Anda di halaman 1dari 37

RESUME KEPERAWATAN PADA BY.

H DENGAN DIAGNOSA BAYI


BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DAN RESPIRATORY DISTRESS
OF NEWBORN (RDN) DIRUANG NURI RS
BHAYANGKARA MAKASSAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Keperawatan Anak

Disusun Oleh :

Rahmawati Syam, S.Kep


2004047

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) (Ns. Evi Lusiana, M.Kep)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
A. PENGKAJIAN
DATA BAYI
Nama Bayi : By. H BB/PB : 2500gr/46cm
Jenis Kelamin : Perempuan Apgar Score : 6/7
Tanggal lahir/usia : 23 Juni 2021/ 1 hari

PENGKAJIAN FISIK NEONATUS

Instruksi: Beri tanda cek (√) pada istilah yang tepat/sesuai dengan data-data
dibawah ini. Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif,
gunakan kolom tambahan bila perlu.

1. Refleks

Moro (✓) Menggenggam (✓) Mengisap (✓ )


2. Tonus/aktivitas

a. Aktif (✓) Letargi (✓) Kejang ( )

b. Menangis Keras ( ) Lemah (✓) Melengking ( ) Sulit menangis ( )


3. Kepala/leher

a. Fontanel Anterior : Lunak (✓) Datar ( ) Tegas ( ) Menonjol (✓)


Cekung ( )
b. Sutura Sagitalis : Tepat (✓) Terpisah ( ) Menjauh ( )

c. Gambaran wajah : Simetris (✓) Asimetris ( )


d. Molding : Caput Succedenum ( ) Cephalohematoma ( )
4. Mata

Bersih ( ) Sekresi (✓)


5. THT

a. Telinga Normal (✓) Abnormal ( )


b. Hidung Normal (✓) Abnormal ( )
6. Abdomen

a. Lunak (✓) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung (✓)


b. Lingkar perut : 26 cm
c. Liver : Kurang dari 2 cm (✓) lebih dari 2 cm ( )
7. Toraks

a. Simetris (✓) Asimetris ( )

b. Retraksi derajat 1 (✓) derajat 2 ( ) derajat 3 ( ) derajat 4 ( )

c. Klavikula: Normal (✓) Abnormal ( )


8. Paru-paru

a. Suara napas kanan kiri sama (✓ ) kanan kiri tidak sama ( )


b. Bunyi napas semua dilapang paru; terdengar ( ) tidak terdengar ( )
menurun (✓)
9. Jantung

a. Bunyi Jantung Sinus Rhytm (✓) Frekuensi : 130x/menit

b. Murmur (✓) PMI ( )

c. Waktu pengisian kapiler kurang dari 3 detik (✓) lebih dari 3 detik ( )
10. Ekstremitas

a. Gerakan bebas (✓) Rom terbatas ( ) tidak dikaji ( )


b.
Nadi perifer Keras Lemah Tidak ada
Brakhial kanan ✓

Brachial kiri ✓

Femoral kanan ✓

Femoral kiri ✓

c. Umbilical
1) Normal (✓) Abnormal ( )

2) Inflamasi ( ) drainage (✓)


3) Jumlah pembuluh darah (2 arteri, 1 vena )
4) Ekstremitas Atas Normal (✓) Abnormal ( ), sebutkan :

5) Ekstremitas bawah Normal (✓) Abnormal ( ), sebutkan :

6) Panggul Normal (✓) Abnormal ( ) tidak dikaji ( )

11. Genital

Perempuan : Normal (✓) Abnormal ( ), sebutkan


12. Anus

Paten (✓) Imperforata ( )


13. Spina

Normal (✓) Abnormal ( ), sebutkan :


14. Kulit

a. Warna : Pink (✓) Pucat ( ) Jaundice ( ) Sianosis pada kuku (  )


Sirkumoral ( ) Periorbital ( ) Seluruh tubuh (✓)

b. Kemerahan/Ras (✓)
c. Tanda lahir, sebutkan: Paha kiri
15. Suhu
a. Suhu lingkungan
Penghangat Radian ( ) Pengaturan suhu ( ) Inkubator (✓) Suhu ruang (
) Boks terbuka ( )
b. Suhu kulit : 36,5℃

DATA ORANG TUA


Nama Ibu : Ny. H Nama Ayah : Tn. A
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : B. Harian
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. Dg. Ngadde II

RIWAYAT PRENATAL (ANC)

1. Jumlah kunjungan : Tidak dikaji


2. Bidan/Dokter : Tidak dikaji

3. Pendkes yang didapat : Tidak dikaji

4. HPHT : Tidak dikaji

5. Kenaikan BB selama kehamilan : Tidak dikaji

6. Komplikasi kehamilan : Tidak ada

7. Komplikasi obat : Tidak ada

8. Obat-obatan yang didapat : Tidak dikaji

9. Riwayat hospitalisasi : Tidak dikaji

10. Golongan darah ibu : Tidak dikaji

11. Kehamilan direncakan/tidak : Tidak dikaji

PEMERIKSAAN KEHAMILAN (MATERNAL CARE)

1. Rubella : Tidak dikaji

2. Hepatitis : Tidak dikaji

3. Chlamidia : Tidak dikaji

4. VDRL : Tidak dikaji


5. GO : Tidak dikaji

6. Herpes : Tidak dikaji

7. HIV : Tidak dikaji

RIWAYAT PERSALINAN (INTRA NATAL)

1. Awal persalinan : Jam 08.00

2. Lamanya persalinan : 1 jam 5 menit

3. Komplikasi persalinan : Tidak ada

4. Terapi yang diberikan : Tidak dikaji

5. Lama antara ruptur vagina dan saat partus: Ibu melahirkan secara SC
6. Jumlah cairan yang diberikan : 4 kolf

7. Anestesi yang diberikan : Anastesi spinal

8. Ada/tidak meconium : Ada

CATATAN MONITORING FETUS


1. Indikasi dilakukannya monitoring : Respiratory Distress of Newborn
(RDN), Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)
2. Monitoring internal/eksternal : External

3. Pola Fetal Heart Rate (FHR) : 140x/menit

4. Analalisa Gas Darah : Asidosis Respiratorik

RIWAYAT KELAHIRAN
1. Lamanya kala II :-

2. Cara melahirkan : Pervaginam ( ) bantuan forceps/vacum ekstraksi ( )

Caesar (✓)

3. Tempat melahirkan : Rumah sakit/Rumah Bersalin (✓) Rumah ( )


Tempat lain ( ), sebutkan
4. Anestesi yang didapat; Anastesi spinal
5. Obat-obatan :-

6. Pola FHR : 80x/menit

7. Presentasi : Distosia Bahu (-) Compund (-)

RIWAYAT POST NATAL

1. Usaha bernapas dengan bantuan (✓) tanpa bantuan ( )


2. Apgar score menit pertama (6/7) menit kelima ( )
3. Kebutuhan resusitasi : Jenis (Nasal canul) lamanya ( )

4. Adanya trauma lahir : sebutkan, tidak ada


5. Adanya narcosis : sebutkan, tidak ada

6. Keluarnya urin (✓) keluarnya BAB ( )


7. Respon fisiologis/perilaku yang bermakna: Proses involusio uterus
8. Prosedur yang dilakukan
a. Aspirasi Gaster ( )
b. Suction trakhea (✓)
c. Lain-lain, sebutkan, pemasangan terapi oksigen, pemasangan infus

RIWAYAT POST NATAL


1. Struktur Keluarga (genogram)
Tidak dikaji
2. Antisipasi vs pengalaman yang nyata: Tidak dikaji
3. Budaya : Makassar

4. Suku : Makassar

5. Agama : Islam

6. Bahasa utama: Indonesia


7. Perencanaan makanan bayi : ASI Eksklusif selama 6 bulan dan MPASI
8. Problem sosial yang penting : Tidak ada
9. Hubungan orangtua dan bayi : Baik
10. Orang terdekat yang bisa dihubungi : Orang tua
11. Orangtua berespon terhadap penyakit: ya (✓) tidak ( ), sebutkan
mengetahui kondisi bayinya saat ini
12. Orangtua berespon terhadap Hospitalisasi: ya (✓) tidak ( ), sebutkan
Mengetahui bahwa bayinya
harus lebih lama dirawat di
RS.
13. Anak lain : Tidak dikaji
Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi
- - -

Data tambahan : By. H dirawat di dalam incubator, dengan terpasang


infus Dextrosa 10% 6 tpm, dan pemberian intake SF melalui OGT
sebanyak 3 cc/3 jam.

RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


Ny. H Post Partum Sectio Caesaria dengan usia gestasi 34 – 36
minggu, karena terjadi ketuban pecah dini. Bayi dilahirkan premature
dengan berat badan 2500 gram dan panjang badan 46 cm, pada saat bayi
lahir didiagnosa Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Respiratory
Distress of Newborn (RDN) karena pematangan paru-paru yang belum
sempurna oleh dokter yang membantu proses persalinannya. Didapatkan
bayi tidak langsung menangis, N : 102x/menit, S : 36,5℃, RR : 60x/menit
dan apgar score 6/7. Saat ini bayi Ny. H sedang berada di dalam incubator,
dengan terpasang infus Dex 10% 6 tpm, terpasang selang OGT dan
terpasang O2 Nasal Kanul 1/2 lpm, pemenuhan kebutuhan cairan/nutrisi bayi
sebanyak 3 cc/3 jam susu formula.

HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM

No. RM : 371861
Nama Pasien : By. H
JK/Umur : P/ 0 th 0 bl 2 hr
Tgl. Pemeriksaan : 25-06-2021

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan


MOLEKULER COVID
-19 RT-PCR SARS- Negatif Negatif Swab
cOv-2 Ct =N/A Nasofaring &
Orofaring

HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Hasil Pemeriksaan Ro.Thorax PA :

1. Bercak reticular di medial kedua paru-paru


2. Cor, sinus dan diafragma baik
3. Tulang-tulang intak

Kesan : SESUAI GAMBARAN HMD

B. ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
DS : -
DO :
1. KU lemah
2. RR : 60x/i
3. Pasien tampak menggunakan
otot bantu pernafasan Pola nafas tidak efektif b/d

4. Retraksi dada (+) imaturitas neurologis

5. Pasien terpasang oksigen 1 lpm


6. Pasien tampak bernafas
menggunakan cuping hidung
7. APGAR score : 6/7
8. Hasil foto thorax : HMD
DS : -
DO :
1. BB : 2500 gram Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan
2. PB : 46 cm mencerna makanan karena
3. Pasien tampak terpasang OGT imaturitas
4. Bayi lahir dengan diagnosa
BBLR + RDN
Faktor resiko :
1. Kurangnya lapisan lemak
Resiko Hipotermia
subkutan
2. Berat badan lahir rendah
3. Pasien tampak berada di
inkubator
4. Transfer pakian yang tipis
5. Akral teraba dingin
Factor risiko :
1. Pasien terpasang infus
Risiko Infeksi
2. Pasien terpasang OGT
3. Tali pusat tampak belum kering

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas neurologis
2. Deficit nutrisi b/d ketidakmampuan memcerna makanan karena imaturitas
3. Resiko hipotermia
4. Risiko infeksi

D. Perencanaan keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Kriteria Hasil
Pola nafas tidak Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
efektif b/d tindakan keperawatan 1. Monitor TTV
imaturitas selama 3x24 jam 2. Monitor frekuensi,
neurologis diharapkan pola napas irama, kedalaman, dan
membaik dengan upaya nafas
kriteria hasil : 3. Dokumentasi hasil
1. Dispnea menurun
pemantauan
2. Penggunaan otot
4. Jelaskan tujuan dan
bantu napas
prosedur pemantauan
menurun
Terapi oksigen
3. Frekuensi napas
1. Monitor kecepatan
membaik
aliran oksigen
2. Monitor posisi alat
oksigen
3. Monitor integritas
mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
4. Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat
mobilitas pasien
5. Ajarkan keluarga cara
menggunakan oksigen
dirumah
6. Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
Defisit nutrisi b/d Setelah dilakukan Pemberian makan enteral
ketidakmampuan tindakan keperawatan 1. Periksa posisi nasogatric
mencerna makanan 3x24 jam diharapkan tube (NGT)
karena imaturitas status nutrisi bayi 2. Monitor rasa penuh, mual
membaik dengan dan muntah
kriteria hasil : 3. Monitor pola buang air
1. Berat badan besar setiap 4-8 jam
meningkat 4. Monitor berat badan
2. Berat badan tidak 5. Gunakan teknik bersih
turun lebih dari 10% dalam pemberian
3. Bayi dapat minum makanan via selang
pespeen/personde 6. Berikan tanda pada
dengan baik selang untuk
mempertahankan lokasi
yang tepat
7. Tinggikan kepala tempat
tidur 30-45 derajat
selama pemberian
makanan
8. Ukur residu sebelum
pemberian makan
9. Hindari pemberian
makanan jika residu lebih
dari 110%-120% dari
jumlah makanan tiap jam
10. Jelaskan tujuan dan
langkah-langkah
prosedur
11. Kolaborasi pemilihan
jenis dan jumlah
makanan enteral
Resiko Hipotermia Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia
tindakan keperawatan 1. Monitor suhu tubuh
3x24 jam diaharapkan 2. Identifikasi penyebab
termoregulasi hipotermia
neonates membaik 3. Monitor tanda dan gejala
dengan kriteria hasil : hipotermia
1. Suhu tubuh 4. Sediakan lingkungan
menjadi membaik yang hangat
2. Suhu kulit menjadi 5. Lakukan penghangatan
membaik pasien(selimut, menutup
kepala pakaian tebal)
Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
Risiko infeksi
tindakan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala
3x24 jam diharapkan infeksi lokal dan sistemik
kontrol resiko 2. Batasi jumlah
meningkat dengan pengunjung
kriteria hasil : 3. Cuci tangan sebelum dan
1. Kemampuan sesudah kontak dengan
menghindari pasien dan lingkungan
faktor resiko pasien
meningkat 4. Jelaskan tanda dan gejala
2. Pemantauan infeksi
perubahan status 5. Ajarkan cara mencuci
kesehatan tangan yang benar
meningkat
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari /Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
1. Kamis, 24 Juni Pola nafas tidak 21.20 1. Memonitor TTV S:-
2021 efektif b/d Hasil : O:
imaturitas P : 60x/i 1. KU lemah
neurologis N : 169x/i 2. RR : 60x/i

S : 36,9oC 3. Pasien tampak menggunakan otot

SPO2 : 99% bantu pernafasan


21.24 4. Retraksi dada (+)
2. Memonitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya nafas 5. Pasien terpasang oksigen 1 lpm

Hasil : frekuensi nafas 60x/i, irama 6. Pasien tampak bernafas

teratur menggunakan cuping hidung


21.26
3. Memonitor kecepatan aliran A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
oksigen

21.27 Hasil : aliran oksigen 1 lpm


4. Memonitor posisi alat oksigen
Hasil : posisi alat oksigen benar
dan tepat
21.28
5. Memonitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
Hasil : integritas mukosa hidung
21.29
baik tidak ada lecet
6. Menggunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat
mobilitas pasien
21.30 Hasil : pasien terpasang oksigen
nasal canule
7. Mendokumentasikan hasil
pemantauan
21.33 Hasil : pasien terpasang oksigen
nasal canule 1 lpm
8. Pelaksanaan penentuan dosis
oksigen
Hasil : pemberian oksigen 1 lpm
2. Kamis, 24 Juni Defisit nutrisi b/d 21.48 1. Memeriksa posisi orogastric tube S : -
2021 ketidakmampuan (OGT) O:
mencerna Hasil : posisi selang OGT tepat dan 1. KU lemah
makanan karena benar 2. BB 2500 gram
imaturitas 2. Memonitor rasa penuh, mual dan 3. Pasien tampak terpasang OGT
21.50 muntah 4. Muntah tidak ada
Hasil : muntah tidak ada 5. BAB lancar dengan konsistensi
3. Memonitor pola buang air besar padat
21.52 Hasil : BAB lancar, konsistensi A : Masalah belum teratasi
padat P : Lanjutkan intervensi
4. Memonitor berat badan
21.57 Hasil : BB 2500 gram
5. Menggunakan teknik bersih dalam
21.59
pemberian makanan via selang
Hasil : mencuci tangan dan
menggunakan sarung tangan non
steril
6. Memberikan tanda pada selang
untuk mempertahankan via selang
22.01
Hasil : pemberian tanda pada
selang, dan fiksasi selang
7. Meninggikan kepala tempat tidur
30-45 derajat selama pemberian
22.05
makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi 30
derajat
8. Mengukur residu sebelum
pemberian makan
22.06
Hasil : residu lambung sebanyak 2
cc
9. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
22.08
Hasil : pemberian susu formula
lactogen premature dan LBW
dengan jumlah 3 cc
10. Memeriksa posisi orogastric tube
01.08 (OGT)
Hasil : posisi selang OGT tepat dan
benar
11. Memonitor rasa penuh, mual dan
muntah
01.10 Hasil : muntah tidak ada
Jumat, 25 Juni 12. Menggunakan teknik bersih dalam
2021 pemberian makanan via selang
01.12 Hasil : mencuci tangan dan
menggunakan sarung tangan non
steril
13. Meninggikan kepala tempat tidur
30-45 derajat selama pemberian
01.14 makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi 30
derajat
14. Mengukur residu sebelum
pemberian makan
01.15
Hasil : residu lambung sebanyak 2
cc
15. Penatalaksanaan pemilihan jenis

01.17 dan jumlah makanan enteral


Hasil : pemberian susu formula
lactogen premature dan LBW
dengan jumlah 3 cc
16. Memeriksa posisi orogastric tube
03.53 (OGT)
Hasil : posisi selang OGT tepat dan
benar
17. Memonitor rasa penuh, mual dan
03.55 muntah
Hasil : muntah tidak ada
18. Menggunakan teknik bersih dalam
03.57 pemberian makanan via selang
Hasil : mencuci tangan dan
menggunakan sarung tangan non
steril
19. Meninggikan kepala tempat tidur
30-45 derajat selama pemberian

03.59 makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi 30
derajat
20. Mengukur residu sebelum
pemberian makan
Hasil : residu lambung sebanyak
04.00 0,5 cc
21. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
Hasil : pemberian susu formula
04.02 lactogen premature dan LBW
dengan jumlah 3 cc
3. Jumat, 25 Juni Risiko Hipotermia 00.30 1. Memonitor suhu tubuh S:-
2021 Hasil : S : 36,9oC O:
2. Mengidentifikasi penyebab 1. S : 36,9oC
00.32
hipotermia 2. Akral teraba hangat dengan
Hasil : terpapar suhu ruangan yang lingkungan yang hangat
dingin dan BBLR 3. Pasien dirawat dalam incubator
3. Monitor tanda dan gejala A :Masalah belum teratasi
00.33
hipotermia P : Lanjutkan intervensi
Hasil : suhu 36,9oC, tidak ada
tanda dan gejala hipotermia,
sianosis tidak ada
4. Menyediakan lingkungan yang
00.36
hangat
Hasil : pasien dilakukan perawatan
dalam inkubator
5. Melakukan penghangatan
00.37
pasien(selimut, menutup kepala
pakaian tebal)
Hasil : pasien tampak dibedong
dengan selimut
4. Jumat, 25 Juni Risiko infeksi 07.00 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi S : -
2021 lokal dan sistemik O:
Hasil : tidak ada tanda dan gejala 1. Pasien terpasang infus
infeksi 2. Pasien terpasang OGT
07.04 2. Membatasi jumlah pengunjung 3. Tali pusat tampak belum kering
Hasil : jumlah pengunjung 1 orang A : Masalah belum teratasi
3. Mencuci tangan sebelum dan P : Lanjutkan intervensi
07.05 sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
Hasil : mencuci tangan dengan 6
langkah
5. Jumat, 25 Juni Pola nafas tidak 14.30 1. Memonitor TTV S:-
2021 efektif b/d Hasil : O:
imaturitas P : 54x/i 1. KU lemah
neurologis N : 158x/i 2. RR : 54x/i

S : 37oC 3. Pasien tampak menggunakan otot

SPO2 : 99% bantu pernafasan


14.35 4. Retraksi dada (+)
2. Memonitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya nafas 5. Pasien terpasang oksigen 1 lpm
Hasil : frekuensi nafas 54x/i, 6. Pasien tampak bernafas
irama teratur menggunakan cuping hidung
3. Memonitor kecepatan aliran A : Masalah belum teratasi
14.36 oksigen P : Lanjutkan intervensi

Hasil : aliran oksigen 1 lpm


4. Memonitor posisi alat oksigen
14.37
Hasil : posisi alat oksigen benar
dan tepat
5. Memonitor integritas mukosa
14.39
hidung akibat pemasangan
oksigen
Hasil : integritas mukosa hidung

14.41 baik tidak ada lecet


6. Mendokumentasikan hasil
pemantauan
Hasil : pasien terpasang oksigen
nasal canule 1 lpm, frekuensi
14.45 nafas 54x/i, irama teratur
7. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Hasil : keluarga memahami
dengan penjelasan yang diberikan

14.50 8. Mengajarkan keluarga cara


menggunakan oksigen dirumah
Hasil : keluarga memahami
dengan penjelasan yang diberikan

14.55 9. Pelaksanaan penentuan dosis


oksigen
Hasil : pemberian oksigen 1 lpm
6. Defisit nutrisi b/d 16.35 1. Memeriksa posisi orogastric tube S : -
ketidakmampuan (OGT) O:
mencerna Hasil : posisi selang OGT tepat 1. KU lemah
makanan karena dan benar 2. BB 2500 gram
imaturitas 16.37 2. Memonitor rasa penuh, mual dan 3. Pasien tampak terpasang OGT
muntah 4. Muntah tidak ada
Hasil : muntah tidak ada 5. BAB lancar dengan konsistensi
3. Memonitor pola buang air besar padat
16.38
Hasil : BAB lancar, konsistensi A : Masalah belum teratasi
padat P : Lanjutkan intervensi

16.42 4. Memonitor berat badan


Hasil : BB 2500 gram

16.44 5. Menggunakan teknik bersih


dalam pemberian makanan via
selang
Hasil : mencuci tangan dan
menggunakan sarung tangan non
steril
6. Meninggikan kepala tempat tidur
16.46 30-45 derajat selama pemberian
makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi
30 derajat
7. Mengukur residu sebelum
16.47 pemberian makan
Hasil : residu lambung sebanyak 2
cc
8. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral

16.49 Hasil : pemberian susu formula


lactogen premature dan LBW
dengan jumlah 10 cc
9. Jelaskan tujuan dan langkah-
langkah prosedur
17.05 Hasil : keluarga mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
10. Memeriksa posisi orogastric tube
(OGT)
19.35 Hasil : posisi selang OGT tepat
dan benar
11. Memonitor rasa penuh, mual dan
muntah
19.37 Hasil : muntah tidak ada
12. Menggunakan teknik bersih
dalam pemberian makanan via
selang
19.38 Hasil : mencuci tangan dan
menggunakan sarung tangan non
steril
13. Meninggikan kepala tempat tidur
30-45 derajat selama pemberian
19.40 makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi
30 derajat
14. Mengukur residu sebelum
pemberian makan
19.41 Hasil : residu lambung sebanyak 1
cc
15. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
19.43
Hasil : pemberian susu formula
lactogen premature dan LBW
dengan jumlah 10 cc
7. Risiko hipotermia 18.00 1. Memonitor suhu tubuh S:-
Hasil : S : 37oC O:
18.02 2. Monitor tanda dan gejala 1. S : 37oC
hipotermia 2. Akral teraba hangat dengan
Hasil : suhu 37oC, tidak ada tanda lingkungan yang hangat
dan gejala hipotermia, sianosis 3. Pasien dirawat dalam incubator
tidak ada A :Masalah belum teratasi
18.07 3. Menyediakan lingkungan yang P : Lanjutkan intervensi
hangat
Hasil : pasien dilakukan
perawatan dalam inkubator
4. Melakukan penghangatan
18.08 pasien(selimut, menutup kepala
pakaian tebal)
Hasil : pasien tampak dibedong
dengan selimut
Risiko infeksi 20.30 1. Memonitor tanda dan gejala S : -
8.
infeksi lokal dan sistemik O:
Hasil : tidak ada tanda dan gejala 1. Pasien tampak tidak terpasang
infeksi infus
20.35 2. Membatasi jumlah pengunjung 2. Pasien terpasang OGT
Hasil : jumlah pengunjung 1 3. Tali pusat tampak belum kering
20.36 orang A : Masalah belum teratasi
3. Mencuci tangan sebelum dan P : Lanjutkan intervensi
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
Hasil : mencuci tangan dengan 6
17.10 langkah
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil : keluarga paham dengan
17.15 penjelasan yang diberikan
5. Ajarkan cara mencuci tangan
yang benar
Hasil : keluarga dapat
mempraktekkan cara cuci tangan
yang benar
9. Sabtu, 26 Juni Pola nafas tidak 14.30 1. Memonitor TTV S:-
2021 efektif b/d Hasil : O:
imaturitas P : 40x/i 1. KU baik
neurologis N : 138x/i 2. Pasien tampak aktif

S : 36,5oC 3. RR : 40x/i

SPO2 : 99% 4. Pasien tampak tidak terpasang


14.35 oksigen
2. Memonitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya nafas 5. Pasien tampak bernafas tidak

Hasil : frekuensi nafas 40x/i, menggunakan otot bantuan

irama teratur pernafasan


14.36
A : Masalah belum teratasi
3. Memonitor kecepatan aliran
P : Lanjutkan intervensi
oksigen
Hasil : pasien tampak tidak

14.37 terpasang oksigen


4. Memonitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
Hasil : integritas mukosa hidung
14.39
baik tidak ada lecet
5. Mendokumentasikan hasil
pemantauan
Hasil : pasien tampak tidak
terpasang oksigen, frekuensi
nafas 40x/i, irama teratur
10. Defisit nutrisi b/d 16.30 1. Memeriksa posisi orogastric tube S : -
ketidakmampuan (OGT) O:
mencerna Hasil : posisi selang OGT tepat 1. KU baik
makanan karena dan benar 2. Pasien tampak aktif
imaturitas 16.32 2. Memonitor rasa penuh, mual dan 3. BB 2225 gram
muntah 4. Terjadi penurunan berat badan
Hasil : muntah tidak ada 5. Pasien tampak terpasang OGT
16.33 3. Memonitor pola buang air besar 6. Muntah tidak ada
Hasil : BAB lancar, konsistensi 7. BAB lancar dengan konsistensi
padat padat
4. Memonitor berat badan A : Masalah belum teratasi
16.37
Hasil : BB 2225 gram P : Lanjutkan intervensi

16.39 5. Menggunakan teknik bersih


dalam pemberian makanan via
selang
Hasil : mencuci tangan dan
menggunakan sarung tangan non

16.42 steril
6. Meninggikan kepala tempat tidur
30-45 derajat selama pemberian
makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi
16.43 30 derajat
7. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
Hasil : pemberian susu formula
lactogen premature dan LBW
19.30 dengan jumlah 20 cc via botol
susu
8. Memeriksa posisi orogastric tube
(OGT)
Hasil : posisi selang OGT tepat

19.32 dan benar


9. Memonitor rasa penuh, mual dan
muntah
19.33 Hasil : muntah tidak ada
10. Menggunakan teknik bersih
dalam pemberian makanan via
selang
Hasil : mencuci tangan dan
19.35 menggunakan sarung tangan non
steril
11. Meninggikan kepala tempat tidur
30-45 derajat selama pemberian
makanan
19.36 Hasil : meninggikan kepala bayi
30 derajat
12. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
Hasil : pemberian susu formula
lactogen premature dan LBW
dengan jumlah 20 cc via botol
susu
11. Risiko hipotermia 18.00 1. Memonitor suhu tubuh S:-
Hasil : S : 36,5oC O:
18.02 2. Monitor tanda dan gejala 1. S : 36,5oC
hipotermia 2. Akral teraba hangat dengan
Hasil : suhu 36,5oC, tidak ada lingkungan yang hangat
tanda dan gejala hipotermia, 3. Pasien dirawat dalam incubator
sianosis tidak ada A :Masalah belum teratasi
18.07 3. Menyediakan lingkungan yang P : Lanjutkan intervensi
hangat
Hasil : pasien dilakukan
perawatan dalam inkubator
4. Melakukan penghangatan
18.08
pasien(selimut, menutup kepala
pakaian tebal)
Hasil : pasien tampak dibedong
dengan selimut
12. Risiko infeksi 20.30 1. Memonitor tanda dan gejala S : -
infeksi lokal dan sistemik O:
Hasil : tidak ada tanda dan gejala 1. Pasien terpasang OGT
infeksi 2. Tali pusat tampak belum kering
20.35 2. Membatasi jumlah pengunjung A : Masalah belum teratasi
Hasil : jumlah pengunjung 1 P : Lanjutkan intervensi
20.36 orang
3. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
Hasil : mencuci tangan dengan 6
langkah

Anda mungkin juga menyukai