Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era modern seperti saat sekarang orang lebih banyak menghabiskan

waktunya untuk bekerja, sehingga menyebabkan mereka jarang melakukan

aktivitas olahraga. Kebutuhan akan kesehatan menjadi suatu hal yang sangat

penting dan berharga dalam kehidupan manusia. Dari sekian banyak cabang

olahraga, cabang olahraga futsal menjadi salah satu pilihan untuk menghabiskan

waktu luang setelah sehari penuh dalam kesibukan pekerjaan. Pada tahun 2002,

olahraga futsal mulai merambah ke Indonesia. Kompetisi resmi tingkat nasional di

Indonesia mulai diadakan tahun 2008 oleh Badan Futsal Nasional (BFN), lembaga

yang khusus didirikan oleh PSSI untuk futsal di Indonesia.

Di Indonesia sendiri olahraga futsal sebenarnya bukan olaharaga baru, tetapi

peminat dari olahraga futsal ini masih banyak diminati dari semua kalangan untuk

hanya sekedar menyalurkan hobi ataupun untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dengan demikian usaha jasa dalam bidang olahraga ini usaha yang menjanjikan,

akan tetapi banyaknya para pesaing baru yang bermunculan membuat para

pemilik usaha ingin lebih meningkatkan kualitas pelayanan bagi parapelanggan.

Dengan cepat, futsal mendapat tempat di hatipecinta olahraga sepakbola. Mulai

dari lingkungan sekolah, kampus sampai perusahaan. Tak jarang pihak- pihak

tertentu mengadakan turnamen futsal di lingkungannya untuk menjalin keakraban

diantara sesama karyawan ataupun sesama masyarakat yang ada didaerah tersebut.

1
Menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan pembelian yaitu proses

keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam

kumpulan pilihan. Keputusan pembelian adalah pemilihan satu tindakan dari dua

atau lebih pilihan alternatif (Tjiptono, 2008).

Parasuraman (2001) mendifinisikan kualitas pelayanan sebagai suatu

konsep yang secara tepat mewakili inti dari kinerja suatu pelayanan yaitu

perbandingan terhadap keterhandalan (excellence) dalam service encounter yang

dilakukan oleh konsumen. Sedangkan menurut Parasuraman dkk dalam Tjiptono

(2008) menjelaskan bahwa kualitas layanan sebagai tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan. Lovelock (2006) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan

tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan. Tjiptono (2011) kualitas pelayanan

jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Harga (price) merupakan suatu masalah jika perusahaan akan

menetapkan harga pertama kalinya, karena harga akan mempengaruhi

pendapatan total dan biaya. Hurriyati (2005) menyatakan harga mempunyai

peranan penting dalam proses pengambilan keputusan yaitu peranan alokasi dari

harga adalah membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh

manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan daya

belinya. Kotler dan Amstrong (2008) menyatakan bahwa perusahaan-

perusahaan biasanya tidak menetapkan hanya satu harga, melainkan struktur

2
penetapan harga yang mencerminkan perbedaan dalam permintaan dan biaya

geografis, tuntutan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi

pengiriman, jaminan, kontrak perbaikan dan faktor-faktor lainnya.


Rafhely futsal By Pass Padang merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang pelayanan/jasa penyewaan lapangan futsal. Rafhely Futsal

sendiri berdiri pada tanggal 19 Mei 2010 yang didirikn oleh bapak H.Yasman

Yanusar. Awal berdirinya Rafhely Futsal didasari karena semakin banyaknya

minat masyarakat akan permainan futsal. Fasilitas lapangan Rafhely Futsal

memiliki 2 lapangan futsal yang berukuran 15 m x 6 m dan merupakan lapangan

yang sudah standar internasional dan sudah melalui tahap uji coba, yang di

karenakan lapangan Rafhely Futsal By Pass Padang sudah pernah dipakai untuk

Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumatra Barat di Kota Padang. Lapangannya

terbuat dari fiber dan dari segi bola yang digunakan juga sudah terstandar dari

kualitas fisik bola. Untuk fasilitas pendukungnya di Rafhely Futsal By Pass

Padang juga terdapat kantin yang menyediakan berbagai makanan dan minuman,

tempat sholat, parkir yang luas, dan juga dilengkapi dengan TV parabola.

Selanjutnya di Rafhely Futsal By Pass Padang juga menyediakan

penyewaan sepatu futsal, kaus kaki, baju futsal serta perlengkapan pendukung

lainnya. Sejauh ini dari awal berdirinya Rafhely Futsal By Pass padang sudah

banyak prestasi yang di raih baik di kota padang maupun tingkat nasional sebagai

jasa penyewaan lapangan terbaik. Namun terdapat kekurangan dari segi harga,

dimana harga penyewaan lapangan futsal termasuk dalam kategori mahal jika di

bandingkan dengan beberapa jasa penyewaan futsal lain. Dikarenakan banyaknya

persaingan dibidang jasa penyewaan lapangan futsal di kota Padang, maka

3
tentunya pihak Rafhely Futsal By Pass Padang tidak ingin kalah saing baik di

bidang pelayanan maupun harga. Konsumen tentunya tetap mendapatkan layanan

yang terbaik.

Maka dari itu peneliti ingin membandingkan harga penyewaan lapangan

Rafhely Futsal By Pass Padang dengan lapangan futsal G-Sport Center Padang.

Dapat dilihat dari table 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1
Tabel Perbandingan Harga Penyewaan Lapangan Rafhely Futsal By
Pass Padang dan G-Sport Center Padang Tahun 2017
Waktu Harga Di Rafhely Futsal Harga di G-Sport Centre
By Pass Padang. Padang.
09:00-15:00 WIB Rp.100.000/jam Rp.90.000/jam
16:00-24:00 WIB Rp.165.000/jam Rp.160.000/jam
Sumber : Rafhely Futsal by Pass dan G-Sport Center
Dari tabel 1.1 diatas dapat kita lihat harga sewa lapangan di Rafhely Futsal

By Pass Padang dibedakan berdasarkan waktu pagi-siang dan sore-malam, dan

karena jumlah penyewa lebih banyak di malam hari dibandingkan siang hari

sesuai hukum permintaan pemilik lebih meningkatkan harga dimalam hari. Harga

untuk pagi-siang yaitu dari pukul 09.00-15.00 dengan tarif sewa Rp 100.000

untuk per-jamnya, dan harga untuk sore-malam yaitu dari pukul 16.00-24.00

dengan tarif sewa Rp 165.000 untuk per-jamnya. Dengan Fasilitas yang cukup

memadai dan harga sewa lapangan Rafhely Futsal by pass Padang cukup

terjangkau sehingga pengunjung pun ramai berdatangan bahkan untuk hari libur

lapangan Rafhely Futsal By Pass Padang tidak ada jam kosong dari pagi sampai

malam.
Sedangkan untuk harga sewa di G-Sport Center pagi-siang (09:00-15:00)

dengan tarif Rp.90.000/jam dan untuk sore-malam (16:00-24:00) dengan tarif

Rp.160.000. Jika di bandingkan dengan G-Sport Center Padang harga penyewaan

4
lapangannya lebih murah dibanding Rafhely Futsal By Pass Padang seperti yang

terlihat pada tabel 1.1.


Dalam perkembangannya jumlah pelanggan di Rafhely Futsal By Pass

Padang mengalami fluktuasi seiring ketatnya persaingan. Meskipun terjadi

peningkatan jumlah penyewaan lapangan, namun tidak menutup kemungkinan

akan terjadinya penurunan. Adapun data pertumbuhan penyewaan lapangan

Rafhely Futsal By Pass Padang dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2
Tabel Perbandingan Penyewaan Lapangan Rafhely Futsal By Pass Padang
Dan Lapangan Futsal G-Sport Centre Padang Periode Juli-Desember 2016
Bulan Jumlah Penyewaan Persentase Jumlah Persentase
Lapangan Rafhely Perkembangan Penyewaan Perkembangan
Futsal by pass (%) Lapangan Futsal (%)
Padang G-Sport Padang
(jam) (jam)
Juli 272 - 264 -
Agustus 217 -20 210 -20
September 298 37 289 37
Oktober 301 1 293 1
November 327 8 223 -23
Desember 330 0,9 279 25
Total 1.742 1.558
Sumber : Rafhely Futsal By Pass Padang dan Futsal G-Sport Centre Padang

Berdasarkan tabel 1.2 terlihat tabel pertumbuhan penyewaan lapangan pada

Rafhely Futsal By Pass Padang mengalami fluktuasi. Hal tersebut dapat terlihat

pada Bulan Juli, jumlah penyewaan lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang

yaitu 272 jam dan penyewaan di lapangan futsal G-Sport Centre Padang yaitu

sebesar 264 jam. pada Bulan Agustus jumlah penyewaan lapangan di Rafhely

Futsal By Pass Padang menurun menjadi 217 jam dengan pesentase -20%,

sedangkan penyewaan di lapangan futsal G-Sport Centre Padang yaitu sebesar

210 jam dengan persentase -20%. selanjutnya pada Bulan September jumlah

5
penyewaan lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang meningkat sebesar 298

jam dengan persentase 37%, dan penyewaan di lapangan futsal G-Sport Centre

Padang sebesar 289 jam dengan persentase 37%.

Lebih lanjut jika dilihat pada bulan Oktober penyewaan di Rafhely Futsal

By Pass Padang terus menigkat, yaitu sebesar 301 jam dengan persentase 1 %,

begitu juga dengan penyewaan lapangan futsal di G-Sport Centre Padang

mengalami peningkatan sebesar 293 jam dengan persentase sebesar 1%.

Kemudian pada bulan November terus terjadi peningkatan penyewaan di Rafhely

Futsal By Pass Padang sebesar 327 jam dengan persentase 8%, dan penyewaan di

futsal G-Sport Centre Padang mengalami penurunan sebesar 223 jam dengan

persentase -23%. Peningkatan penyewaan tertinggi di Rafhely Futsal By Pass

Padang pada bulan Desember yaitu sebesar 330 jam dengan persentase 0,9%.

Sedangkan penyewaan di lapngan futsal G-Sport Centre Padang pada bulan

Desember yaitu sebesar 279 jam dengan persentase 25%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penyewaan lapangan futsal di Rafhely Futsal By Bass Padang

terus mengalami peningkatan yang bagus. jika di bandingkan dengan lapangan

futsal G-Sport Centre Padang yang mengalami fluktuasi setiap bulannya dengan

jumlah penyewaan perbulannya lebih rendah.

Hasil dari survei awal terhadap 30 orang responden di Rafhely Futsal By

Pass Padang, dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini :

Tabel 1.3
Tabel Survei Awal Terhadap 30 orang Responden di Rafhely by Pass
Padang
NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK
SETUJU
Kualitas Layanan

6
1. Fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang baik 27 3
membuat saya memutuskan untuk melakukan
penyewaan lapangan di Rafhely Futsal By Pass
Padang
Harga
2. Dengan membandingkan harga dari dua lapangan 14 16
futsal saya akan mempertimbangkan untuk
melakukan keputusan penyewaan di Refhely Futsal
By Pass Padang.
Keputusan penyewaan
3. Saya memutuskan untuk menyewa lapangan futsal 28 2
di Rafhely By Pass Padang di karenakan fasilitas
yang lengkap serta pelayanan yang baik.
Sumber: Rafhely By Pass Padang

Selanjutnya hasil survei terhadap 30 orang pelanggan di Rafhely Futsal By

Pass Padang, Terdapat beberapa alasan utama pelanggan untuk menyewa lapangan

di Rafhely Futsal By Pass Padang. Dari 30 orang pelanggan yang menjadi

responden, sebanyak 27 orang atau 81% mengatakan bahwa fasilitas yang

lengkap dan pelayanan yang baik membuat mereka memutuskan untuk

melakukan penyewaan lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang. Kemudian 14

orang atau 42% pelanggan juga mengatakan dengan membandingkan harga dari

dua lapangan futsal mereka akan mempertimbangkan untuk melalukan kepetusan

menyewa. Selanjutnya 28 orang atau 84% mengatakan bahwa mereka

memutuskan untuk menyewa lapangan futsal di rafhely by pass padang

dikarenakan fasilitas yang lengkap serta pelayanan yang baik.

Maka dapat ditarik sebuah permasalahan yang terjadi pada Rafhely Futsal

By Pass Padang yaitu Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi dari

bulan Juli hingga Agustus, kemudian pada bulan September terus mengalami

kenaikan penyewaan di Rafhely Futsal By Pass Padang, padahal seperti yang

diketahui bahwa harga penyewaan lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang ini

7
relatif mahal terlihat pada tabel 1.1. ketika diketahui bahwa harga penyewaan di

Rafhely futsal by pass Padang relativ mahal tetapi pada hasil survei awal terhadap

30 orang responden bahwa tingkat keputusan penyewaan di Rafhely Futsal by

pass Padang tinggi. Jika tingkat keputusan penyewaan pelanggan tinggi, maka

jumlah penyewaan di Rafhely Futsal By Pass Padang terus meningkat. Jadi dari

permasalahan tersebut peneliti ingin mengetahui suatu gambaran persepsi

konsumen terhadap objek yang di teliti dan menguji apakah variabel yang diteliti

mempengaruhi meningkatnya penjualan atau penyewaan di Rafhely Futsal By

Pass Padang.

Agar dapat mengetahui suatu gambaran persepsi konsumen terhadap

lapangan di Rafhely Futsal by pass Padang, dan dapat bertahan dari kerasnya

persaingan, maka hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan mampu

menciptakan sesuatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumennya.

Maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian ini dengan

mengangkat judul sebagai berikut : “Pengaruh Kualitas Layanan dan Harga

terhadap Keputusan Menyewa Lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan menyewa di

Rafhely Futsal By Pass Padang?


2. Bagaimana pengaruh harga terhadap terhadap keputusan menyewa di

Rafhely Futsal By Pass Padang?


1.3 Tujuan Penelitian

8
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap terciptanya

Keputusan penyewaan di Rafhely Futsal By Pass Padang.


2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap terhadap terciptanya Keputusan

penyewaan di Rafhely Futsal By Pass Padang.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Akademik. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia

akademis dimana hasil yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dijadikan

bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis mengenai kualitas

layanan dan harga terhadap keputusan pembelian atau penyewaan

konsumen.
2. Bagi Perusahaan. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan dalam

membuat kebijakan untuk meningkatkan penjualan dan sebagai masukan

untuk menganalisa pengaruh kualitas layanan dan harga terhadap keputusan

pembelian atau penyewaan.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan membeli yaitu proses

keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam

kumpulan pilihan. Pengambilan keputusan membeli adalah proses pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi dan seleksi dari alternatif produk, seleksi

saluran distribusi dan pelaksanaan keputusan terhadap produk yang akan

digunakan atau dibeli oleh konsumen. Sedangkan menurut (Munandar 2001)

pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan

masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli

organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk

dan merek apa yang akan dibeli. Walaupun nyata sekali bahwa berbagai

konsumen akhirnya memilih untuk membeli barang-barang yang berbeda

disebabkan oleh perbedaan karakteristik pribadi dan pengaruh social (Boyd et.al.,

2000).

Menurut Tjiptono dan Gregorius (2012) bahwa sebuah proses

pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir dengan terjadinya

transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku purna-beli

(terutama dalam pengambilan keputusan yang luas), dalam tahap ini konsumen

merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi

perilaku pembelian berikutnya, jika konsumen merasa puas ia akan

10
memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang.

Seseorang konsumen yang merasa puas cenderung akan mengatakan kepada orang

lain.

2.1.1.1 Tahapan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009) bahwa tahapan–tahapan dalam proses

pengambilan keputusan pembelian, konsumen harus melewati lima tahapan yaitu,

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Arti penting tahapan tersebut adalah

menentukan apakah konsumen merasa sudah puas, belum puas, atau tidak puas

dengan keputusan pembelian produk yang telah dilakukannya. Jika konsumen

sudah puas, maka konsumen akan melakukan pembelian ulang di masa yang akan

datang. Tahapan proses pengambilan keputusan pembeli yang dikemukakan oleh

kotler dan kaller diatas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Model Proses Pembelian Lima Tahap


PENGENALAN KEBUTUAHAN

PENCARIAN INFORMASI

EVALUASI ALTERNATIF

KEPUTUSAN PEMBELIAN

PERILAKU SETELAH PEMBELIAN


Gambar 2.1
(Kotler dan Keller 2009)

11
Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengenalan kebutuhan yaitu dimana konsumen mengenai permasalahan

atau kebutuhan. Pembeli merasakannya adanya perbedaan antara keadaan

aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu tumbul

karena kebutuhan itu normal lapar, haus sehingga naik ketingkatan yang

cukup tinggi dan kemudian menjadi pendorong kebutuahan.


2. Pencarian informasi yaitu konsumen bergerak mungkin mencari dan

mungkin pula tidak pula mencari informasi tambahan. Jika dorongan

konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam

jangkauannya. Ia cendrung akan membelinya. Jika tidak konsumen hanya

menyimpannya dalam ingatan saja. Atau mencari informasi yang

berhubungan dengan kebutuhan itu. Sumber itu meliputi sumber pribadi

seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja. Dari sumber komersial

yaitu seperti iklan,penjual,pengecer dan situs.dan dari sumber publik yaitu

media masa dan organisasi. Serta sumber dari pengalaman yaitu

memegang, meneliti, menggunakan produk.


3. Evaluasi alternatif yaitu tahap ke tiga dari proses keputusan pembelian

konsumen dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi

berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pemilihan.


4. Keputusan pembelian yaitu tahap proses keputusan pembelian oleh

konsumen dimana konsumen melakukan pembelian. Ada dua faktor yang

muncul diantara kecendrungan pembelian dan keputusan pembelian yaitu

faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah situasi

yang terduga dan sulit di prediksi.

12
5. Perilaku setelah pembelian yaitu tahap proses keputusan pembelian

konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan

pada kepuasaan atau ketidakpuasaan mereka. Yang menentukan konsumen

puas atau tidak puas terhadap pembelian terletak pada hubungan antara

harapan konsumen dan produk yang dirasakan.

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009) bahwa perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi , dan psikologis.

1. Faktor Budaya, faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling besar dan

luas terhadap perilaku konsumen. Seperangkat nilai, persepsi, preferensi,

dan perilaku diperoleh dari keluarga dan lembaga penting lain.

2. Faktor Sosial, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,

seperti kelompok referensi/acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

3. Faktor Pribadi, keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, nilai, kepribadian dan konsep

diri pembeli.

4. Faktor Psikologi, kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan

yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk

diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya

2.1.1.3 Indikator Keputusan Pembelian

13
Menurut Schiffman dan Kanuk (2009), keputusan pembelian yaitu

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya

bahwa seseorang bisa membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif

pilihan. Keputusan untuk membeli bisa mengarah pada bagaimana proses dalam

pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen

dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

Indikator keputusan pembelian seperti yang dikuti dari Kotler & Keller

(2009), yaitu:

1. Pengenalan Masalah

2. Pencarian Informasi

3. Penilaian Alternatif

4. Keputusan Pembelian

5. Pasca Pembelian

2.1.2 Kualitas Layanan

Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna karena orang yang

berbeda akan mengartikannya secara berlainan, seperti kesesuaian dengan

persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk pemakaian perbaikan berkelanjutan,

bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan, melakukan

segala sesuatu yang membahagiakan. Tjiptono dan Gregorius (2012) bahwa

kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Sebaliknya, definisi kualitas yang bervariasi dari yang kontroversional hingga

kepada yang lebih strategik. Pada prinsipnya konsep pelayanan memiliki berbagai

14
macam definisi yang berbeda menurut penjelasan para ahli, namun pada intinya

tetap merujuk pada konsepsi dasar yang sama. Menurut Sutedja (2007) pelayanan

atau servis dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain.

Menurut Tjiptono (2008) Kualitas layanan merupakan sesuatu yang

dipersepsikan oleh pelanggan.Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang

dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka.

Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami

kebutuhan spesifik pelanggan danmemberikan layanan yang lebih baik.

Menurut Kotler & Keller (2009) jasa/layanan (service) adalah semua

tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang

pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

Sedangkan menurut Lovelock & Wright (2006) jasa adalah tindakan atau kinerja

yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya.Walaupun prosesnya mungkin

terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya

tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Dari definisi diatas,

tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan

pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa

juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan

aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud.

Menurut Tjiptono dan Gregorius (2012) menjelaskan bahwa kualitas

layanan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas

tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

15
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan maka kualitas pelayanan dapat

diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta

ketepan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.

Kualitas pelayanan dipandang sebagai salah satu komponen yang perlu

diwujudkan oleh perusahaan, karena memiliki pengaruh untuk mendatangkan

konsumen baru dan dapat mengurangi kemungkinan pelanggan lama untuk

berpindah keperusahaan lain.

Menurut Parasuraman dkk dalam Tjiptono (2008) menjelaskan bahwa

kualitas layanan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian

atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Indikator-indikator kualitas layanan menurut Parasuraman dkk dalam

Tjiptono (2008) :

1. Reliabilitas (Reliability), adalah kemampuan untuk memberikan secara

tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada tamu.i

2. Responsif (Responsiveness), yaitu kesadaran atau keinginan untuk cepat

bertindak membantu tamu dan memberikan pelayanan yang tepat waktu.

3. Kepastian/jaminan (Assurance), adalah pengetahuan dan kesopan santunan

serta kepercayaan diri para pegawai. Dimensi assurance memiliki ciri-ciri :

kompetensi untuk memberikan pelayanan, sopan dan memiliki sifat respek

terhadap tamu.

4. Empati (Empathy), memberikan perhatian individu tamu secara khusus.

Dimensi empathy ini memiliki ciri-ciri : kemauan untuk melakukan

16
pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti

keinginan, kebutuhan dan perasaan tamu.

5. Wujud (Tangibles), yaitu sesuatu yang nampak atau yang nyata, yaitu :

penampilan para pegawai, dan fasilitas-fasilitas pisik, lainnya seperti

peralatan dan perlengkapan yang menunjang pelaksanaan pelayanan.

2.1.3 Harga

Menurut Lupiyoadi (2011) bahwa strategi penentuan harga (pricing)

sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi

image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga

berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing

channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus

konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Lebih lanjut Tjiptono

dan Gregorius (2012) mengungkapkan bahwa harga adalah satuan moneter atau

ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau pengunaan suatu barang atau jasa. Pengertian

ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran”. Jadi bisa

dikatakan harga tergantung pada kemampuan bernegosiasi dari pihak penjual atau

pembeli untuk memperoleh harga kesepakatan yang sesuai dengan keinginan

masing-masing pihak, sehingga pada awalnya pihak penjual akan menetapkan

harga yang tinggi dan pembeli akan menetapkan penawaran dengan harga

terendah.

17
Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalam

permintaan pasar. Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan

oleh konsumen dalam membeli produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok

dengan harga yang ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan

pembelian ulang untuk produk yang sama. Dalam teori ekonomi disebutkan

bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi

rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga antara lain sebagai berikut

(Kotler dan Amstrong 2008) :

1. Permintaan
Permintaan adalah jumlah produk yang akan dijual di pasar dengan harga

yang bervariasi dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi harga,

semakin sedikit barang atau jasa yang diminta konsumen. Sebaliknya,

semakin rendah harga, maka semakin banyak barang atau jasa yang

diminta konsumen.permintaan ini terbagi atas permintaan elastic : situasi

dimana permintaan konsumen adalah peka terhadap perubahan harga,

sedangkan perimntaan tidak elastic : situasi dimanan suatu kenaikan atau

penurunan dalam harga tidak akan secara signifikan berpengaruh terhadap

permintaan atas suatu produk.


2. Biaya
Biaya dapat dibedakan menjadi biaya variable : biaya yang berbeda

seiring dengan perubahan dalam tingkat output. Biaya tetap : biaya yang

tidak mengalami perubahan meskipun tingkat output berubah. Biaya

variable rata-rata : biaya variable total dibagi dengan jumlah output.

Biaya total rata-rata : biaya total dibagi dengan jumlah output. Biaya

18
marginal : perubahan dalam biaya total dihubungkan dengan perubahan

satu unit pada output.


3. Tahapan dalam daur hidup produk
Tahapan dalam daur hidup produk dilihat dari tahap perkenalan :

manajmen menetapkan harga yang tinggi pada tahap perkenalan, karena

perusahaan berharap dapat menutupi biaya pengembangan produk

secepatnya. Tahap pertumbuhan : harga umumnya mulai stabil saat produk

memasuki tahapan pertumbuhan. Tahapan kedewasaan : kedewasaan

biasanya membawa penurunan harga lebih lanjut karena persaingan

meningkat dan ketidak efisienan. Tahap penurunan : tahap akhir dari daur

hidup produk adalah dengan menurunkan harga lebih lanjut sebagaimana

pesaing yang masih ada mencoba untuk menyelamatkan sisa akhir dari

permintaan.
4. Persaingan
Persaingan bervariasi selama daur hidup produk, tentu saja pada saat itu

berpengaruh kuat pada keputusan harga. Meskipun suatu perusahaan tidak

menghadapi persaingan pada awalnya, pembebanan harga jual yang tinggi

akhirnya akan menyebabkan perusahaan lainnya untuk memasuki pasar.


5. Strategi distribusi
Distribusi yang memadai untuk suatu prosuk baru yang sering dapat

dicapai dengan menawarkan marjin keuntungan yang lebih besar

dibandingkan dengan marjin yang biasanya ditawarkan kepada distributor.

Variasi dari strategi ini adalah memberikan penyalur potongan harga yang

cukup besar untuk membantu menutupi biaya promosi dari meransang

permintaan pada tingkat pengecer.


6. Dampak internet dan ekstranet

19
Internet adalah jaringan kerja korporasi dan jaringan tanpa kabel yang

menghubungkan orang, mesin dan perusahaan diseluruh bumi dan yang

menghubungkan para penjual dan pembeli yang belum pernah bertemu

sebelumnya. Ekstranet adalah suatu jaringan kerja elektronik yang

menghubungkan mereka dengan para pemasok dan pelanggan mereka.


7. Strategi promosi
Harga sering kali dijadikan alat promosi untuk meningkatkan minat

konsumen.
8. Permintaan dari pelanggan besar
Karena pelanggan besar memberikan permintaan dalam jumlah besar pada

produk, maka perusahaan bisa memenuhi syarat yang mereka ajukan

seperti, potongan harga, dsikon, dll. Ini sangat berpengaruh pada

penetapan harga, karena harga yang diberikan pada pelanggan besar tidak

akan sama dengan harga yang diberikan pada pelanggan yang kecil atau

pelanggan yang biasa saja.


9. Hubungan harga terhadap kualitas Konsumen cenderung bergantung pada

harga yang tinggi sebagai suatu alat prediksi dari kualitas produk pada saat

tidak ada kepastian yang terlibat dalam keputusan pembelian. Disini ada

suaut kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu “penetapan harga

prestise“ yang merupakan pembebanank harga yang tinggi untuk

membantu mempromosikan citra produk yang berkualitas tinggi.


Menurut Kotler dan Keller (2009) bahwa harga adalah salah satu elemen

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan

biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk

disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak

waktu.
Indikator yang mencirikan harga menurut Kotler dan Keller (2009) :

20
1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas jasa yang diberikan

3. Daya saing harga

2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis


2.2.1 Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Keputusan Penyewaan

Menurut Tjiptono (2012) Kualitas layanan merupakan sesuatu yang

dipersepsikan oleh pelanggan.Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang

dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka.

Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami

kebutuhan spesifik pelanggan danmemberikan layanan yang lebih baik.

Heri dan Sopiah (2016), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Motif,

Lokasi dan Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pemilihan Fitness Center (Studi

pada Member Fitness Center Best Gym Malang), menemukan bahwa variabel

kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Sedangkan Sandy dan Irvan (2015), dalam penelitiannya yang

berjudul pengaruh harga, lokasi, promosi, dan kulitas layanan terhadap Keputusan

Pembelian Pada Toko Komputer Game Zone Mega Mall Manado menemukan

bahwa variabel kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Kemudian pada penelitian Sendy (2017) , yang berjudul

Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Kredit Kepemilikan

Rumah pada BTN kantor cabang Surabaya KCP Mojokerto, menemukan bahwa

variabel kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada KPR BTN Cabang Surabaya KCP Mojokerto baik

21
secara parsial maupun secara simultan. Selanjutnya penelitian Natalia (2013),

yang berjudul kualitas layanan dan kepercayaan pelanggan pengaruhnya terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Suzuki Satria FU150 di Kota Manado,

menemukan bahwa variabel kualitas layanan dapat diterima dan memiliki

pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Dari penelitian terdahulu yang telah diuraikan, maka dapat di tarik

hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap


keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang.

2.2.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Penyewaan


Tjiptono dan Gregorius (2012) mengungkapkan bahwa harga adalah satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan

hak kepemilikan atau pengunaan suatu barang atau jasa.


Eva (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kualitas

Pelayanan, Fasilitas Dan Harga Terhadap Keputusan Pelanggan Untuk

Menggunakan Jasa Hotel Oval Surabaya, menemukan bahwa variabel harga

memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan Ahmad

(2014) , dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Produk, Harga, Dan

Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Buana Indomobil Trada,

menemukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Dari hasil ini mengindikasikan bahwa semakin baik strategi

harga yang ditawarkan oleh perusahaan akan membuat konsumen semakin

senang, sehingga mereka akan mau membeli produk tersebut. dan dalam

penelitian Iful dan Budhi (2015) ,yang berjudul pengaruh harga dan kualitas

22
produk terhadap keputusan pembelian, menemukan bahwa variable Harga

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan pembelian di Showroom

Maxim Housewares Grand City Mall. Surabaya, jadi jika harga naik maka

keputusan pembelian akan turun dan sebaliknya jika harga turun maka keputusan

pembelian akan naik.


Selanjutnya dalam penelitian Kanisius (2015) yang berjudul pengaruh harga

dan pelayanan terhadap keputusan pembelian di Mini Market Lulu Mart

Samarinda menemukan bahwa dari hasil analisis yang diperoleh variabel harga

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.


Dari penelitian terdahulu yang telah diuraikan, maka dapat di tarik hipotesis

sebagai berikut:

H2 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan


menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang.

2.4 Kerangka Konseptual

Kualitas
Layanan
(X1)
Keputusan
Menyewa
(Y)

Harga
(X2)

Gambar 2.2
Kerangka Konseptual

23
24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah orang yang

pernah menyewa Rafhely Futsal By Pass Padang.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang di terapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya.

Populasi mengacu kepada keseluruhan kelompok, orang, kejadian, atau hal

minat yang ingin peneliti investigasi untuk melakukan penelitian ini, maka

populasi yang digunakan adalah seluruh pelanggan yang pernah menyewa

lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang dimana jumlahnya tidak diketahui

dengan jelas atau tidak teridentifikasi.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Penentuan jumlah sampel menurut

(Sugiyono, 2014), yaitu bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

multivariate (kolerasi atau regresi ganda) maka jumlah sampel minimal 10 kali

dari jumlah variabel yang diteliti. Dengan demikian maka jumlah sampel minimal

25
dalam penelitian ini yang memiliki variabel bebas dan terikat sebanyak 3, maka 3

x 20 = 60 responden. Dari perhitungan diatas maka jumlah sempel dalam

penelitian ini 60 responden orang yang pernah menyewa Rafhely Futsal By Pass

Padang.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode purposive sampling, yaitu dalam mengambil sampel dasar digunakan

pertimbangan dengan beberapa kriteria penelitian untuk meningkatkan ketepatan

sampel (Sugiyono, 2014).


Adapun kriterita yang ditentukan oleh peneliti adalah:

1. Konsumen yang pernah menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass

Padang.

2. Yang berusia > 17 tahun.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

1. Data Primer

Merupakan data yang penulis dapat langsung dari para orang yang pernah

menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang yaitu melalui jumlah

responden dalam penelitian.

2. Data Sekunder

Merupakan data yang didapatkan penulis dari Rafhely Futsal By Pass

Padang yaitu berupa data jumlah penyewaan dalam bentuk perbulan.

3.3.2 Sumber Data

26
Data dan informasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data

yang bersumber dari Rafhely Futsal By Pass Padang serta mengumpulkan

informasi dengan melakukan observasi awal kepada 30 responden yang pernah

menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang dengan tujuan untuk

mencari tau mengenai penyewaan dan pendapat orang yang pernah menyewa

lapangan di Rafhely Futsal By Padang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk melakukan pengumpulan data maka penulis melakukan

pengambilan data dengan cara mengumpulkan data atau informasi mengenai

harga penyewaan dalam bentuk (jam) yang berhubungan dengan lapangan futsal

atau objek yang diteliti yaitu di Rafhely Futsal By Pass Padang. Penulis juga

menggunakan teknik pengumpulan data dengan daftar pernyataan yang dibuat

dalam bentuk kuesioner (angket).

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran data dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner daftar

pernyataan yang disusun berdasarkan kisi-kisi dalam bentuk skala likert (skala

lima tingkat). Skala likert (likert scale) didesain untuk menalaah seberapa kuat

subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan 5 titik dengan susunan sebagai

berikut (Sekaran 2006) :

1. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1

2. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2

3. Jawaban netral diberi bobot 3

27
4. Jawaban setuju diberi bobot 4

5. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5

3.6 Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan model penelitian variabel dan pengukuran variabel didalam

model penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.6.1 Variabel Dependen

Keputusan Pembelian (Y)

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009), keputusan pembelian yaitu

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya

bahwa seseorang bisa membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif

pilihan. Keputusan untuk membeli bisa mengarah pada bagaimana proses dalam

pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen

dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Indikator keputusan pembelian seperti yang

dikuti dari Kotler & Keller (2009), yaitu:

1. Pengenalan Masalah

2. Pencarian Informasi

3. Penilaian Alternatif

4. Keputusan Pembelian

5. Pasca Pembelian

Variabel Independen

Didalam penelitian ini terdapat dua variable independen yang digunakan

yaitu sebagai berikut :

28
3.6.2.1 Kualitas Layanan(X1)

Menurut Parasuraman dkk dalam Tjiptono (2008) menjelaskan bahwa

kualitas layanan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian

atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Indikator-indikator kualitas layanan menurut Parasuraman dkk dalam Tjiptono

(2008) :

1. Reliabilitas (Reliability)
2. Responsif (Responsiveness)
3. Kepastian/jaminan (Assurance)
4. Empati (Empathy)
5. Wujud (Tangibles)

3.6.2.2 Harga (X2)

Menurut Kotler dan Keller (2009) harga adalah salah satu elemen bauran

pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya.

Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan,

fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu.

Berikut ini adalah indikator yang mencirikan harga yaitu:

1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas jasa yang diberikan
3. Daya saing harga.

3.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup

analisis deskriptif, uji asumsi klasik, regresi linier berganda. Semua analisis data

menggunakan bantuan program SPSS Versi 20.0.

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian

29
3.7.1.1 Uji Validitas

Untuk mengetahui apakah sebuah pertanyaan / pernyataan valid atau tidak

valid, maka digunakan nilai corrected item to total correlation. Bila nilai

corrected item to total correlation suatu butir pertanyaan/pernyataan lebih besar

dari 0.30 maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan apabila

nilai corrected item to total correlation lebih kecil dari 0,30 maka butir

pertanyaan/pernyataan dinyatakan tidak valid ( Sugiyono dan Wibowo 2004 ).

Butir pertanyaan / pernyataan yang tidak valid akan dikeluarkan atau tidak

digunakan untuk mengukur sebuah variabel penelitian.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas sebagai uji yang digunakan untuk membuktikan kehandalan

dari item-item pernyataan yang digunakan Arikunto (2013). Instrumen yang

reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, atau jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu dengan alat pengukur.

Alat pengukur yang digunakan yaitu SPSS dengan uji statistic cronbach alpha

minimum 0,60. Arikunto (2013) mengungkapkan bahwa hasil uji reliabilitas

dengan nilai cronbach alpha > 0.60 = reliable. Alat ukur yang digunakan adalah

cronbach alpha aplikasi SPSS 20.0.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas

Menurut Baroroh (2013) uji normalitas dilakukan untuk mengetuhi pola

distribusi dari variance dari data apakah menyebar mengikuti garis lurus atau

30
berdistribusi normal atau sebaliknya. Untuk mengetahui pola distribusi dari

variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan bantuan uji non

parametrik one sample kolmogrov smirnov test normalnya sebuah item ditentukan

dari nilai sig sample kolmogrov smirnov yang dihasilkan dalam pengujian harus

memiliki alpha lebih besar dari 0.05.

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas


Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

kolerasi antara variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi kolerasi diantara variable-variabel independen. Multikolinieritas

menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang kuat antara variable bebas dalam

model regresi. Pendeteksian ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan

melihat nilai tolerance dan nilai VIF. apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF <

10.
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu persamaan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda maka disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadinya heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser

ini dilakukan dengan cara meregres variabel bebas terhadap nilai residualnya yang

telah unstandardized. Bila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka berarti

tidak terdapat gejala heteroskedastisitas (Ghozali 2013).

3.8 Metode Analisa Data

31
3.8.1 Analisa Deskriptif

Analisa ini bermaksud untuk menggambarkan karakteristik masing-

masing variable penelitian. Dengan cara menyajikan data kedalam table distribusi.

Analisis ini tidak menghubung-hubungkan suatu variable dengan variable lainnya,

dan tidak membandingkan satu variable dengan variable lain. Untuk mendapatkan

rata-rata skor masing-masing indikator dan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat

dalan kuisioner dipakai rumus berikut, (Arikunto 2006):


Rata – rata Skor = (5.SS) + (4.S) + (3.RR) + (2.TS) + (1.STS)
SS + S + N + TS + STS
Dimana :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)
2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju(ST)
3 = Ragu-Ragu/Netral (R)

Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan

rumus berikut :
TCR = Mean x 100%
Menurut Arikunto (2006) kriteria 5tingkat capaian responden adalah sebagai

berikut :
a. 90% - 100% = Sangat Baik
b. 80% - 89,9% = Baik
c. 65% - 79,9% = Cukup Baik
d. 55% - 64,9% = Tidak Baik
e. 0% - 54,9% = Sangat Tidak Baik

3.8.2 Regresi Linier Berganda

Analisis ini untuk membuktikan pengaruh kualitas layanan dan harga

terhadap keputusan penyewaan lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang. Maka

penulis melakukan analisis regresi linier berganda, (Gujarati, 2001) merumuskan

persamaannya sebagai berikut:


Y= + + +e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
X1 = Kualitas layanan

32
X2 = Harga
= Konstanta
= Koefisien regresi variabel kualitas layanan
= Koefisien regresi variabel harga
e = Term Error ( kesalahan penganggu)

3.9 Pengujian Hipotesis

3.9.1 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2005). Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel independen. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted

R Square karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi model regresi. Nilai

Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan kedalam model. Berbeda dengan nilai R2 yang pastikan meningkat

setiap tambahan satu variabel independen, tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Untuk standard error

of estímate (SEE) yang dihasilkan dari pengujian ini, semakin kecil SEE, maka

akan membuat persamaan regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel

dependen.

3.9.2 Uji F-Statistik

Untuk tingkat signifikasi pengaruh antara beberapa variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat, (Sugiyono, 2004).

F = /k–1

33
(1- )/n-k

Dimana :
= koefisien determinasi
n = jumlah tahun sampel
k = jumlah variabel bebass

Kriteria pengujian SPSS :


1. Jika nilai signifikan > alpha 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, maka

variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variael dependen.
2. Jika nilai signifikan < alpha 0,05 H 0 ditolak dan Ha diterima, maka

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.

3.9.3 Uji t-tes

Untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variable

dependen secara parsial atau individu. Secara umum (Gujarati, 2001) merumuskan

uji t-statistik ke dalam persamaan sebagai beikut :

Keterangan :
t = Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan
Sb = Standar baku
b = Koefisien regresi

Kriteria Pengujian :

1. Jika nilai signifikansi < Alpha. Maka keputusannya adalah H 0 ditolak dan

Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

34
2. Jika nilai signifikansi < Alpha. Maka keputusannya adalah H 0 diterima

danHa ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Umum Responden

Sesuai dengan perumusan masalah dan hipotesis, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan dan harga terhadap

keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang, maka dilakukan

proses penyebaran kuesioner penelitian kepada 60 orang pelanggan yang

menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang, dari penyebaran kuesioner

yang telah dilakukan 100% kuesioner berhasil dikembalikan dan dapat dibuat

sebuah tabulasi hasil penelitian.

Berdasarkan hasil pentabulasian data dapat di kelompokan karakteristik

responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini meliputi karakteristik

berdasarkan umur, pekerjaan, dan frekuensi menyewa di Rafhely Futsal By Pass

Padang, seperti yang terlihat pada sub bab di bawah ini :

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

35
Setelah dilakukan tabulasi data, maka dapat dikelompokkan responden

yang berpartisipasi dalam penelitian ini sesuai dengan umur yang dimiliki masing-

masing responden. Berikut ringkasan klarifikasi responden berdasarkan umur

seperti yang terlihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur (tahun) Frekuensi (Orang) Presentase (%)
18 – 24 27 45
25 – 30 22 37
31 – 36 11 18
37 – 42 0 0
>42 0 0
Total 60 100
Sumber : lampiran 3

Berdasarkan hasil pengklasifikasi responden berdasarkan umur seperti

terlihat pada tabel 4.1 ditemukan bahwa pada umumnya responden yang menyewa

lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang yaitu yang berumur 18 – 24 tahun

sebanyak 27 orang atau (45%), sedangkan yang berumur 25 – 30 tahun sebanyak

22 orang atau (37%), dan selanjutnya yang berumur 31 – 36 tahun sebanyak 11

orang atau (18%). Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan yang menyewa

lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang pada umumya yang berumur 18 – 30

tahun.

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Setelah dilakukan tabulasi data, maka dapat dikelompokkan responden

yang berpartisipasi dalam penelitian ini sesuai dengan pekerjaan masing-masing

36
responden. Berikut ringkasan klarifikasi responden berdasarkan pekerjaan seperti

yang terlihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Pekerjaan Frekuensi (orang) Presentase (%)


Pelajar / Mahasiswa 27 45
PNS / BUMN 7 12
Wiraswasta 7 12
TNI/POLRI 8 13

Swasta 11 18

Total 60 100

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Sumber : lampiran 3

Berdasarkan hasil pengklasifikasi responden berdasarkan pekerjaan seperti

yang pada tabel 4.2 ditemukan bahwa pada umumnya responden yang menyewa

lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang yang pekerjaan atau statusnya

Pelajar / Mahasiswa sebanyak 27 orang atau (45%), kemudian yang pekerjaannya

sebagai PNS/BUMN sebanyak 7 orang atau (12%), selanjutnya yang bekerja

sebagai wiraswasta sebanyak 7 orang atau (12%), dan responden yang bekerja

sebagai TNI/POLRI sebanyak 8 orang atau (13%), selanjutnya responden sebagai

pekerja swasta sebanyak 11 orang atau (18%). Maka dapat disimpulkan bahwa

responden yang berprofesi atau status sebagai pelajar/mahasiswa lebih dominan

menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang.

37
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menyewa

Setelah dilakukan tabulasi data, maka dapat dikelompokkan responden

yang berpartisipasi dalam penelitian ini sesuai dengan frekuensi masing-masing

responden. Berikut ringkasan klarifikasi responden berdasarkan frekuensi

menyewa seperti yang terlihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Frekuensi Menyewa Frekuensi (orang) Presentase (%)


2 – 3 kali 14 23
4 – 5 kali 35 59
> 5 Kali 11 18
Total 60 100

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menyewa


Sumber : lampiran 3

Berdasarkan hasil pengklasifikasi responden berdasarkan frekuensi

menyewa seperti yang terlihat pada tabel 4.3, maka ditemukan pada umumnya

responden yang menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang yaitu

frekuensi menyewa sebanyak 2 – 3 kali sebanyak 14 orang atau (23%), kemudian

frekuensi menyewa 4 – 5 kali sebanyak 35 orang atau (59%), dan yang terakhir

frekuensi menyewa lebih dari 5 kali (> 5 kali) sebanyak 11 orang atau (18%).

Maka dapat disimpulkan bahwa responden umumnya melakukan frekuensi

menyewa 4 – 5 kali di lapangan Rafhely Futsal By Pass Padang.

4.2 Uji Instrumen Penelitian

4.2.1 Uji Validitas

38
Untuk mengetahui apakah sebuah pertanyaan/pernyataan valid atau tidak

valid, maka digunakan nilai corrected item to total correlation. Bila nilai

corrected item to total correlation suatu butir pertanyaan/pernyataan lebih beasar

dari 0.30 maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan apabila

nilai corrected item to total correlation lebih kecil dari 0,30 maka butir

pertanyaan/pernyataan dinyatakan tidak valid ( Sugiyono dan Wibowo 2004 ).

Butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid akan dikeluarkan atau tidak

digunakan untuk mengukur sebuah variabel penelitian.

4.2.1.1 Kualitas Layanan (X1)

Dalam penelitian ini kualitas layanan pelanggan berperan sebagai variable

independen atau variabel bebas. Didalam mengukur variabel kualitas layanan

digunakan 21 butir item pernyataan. Dari proses uji validitas yang telah dilakukan

diperoleh ringkasan hasil pegujian terlihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4
Uji Validitas Variabel Kualitas Layanan (X1)
Corrected Cut
No Pernyataan Item-total Off Ket
correlation
1 Rafhely Futsal menyediakan pelayanan sesuai 0,399 0,30 Valid
dengan yang dijanjikan
2 Rafhely Futsal dapat diandalkan dalam 0,431 0,30 Valid
menangani masalah yang anda hadapi
3 Rafhely Futsal menyampaikan imformasi jasa 0,414 0,30 Valid
sesuai dengan waktu yang sudah dijanjikan

4 Rafhely Futsal menyimpan catatan penting 0,441 0,30 Valid


tanpa kesalahan
5 Rafhely Futsal memberikan informasikan 0,370 0,30 Valid
dengan tepat dan jelas kepada konsumen
6 Rafhely Futsal memberikan pelayanan yang 0,364 0,30 Valid
cepat bagi konsumen

7 Rafhely Futsal bersedia membantu konsumen 0,352 0,30 Valid

39
8 Rafhely Futsal selalu siap untuk merespon 0,706 0,30 Valid
permintaan konsumen

9 Rafhely Futsal dapat menumbuhkan rasa 0,387 0,30 Valid


percaya pengguna

10 Rafhely Futsal membuat konsumen merasa 0,630 0,30 Valid


aman saat melakukan pembayaran

11 Karyawan yang secara konsisten bersikap 0,600 0,30 Valid


sopan terhadap konsumen

12 Karyawan mampu menjawab semua 0,600 0,30 Valid


pertanyaan dari konsumen

13 Rafhely Futsal peduli dengan keraguan atau 0,586 0,30 Valid


masalah yang muncul pada konsumen

14 Rafhely Futsal mempunyai jam kerja yang 0,696 0,30 Valid


baik

15 Rafhely Futsal memberikan perhatian secara 0,628 0,30 Valid


khusus

16 Rafhely Futsal memahami kebutuhan 0,431 0,30 Valid


konsumen

17 Rafhely Futsal peduli terhadap kebutuhan 0,751 0,30 Valid


yang berkaitan dengan konsumen

18 Rafhely Futsal memiliki peralatan yang 0,600 0,30 Valid


modern

19 Fasilitas yang diberikan Rafhely Futsal 0,586 0,30 Valid


memiliki daya tarik

20 Para karyawan Rafhely Futsal selalu 0,696 0,30 Valid


berpenampilan rapi dan bersih

21 Rafhely Futsal memberikan pelayanan dengan 0,628 0,30 Valid


menggunakan teknologi yang canggih

Sumber : lampiran 4

Dari hasil pengujian tahap kedua pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 21

item pernyataan untuk mengukur variabel keputusan pembelian dinyatakan valid

karena memiliki nilai corrected item total corelation lebih besar dari 0,30. Dengan

demikian untuk keperluan analisa selanjutnya maka variabel keputusan pembelian

di ukur dengan menggunakan 21 butir item pernyataan.

40
4.2.1.2 Harga

Dalam penelitian ini harga berperan sebagai variabel bebas atau variable

independen. Untuk mengukur variabel harga digunakan 5 item pernyataan,

berdasarkan proses pengujian validitas yang telah dilakukan di peroleh ringkasan

hasil seperti di dalam tabel 4.5 di berikut ini :

Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Harga (X2)

Corrected Cut
No Pernyataan Item-total Off Ket
Correlation
1 Harga yang ditetapkan saat ini sudah 0,553 0,30 Valid
sesuai dengan kualitas jasa yang diberikan

2 Pengorbanan ekonomis yang anda 0,590 0,30 Valid


keluarkan untuk mendapatkan jasa telah
sesuai dengan manfaat yang anda terima
3 Harga sewa yang diberikan Rafhely Futsal 0,520 0,30 Valid
terjangkau untuk semua kalangan
4 Harga bervariasi sesuai dengan jam yang di 0,569 0,30 Valid
tentukan
5 Rafhely Futsal mempunyai harga yang 0,602 0,30 Valid
mampu bersaing dengan pesaing yang lain
Sumber : lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa 5 butir item pernyataan untuk

mengukur variabel harga semuanya dinyatakan valid karena memiliki nilai

corrected item total correlation lebih besar dari 0,30, dimana item pernyataan

yang valid dapat di jadikan acuan untuk analisis selanjutnya.

4.2.1.3 Keputusan Menyewa

Dalam penelitian ini keputusan menyewa pelanggan berperan sebagai

variabel dependen atau variable terikat. Didalam mengukur variabel keputusan

penyewaan kepada pelanggan digunakan 9 butir item pernyataan. Dari proses uji

41
validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pegujian terlihat pada

tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Keputusan Menyewa (Y)

Corrected Cut
No Pernyataan Item-total Off Ket
correlation
1 Anda menggunakan jasa Rafhely Futsal 0,507 0,30 Valid
untuk memenuhi kebutuhan anda

2 Anda mencari informasi sebelum 0,452 0,30 Valid


memutuskan menggunakan jasa Rafhely
Futsal
3 Rafhely Futsal yang direkomendasikan 0,389 0,30 Valid
sesuai dengan keinginan anda
4 Anda membandingkan jasa Rafhely Futsal 0,584 0,30 Valid
dengan jasa lain

5 Jasa Rafhely Futsal lebih baik 0,556 0,30 Valid


dibandingkan dengan jasa lain
6 Keputusan anda untuk menggunakan jasa 0,500 0,30 Valid
Rafhely Futsal sudah tepat
7 Anda melakukan penyewaan di Rafhely 0,362 0,30 Valid
Futsal karena layanan yang baik
8 Anda puas menggunakan jasa Rafhely 0,540 0,30 Valid
Futsal yang sudah anda sewa
9 Anda akan melakukan penyewaan ulang, 0,454 0,30 Valid
dengan cara jadi member Rafhely Futsal.
Sumber : lampiran 4
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa 9 butir item pernyataan untuk

mengukur variabel keputusan penyewaan semuanya dinyatakan valid karena

memiliki nilai corrected item total correlation lebih besar dari 0,30. Dengan

42
demikian untuk keperluan analisis selanjutnya variabel keputusan penyewaan

diukur dengan menggunakan 9 item pernyataan.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, atau

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu

dengan alat pengukur. Alat pengukur yang digunakan yaitu SPSS dengan uji

statistic cronbach alpha minimum 0,60. (Arikunto 2013) mengungkapkan bahwa

hasil uji reliabilitas dengan nilai cronbach alpha > 0.60 = reliable.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan ditemukan hasil

ringkasan reliabilitas yang terlihat pada tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7
Pegujian Reliabilitas

No Variabel Cronbach Keterangan


Alpha
1 Kualitas Layanan 0,908 Reliabel
2 Harga 0,789 Reliabel
3 Keputusan Penyewaan 0,792 Reliabel
Sumber : lampiran 4

Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji reliabilitas, nilai cronbach alpha

untuk seluruh variabel yang digunakan terdiri kualitas layanan, harga, dan

keputusan penyewaan adalah lebih besar dari 0,60 dan nilai ini menunjukkan

seluruh variabel yang digunakan dinyatakan reliabel atau handal. Dengan kata

lain semua instrumen pernyataan yang dipergunakan memiliki kestabilan dan

konsistensi dalam mengukur masing-masing variabel penelitian.

4.3 Deskriptif hasil Penelitian

43
Penilaian variabel penelitian di ukur dengan menggunakan distribusi

frekuensi jawaban pada setiap item pernyataan dengan melalui perhitunngan

tingkatan capaian jawaban responden (TCR). Berdasarkan data yang diperoleh

dari pelanggan yang telah menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang

melalui kuisioner yang telah disebarkan, hasil terlihat pada sub bab di bawah ini :

4.3.1 Kualitas Layanan (X1)

Berdasarkan data yang di peroleh dari pelanggan yang telah menyewa

lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang melalui kuesioner yang telah

disebarkan, maka diperoleh deskriptif data mengenai kualitas layanan yang

terlihat pada tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Layanan (X1)

No Pernyataan Rata-Rata TCR % Kategori

1 Rafhely Futsal menyediakan pelayanan 3,67 73,4 Cukup Baik


sesuai dengan yang dijanjikan

2 Rafhely Futsal dapat diandalkan dalam 4,00 80 Baik


menangani masalah yang anda hadapi
3 Rafhely Futsal menyampaikan 4,07 81,4 Baik
imformasi jasa sesuai dengan waktu
yang sudah dijanjikan
4 Rafhely Futsal menyimpan catatan 3,77 75,4 Cukup Baik
penting tanpa kesalahan
5 Rafhely Futsal memberikan 3,78 75,6 Cukup Baik
informasikan dengan tepat dan jelas
kepada konsumen

6 Rafhely Futsal memberikan pelayanan 4,10 82 Baik


yang cepat bagi konsumen

7 Rafhely Futsal bersedia membantu 3,55 71 Cukup Baik


konsumen

44
8 Rafhely Futsal selalu siap untuk 3,85 77 Cukup Baik
merespon permintaan konsumen

9 Rafhely Futsal dapat menumbuhkan 3,78 75,6 Cukup Baik


rasa percaya pengguna

10 Rafhely Futsal membuat konsumen 3,83 76,6 Cukup Baik


merasa aman saat melakukan
pembayaran

11 Karyawan yang secara konsisten 3,77 75,4 Cukup Baik


bersikap sopan terhadap konsumen

12 Karyawan mampu menjawab semua 3,77 75,4 Cukup Baik


pertanyaan dari konsumen

13 Rafhely Futsal peduli dengan keraguan 3,93 78,6 Cukup Baik


atau masalah yang muncul pada
konsumen

14 Rafhely Futsal mempunyai jam kerja 3,70 74 Cukup Baik


yang baik

15 Rafhely Futsal memberikan perhatian 3,78 75,6 Cukup Baik


secara khusus

16 Rafhely Futsal memahami kebutuhan 4,00 80 Baik


konsumen

17 Rafhely Futsal peduli terhadap 3,72 74,4 Cukup Baik


kebutuhan yang berkaitan dengan
konsumen

18 Rafhely Futsal memiliki peralatan yang 3,77 75,4 Cukup Baik


modern

19 Fasilitas yang diberikan Rafhely Futsal 3,93 78,6 Cukup Baik


memiliki daya tarik

20 Para karyawan Rafhely Futsal selalu 3,70 74 Cukup Baik


berpenampilan rapi dan bersih

45
21 Rafhely Futsal memberikan pelayanan 3,78 75,6 Cukup Baik
dengan menggunakan teknologi yang
canggih

Rata-rata 3,82 76,4 Cukup Baik

Sumber : lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa rata-rata jawaban responden yang

memiliki nilai paling besar yaitu pada item pernyataan nomor 6 sebesar 4,10

dengan tingkat capaian jawaban responden sebesar 82% dan hasil ini digolongkan

baik, sedangkan rata- rata responden yang paling kecil terlihat pada item

pernyataan nomor 7 adalah 3,55 dengan tingkat capaian jawaban responden

sebesar 71% dan ini tergolong cukup baik. Hal tersebut membuktikan dengan

mengamati secara keseluruhan total skor rata-rata responden mencapai 3,82 yang

menghasilkan tingkat capaian jawaban responden sebesar 76,4 %. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan dinyatakan cukup baik.

4.3.2 Harga (X2)

Berdasarkan data yang di peroleh dari pelanggan yang telah menyewa

lapangan di Rafhely By Pass Padang melalui kuesioner yang telah disebarkan,

maka diperoleh deskriptif data mengenai harga yang terlihat pada tabel 4.9 berikut

ini :

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Harga (X2)

No Pernyataan Rata-Rata TCR Kategori


%
1 Harga yang ditetapkan saat ini sudah 3,83 76,6 Cukup Baik
sesuai dengan kualitas jasa yang
diberikan
2 Pengorbanan ekonomis yang anda 3,87 77,4 Cukup Baik

46
keluarkan untuk mendapatkan jasa
telah sesuai dengan manfaat yang
anda terima
3 Harga sewa yang diberikan Rafhely 3,88 77,6 Cukup Baik
Futsal terjangkau untuk semua
kalangan
4 Harga bervariasi sesuai dengan jam 3,93 78,6 Cukup Baik
yang ditentukan
5 Rafhely Futsal mempunyai harga 3,90 78 Cukup Baik
yang mampu bersaing dengan
pesaing yang lain
Rata-Rata 3,88 77,6 Cukup Baik

Sumber : lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa rata-rata jawaban responden yang

memiliki nilai paling besar yaitu pada item pernyataan nomor 4 sebesar 3,93

dengan tingkat capaian responden 78,6% dan hasil ini digolongkan cukup baik,

sedangkan rata- rata responden yang paling kecil terlihat pada item pernyataan

nomor 1 yaitu sebesar 3,83 dengan tingkat capaian responden sebesar 76,6% dan

ini tergolong cukup baik. Maka dapat disimpulakn bahwa variabel harga

dinyatakan tergolong cukup baik, hal tersebut terbukti dengan melihat secara

keseluruhan total skor rata-rata responden mencapai 3,88 yang menghasilkan

tingkat capaian responden sebesar 77,6 %.

4.3.3 Keputusan Menyewa (Y)

Berdasarkan data yang di peroleh dari pelanggan yang telah menyewa

lapangan di Rafhely By Pass Padang melalui kuesioner yang telah disebarkan,

maka diperoleh deskriptif data mengenai keputusan penyewaan yang terlihat pada

tabel 4.10 di bawah ini :

Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Menyewa (Y)

47
No Pernyataan Rata-Rata TCR % Kategori

1 Anda menggunakan jasa Rafhely Futsal 3,77 75,4 Cukup Baik


untuk memenuhi kebutuhan anda

2 Anda mencari informasi sebelum 3,98 79,6 Cukup Baik


memutuskan menggunakan jasa
Rafhely Futsal
3 Rafhely Futsal yang direkomendasikan 3,85 77 Cukup Baik
sesuai dengan keinginan anda
4 Anda membandingkan jasa Rafhely 3,90 78 Cukup Baik
Futsal dengan jasa lain
5 Jasa Rafhely Futsal lebih baik 3,78 75,6 Cukup Baik
dibandingkan dengan jasa lain

6 Keputusan anda untuk menggunakan 3,88 77,6 Cukup Baik


jasa Rafhely Futsal sudah tepat

7 Anda melakukan penyewaan di 3,92 78,4 Cukup Baik


Rafhely Futsal karena layanan yang
baik
8 Anda puas menggunakan jasa Rafhely 3,65 73 Cukup Baik
Futsal yang sudah anda sewa

9 Anda akan melakukan penyewaan 4,02 80,4 Baik


ulang, dengan cara jadi member
Rafhely Futsal.
Rata-Rata 3,86 77,2 Cukup Baik

Sumber : lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa rata-rata jawaban responden yang

memiliki nilai paling besar yaitu pada item pernyataan nomor 9 sebesar 4,02

dengan tingkat capaian responden 80,4% dimana hasil ini digolongkan baik,

sedangkan rata- rata responden yang paling kecil terlihat pada item pernyataan

nomor 8 yaitu sebesar 3,65 dengan tingkat capaian responden sebesar 73% dan ini

tergolong cukup baik. Maka dapat disimpulakn bahwa variabel keputusan

penyewaan dinyatakan tergolong cukup baik yaitu dengan melihat secara

keseluruhan total skor rata-rata responden mencapai 3,86 yang menghasilkan

tingkat capaian responden sebesar 77,2 %.

48
4.4 Uji Asumsi Klasik

Salah satu pra syarat yang harus terpenuhi sebelum dilakukan analisis

model regresi maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Secara

umum tahapan pengujian asumsi klasik yang dilakukan terlihat didalam sub bab

berikut ini :

4.4.1 Uji Normalitas

Baroroh (2013) Untuk mengetahui pola distribusi dari variabel yang

digunakan dalam penelitian ini maka digunakan bantuan uji non parametrik one

sample kolmogrov smirnov test normalnya sebuah item ditentukan dari nilai sig

sample kolmogrov smirnov yang dihasilkan dalam pengujian harus memiliki

alpha lebih besar dari 0.05. Hasil pengujian dapat dlihat pada tabel 4.11 berikut

ini :
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas

No Variael Asymp.Sig (2- Alpha Ket


tailed)

1 Kualitas Layanan (X1) 0.056 Normal

2 Harga (X2) 0.321 Normal

3 Keputusan Penyewaan (Y) 0.674 Normal

Sumber : lampiran 6

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.11 didapatkan bahwa nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) untuk variabel kualitas layanan (X1) sebesar 0,056 dan

variabel Harga (X2) sebesar 0,321 selanjutnya keputusan penyewaan (Y) sebesar

0,674. Semua variabel yang memiliki nilai signifikan (sig) lebih besar dari tingkat

signifikan yang digunakan dalam penelitian (ɑ = 0,05). Hal tersebut dapat

49
disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan berpengaruh

normal, oleh sebab itu tahapan pengolahan selanjutnya dapat dilakukan.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Pendeteksian ada atau

tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF.

apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka model regresi bebas dari

multikolinieritas dalam jurnal, Rico Saputra dan Prof. Hatane Samuel (2013).

Didalam analisis ini didapat nilai Variance Influence Factor

(VIF) dan angka tolerance untuk masing-masing variabel seperti yang terlihat

pada Tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12
Uji Multikolinieritas

Variabel Bebas Tolerance VIF Keterangan


Kualitas Layanan (X1) 0.800 1.250 Tidak terjadi
multikolinieritas

Harga (X2) 0.800 1.250 Tidak terjadi


multikolinieritas
Sumber : lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.12, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam

penelitian ini dinyatakan bebas dari multikolinearitas. Hal ini terbukti dengan

terdapatnya nilai tolerance untuk semua variabel bebas mendekati 1 dan nilai VIF

(Variance Influence Faktor), tidak satupun dari variabel bebas memiliki nilai VIF

di atas 10.

50
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu persamaan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak

terjadinya heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser

ini dilakukan dengan cara meregres variabel bebas terhadap nilai residualnya yang

telah unstandardized. Bila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka berarti

tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Adapun hasil uji gletser data hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13
Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas Sig Cut Off Keterangan


Kualitas Layanan (X1) 0.768 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas

Harga (X2) 0.419 0,05 Tidak terjadi


Heteroskedastisitas
Sumber : lampiran 6

Dari hasil analisis pada table 4.13 dapat disimpulkan bahwa dua variabel

bebas (independen) berupa kualitas layanan dan harga dalam penelitian ini nilai

signifikansinya lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak terjadi adanya heteroskesdastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi Linear Berganda merupakan salah satu teknik statistik untuk

mengetahui pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Tujuan

51
menggunakan analisa Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh kualitas layanan dan harga terhadap keputusan penyewaan

lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang.

Ringkasan hasil pengolahan data regresi linear berganda dapat dilihat pada

tabel 4.14 berikut :

Tabel 4.14
Analisa Regresi Linier Berganda Variabel Penelitian

Konstanta dan
Koefisien
Variabel Terikat Variabel Bebas Signifikan Keterangan
Regresi

Konstanta ( ) 0,950
-

Kualitas Layanan 0,369 0,000


Keputusan (X1) H1 Diterima
Penyewaan (Y)
Harga (X2) 0,398 0,000
H2 Diterima

F
36,662 0,000 -
R Square
0,563 -
Sumber : lampiran 7

Dari tabel 4.14 dapat dibuat persamaan regresi antara variabel bebas

terhadap variabel terikat yang memperlihatkan pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat seperti dibawah ini:

Y= 0,950 + 0,369X1 + 0,398X2 + e

52
Dari tabel 4.14 dapat diartikan persamaan regresi linear berganda sebagai

berikut:

1. Konstanta sebesar 0,950 menyatakan bahwa jika tidak ada kualitas

layanan, dan harga maka keputusan menyewa lapangan di Rafhely

Futsal By Pass Padang sebesar nilai konstanta yang dihasilkan yaitu

0,950. Hal tersebut menunjukan bahwa kualitas layanan dan harga

memiliki pengaruh terhadap keputusan menyewa lapangan di Rafhely

Futsal By Pass Padang.

2. Selanjutnya pada model regresi diatas dapat dilihat nilai regresi

kualitas layanan bernilai positif yaitu sebesar 0.369 hal ini

membuktikan bahwa semakin baik kualitas layanan yang diberikan

maka semakin tinggi keinginan konsumen mengambil keputusan

menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang.


3. Dalam persamaan regresi diatas dapat dilihat nilai regresi harga

bernilai positif sebesar 0,398 hal ini membuktikan bahwa semakin baik

penyesuain harga maka semakin tinggi keinginan konsumen

mangambil keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass

Padang.
4.6 Uji Koefisien Determinasi ( )

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Hasil tabel 4.14 memperlihatkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari

kualitas layanan dan harga serta variabel terikat yaitu keputusan penyewaan

53
sebesar 0,563 yang artinya variabel bebas mempengaruhi varibel terikat sebesar

56,3 % .

4.7 Uji F-Statistik

Uji statistik (uji F) untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang

terdiri dari kualitas layanan dan harga terhadap keputusan penyewaan konsumen

dan untuk menguji apakah model yang digunakan signifikan atau tidak dengan

tingkat signifikan 0,05.

Dari tabel 4.14 dapat dilihat nilai F sebesar 36,662 dengan signifikansi

0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 hal ini membuktikan bahwa

variabel bebas yaitu kualitas layanan dan harga berpengaruh secara simultan

terhadap variabel terikat yaitu keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By

Pass Padang.

4.8 Uji T-tes Statistik

Untuk membuktikan secara nyata pengaruh kualitas layanan dan harga

terhadap keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang secara

parsial atau individu, maka dilakukan pengujian t.

Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas layanan

dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini membuktikan bahwa

hipotesis yang pertama (H1) dinyatakan diterima.

Selanjutnya variabel harga dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari

0,05, hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang kedua (H2) dinyatakan diterima.

4.9 Pembahasan

54
4.9.1 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Menyewa

Lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang.

Berdasarkan hasil analisa deskriptif menunjukkan bahwa total skor rata-

rata jawaban responden mencapai 3,82 dengan TCR sebesar 76,4%, hal ini

menyatakan bahwa variabel kualitas layanan tergolong cukup baik.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pada hipotesis pertama (H1)

ditemukan bahwa variabel kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang

dinyatakan diterima

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Fahlis, Heri

dan Sopiah (2016), dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel kualitas

layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan.

Dalam penelitian Sandy dan Irvan (2015), menemukan bahwa variabel kualitas

layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Selanjutnya penelitian Natalia (2013), menemukan bahwa variabel kualitas

layanan dapat diterima dan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan

pembelian.

4.9.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Menyewa Lapangan di Rafhely

Futsal By Pass Padang.

Berdasarkan hasil analisa deskriptif menunjukkan bahwa total skor rata-

rata jawaban responden mencapai 3,88 dengan TCR sebesar 77,6%, hal ini

menyatakan bahwa variabel harga tergolong cukup baik.

55
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pada hipotesis kedua ditemukan

bahwa variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan menyewa lapangan

di Rafhely Futsal By Pass Padang, dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang

menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan menyewa

lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang dinyatakan diterima.

Hasil dari penilitian Eva (2016) menemukan bahwa variabel harga

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan sehingga kenaikan atau

penurunan penilaian konsumen terhadap harga secara signifikan mempengaruhi

keputusan pelanggan. Dalam penelitian Iful dan Budhi (2015) , menemukan

bahwa variable Harga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan

pembelian di Showroom Maxim Housewares Grand City Mall. Surabaya, jadi jika

harga naik maka keputusan pembelian akan turun dan sebaliknya jika harga turun

maka keputusan pembelian akan naik.

56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan dapat di ajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari

penelitian ini, yaitu:


1. Hasil pengujian hipotesis pertama, kualitas layanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By

Pass Padang.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua, harga berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang.


5.1.1. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian pada penyewaan lapangan di Rafhely Futsal

By Pass Padang sebaiknya meningkatkan perhatian pada kualitas layanan ,karena

memiliki nilai TCR yang paling rendah dimana tingkat pencapaian respondennya

sebesar 71% di item no 7, yang termasuk katagori cukup baik ,karena variabel

kualitas layanan dalam penelitian ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap

keputusan penyewaan lapangan di Rafhely Futsal By Pass Padang, maka

57
diharapkan pihak Rafhely Futsal By Pass Padang agar meningkatkan kualitas

layanan jasa yang diberikan.


5.1.2. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah berhasil dilaksanakan ini

masih memiliki sejumlah kekurangan akibat adanya keterbatasan yang peneliti

miliki. Secara umum beberapa keterbatasan yang terdapat didalam penelitian ini

yaitu:
1. Jumlah populasi yang tidak jelas mempengaruhi tingkat akurasi sampel

yang dipilih dalam skripsi ini.


2. Adanya variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini yang juga

dapat mempengaruhi keputusan menyewa lapangan di Rafhely Futsal By

Pass Padang.
3. Masih sedikit jumlah responden yang dijadikan sampel sehingga secara

empiris belum menggambarkan populasi yang sesungguhnya.


5.2 Saran

Berdasarkan kepada beberapa keterbatasan yang peneliti temukan dalam

penyelesaian pembuatan skripsi maka peneliti dapat memberikan beberapa saran

yang bermanfaat nantinya.

1. Di harapkan pada pihak Rafhely Futsal By Pass agar lebih

meningkatkan lagi kualitas layanan, karena variabel kualitas

layanan dalam penelitian ini terbukti berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan penyewaan lapangan di Rafhely

Futsal By Pass Padang


2. Diharapakan pada pihak Rafhely Futsal By Pass Padang agar

melakukan penetapan harga yang sesuai dengan layanan yang

diberikan, karena variabel harga dalam penelitian ini terbukti

58
berpengaruh signifikan terhadap keputusan penyewaan lapangan di

Rafhely Futsal By Pass Padang.

3. Penelitian ini hanya menganalisis kualitas layanan, dan harga

terhadap keputusan penyewaan, jadi disarankan untuk peneliti

berikutnya untuk dapat menambah variabel lainnya yang dapat

menjelaskan lebih mendalam tentang keputusan penyewaan.

59

Anda mungkin juga menyukai