KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
SUBYEKTIF
1. Identitas Pasien
3. Keluhan Tambahan
Perut terasa tegang, merasa nyeri dan merasa tidak tuntas saat Buang air kecil ( BAK)
8. Riwayat Perkawinan
Kawin : belum/sudah/cerai Kawin yang ke : 1 kali dengan suami sekarang sudah 56 thn
Riwayat infertilitas : ada/tidak
Riwayat berobat infertilitas.
9. Riwayat Obstetrik : P3 A0 H3
1. 1966, Perempuan, Spotan pervaginam, BB 3000 gr, dipuskesmas, ASI (+)
2. 1970 Laki laki, Spotan pervaginam , BB 3100 gr , dipuskesmas, ASI (+)
3. 1971 Perempuan, Spotan Pervaginam BB 3000 gr, dipuskesmas, ASI (+)
OBYEKTIF
b. Pertumbuhan rambut :
Kumis / Ketiak / Pubis
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan non invasiv :
CTG / USG : Tidak dilakukan
Radiologi : PA/AP Thorax : Aorta elongasi dan kalsifikasi
kardiomegali dengan suspek tanda bendungan paru
2. Pemeriksaan Laboratorium / Invasiv :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
GDP 187 mg/dL 70-99mg/dL
G2PP 367 mg/dL <140mg/dL
Pasien perempuan 36 tahun didampingi oleh anak perempuan dan asistennya datang dengan hasil
pemeriksaan TD 168/90,Heart rate 85x/m, Respiratory rate 22x/m, suhu 360 C, SpO2 98%.
Keluhan nyeri saat berjalan terlalu lama dan perut terasa tegang. Serta BAK merasa tidak tuntas.
Dengan riyawat penyakit DM tipe II, TB, Hipertensi. Jantung HHD. Pasien melakukan
pemasangan pesarium pada 17 januari atas indikasi prolaps uteri grade IV di karnakan serviks dan
uterus keduanya turun diluar introitus. Namun saat pasien control, didapatkan pesarium lepas
karena penyangga pesarium terlalu kecil. Dokter melakukan pemasukan kembali uteri pada pasien
prolaps menggunakan krim dengan handscoon. Dokter mengedukasi ibu agar jangan terlalu
banyak berjalan dan control Kembali apabila mendapati sakit hebat.
Daftar Masalah (termasuk diagnosis kerja dan diagnosis diferensial) pada jam tersebut
IBU :
1. Prolaps uteri stadium 4 ( karena serviks dan uterus keduanya turun di luar introitus)
2. Hipertensi ( TD 168/90mmhg)
3. Jantung HDD ( PA/AP thorax : ditemukan aorta elongasi dan kalsifikasi kardio megali dengan
suspek tanda bendungan paru )
4. DM tipe II (GDP 187mmhg, G2pp 367 mmhg)
BAYI :
1. ___________________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________________
PERENCANAAN
I. Rencana Diagnostik :
a. Observasi / satuan waktu
Hipertensi > Cek TD berkala
b. Penegakkan diagnosis
Prolaps uteri stadium 4 (karena serviks dan uterus keduanya turun di luar introitus), Hipertensi
( TD 168/90mmhg), Jantung HDD ( PA/AP thorax : ditemukan aorta elongasi dan kalsifikasi
kardio megali dengan suspek tanda bendungan paru ), DM tipe II (GDP 187mmhg, G2pp 367
mmhg)
c. Pemantauan terapi (frekuensi pemantauan dan target terapi)
Pantau gula darah karena punya Riwayat DM II
Apabila ada pembesaran penonjolan pada uterus, lakukan pemasukan Kembali dengan krim
yang diberikan oleh dokter
Pantau tekanan darah pasien karena memiliki hipertensi
b. Terapi nutrisi
Makan makanan rendah gula, tinggi serat. makan besar 3x sehari, dan makan kecil atau
selingan 2-3x sehari. Jarak antara waktu makan besar dan selingan sekitar 2,5 sampai 3 jam.
c. Medikamentosa
Diberikan obat krim apabila uteri keluar. Caranya dengan mengoleskan disekitar yang
prolaps, kemudian memasukan kembali secara perlahan.
d. Tindakan atau Operatif
Pemasangan Kembali penyangga pesarium yang sebelumnya terlepas. Diharapkan penyangga
pesarium selanjutnya dapat menahan uterus yang prolaps.
RENCANA EDUKASI
Jangan melakukan aktifitas berat serta melatih otot otot dasar panggul. Makan makanan rendah
gula. Makan besar 3x sehari, makan kecil atau selingan 2-3x sehari. Jarak antara waktu makan
besar dan selingan sekitar 2,5 sampai 3 jam.
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad malam
O:
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 168/90mmhg
Nadi : 85x/m
RR : 22x/m
Suhu : 36 0C
SpO2 : 98%
A:
Prolaps uteri grade 4 + sistokel ( serviks dan uterus keduanya turun
diluar introitus), Hipertensi (168/90), DM II (GP 187mg/dl, G2PP
367 mmhg)
P:
Non medika mentosa :
Tidak melakukan aktifitas berat dan berlebih, menjaga berat badan
ideal. Latihan otot otot dasar panggul
Makan makanan rendah gula, tinggi serat. makan besar 3x sehari, dan
makan kecil atau selingan 2-3x sehari. Jarak antara waktu makan
besar dan selingan sekitar 2,5 sampai 3 jam.
Medika mentosa :
Operatif :