pengkajian Resiko Jatuh Pada Bayi/ Anak


Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4 4
3 – 7 tahun 3
Umur
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Laki-laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1 1
Kelainan neurologi 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah sal. 3
Nafas, anemia, dehidrasi, anoreksia, sakit
Diagnosis
SKRINING RISIKO JATUH (Humpthy Dumpty)

kepala, sinkop/pusing, dll)


Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak menyadari keterbatasan 3 3
Gangguan
Lupa akan keterbatasan diri 2
Kognitif
Sadar akan kemampuan sendiri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi – 4
anak
Faktor Pasien menggunakan alat bantu atau tempat 3 3
Lingkungan tidur bayi/ pencahayaan
Pasien berada di tempat tidur 2
Rawat Jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/ obat
penenang/ >48 jam/ tidak ada 1
efek anastesi
Bermacam-macam obat digunakan: obat 3
sedative (diluar pasien ICU yang sedang
mengalami sedasi dan paralisis), hipnotik,
Penggunaan
barbiturate, fenotiazin, antidepresan,
obat
laksatif, diuretic, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain/tidak ada 1
Skor 7 – 11 : Risiko rendah
untuk jatuh Skor Minimal : 7 11
TOTAL
Skor ≥ 12 : Risiko tinggi Skor Maksimal : 23
untuk jatuh
C. Pengkajian Flebitis

Tanda dan gejala:


o Tempat penusukan tampak sehat o Adanya kemerahan
o Adanya nyeri : o Adanya pembengkakan
o Di dekat tempat penusukan o Vena teraba keras
o Pada tempat penusukan o Pireksia
o Di sepanjang kanula
*) Beri tanda centang () pada tanda dan
gejala dari phlebitis yang muncul ()
Grade Phlebitis/ Interpretasi 0 / Tidak ada tanda phlebitis
Visual Infusion Phlebitis Scale
Tanda dan Gejala Grade/ Intervensi
Interpretasi
Derajat
Tempat penusukan tampak Tidak ada tanda Observasi tempat
0
sehat phlebitis penusukan kanula
Terdapat salah satu dari
tanda berikut: Kemungkinan
• Nyeri didekat tempat tanda-tanda Observasi tempat
1
penusukan pertama penusukan kanula
• Kemerahan di dekat phlebitis
tempat penusukan
Terdapat dua dari tanda
berikut:
Ganti tempat penusukan
• Adanya nyeri tempat Stadium dini
2 kanula
penusukan phlebitis
Pikirkan terapi lanjutan
• Adanya kemerahan
• Adanya pembengkakan
Terdapat semua dari tanda
berikut: Stadium Ganti tempat penusukan
• Nyeri disepanjang kanula 3 moderat kanula
• Adanya kemerahan phlebitis Pikirkan terapi lanjutan
• Adanya pembengkakan
Terdapat semua dari tanda
berikut: Tahap lanjutan
Ganti tempat penusukan
• Nyeri disepanjang kanula phlebitis atau
4 kanula
• Adanya kemerahan awal
Pikirkan terapi lanjutan
• Adanya pembengkakan thrombophlebitis
• Vena teraba keras
Terdapat semua dari tanda
berikut:
• Nyeri disepanjang kanula Stadium Lakukan terapi
• Adanya kemerahan 5 lanjutan Ganti kanula dan tempat
• Adanya pembengkakan thrombophlebitis penusukannya
• Vena teraba keras
• Pireksia
D. Pemeriksaan Penunjang
Hasil LAB Tgl. 18.04.2022
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
HEMOGLOBIN 18.1 12-18
LEKOSIT 14.0 3-11
ERITROSIT 4.68 4-5
HEMATOKRIT 49.3 36-48
GRANULA 65.3 40-60
MID 7.7 2-15
LYMPOSIT 27.7 20-40
TROMBOSIT 124 150-400
RDW 15.0 11.5-14.5
MCH 38.7 25.0-35.0
MCV 105.2 75.0-100.0
MCHC 36.8 31-37
P-LCR 30.0 15-25

E. Terapi Farmakologi

F. Resume Hasil Pengkajian (Riwayat Masuk Hingga Saat Ini)


Saat dilakukan pengkajian, ibu pasien melahirkan dengan SC dengan Post Date + PEB
(Preeklampsia) + Obs dispnue dan saat di lahirkan bayi tidak segera menangis, kulit
sianosis, terdapat tali pusat segar, air ketuban berwarna jernih berat badan 2535 gr,
panjang badan 45 cm, lingkar kepala 31 cm, apgar score 3 5 7.

I. DATA FOKUS
Data Subjektif:

Data Objektif:
- Membran mukosa tampak kuning
- Kulit kering
- Bayi banyak tidur
- Pasien tampak menggunakan otot bantu napas
- Tampak penurunan energi
- usia bayi 3 hari
- Frekuensi nafas : 48x/menit
- Suhu tubuh 36,0 derajat celcius
- Nadi 123 x/menit
- Berat badan : 2535 gr
- Intake bayi tidak adekuat dikarenakan keadaan bayi saat ini
- Orang tua tampak tidak menjaga bayi karena bayi sedang dirawat di ruang bayi Rumah
sakit

II. Analisis Data


DATA KLIEN ETIOLOGI MASALAH
(Data Subyektif dan Data Obyektif) KEPERAWATAN
DO: Terpapar
- Kulit teraba dingin suhu Hipotermia
- Suhu tubuh 36,0 C lingkungan
- Usia kehamilan 34 minggu (premature) rendah/ Usia
- BB 2535gr (BBLR) Prematur
DO:
- membran mukosa tampak kuning Usia kurang
- kulit kering(Jaundice) dari 7 hari Ikterus Neonatus
- bayi banyak tidur
- usia bayi 3 hari

III. Prioritas Masalah


1. Hipotermia b/d Terpapar suhu lingkungan rendah
2. Ikterik neonatus b/d Premature
IV. Rencana Keperawatan
Tgl Pengkajian : 18-04-2022 Nama Pasien : By. Ny. P Alamat rumah : Banjarmasin
Nama Mhs : Devi Umur : 3 hari Nama ayah / ibu : Tn. S
Ruang Praktek : Ruang bayi Jenis Kelamin : Perempuan Telepon yang dihubungi : -
Nama Dokter : dr. - No. Rekam Medis : 47 ** ** Diagnosa Medis : BBLR (Berat Bayi Lahir
Rendah)
Hari/ Diagnosa SLKI SIKI
No
Tanggal Keperawatan
1. 18 April Hipotermia Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia (I.14507)
2022 Terpapar suhu asuhan keperawatan Observasi:
lingkungan selama 1x24 jam, maka 1. Monitor suhu tubuh
rendah/ Usia didapatkan 2. Identifikasi penyebab
Prematur Termoregulasi hipotermia (prematuritas dan
Neonatus BBLSR)
Membaik dengan 3. Monitor tanda dan gejala akibat
kriteria hasil: hipotermia
1. Suhu tubuh Teraupetik:
meningkat (5) 1. Sediakan lingkungan yang hangat
2. Suhu kulit meningkat (menaikkan suhu inkubator)
(5) 2. Ganti pakaian atau linen yang basah
3. Frekuensi nadi 3. Lakukan penghangatan pasif
meningkat (memasang oenutup kepala dan
(5) selimut)
4. Lakukan penghangatan aktif
eksternal (melakukan perawatan
metode kangguru)
Edukasi:
1. Edukasi kepada keluarga agar
memberikan minum hangat (ASI) jika
bayi mengalami hipotermia
2. 18 April Ikterik Setelah dilakukan Perawatan Bayi (I. 10338)
2022 Neonatus asuhan Keperawatan Observasi:
berhubungan selama 1x24 jam, maka 1.Monitor tanda-tanda vital bayi (Suhu
dengan Usia didapatkan Adaptasi tubuh bayi)
kurang dari 7 Neonatus Membaik Sekali
hari dengan kriteria hasil: 2.Kenakan popok bayi dibawah
1. Memran mukosa umbilikus jika tali pusat belum terlepas
kuning menurun (5) 3.Ganti popok bayi jika basah
2. Kulit kuning menurun 4.Kenakan pakaian bayi dari bahan
(5) katun
3. Sklera kuning Edukasi:
menurun (5) - Anjurkan ibu menyusui sesuai
4. Prematuritas kebutuhan bayi
menurun (5)
V. IMPLEMENTASI dan catatan perkembangan

Hari/ Nomor
No Pukul Implementasi Evaluasi tindakan Paraf
Tanggal Diagnosa
1. 19 April 13.00 Manajemen Hipotermia S:-
2022 (I.14507) O:

1 - Memonitor suhu tubuh


- Mengidentifikasi penyebab
hipotermia (prematuritas dan
BBLSR)
- Memonitor tanda dan gejala
akibat hipotermia
- Kulit teraba hangat
- N: 123x/menit
- Suhu tubuh 36,0 C
- BB 2535 gr (BBLSR)
A: Masalah teratasi
sebagian
- Menyediakan lingkungan yang P: Intervensi di
hangat (menaikkan lanjutkan
suhu inkubator dari 30 C menjadi
32 C)
- Mengganti pakaian atau linen
yang basah
- Melakukan penghangatan pasif
(memasang oenutup epala dan
selimut)
- Melakukan penghangatan aktif
eksternal (melakukan
perawatan metode kangguru)
- Mengedukasi kepada keluarga
agar memberikan
minum hangat (ASI) jika bayi
mengalami hipotermia
2. 19 April 13.15 Perawatan Bayi (I. 10338) S:-
2022 Observasi: O:

2 - Memonitor tanda-tanda vital


bayi (Suhu tubuh bayi)
Sekali
- Memandikan bayi dengan suhu
ruangan 21-240C
-Mengenakan popok bayi
- Suhu tubuh normal
37,50C
- Kulit kering
- Bayi banyak tidur
- Nadi : 123 x/menit
- RR : 43
dibawah umbilikus jika tali pusat - Suhu 36,0 C
belum terlepas - BAK ada
- Mengganti popok bayi jika A: Masalah teratasi
basah sebagian
- Mengenakan pakaian bayi dari P: Intervensi di
bahan katun lanjutkan
Edukasi:
- Menganjurkan ibu menyusui
sesuai kebutuhan bayi
VI. EVALUASI
Instruksi PPA
Profesional Termasuk pasca
Diagnosa Evaluasi Paraf (nama,
No Hari / Tanggal Pukul Pemberi bedah/kemoterapi
Keperawatan (SOAPIE) paraf, tgl, jam)
Asuhan (di tulis jelas dan
rinci)
1. 15 Maret 2022 09.00 S:-

1
O:
- Kulit teraba hangat
- Nadi: 130x/menit
- Suhu tubuh 36,7 C
- Usia kehamilan bayi 34 minggu
(premature)
- BB 2100 gr (BBLR)
A: Masalah teratasi
P: Intrvensi dihentikan
I:
E:
2. 15 Maret 2022 90.10 S:-
O:

2 - Badan tampak kuning


- Membran mukosa bibir masih tampak
kuning
- Kulit tampak kuning
- Skala kreamer derajat 3
- Terpasang fototerapi 24 jam
- Kulit kering
- Sklera kuning
- Reflek hisap lemah
- Nadi : 130 x/menit
- RR : 43
- Suhu 36,7 C
- BAK ada

A: Masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
I:
Fototerapi neonatus
Observasi:
- Memonitor pada sklera dan kulit bayi
- Memonitor suhu tan TTV setiap 4 jam
sekali
- Monitor efek samping fototerapi
Teraupetik:
- Menyiapkan lampu fototerapi dan
inkubator
- Melepaskan pakaian bayi kecuali popok
- Memberikan penutup mata
- Mengukur jarak antara lampu dan
prmukaan kulit bayi (40 cm)
- Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar
fototerapi secara brkelanjutan
- Mengganti segra alas dan popok bayi jika
BAB/BAK
Edukasi:
- Menganjurkan ibu menyusui sekitar 20-30
menit
Kolaborasi:
Berkolaborasi pemeriksaan darah vena
bilirubin direk dan indirek
E:
- Badan masih tampak kuning
- Membran mukosa bibir masih tampak
kuning
- Kulit tampak kuning
- Terpasang fototerapi 24 jam
- Sklera kuning
- Reflek hisap lemah
- Nadi : 123 x/menit
- RR : 43
- Suhu 36,7 C
- BAK ada
3. 15 Maret 2022 90.15 S:
O:

3 - Bayi tampak menangis apabila lapar


- Berat badan : 2100 gr
- Panjang Bayi : 43 cm
- Jumlah susu formula 30 cc/3 jam
- OGT terlepas
A : Masalah teratasi
P: Intrvensi dihentikan
I:
E:

1. 16 Maret 2022 10.07 S:-


O:

2 - Tampak kuning sudah berkurang


- Skala kreamer meurun kederajat 2
- Reflek hisap membaik
- Nadi : 112 x/menit
- RR : 45
- Suhu 36.7 C
- BAK ada
- BAB ada
A: Masalah teratasi
P: Intrvensi dihentikan
I:
E:
VII. Discharge Planing

Perawat dapat memberikan discharge planning kepada


keluarga berupa:
1. Mengajarkan Tatalaksana kejang demam dirumah Tatalaksana
kejang demam:
a. Tetap tenang dan tidak panik
b. Lindungi anak dari kemungkinan kecelakaan dengan
meletakkan anak pada dasar yang lembut
c. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung
d. Jangan menekan/menahan gerakan kejang yang sedang
terjad.
e. Jangan memasukkan jari atau alat-alat ke mulut anak
f. Jangan memberi obat ke mulut anak
g. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
h. Jauhkan dari benda-benda tajam dan berbahaya
i. Tetap bersama pasien selama kejang
j. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang,
kalau lebih dari 5 menit segera antar ke Rumah Sakit
k. Berikan diazepam rektal kalau ada. Dan jangan diberikan bila
kejang telah berhenti
l. Setelah kejang demam berakhir, perlu konsultasi ke dokter
untuk mencari pemicu damam dan kejang serta mendapat
saran dan obat untuk pencegahan kejang demam di masa yang
akan datang.
2. Mengajarkan Teknik KMC (Kangaroo Mother Care) Yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar
yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan
menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi
mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia),
PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi,
stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat
menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui
dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu
dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
3. Mengajarkan teknik Menyusui efektif agar bayi dapat menyusu
secara maksimal.
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI
kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan
benar. Indikator dalam proses menyusui yang efektif meliputi
posisi ibu dan bayi yang benar (body position), perlekatan bayi
yang tepat (latch), keefektifan hisapan bayi pada payudara
(effective sucking).

Banjarmasin, April 2022


Perawat

Devi Cahyana, S. Kep

Anda mungkin juga menyukai