Disusun Oleh :
CI LAHAN CI INSTITUSI
Instruksi: Beri tanda cek (√) pada istilah yang tepat/sesuai dengan data-data
dibawah ini. Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif,
gunakan kolom tambahan bila perlu.
1. Refleks
c. Waktu pengisian kapiler kurang dari 3 detik (✓) lebih dari 3 detik ( )
10. Ekstremitas
Brachial kiri ✓
Femoral kanan ✓
Femoral kiri ✓
c. Umbilical
1) Normal (✓) Abnormal ( )
11. Genital
b. Kemerahan/Ras (✓)
c. Tanda lahir, sebutkan: Paha kiri
15. Suhu
a. Suhu lingkungan
Penghangat Radian ( ) Pengaturan suhu ( ) Inkubator (✓) Suhu ruang (
) Boks terbuka ( )
b. Suhu kulit : 36,5℃
5. Lama antara ruptur vagina dan saat partus: Ibu melahirkan secara SC
6. Jumlah cairan yang diberikan : 4 kolf
RIWAYAT KELAHIRAN
1. Lamanya kala II :-
Caesar (✓)
4. Suku : Makassar
5. Agama : Islam
No. RM : 371861
Nama Pasien : By. H
JK/Umur : P/ 0 th 0 bl 2 hr
Tgl. Pemeriksaan : 25-06-2021
B. ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
DS : -
DO :
1. KU lemah
2. RR : 60x/i
3. Pasien tampak menggunakan
otot bantu pernafasan Pola nafas tidak efektif b/d
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas neurologis
2. Deficit nutrisi b/d ketidakmampuan memcerna makanan karena imaturitas
3. Resiko hipotermia
4. Risiko infeksi
D. Perencanaan keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Kriteria Hasil
Pola nafas tidak Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
efektif b/d tindakan keperawatan 1. Monitor TTV
imaturitas selama 3x24 jam 2. Monitor frekuensi,
neurologis diharapkan pola napas irama, kedalaman, dan
membaik dengan upaya nafas
kriteria hasil : 3. Dokumentasi hasil
1. Dispnea menurun
pemantauan
2. Penggunaan otot
4. Jelaskan tujuan dan
bantu napas
prosedur pemantauan
menurun
Terapi oksigen
3. Frekuensi napas
1. Monitor kecepatan
membaik
aliran oksigen
2. Monitor posisi alat
oksigen
3. Monitor integritas
mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
4. Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat
mobilitas pasien
5. Ajarkan keluarga cara
menggunakan oksigen
dirumah
6. Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
Defisit nutrisi b/d Setelah dilakukan Pemberian makan enteral
ketidakmampuan tindakan keperawatan 1. Periksa posisi nasogatric
mencerna makanan 3x24 jam diharapkan tube (NGT)
karena imaturitas status nutrisi bayi 2. Monitor rasa penuh, mual
membaik dengan dan muntah
kriteria hasil : 3. Monitor pola buang air
1. Berat badan besar setiap 4-8 jam
meningkat 4. Monitor berat badan
2. Berat badan tidak 5. Gunakan teknik bersih
turun lebih dari 10% dalam pemberian
3. Bayi dapat minum makanan via selang
pespeen/personde 6. Berikan tanda pada
dengan baik selang untuk
mempertahankan lokasi
yang tepat
7. Tinggikan kepala tempat
tidur 30-45 derajat
selama pemberian
makanan
8. Ukur residu sebelum
pemberian makan
9. Hindari pemberian
makanan jika residu lebih
dari 110%-120% dari
jumlah makanan tiap jam
10. Jelaskan tujuan dan
langkah-langkah
prosedur
11. Kolaborasi pemilihan
jenis dan jumlah
makanan enteral
Resiko Hipotermia Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia
tindakan keperawatan 1. Monitor suhu tubuh
3x24 jam diaharapkan 2. Identifikasi penyebab
termoregulasi hipotermia
neonates membaik 3. Monitor tanda dan gejala
dengan kriteria hasil : hipotermia
1. Suhu tubuh 4. Sediakan lingkungan
menjadi membaik yang hangat
2. Suhu kulit menjadi 5. Lakukan penghangatan
membaik pasien(selimut, menutup
kepala pakaian tebal)
Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
Risiko infeksi
tindakan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala
3x24 jam diharapkan infeksi lokal dan sistemik
kontrol resiko 2. Batasi jumlah
meningkat dengan pengunjung
kriteria hasil : 3. Cuci tangan sebelum dan
1. Kemampuan sesudah kontak dengan
menghindari pasien dan lingkungan
faktor resiko pasien
meningkat 4. Jelaskan tanda dan gejala
2. Pemantauan infeksi
perubahan status 5. Ajarkan cara mencuci
kesehatan tangan yang benar
meningkat
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari /Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi
1. Kamis, 24 Juni Pola nafas tidak 21.20 1. Memonitor TTV S:-
2021 efektif b/d Hasil : O:
imaturitas P : 60x/i 1. KU lemah
neurologis N : 169x/i 2. RR : 60x/i
03.59 makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi 30
derajat
20. Mengukur residu sebelum
pemberian makan
Hasil : residu lambung sebanyak
04.00 0,5 cc
21. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
Hasil : pemberian susu formula
04.02 lactogen premature dan LBW
dengan jumlah 3 cc
3. Jumat, 25 Juni Risiko Hipotermia 00.30 1. Memonitor suhu tubuh S:-
2021 Hasil : S : 36,9oC O:
2. Mengidentifikasi penyebab 1. S : 36,9oC
00.32
hipotermia 2. Akral teraba hangat dengan
Hasil : terpapar suhu ruangan yang lingkungan yang hangat
dingin dan BBLR 3. Pasien dirawat dalam incubator
3. Monitor tanda dan gejala A :Masalah belum teratasi
00.33
hipotermia P : Lanjutkan intervensi
Hasil : suhu 36,9oC, tidak ada
tanda dan gejala hipotermia,
sianosis tidak ada
4. Menyediakan lingkungan yang
00.36
hangat
Hasil : pasien dilakukan perawatan
dalam inkubator
5. Melakukan penghangatan
00.37
pasien(selimut, menutup kepala
pakaian tebal)
Hasil : pasien tampak dibedong
dengan selimut
4. Jumat, 25 Juni Risiko infeksi 07.00 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi S : -
2021 lokal dan sistemik O:
Hasil : tidak ada tanda dan gejala 1. Pasien terpasang infus
infeksi 2. Pasien terpasang OGT
07.04 2. Membatasi jumlah pengunjung 3. Tali pusat tampak belum kering
Hasil : jumlah pengunjung 1 orang A : Masalah belum teratasi
3. Mencuci tangan sebelum dan P : Lanjutkan intervensi
07.05 sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
Hasil : mencuci tangan dengan 6
langkah
5. Jumat, 25 Juni Pola nafas tidak 14.30 1. Memonitor TTV S:-
2021 efektif b/d Hasil : O:
imaturitas P : 54x/i 1. KU lemah
neurologis N : 158x/i 2. RR : 54x/i
S : 36,5oC 3. RR : 40x/i
16.42 steril
6. Meninggikan kepala tempat tidur
30-45 derajat selama pemberian
makanan
Hasil : meninggikan kepala bayi
16.43 30 derajat
7. Penatalaksanaan pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
Hasil : pemberian susu formula
lactogen premature dan LBW
19.30 dengan jumlah 20 cc via botol
susu
8. Memeriksa posisi orogastric tube
(OGT)
Hasil : posisi selang OGT tepat