Anda di halaman 1dari 6

BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

STATUS OBSTETRI

Tanggal Pemeriksaan : 21-09-2015 Ruangan : IGD KB RS Wirabuana


Jam : 21.00 WITA

IDENTITAS
Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. MA
Umur : 30 tahun Umur : 31 tahun
Alamat : Pasang kayu Alamat : Pasang kayu
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

ANAMNESIS
G2P1A0 Usia Kehamilan : 15-16 minggu
HPHT :02-06-2015 Menarche : 13 tahun
TP :09-03-2016 Perkawinan : I, ± 12 tahun

Keluhan Utama :
Mual muntah
Rw. Penyakit Sekarang :
Keluhan dirasakan sejak jam 16.00 wita (5 jam lalu) muntah yang dialami
sudah tidak dapat dihitung. Pasien juga mengeluh sulit makan, setiap kali masuk
makanan pasien muntah, nyeri uluh hati (+), lemas (+), pengeluaran darah dari
jalan lahir (-), pusing (-), demam (+) BAK lancer, BAB biasa.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat hipertensi disangkal, riwayat diabetes mellitus disangkal, riwayat
penyakit jantung.
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

Riwayat Obstetri :
 Hamil pertama : perempuan Aterm, lahir normal di puskesmas dan di
tolong bidan, BBL 2800 gram.
 Hamil Kedua : Hamil sekarang

Riwayat ANC :
1 kali periksa ke bidan

Riwayat Imunisasi :-

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik Tek. Darah :100/70mmHg
Kesadaran : Komposmentis Nadi : 104 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,9ºC
 Kepala – Leher :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), edema palpebra (-/-), pembesaran
KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-)
 Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-), tampak ictus cordis (+)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-),
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas jantung
normal
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi jantung I/II
regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen :
I : Abdomen datar, simetris, strie (+)
A : Peristaltik (+)
P : Timpani
P : massa (-), nyeri tekan epigastrium (+)
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

Pemeriksaan Obstetri :
Situs :-
Leopold I :-
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV : -
DJJ : -
HIS : -
TBJ : -
Pergerakan Janin : -
Janin Tunggal : -
 Genitalia :
Pemeriksaan Dalam (VT) :
 Tidak dilakukan

 Ekstremitas :
Akral hangat +/+, edema -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
-
RESUME
Perempian usia 30 tahun masuk dengan keluhan mual sejak ± jam 16.00
wita (5 jam lalu). Pasien juga mengeluh muntah sejak 5 jam lalu, muntah ltidak
dapat dihitung. Pasien juga mengeluh sulit makan, setiap kali masuk makanan
pasien muntah., nyeri uluh hati (+), BAK lancer, BAB biasa. HPHT 02/06/2015.
Usia kehamilan 17 minggu.

Pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital tekanan darah 100/70 mmHg,


frekuensi nadi 104 x/menit, kuat angkat , frekuensi napas 22 x/menit, suhu 36,6oC
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

. Pemeriksaan abdomen datar, simetris, stria (+), massa (-), nyeri tekan
epigastrium (+), TFU belum teraba

DIAGNOSIS

GIIPIA0 Usia kehamilan 17 minggu + Hiperemesis gravidarum

PENATALAKSANAAN
 IVFD RL 12 tpm
 Inj. Ondansentron 1 ampul/ 8jam
 Inj. Ranitidin 1 ampul /12 jam
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

PEMBAHASAN

Perempian usia 30 tahun masuk dengan keluhan mual sejak ± jam 16.00
wita (5 jam lalu). Pasien juga mengeluh muntah sejak 5 jam lalu, muntah ltidak
dapat dihitung. Pasien juga mengeluh sulit makan, setiap kali masuk makanan
pasien muntah., nyeri uluh hati (+), BAK lancar, BAB biasa. HPHT 02/06/2015.
Usia kehamilan 17 minggu

Pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital tekanan darah 100/70 mmHg,


frekuensi nadi 104 x/menit, reguler, kuat , rekuensi napas 23 x/menit, suhu 36,6oC
. Pemeriksaan abdomen datar, simetris, stria (+), massa (-), nyeri tekan
epigastrium (+), TFU belum teraba

Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengan hiperemesis gravidarum karena


berdasarkan anamnesis pada pasien ini ditemukan adanya gejala mual dan muntah
yang berat, dimana keluhan tersebut sampai menggangu aktivitas sehari-hari
sampai pekerjaanya. Muntah tersebut juga menimbulkan komplikasi dehidrasi
karena kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah.

Dimana hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal


kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu
hebatnya sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat
badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.
Secara klinis hiperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:
Tingkat I : Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lender dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung
dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
Tingkat II : Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/ menit,tekanan darah sistolik <
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU

80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam
urin, dan berat badan cepat menurun.
Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah
berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan
jantung, bilirubin, dan proteinuria.
Tanda kehamilan yang didapat pada anamnesis penderita ini adalah adanya
riwayat haid terakhir tanggal 02/06/2015, pasien sudah melakukan tes kehamilan
dengan hasil yang positif, sedangkan pada pemeriksaan fisik ditemukan striae
gravidarum (+), linea nigra.

Pasien dimasukan dalam hiperemesis gravidarum tingkat I, karena muntah


semakin berat, penderita tampak lemah, mata cekung, turgor kulit menurun dan
bibir kering, frekuensi nadi cepat (104x/menit), pernafasan agak cepat (23
x/menit). Namun dalam penegakan diagnosis ini perlu dilakukan pemeriksaan
darah rutin, kimia urin, elektrolit, gula darah dan USG.

Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum dibedakan menjadi rehidrasi dan


koreksi elektrolit, isolasi, terapi nutrisi, terapi dengan obat-obatan, dan
psikoterapi. Terapi cairan dilakukan untuk mengatasi dehidrasi dengan pemberian
cairan rehidrasi. Umumnya kehilangan air dan elektrolit diganti dengan cairan
isotonik, misalnya Ringer Laktat, ringer asetat atau normal salin. Cairan yang
digunakan untuk memperbaiki keadaan pasien ini adalah kristaloid yaitu Ringer
Laktat, dengan pertimbangan bahwa pada pasien terjadi penurunan volume cairan
intravaskuler dan kecenderungan defisit cairan intraseluler dan interstisial.

Anda mungkin juga menyukai