Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SIKLUS II

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. C G1P0H0 UK 26 MINGGU DENGAN


PERUBAHAN KULIT DI PMB ASIH

Oleh :
RIZKA NURMALITA SARI

Preseptor Akademik: Ulfa Farrah Lisa, SST., M. Keb

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga dengan izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan
Laporan Kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. C G1P0H0 UK 26
Minggu dengan Perubahan Kulit Di PMB Asih”. Shalawat dan salam untuk Nabi
Muhammad SAW, semoga kita selalu dapat meneladani segala sisi kehidupan
beliau. Laporan Kasus ini disusun sebagai salah satu tugas siklus II (asuhan
kebidanan pada kehamilan fisiologis) pada Program Studi Profesi Bidan Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Proses penyusunan Laporan Kasus ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ibu Dr. dr. Rika Susanti,
Sp. M(K) yang telah memfasilitasi kami dalam menjalani pendidikan di
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
2. Ibu Lusiana El Sinta Bustami, SST, M. Keb, Ketua Program Studi profesi
Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah memfasilitasi
dan membantu kami dalam menyelesaikan penulisan Laporan Kasus ini.
3. Ibu Ulfa Farrah Lisa, SST., M. Keb sebagai Pembimbing Akademik yang
telah membimbing dan memfasilitasi kami dalam menyelesaikan Laporan
Kasus ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Laporan Kasus ini,
baik dari materi maupun teknik penyajian, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Akhirnya kami berharap semoga hasil Laporan Kasus ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan
datang. Semoga semua bantuan, bimbingan, semangat dan amal kebaikan yang
telah diberikan dijadikan amal shaleh dan diridhai Allah SWT. Aamiin.
Padang, 31 November 2020

Penyusun

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Elisabeth,
2015).
Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan. Sebagian besar
perubahan pada tubuh ibu bersifat temporer atau sementara dan disebabkan oleh
kerja hormonal. Kerja hormonal selanjutnya berdampak pada uterus, vagina,
payudara, traktus urinarius, traktus alimentarius, traktus respiratorius, skeleton
dan persendian, metabolisme, kardiovaskuler, serta pada kulit (Fenni dan Desriva,
2020).
Kulit merupakan salah satu bagian tubuh ibu hamil yang mengalami
perubahan. Pada trimester pertama, progesteron sebagian besar diproduksi oleh
korpus luteum sampai sekitar 10 minggu kehamilan untuk menekan respon
kekebalan ibu terhadap antigen janin, sehingga mencegah penolakan sistem imun
ibu dari trofoblas dan mempersiapkan serta mempertahankan endometrium untuk
memungkinkan implantasi (Vora dkk, 2014)
Selama trimester kedua sampai ketiga, terjadi peningkatan Melanocyte
Stimulating Hormone (MSH) akibat perubahan signifikan dari hormon estrogen
dan progesteron. Stretch mark terjadi pada 90% ibu hamil dimulai sekitar usia 24
minggu kehamilan. Kombinasi peregangan mekanik dan hormon mempengaruhi
perubahan kolagen dikulit selama kehamilan. Pada awalnya tampak merah dan
menonjol lalu memudar membentuk garis atrofi berwarna perak (Kar dkk, 2012).
Perubahan mulai dari sistem homonal imun metabolic dan pembuluh darah.
Hal ini menyebabkan antara lain terjadinya perubahan pada kulit dan adneksa ibu
hamil baik secara fisiologis sepeti striae gravidarum, melasma perubahan pada
kulit dan rambut karena pengrauh homonal maupun kelainan kulit dermatosis dan
disebabkan karena kehamilan itu sendiri dan mengakibatkan peningkatan atau

3
eksaserbasi penyakit kulit yang pernah diderita sebelum hamil (Susilawati dan
Julia, 2017).
Hiperpigmentasi atau kulit yang menggelap pada kehamilan, hiperpigmentasi
adalah fenomena yang umum terjadi yaitu sekitar 90% ibu hamil di dunia (Pathol,
2018). Perubahan kulit yang lain bisa juga berbentuk garis kecoklatan yang
dimulai dari umbilicus sampai ke tulang pubis yang disebut linea nigra ini terjadi
sekitar 80-90%. Sedangkan kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng
kehamilan, dan pita berwarna merah muda atau ungu di daerah perut dan
terkadang muncul pada payudara atau paha sering disebut Stretch marks ini terjadi
pada ibu hamil sekitar 90% di seluruh dunia (Maternity dkk, 2018).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan dapat
dirumuskan permasalahan :
1. Apa saja perubahan kulit pada masa kehamilan?
2. Bagaimana patofisiologis dari perubahan kulit pada ibu hamil?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perubahan kulit pada masa kehamilan
2. Untuk mengetahui patofisiologis perubahan kulit pasa masa kehamilan

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan kulit pada masa kehamilan


2.1.1 Hiperpigmentasi
Hyperpigmentasi adalah suatu keadaan bertambahnya jumlah melanin
pada lapisan kulit yamg mengakibatkan perubah warna kulit menjadi lebih
gelap. Hiperpigmentasi pada ibu hamil sering terjadi pada bagian areola dan
puting payudara ibu (lestari, 2011)
2.1.2 Linea Nigra
Merupakan garis coklat hingga hitam yang membentang vertikal
mulai dari regio pubis melewati umbilicus hingga xipoid. Mulai muncul dari
ibu memasuki kehamilan trimester ke dua hingga persalinan (manullang,
2017)
2.1.3 Melasma atau Chloasma Gravidarum
Melasma adalah disfungsi melanogenesis yang bersifat kronik pada
kulit. Kata melasma berasal dari bahasa Yunani "melas", yang berarti hitam,
dan mengacu pada klinis kecoklatan. Melasma sering juga disebut sebagai
topeng kehamilan atau chloasma gravidarum. Melasma ditandai dengan
makula kecoklatan dengan kontur yang tidak teratur dan batas yang jelas,
terlihat terutama pada wajah, leher dan jarang di lengan dan sternum
2.1.4 Strech Mark
Stretch mark adalah bentuk parut dari kulit karena terjadinya
peregangan pada saat hamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan
(Elvariny, 2015).

2.2 Patofisiologi perubahan kulit pasa masa kehamilan


2.2.1 Hiperpigmentasi
Pada trimester pertama, progesteron sebagian besar diproduksi oleh
korpus luteum sampai sekitar 10 minggu kehamilan untuk menekan respon
kekebalan ibu terhadap antigen janin, sehingga mencegah penolakan sistem
imun ibu dari trofoblas dan mempersiapkan serta mempertahankan

5
endometrium untuk memungkinkan implantasi. Selama trimester kedua
sampai ketiga, terjadi peningkatan Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)
akibat perubahan signifikan dari hormon estrogen dan progesterone dan
mengakitbatkan hiperpigmentasi dibagian areaola dan putting payudara ibu
(Widia dan Herisa, 2020).
2.2.2 Linea Nigra
Patogenesis dari hiperpigmentasi atau hipermelanosis selama
kehamilan, terutama pada trimester ketiga adalah akibat dari peningkatan
sekresi hormon plasenta, ovarium dan hipofisis. Meningkatnya Melanosit
Stimulating Hormone (MSH) akibat hormon estrogen dan progesteron juga
menyebabkan peningkatan transkripsi tirosinase dan dopachrome
tautomerase yang mungkin terlibat dalam pengembangan pigmentasi kulit
(George dkk, 2015).
2.2.3 Melasma atau Chloasma Gravidarum
Menurut distribusi klinis melasma, lesi melasma dapat dikategorikan
menjadi dua jenis yaitu centrofacial dan perifer. Jenis centrofacial yaitu lesi
yang dominan di tengah wajah yaitu di glabellar, frontal, nasal,
zigomatikum, bibir atas dan dagu. Pada tipe perifer yaitu fronto-temporal,
daerah cabang preaurikular dan mandibula. Penyebab dari melasma tidak
diketahui pasti, ada beberapa faktor pemicu seperti paparan sinar matahari,
kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, dan penggunaan kosmetik. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan melasma dipengaruhi oleh banyak
faktor dan tergantung pada interaksi dari pengaruh lingkungan, hormon, dan
kerentanan genetic (Handel dkk, 2014)
Prevalensi melasma berkisar antara 15 dan 50 persen pada kehamilan.
Ras apapun dapat terkena oleh melasma namun melasma jauh lebih sering
pada jenis kulit gelap daripada jenis kulit yang putih. Melasma biasanya
dapat sembuh spontan dalam waktu satu tahun setelah melahirkan, tetapi
beberapa kasus melasma dapat bertahan lebih dari 10 tahun sebesar 30%
setelah melahirkan. Pencegahan melasma selama kehamilan adalah dengan
menghindari paparan sinar matahari langsung pada kulit seperti memakai
alat pelindung tubuh seperti topi. Pengobatan topikal atau oral selama

6
kehamilan untuk menghindari malasma sebisa mungkin dihindari karena
dapat berimbas pada proses perkembangan janin (Jeon dkk, 2017).
2.2.4 Strech Mark
Terjadinya Strech Mark di sebabkan karena peregangan kulit, hal ini
sangat berpengaruh dengan lapisan dermis, sebab lapisan ini bertugas untuk
mendukung kulit dan menjaganya agar tetap mulus. Dermis juga menjadi
rumah bagi pembuluh darah yang mengangkut nutrisi untuk sel-sel kulit.
Lapisan dermis terbuat dari jaringan elastis yang membuat kulit mampu
meregang sesuai kebutuhan tubuh. Tapi bila tubuh semakin membesar
dalam tempo singkat, seperti saat hamil, serat ini akan melemah dan
akhirnya pecah akibat kulit yang menipis. Karena itu, munculnya Strech
Mark ditandai dengan menyebarnya pembuluh darah melalui lapisan dermis
ke lapisan kulit epidermis yang menipis (Widia dan Herisa, 2020).
Masalah yang terjadi pada ibu hamil akibat Strech Mark adalah ibu
dapat mengalami masalah kulit seperti mudah memar, merasa gatal di
bagian perut, rasa gatal jika digaruk akan menimbulkan luka, iritasi kulit,
regenerasi kulit yang terganggu, kulit kasar dan kering, kulit yang menipis,
merasa tidak percaya diri dengan adanya Strech Mark di bagian perut ibu
dan dapat mempengaruhi faktor psikologis yaitu ketidaknyamanan dan
kurang percaya diri akibat Strech Mark (Varney, H 2015).

7
BAB 3
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. C G1P0A0H0 USIA
KEHAMILAN 26 MINGGU DI PMB ASIH TANGGAL 31 OKTOBER 2020

I. DATA SUBYEKTIF
1.1 IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. Citra Nama Suami : Tn. Tofik
Umur : 25 tahun Umur : 26 tahun
Suku/Bangsa : Minang/Indonesia Suku/Bangsa : Minang/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai bank Pekerjaan : Swasta
Alamat : jl. Gajah

1.2 ANAMNESIS
1. Alasan Ibu Berkunjung : ibu mengatakan kurang nyaman dengan
strechmark dan rasa gatal di perut
2. Riwayat Menstruasi
2.1 Menarche : 12 tahun
2.2 Siklus : 29 hari
2.3 Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut dalam sehari
2.4 Lamanya : 5-7 hari
2.5 Sifat darah : merah tua
2.6 Teratur/tidak : teratur
2.7 Dismenorhoe : hari pertama
2.8 Fluor albus : sehari-dua hari sebelum haid pertama
2.9 HPHT : 3 April 2020

3. Riwayat obstetri yang lalu


No Kehamilan Persalinan Anak Nifas K
SuamiU Pe- Peno-JenisTempatPe- BB/ J HidupMe- Lama Perdara
B

8
ke K nyulitlong nyulitPB K /umur ning menyusui-han
gal

4. Riwayat kehamilan sekarang


4.1 Keluhan : ibu tidak nyaman dengan strechmark dan rasa gatal
4.2 Pergerakan anak pertama kali (quickening) dirasakan pada umur
kehamilan 20 minggu
4.3 Apakah Ibu masih merasakan gerakan janinnya? Masih
4.4 Penyuluhan yang sudah di dapat yaitu penyuluhan prakonsepsi
4.5 Imunisasi TT tanggal : 28 Mei 2020
4.6 Riwayat Imunisasi TT sebelumnya :
TT 1 tanggal : 17 Desember 2019
TT 2 tanggal : 28 Mei 2020
TT 3 tanggal :
5. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita :
Jantung : tidak ada TBC : tidak ada
DM : tidak ada Hepatitis : tidak ada
Asma : tidak ada Hipertensi : tidak ada

6. Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga :


Jantung : tidak ada TBC : tidak ada
DM : tidak ada Hepatitis : tidak ada
Asma : tidak ada Hipertensi : tidak ada
Gemelli : tidak ada
7. Pola Aktivitas sehari-hari
7.1 Pola Nutrisi
Saat hamil : makan 3x sehari
Makan dan Minum terakhir : 2jam yang lalu
7.2 Pola Istirahat dan tidur
Saat hamil : siang hari 2 jam Dan malam hari 8 jam
Istirahat dan tidur terakhir : 4jam yang lalu

9
7.3 Pola Eliminasi
Saat hamil :
BAK --> frekuensi 5-6 x sehari Warna kuning pucat
BAB --> frekuensi 1 x sehari Warna kuning
Eliminasi terakhir : 3 jam yang lalu
7.4 Pola Kebiasaan Merokok : tidak ada
Minum alcohol : tidak ada
Obat-obatan : tidak ada
Konsumsi Jamu : ada
8. Riwayat Sosial Budaya
8.1 Perkawinan : kapan 27 Desember 2019, lama 10 bulan
8.2 Kehamilan ini : direncanakan tidak, diterima ya
8.3 Tradisi yang mempengaruhi kehamilan : tidak ada
8.4 Keluhan hubungan seksual : tidak.
9. Status Spiritual : pelaksanaan ibadah ya
II. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN UMUM
1.1 Keadaan umum : .....
1.2 Kesadaran : ...
1.3 Tanda-tanda vital
TD : 120/90mmHg Suhu : 36oC
Nadi : 85x perenit Pernapasan : 18x permenit
1.4 Pengukuran
BB sebelum hamil: 58 Kg BB sekarang : 64 Kg
TB : 160 cm LILA : 25cm
TP : 10 januari 2021
2. PEMERIKSAAN FISIK
2.1 Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak ada benjolan, laserasi
Wajah : simetris (ya), oedema (tidak), cloasma (ya)
Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak
Telinga : bersih
Mulut : bibir tidak pucat, caries tidak ada

10
Dada : payudara simetris, areola menghitam, papila menonjol
dan mengalami hiperpigmentasi
Abdomen : ada linea alba, striae , tidak ada bekas SC
Ekstremitas : simetris, oedema (tidak), varises (tidak) gerakan aktif
Genitalia : tidak (luka, oedema, varikositas vulva atau rectum, PMS)
Anus : tidak hemoroid Punggung : tidak tampak lordosis
2.2 Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid maupun limfe serta
pembesaran vena jugularis
Dada : tidak teraba massa, tidak nyeri tekan pada payudara.
Kolostrum belum keluar saat dipencet.
Abdomen :
Leopold I : teraba bulat, tidak melenting kemungkinan bokong
Leopold II : kiri keras memapan kemukinan PUKI
Leopold III : teraba bulat, keras melenting kemungkinan kepala
Leopold IV : tidak dilakukan
Mc. Donald : 24,5 cm
Penurunan : belum ada
TBJ : 1937,5 gram
Genitalia : tidak ada pembengkakan kel.Bartolini dan skene
2.3 Auskultasi
DJJ : 135x permenit frekuensi: 3x 10 menit Irama : teratur
Intensitas: lambat Puntum Maximum : .kiri bawah perut ibu
2.4 Perkusi : Refleks patella kiri : positif
Reflek patella kanan : positif
3. PEMERIKSAAN KHUSUS
3.1 Pemeriksaan Laboratorium
3.1.1 Darah
Kadar Haemoglobin : 12,5 gr/dl
Golongan darah : B+
3.1.2 Urine
Urine reduksi: tidak ada

11
Albumin : tidak
3.2 Pemeriksaan panggul luar : normal
III. ASSESMENT
3.1 Diagnosa
G1P0A0H0 , tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala, keadaan umum
ibu baik dengan fisiologis trimester 2 (hiperpigmentasi, striea, cloasma)
3.2 Masalah : ibu nyaman dengan penampilannya saat ii
3.3 Diagnosa potensial : tidak ada
3.4 Masalah potensial : tidak ada
IV. PLANNING
1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan normal
2. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa perubahan pada kult
seperti hiperpigmentasi, cloasma, dan strie tersebut normal terjadi pada
trimester 2
3. Memberitahukan dan menjelaskan kenapa perubahan kulit terjadi pada ibu
(pemberian KIE tentang perubahan fisiologis trimester 2)
4. Memberitahukan dan menjelaskan cara meringankan gatal di perut ibu
dengan cara mengompres dengan air dingin atau memberi pelembab di
perut ibu seperti minyak zaitun
5. Memberitahu kepada suami dan keluarga untuk terus mendukung ibu
dalam masa kehamilannya

12
BAB 4
ANALISIS KASUS

Salah satu tujuan dari tindakan ini dilakukan untuk memberi pemahaman
kepada ibu dalam perubahan fisiologis yang dialami selama kehamilan trimester
2, dimana kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan. Sebagian besar
perubahan pada tubuh ibu bersifat temporer atau sementara dan disebabkan oleh
kerja hormonal. Kerja hormonal selanjutnya berdampak pada uterus, vagina,
payudara, traktus urinarius, traktus alimentarius, traktus respiratorius, skeleton
dan persendian, metabolisme, kardiovaskuler, serta pada kulit (Fenni dan Desriva,
2020).
Selama trimester kedua sampai ketiga, terjadi peningkatan Melanocyte
Stimulating Hormone (MSH) akibat perubahan signifikan dari hormon estrogen
dan progesteron. Stretch mark terjadi pada 90% ibu hamil dimulai sekitar usia 24
minggu kehamilan. Kombinasi peregangan mekanik dan hormon mempengaruhi
perubahan kolagen dikulit selama kehamilan. Pada awalnya tampak merah dan
menonjol lalu memudar membentuk garis atrofi berwarna perak (Kar dkk, 2012).

13
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis studi kasus perubahan fisiologis TM 2 tentang
perubahan kulit yang dialami ibu hamil memerlukan pemahaman agar ibu tidak
mengalami penurunan kepercayaan diri dan stress saat kehamilannya.
Kesimpulan analisis studi kasus pada Ny. C G1P0A0H0 usia kehamilan 26
minggu di PMB ASIH dengan perubahan kulit adalah :
1. Penceegahan yang dilakukan dengan cara kompres air dingin dan juga
mengoleskan dengan pelembab seperti minysk zaitun.
5.2 Saran
1. Disarankan kepada ibu untuk tidak menganggap serius keluhan
dikarenkan itu adalah salah satu perubahan yang fisiologis yang dialami
ibu hamil trimester 2
2. Disarankan kepada suami dan keluarga untuk terus mendukung ibu
selama masa kehamilannya

14
DAFTAR PUSTAKA

Fenny dan N. Desriva. 2020. Efektivitas pemberian virgin coconut oil (VCO)
terhadap pencegahan striae gravidarum pada kehamilan di RS PMC. Jurnal
ilmu kebidanan 9(1): 8-13.
Susilawati dan Julia. 2017. Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun terhadap
Kejadian Striae Gravidarum pada ibu hamil di BPS DA, Str. Keb Bumi
Waras Bandar Lampung. Jurnal kesehatan 8(1): 114-119.
Pathol, J.C. 2018. Histopathological findings in pregnancy associated cutaneous
hyperpigmentation. Journal of Cutaneous Pathology 45(4): 286-289
Elisabeth, S. W. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Maternity, D., N. Evrianasari, Z. Salamah. 2018. Pengaruh Pemberian Minyak
Pepperrmint pada Ibu Hamil Dengan Pruritus (Gatal) Pada Trimester III di
Bps Nurhasannah S.Tr.Keb Teluk Betung Selatan Bandar Lampung Tahun
2017. Jurnal ilmiah bidan 3(2): 29-36.
Kar, S., A. Krishnan dan P. V. Shivkumar. 2012. Pregnancy and skin. Journal
Obstet Gynecol India 6(2): 75-268.
Vora, R. V., R. Gupta, M. J. Mehta, A. H. Chaudhari, A. P. Pilani dan N. Patel.
2014. Pregnancy and Skin. Journal of family medicine and primary care
3(4): 318-324.
Lestari, S. 2011. Cosmeceutical Untuk Hiperpigmentasi. Journal of Cosmetic
Dermatology 2(2): 12-45
Varney, Helen. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. EGC.
Jakarta.
Widia, L dan Herisa. 2020. Pengaruh pemberian minyak zaitun (olive oil)
terhadap stretch mark pada ibu hamil trimester III. Jurnal medika karya
ilmiah kesehatan 5(1): 1-7
Handel, A. C., L. D. B. Miot dan H. A. Miot. 2014. Melisma: a clinical and
epidemiological review. Anais Brasileiros De Dermatologia 89(5): 771-782
George, A. O., O. B. Shittu, E. Enwerem, M. Wachetel dan O. Kuti. 2015. The
incidence of lower mid-trunk hyperpigmentation (linea nigra) is affected by
sex hormone levels. Journal Of The National Medical Association 97(5):
685-688.

15
Jeon, B. S., O. Agbai, D. Butler dan J. Murase. 2017. Dermatologic conditions in
patients of color who are pregnant. International journal of women’s
dermatology 3(1): 30-36

16

Anda mungkin juga menyukai