Anda di halaman 1dari 40

SEPTUM VAGINAL TRANSVERSUM

1/3 DISTAL; RETENSI URIN POST


PARTUM

Oleh:
dr. Maria Pangemanan
dr. Kresensia Vika

Pembimbing :
dr. Putut Giri Saputro Sp,OG

RS UMUM DAERAH LANDAK


2019
introduction
• Septum vagina adalah: suatu kondisi langka yang dihasilkan
dari fusi yang tidak lengkap antara komponen saluran mulleri
dan sinus urogenital

• Insidensi sekitar 1: 30.000 atau 1: 80.000 perempuan

• Jenis septum vaginal terbagi 2:


o Transversal
o Longitudinal

• Lokasi berdasarkan letak proximal ataupun distal


introduction
• Retensio urin adalah gangguan pada kandung kemih sehingga
sulit mengeluarkan urine atau mengosongkan urine

• Insidensi Retensi urin postpartum pada persalinan vaginal


relatif sering terjadi, dilaporkan antara 1.7% - 17.9%.

• Faktor resiko trauma intrapartum


Case Report
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 25 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tembawang
No. RM : 019161
Masuk RS :Tgl 21/04/2019
jam 12.30
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
AUTO dan ALLO ANAMNESIS

Pasien datang ke VK IGD RS UMUM LANDAK

Rujukan : PKM Pahuman


Keterangan rujukan: G1P0A0M0 Hamil 40-41 minggu
dengan persalinan kala I fase aktif + KPD

Keluhan utama: Keluar cairan dari jalan lahir


sejak 12 jam SMRS

Mulas mulas semakin sering dan bertambah


kuat ± 10 jam smrs. Gerak anak (+)
Anamnesis
Riwayat Kehamilan
AUTO dan ALLO ANAMNESIS

Pasien datang ke VK IGD RS UMUM LANDAK

G1P0A0M0 Hamil Hari Pertama Haid Terakhir 14 Juli 2018,


usia kehamilan 40-41 minggu
40-41 minggu
dengan persalinan
kala I fase aktif Riwayat pemeriksaan ANC bidan (2x), USG (-)

Riwayat obstetri :

Pasien tidak mengetahui terdapat sekat di vagina


Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga

Alergi makanan Alergi makanan

Alergi obat-obatan Alergi obat-obatan

Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus

Hipertensi Hipertensi

Anemia Anemia

Infeksi Infeksi

Penyakit kronis Penyakit kronis


• Hamil saat ini adalah hamil yg diinginkan
• Pasien dan suami tidak pernah bergonta ganti pasangan
• Tidak terdapat keluhan dalam berhubungan seksual
• Pola makan pasien 3x sehari
• Ekonomi keluarga pasien menengah (cukup)

9
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M6V5
Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 113/78 mmHg
- Frek. Nadi : 88 x/menit, reguler,
teraba cukup
- Frek. Nafas : 20 x/menit, reguler,
nafas dalam
- Suhu : 36.7 C
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS

Rambut jagung (-),


CA (-/-), SI (-/-), Rambut rontok (-)
Visus 6/6, Edema
palpebra (-/-) Kulit wajah eritema
(-/-), Edema (-/-)

Bibir kebiruan (-), Nafas cuping hidung


mukosa hiperemis (-), (-), konka hipertrofi
Tonsil T1=T1 (-/-)

KGB tidak teraba,


bendungan JVP (-)
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Thorakal
Jantung : S1S2 reguler, Gallop
(-), Murmur (-),
iktus kordis (-) Abdominal :
- Bising usus (+) normal,
Paru : Nafas Vesikuler,
- Venektasi (-), Caput Medusa (-),
Rhonki (-/-), Wheezing
(-/-) Datar (+)
- Timpani seluruh lapang perut,
Shifting dullness (-)
- Nyeri tekan (-), massa (-),
Ektremitas Atas : pembesaran (-), Supel (+),
Edema (-/-), Sianosis (-/-), turgor kulit baik
Hangat (+/+) - Nyeri tekan (+) at regio
punggung belakang
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS

Motorik :
Tonus otot 5-5/5-5
Sensorik :
Sentuhan (+/+),
Rangsang Nyeri (+/+)

Ekstremitas Bawah :
Edema (-/-), Sianosis (-/-),
Hangat (+/+)
Pemeriksaan Obstetri
• Inspekulo :
• Portio tampak tidak - Pemeriksaan Leopold :
- Leopold I : TFU teraba 3 jari di
atas umbilikus
- Leopold II : Punggung kanan,
- Leopold III : Teraba keras,
kesan kepala
- Leopold IV : 2/5
Pemeriksaan Obstetri
- HIS 3-4x/10 ‘/40’’
- BJA 140-144/mt - regular
Pemeriksaan obstetri
• Inspekulo: tampak septum vagina transversal 1/3 distal, portio
tidak erosi, tampak cairan jernih mengalir dari oui.
• Pemeriksaan dalam:
• Vulva vagina tampak teraba septum transversal 1/3 distal
• Portio tipis lunak pembukaan 4-5 cm
• Ketuban (– ), sisa cairan jernih
• Kepala hodge 3, uuk kiri depan,
Septum vagina transversal 1/3 distal
Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan Laboratorium Darah (21/4/2019)
Bleeding time : 2’00
Clothing Time : 5’30
Golongan darah : A Positif (+)
Hb : 11
Ht : 33
Leukosit : 11.000
Trombosit : 250.000
HbsAg : Non reaktif
HIV : Non reaktif
Diagnosis Awal
G1P0A0M0 parturien 40-41 minggu kala I fase aktif;
septum vagina transversal 1/3 distal
Penatalaksanaan
- Observasi kemajuan persalinan, BJA

Konsul dr. Putut, SpOG


Advice:
• Inj. Ampicilin 2gr single dose
• Observasi tanda” kemajuan persalinan, BJA
• Pasien akan divisit untuk dinilai cara persalinan
Prognosis
Dubia ad Vitam : Dubia ad Bonam
Dubia ad Functionam : Dubia ad Bonam
Dubia ad Sanactionam : Dubia ad Bonam
FOLLOW UP
21/04/2019 JAM 15.30
S: Tidak bisa bak spontan
O: KU : Tampak Sakit Sedang
TD : 113/78 mmHg
HR : 94 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 36.5ºC
Abd: tfu: 33cm djj:135-140 his: 3-4x,10’,40”, hodge 3 VT
Ø 8cm
A : G1P0A0M0 parturien 40-41 minggu kala I fase aktif;
septum vagina transversal 1/3 distal
P: Kateterisasi urin
Jam 17.30 Visit dr. Putut, SpOG
- HIS 3-4x/10 ‘/40’’
- BJA 140-144/mt - regular

Inspekulo: tampak septum vagina transversal 1/3 distal,


portio tidak erosi, tampak cairan jernih mengalir dari oui.

Pemeriksaan dalam:
• Vulva vagina tampak teraba septum transversal 1/3 distal
• Portio tipis lunak pembukaan 8-9 cm
• Ketuban (– ), sisa cairan jernih
• Kepala hodge 3, uuk kiri depan,
Diagnosis: G1P0A0M0 parturien 40-41 minggu kala I
fase aktif; septum vagina transversal 1/3 distal

Advice:
- Repair septum vagina
- R/ Partus spontan
- Informed consent
- Observasi tanda” kemajuan persalinan, BJA
Follow up
21/04/2019 JAM 17.50

S : Mules, Rasa ingin mengejan


O : KU : Tampak Sakit Sedang
TD : 113/70 mmHg
HR : 94 x/menit
RR : 22 x/menit
Abd: tfu: 33cm djj:115-120 his: 3-4x/10/40, hodge 4 VT Ø lengkap

A : G1P1A0M0 parturien 40-41minggu kala 2; Septum Vaginal transvesum


1/3 distal post repair

P:
- R/ Partus Spontan
- Pimpin mengejan tiap his (+)
Follow up
21/04/2019 JAM
18.00 Pimpin mengejan tiap ada his
18.10 Bayi Lahir
BBL: 2970gram PBL: 49cm AS:8/9
inj Oxytosin 1O IU i.m
Kontraksi baik, dilakukan peregangan tali
pusat terkendali
18.15 Plasenta lahir 500gr, kesan lengkap, kontraksi
baik, tfu 2 jari bawah pusat
obs ttv, perdarahan
Follow up
21/04/2019 JAM 18.30

S : Perdarahan pervaginam sedikit


O : KU : Tampak Sakit Sedang
TD : 113/70 mmHg
HR : 94 x/menit
RR : 22 x/menit
Abd: tfu:2 jari dibawah pusat
A : P1A0M0 partus maturus spontan; Septum Vaginal transversum 1/3
distal post repair
P:
- PO. Amoxcilin 3x500mg
- PO. AS Mefenamat 3x500mg
- PO. Lactafar 1x1tab
- Rawat R. Nifas
Follow up
22/04/2019 JAM 00.36

S : tidak bisa BAK spontan


O : KU : Tampak Sakit Sedang
TD : 113/70 mmHg
HR : 94 x/menit
RR : 22 x/menit
Abd: tfu: 2 jari dibawah pusat
A : P1A0M0 partus maturus spontan; Septum Vaginal transvesum 1/3 distal post repair;
retensio urin
P:
- PO. Amoxcilin 3x500mg
- PO. AS Mefenamat 3x500mg
- PO. Lactafar 1x1tab
- Pasang kateter
- PO. Gastrul 2x1 tab
- PO. Urinter 3x1 tab
- PO. Mecobalamin 3x1 tab
Follow up
22/04/2019 JAM 08.00

S :-
O : KU : Tampak Sakit Sedang
TD : 113/70 mmHg
HR : 94 x/menit
RR : 22 x/menit
Abd: tfu: 2 jari dibawah pusat

A : P1A0M0 partus maturus spontan; Septum Vaginal transversum 1/3 distal post repair; retensio urin

P:
- PO. Amoxcilin 3x500mg
- PO. AS Mefenamat 3x500mg
- PO. Lactafar 1x1tab
- Pasang kateter 24 jam
- Cek residu jam 08.00 (23/04/19)
- Gastrul 2x1 tab
- Urinter 3x1 tab
- Mecobalamin 3x1 tab
Follow up
23/04/2019 JAM 08.00

S :-
O : KU : Tampak Sakit Sedang
TD : 113/70 mmHg
HR : 94 x/menit
RR : 22 x/menit
Abd: tfu: 2 dibawah pusar
Hasil cek residu: inisial urin (–)

A : P1A0M0 partus maturus spontan; Septum Vaginal transvesum 1/3 distal post repair; retensio
urin
P:
- PO. Amoxcilin 3x500mg
- PO. AS Mefenamat 3x500mg
- PO. Lactafar 1x1tab
- PO. Gastrul 2x1 tab
- PO. Urinter 3x1 tab
- PO. Mecobalamin 3x1 tab
- BLPL dengan kateter
Pembahasan Masalah
• Septum vagina adalah: suatu kondisi langka yang dihasilkan
dari fusi yang tidak lengkap antara komponen saluran mulleri
dan sinus urogenital.

• Ini merupakan kealinan anatomi yang kongenital

• Jenis septum vaginal terbagi 2: Transversal, Longitudinal serta


Lokasi berdasarkan letak proximal ataupun distal
Pembahasan Masalah
• Diagnosis dan perawatan harus dilakukan tepat waktu untuk
menghindari kemungkinan komplikasi seperti nyeri panggul,
perlengketan dan kerusakan pada tuba falopii, terutama di
kasus obstruksi total, serta ketidaknyamanan dan dampak
psikologis dari gejala yang menyakitkan seperti dispareunia

• Pemeriksaan yang bisa menunjang diagnosis dapat


menggunakan: ultrasonography, MRI, Hysteroslpyngography

• Penaganan yang dilakukan adalah: Operatif dan non operatif


Pembahasan Masalah
• Gejala dan tanda klini retensi urin:

- Mengedan bila miksi


- Rasa tidak puas sehabis miksi
- Frekuensi miksi bertambah
- Nokturia atau pancaran kurang kuat
- Ketidak nyamanan daerah pubis
- Distensi vesika urinaria
Pembahasan Masalah
• Faktor Risiko retensio urin post partum:
1. Primiparitas
2. Laserasi perineum
3. Oksitosin induksi atau persalinan augmented
4. Kateterisasi selama persalinan
5. Durasi dari persalinan >10 jam
Pembahasan Masalah
• Gejala dan tanda klini retensi urin:
-Mengedan bila miksi
- Rasa tidak puas sehabis miksi
- Frekuensi miksi bertambah
- Nokturia atau pancaran kurang kuat
- Ketidak nyamanan daerah pubis
- Distensi vesika urinaria
• Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya retensi urin
post partum, yaitu :

1. Trauma Intrapartum
2. Refleks kejang (cramp) sfingter uretra.
3. Hipotonia selama masa kehamilan dan nifas
4. Posisi tidur telentang pada masa intrapartum membuat ibu sulit
berkemih spontan.
Diskusi kasus
1. Bagaimana penangnan septum vagina transvesum pada
kehamilan ?

- Dilakukan repair septum vaginal transvesum 1/3 distal

2. Mengapa terjadi retensio urin post partum pada pasien ini ?

-terjadi trauma intrapartum


Kesimpulan - Saran
• Septum vagina transversal adalah anomali mulleri yang jarang
terjadi
• Setiap dokter harus mewaspadai ini dalam mediagnosis
diferensial hematocolpos, nyeri perut, dan amenore primer di
awal masa remaja.
• Diagnosis dini mencegah komplikasi endometriosis dan
infertilitas.
• Tindak lanjut yang ketat harus ditekankan karena membawa
risiko tinggi reoklusi yang menyebabkan kekambuhan gejala.
• Kejadian retensi urin bisa terjadi pada setiap persalinan.
• Faktor luar yang berpengaruh terhadap kejadian retensi urin
yaitu lama persalinan dan paritas. Dari penelitian
• Disarankan bahwa kejadian retensi urin dapat ditekan bila
proses persalinan yang lama dan paritas yang tinggi dapat
dicegah.
Terima kasih
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai