ABORTUS
Pembimbing:
1
KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Ny. E
Nama suami : Tn. Arif
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
Masuk RS : 12 Maret 2018
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Keluar darah dari jalan lahir sejak ± 3 hari yang lalu
Riwayat penyakit dahulu/ operasi: Ibu menyangkal menderita asma, tekanan darah tinggi
dan kencing manis, tidak pernah operasi sebelumnya.
Riawayat Penyakit keluarga : Ibu menyangkal dikeluarga ada yang menderita asma,
tekanan darah tinggi dan kencing manis.
2
Riwayat Pengobatan : Ibu mengkonsumsi vitamin untuk hamil tapi lupa apa nama obatnya
Riwayat Alergi : Riwayat Alergi obat dan makanan,cuaca disangkal.
Riwayat Alergi :
Disangkal
Riwayat Operasi :
Disangkal
Riwayat perkawinan : Ini merupakan perkawinan yang pertama, masa pernikahan 25 tahun
Riwayat haid : Haid pertama kali usia 16 tahun, kadang terasa nyeri dan teratur. Lama haid
7 hari, siklus haid 28 hari. HPHT 20-12-2017, taksiran persalinan 27 september 2018
Riwayat ANC : Pasien sudah memeriksakan kehamilan 2 kali ke dokter, sebulan sekali.
3
C. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : composmentis
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 88x/mnt
Napas: 24 x/mnt
Suhu : 36,8 0C
Status generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemi (-)/(-)
Sclera ikterik (-)/(-)
Reflex pupil (+)/(+)
Hidung : Secret (-)/(-), septum deviasi (-)
Mulut : Sianosis (-)
Mukosa bibir lembab
Thorax
Pulmo : Inspeksi pergerakan dinding dada simetris,
Palpasi vocal fremitus normal, nyeri tekan (-)
Perkusi sonor pada lapangan paru
Auskultasi vesicular +/+, wheezing -/-, ronki -/-
Cor : Inspeksi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi ictus cordis tidak teraba
Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 murni reguler, gallop (-), murmur (-)
4
Genitalia : pengeluaran pervaginam berupa darah
Pemeriksaan Ginekologi
Inspeksi :vulva vagina belum membuka, perineum tidak menonjol, tidak tampak adanya
peradangan pada vagina,
Palpasi : Tidak teraba adanya pembangkakan, masa atau cairan pada kelenjar bartholini.
Inspekulo : tidak tampak ada luka dinding vagina, tampak darah sedikit menumpuk pada
canalis servikalis, tidak tampak adanya luka pada portio, OUE terbuka (+).
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan dalam
(Vagina Toucher) :
- Vulva/vagina normal.
- Portio : tebal lunak, pembukaan 1 jari sempit .
- Pengeluaran : darah segar (+), gumpalan darah (+).
5
- Pemeriksaan Ultrasonografi transabdominal
6
Pemeriksaan lab
D. Resume
Seorang wanita 42 tahun G3P2A0 hamil 11 minggu datang dengan keluhan keluar darah
banyak seperti haid dan bergumpal-gumpal dari jalan lahir sejak 3 hari SMRS disertai mules
saat berada di rumah. Ini merupakan hamil yang ke tiga dan belum pernah keguguran
sebelumnya.
7
• G3P2A0 hamil 11 minggu dengan Abortus Inkomplit
Rencana Tindakan
• Infus Cairan RL 20 tpm
• R/ Curetase.
Prognosis
• Ibu : Qou Vitam ad bonam
Qou Fungsionam ad bonam
• Anak : Qou ad vitam malam
Qou ad fungsionam malam
F. LAPORAN BEDAH
Tindakan : Kuretase
Laporan bedah :
1. Anestesi umum
2. Dilakukan asepsis dan antisepsis dengan iodine pada vulva dan sekitarnya
3. Masukkan speculum dan pasang tenakulum pada arah jam 11 untuk memfiksasi portio.
4. Melakukan sonde uterus 10 cm
5. Mulai mengeluarkan jaringan dengan cunam abortus, lakukan kuret tajam dan tumpul
hingga bersih
6. Lepas tenakulum, kontrol perdarahan
7. Lepaskan speculum
8. Masukkan pronalges suppositoria
9. Selesai
8
G. FOLLOW UP 13-3-2018
O : KU : Baik
TD : 110/70 mmHg,
HR : 78x/menit,
RR : 18x/menit,
S :36,8 0C
P : IVFD : RL = 20 tpm
Amoksisilin 3 x 500 mg
9
Tinjauan Pustaka
ABORTUS
I. Definisi Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.
Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan, sedangkan abortus
yang terjadi dengan sengaja dilaokukan tindakan tersebut disebut abrtus provokatus. Abortus
provokatus ini dibagi 2 kelompok yaitu abortus provokatus medisinalis dan abortus provokatus
kriminalis. Disebut medisinalis bila didasarkan pada pertimbangan dokter untuk menyelamatkan
ibu. Di sini pertimbangan dilakukan oleh minimal 3 dokter spesialis yaitu spesialis Kebidanan
dan Kandungan, spesialis Penyakit Dalam, dan Spesialis Jiwa. Bila perlu dapat ditambah
pertimbangan oleh tokoh agama terkait. Setelah dilakukan terminasi kehamilan, harus
diperhatikan agar ibu dan suaminya tida terkena trauma psikis di kemudian hari.
Angka kejadian abortus sukar ditemukan karena abortus provokatus banyak yang tidak
dilaporkan, kecuali bila sudah terjadi komplikasi. Abortus spontan dan tida jelas umur
kehamilannya, hanya sedikit memberikan gejala atau tanda sehingga biasanya ibu tida melapor
atau berobat. Sementara itu, dari kejadian yang diketahui, 15-20% merupakan abortus psontan
atau kehamilan ektopik. Sekitar 5% dari pasangan mengalami 3 atau lebih keguguran yang
berurutan.
Rata-rata terjadi 114 kasus abortus per jam. Sebagian besar studi menyatakan kejadian
abortus spontan antara 15-20% dari semua kehamilan. Kalau dikaji lebih jauh kejadian abortus
sebenarnya bisa mendekati 50%. Hal ini dikarenakan tingginya angka chemical pregnancy loss
yang tidak bisa diketahui pada 2-4 minggu setelah konsepsi. Sebagian besar kegagalan
kehamilan ini dikarenakan kegagalan gamet (misalnya sperma dan disfungsi oosit).
10
Abortus habitualis adalah abortus yang terjadi berulang tiga kali secara berturut-turut.
Kejadiannya sekitar 3-5%. Data dari beberapa studi menunjukkan bahwa setelah 1 kali abortus
spontan, pasangan punya risiko 15% untuk mengalami keguguran lagi, sedangkan bila pernah 2
kali, risikonya akan meningkat 25%. Beberapa studi meramalkan bahwa risiko abortus setelah 3
abortus berurutan adalah 30-50%.
II. Etiologi
Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh kematian mudigah.Sebaliknya,
pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin dikeluarkan dalam keadaan masih hidup.
Penyebab abortus (early pregnancy loss) bervariasi dan sering diperdebatkan. Umumnya
lebih dari satu penyebab. Hal-hal yang dapat menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berkut:
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau cacat.
Kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada hamil-muda. Faktor-
faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut:
a) Kelainan kromosom. Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan ialah
trisomi, poliploidi, dan kemungkinan pula keinginan kromosom seks.
b) Lingkungan kurang sempurna. Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat
implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.
c) Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obat dan sebagainya dapat mempengaruhi
baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus. Pengaruh ini
umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
11
3. Penyakit ibu
Penyakit mendadak, seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria,
dan lain-lain dapat menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus, atau plasmodium dapat
melalui plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin, dan kemudian
terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparotomi, peritonitis umum, dan penyakit
menahun seperti brusellosis, mononucleosis infeksiosa, toksoplasmosis juga dapat
menyebabkan abortus walaupun lebih jarang.
II. Patologi
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh
nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau
seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi
itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi koriales belum menembus desidua secara
mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi koriales menembus desidua lebih
dalam, sehingga umumnya plasenta tida dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak
perdarahan. Pada kehamilan 14minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban
pecah ialah janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak jika
plasenta segera terlepas dengan lengkap. Peristiwa abortus inui menyerupai persalinan dalam
bentuk miniature.
Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya
kantong amnion kosong atau tampak di dalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas (blighted
ovum); mungkin pula janin telah mati lama (missed abortion).
12
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat, maka ia dapat
diliputi oleh lapisan bekuan darah. Isi uterus dinamakan mola kruenta. Bentuk inui menjadi mola
karnosa apabila pigmen darah telah diserap dan dalam sisanya terjadi organisasi, sehingga
semuanya tampa seperti daging. Bentuk lain adalah mola tuberose; dalam hal ini amnion tampa
berbenjol-benjol karena terjadi hematoma antara amnion dan korion.
Pada janin yang telah meninggal dan tida dikeluarkan dapat terjadi proses mumifikasi;
janin mongering dank arena cairan amnion menjadi kurang oleh sebab diserap, ia menjadi agak
gepeng (fetus kompressus). Dalam tingkat lebih lanjut ia menjadi tipis seperti kertas nperkamen
(fetus papiraseus).
Kemungkinan lain pada janin-mati yang tida lekas dikeluarkan ialah terjadinya maserasi;
kulit terkupas, tenggorok menjadi lembek, perut membesar karena terisi cairan, dan seluruh janin
berwarna kemerah-merahan.
13
Karsinoma servisis uteri, polypus serviks dan sebagainya dapat menyertai kehamilan.
Perdarahan dari kelaianan tersebut dapat menyerupai abortus. Pemeriksaan dengan speculum,
pemeriksaan sitologik dan biopsy dapat menentukan diagnosis dengan pasti.
Secara klinik dapat dibedakan antara abortus imminens, abortus insipiens, abortus
inkompletus, dan abortus kompletus. Selanjutnya dikenal pula abortus servikalis, missed
abortion, abortus habitualis, abortus infeksiosus, dan abortus septic.
DERAJAT
Diagnosis Perdarahan Serviks Besar uterus Gejala lain
Abortus Sedikit hingga Tertutup Sesuai umur Plano tes(+)
imminens sedang kehamilan Kram
Uterus lunak
Abotus Sedang hingga Terbuka Sesuai atau lb Kram uterus lunak
insipiens banyak kecil
Abortus Sedikit hingga Terbuka Lebih kecil dari Kram
inkomplit banyak umur kehamilan Keluar jaringan
Uterus lunak
Abortus Sedikitatau tidak Lunak (terbuka Lebih kecil dari Sedikit/kram
komplit ada atau tertututp) umur kehamilan (-)
Uterus kenyal
Missed Sedikit dan warna Agak kenyal dan Lebih kecil dari Gejala kehamilan
abortion kehitaman tertutup umur kehamilan menghilang
Uterus tak
membesar
Abortus Iminens
Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana
hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
14
Gejala Klinis:
- Penderita mengeluh mulas sedikit atau tidak sama sekali
- Perdarahan pervaginam
- Osteum uteri masih tertutup
- Besarnya uterus masih sesuai dengan umur kehamilan
- Tes kehamilan masih positif
Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks telah mendatar
dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan
dalam proses pengeluaran.
Gejala klinis:
- Penderita mengeluh mulas
- Perdarahan bertambah
- Besar uterus masih sesuai dengan umur kehamilan
- Tes kehamilan masih positif
Pemeriksaan penunjang: USG
- Akan didapati pembesaran uterus yang masih sesuai dengan umur kehamilan.
- Gerak janin dan gerak jantung masih masih jelas, walau mungkin sudah tidak normal,
15
- Biasanya terlihat penipisan serviks uterus atau pembukaannya.
- Perhatikan pula ada tidaknya pelepasan plasenta dari dinding uterus.
Abortus Inkompletus
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada sebagian
yang tertinggal. Pada pemeriksaan vagina, hasil konsepsi masih tertinggal di dalam
uterus, kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau
menonjol pada ostium uteri eksternum.
Gejala Klinis:
Perdarahan biasanya masih terjadi jumlahnyapun bisa banyak atau sedikit bergantung
pada jaringan yang tersisa.
Pemeriksaan penunjang: USG
- Hanya dilakukan bila kita ragu dengan diagnosis secara klinis.
- Besar uterus sudah lebih kecil dari umur kehamilan dan kantong gestasi sudah sulit
dikenali
16
Abortus kompletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Semua hasil konsepsi telah
dikeluarkan, osteum uteri telah menutup, uterus sudah mengecil sehingga perdarahan
sedikit. Besar uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan.
Laboratorium
a. Darah lengkap
- Kadar haemoglobih rendah akibat anemia haemorrhagik.
- LED dan jumlah leukosit meningkat tanpa adanya infeksi.
17
b. Tes kehamilan
Penurunan atau level plasma yang rendah dari β-hCG adalah prediktif. Terjadinya
kehamilan abnormal (blighted ovum, abortus spontan atau kehamilan ektopik).
Ultrasonografi
USG transvaginal dapat digunakan untuk deteksi kehamilan 4 – 5 minggu. Detik jantung
janin terlihat pada kehamilan dengan CRL > 5 mm (usia kehamilan 5 – 6 minggu).Dengan
melakukan dan menginterpretasi secara cermat, pemeriksaan USG dapat digunakan untuk
menentukan apakah kehamilan viabel atau non-viabel.
Pada abortus imimnen, mungkin terlihat adanya kantung kehamilan (gestational sac GS) dan
embrio yang normal.
- Kantung kehamilan yang besar dengan dinding tidak beraturan dan tidak adanya kutub
janin.
- Perdarahan retrochorionic yang luas ( > 25% ukuran kantung kehamilan).
- Frekuensi DJJ yang perlahan ( < 85 dpm ).
Pada abortus inkompletus, kantung kehamilan umumnya pipih dan iregular serta terlihat
adanya jaringan plasenta sebagai masa yang echogenik dalam cavum uteri.
Pada abortus kompletus, endometrium nampak saling mendekat tanpa visualisasi adanya
hasil konsepsi.
Pada missed abortion, terlihat adanya embrio atau janin tanpa ada detik jantung janin.
Pada blighted ovum, terlihat adanya kantung kehamilan abnormal tanpa yolk sac atau embrio
18
Kehamilan intrauterine 8 minggu. Terlihat gambaran embrio (E) dan yolk sac (YS)
Blighted ovum
19
Kematian embrio pada kehamilan 8 minggu
Terlihat dinding kantung kehamilan (GS) yang iregular dan Yolk sac yang mengempis
Uterus yang kosong ( U ) dengan masa adneksa (A) yang diduga adalah kehamilan ektopik. β
hCG saat ini > 100 mIU
20
VI. Penatalaksanaan
21
• Infeksi/ sepsis
• Trauma intra abdomen
SYOK
• Segera lakukan penilaian tanda-tanda syok:
• Nadi cepat dan lemah
• Turunnya tekanan darah (sistolik < 90 mmHg dan diastolik < 60 mmHg)
• Pucat ( terutama palpebra, telapak tangan dan bibir)
• Berkeringat banyak, gelisah, apatis atau kehilangan kesadaran
• Pernafasan cepat (> 30X/mt)
Perdarahan hebat
Perdarahan banyak merah, segar dengan/tanpa bekuan
Darah membasahi pakaian, kain, selimut dsb
Pucat (konjuctiva, palpebra, tangan dan bibir)
Pusing,kesadaran menurun
INFEKSI / SEPSIS
Demam tinggi (>38 C), menggigil, berkeringat
Sekret vaginan berbau
Kaku dan tegang pada dinding perut bawah
Cairan mukopurulen melalui ostium serviks
Nyeri goyang serviks
22
• Periksa tanda vital, tentukan jenis dan derajat syok
• Pucat (konjunctiva, telapak tangan)
• Turunnya tekanan darah (<90/60mmHg atau tak terukur)
• Nadi cepat dan tegangan nadi kurang
• Pernafasan cepat, dangkal, tidak teratur atau tidak dapat dihitung
• Gelisah, setengah sadar atau tidak sadar
• Produksi urin menurun (< 30 ml/ jam)
Penanganan awal
• Bebaskan jalan nafas
• Berikan oksigen 6-8 lt/mt
• Infus NaCl isotonis atau RL 100 ml dalam 20 menit pertama, 500 ml pada 20 menit kedua,
kemudian 40-60tts/mt, pantau cairan masuk keluar, perhatikan kelebihan cairan.
Umumnya syok hipovolemik membutuhkan 3 lt.
• Jangan berikan sesuatu melalui mulut
• Konsentrasi Hb< 8 gr% atau Hmt< 20% perlu transfusi
• Setelah stabilisasi pasien, infus sementara dilanjutkan, pantau tanda vital, produksi urin,
segera lakukan evakuasi kavum uteri.
23
Jangan berikan sesuatu peroral
Hb < 8gr% atau Hmt < 20% transfusi darah
Bila setelah restorasi belum ada perbaikan berikan dopamin awal 2,5 mikrogram /kgbb dalam
larutan isotosis naikan perlahan hingga ada respon tanda vital dan produksi urin
Antibiotika (kombinasi 3 golongan)
o Ampicillin 1 gr, Gentamicin 80 mg, Klindamisin 600 mg setiap 8 jam
o Sefalosporin 1 gr, Gentamisin 80 mg dan Mettronidazol 1 gr per 8jam
o PPC 4,8 jt unit, Kloramfenikol 500 mg per 6 jam.
Terapi definitif evakuasi sisa kehamilan.
24
DAFTAR PUSTAKA
25