Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY UAKSEPTOR LAMA Kb Suntik 3 Bulan Di Bps Ny Skriyawati Amd Keb Desa Sendang Agung Paciran

Lamongan

OLEH :

RUKOYAH 07.02.02.0359

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga laporanyang berjudul Asuhan kebidanan KB pada Ny.U Akseptor lama KB Suntik 3 bulan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari praktek klinik dalam rangka Program Studi DIII Kebidanan STIKES MUHAMMADIYAH Lamongan. Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. H. Budi utomo, Amd.Kep.M.Kes, selaku ketua STIKES

Muhammadiyah Lamongaan 2. Di Bps Ny, Sukriyawati Amd Kep selaku pembimbing praktek 3. Ibu Hj. WS. Tarmi, SST., S.Psi., M. Kes, selaku Prodi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan 4. Ibu Atiul impartina SST selaku Dosen Pembimbing Asuhan Kebidanan 5. Dan pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini. Terima kasih.

Lamongan,

2009

Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN .ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv BAB I : PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Latar Belakang ......1 Tujuan ....1 Ruang Lingkup 2 Metode Penulisan 2 Sistematika Penulisan ...2

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 Profil ..4 Jenis suntikan progestin ...4 Cara kerja 4 Keuntungan 4 Keterbatasan 5 Yang boleh menggunakan ..5 Yang tidak boleh menggunakan ..6 Waktu mulai menggunakan ..6 Cara penggunaan ..6 Askeb teori 7

BAB III : TINJAUAN KASUS BAB IV : PEMBAHASAN BAB V : PENUTUP A. B. Kesimpulan 23 Saran .23

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kontrasepsi suntikan progestin yang pertama dikembangkan tahun 1953 oleh karl junkmann. Tahun 1957 junkmann dan kawan kawan menemukan NET EN. Pada saat yang sama, Upjohn company di Amerika Serikat menemukan DMPA yang berasal dari hormone alamiah progesterone NET merupakan suntikan pertama progestin pertama dipakai sebagai kontrasepsi dan diberi nama dagang Noristerat. Percobaan percobaan klinik pertama dari DMPA sebgai metode Kontrasepsi dimulai pada tahun 1963, diikuti percobaan percobaan di lapangan pada tahun 1965. Tahun 1967 Upjohn Company maminta izin FDA US (pomnya Amerika Serikat ) untuk memasarkan DMPA sebagai kontrasepsi Amerika Serikat. Pada saat itu telah diketahui dengan jelas bahwa estrogen dalam kontrasepsi hormonal peroral merupakan penyebab dari timbulnya efek samping seperti mual, muntah , timbulnya bekuan darah. Sehingga adanya metode kontrasepsi yang bebas estrogen seperti DMPA dan Minipil merupakan hal yang sangat menarik tetapi tahun 1970 penelitian penelitian menujukkan bahwa progestin, termasuk DMPA menyebabkan timbulnya benjolan benjolan pada payu dara binatang percobaan anjing beagle, sehingga menimbulkn timbulanya kewaspadaan FDA.

1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan umum

Mampu melakukan asuhan kebidanan pad ibu hamil fisiologi Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan KB Suntik 3 Bulan

1.2.2

Tujuan khusus

Mampu mengembangkan rencana asuhan secarah menyeluruh pada ibu dengan KB Suntik 3 Bulan Mampu melaksanakan asuhan secara efisien dan aman pada wanita dengan dengan KB Suntik 3 Bulan Mampu melaksanakan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif dan data obyektif pada ibu dengan KB Suntik 3 Bulan Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil fisiologi Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang di lakukan pada ibu dengan KB Suntik 3 Bulan

1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup manajemen asuhan kebidanan ini saya batasi pada Asuhan Kebidanan pada Ny E Akseptor lama KB suntik 3 bulan 1.4 Metode Penulisan a. Studi pustaka dan praktek lapangan b. Tehnik pengumpulan data : Tanya jawab/wawancara dengan ibu Observasi : Kesadaran, keadaan umu, BB/TB, TD, Nadi, Suhu, RR

c. Pemeriksaan Fisik mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki meliputi : inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi d. Sumber data : Primer : dari data subyektif dan obyektif Sekunder : dari status klien (rekam medis)

1.5 Sistematika Penulisan Dalam Penyusunan kebidanan ini dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan. BAB II BAB III : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari konsep dasar kehamilan normal : Tinjauan Kasus yang terdiri dari pengumpulan/pengkajian data,

interpretasi data, identifikasi diagnosa/masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi BAB IV BAB V : Pembahasan : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.2 PROFIL Sangat efektif Aman Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata- rata 4 bulan Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI JENIS Depo Medroksiprogesteron Asetat ( DMPA ) yang mengandung 150 mg DMPA yang di berikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM Depo Noretisteron Enantat ( Depo Noisterat ), YANG MENGANDUNG 200 mg Noretidron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM 2.3 2.4 CARA KERJA Mencegah ovulasi Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrai sperma Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofi Menghambat tranportasi gamet oleh tuba KEUNTUNGAN Sangat efektif Pencegahan kehamilan jangka panjang Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI Sedikit efek samping Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

2.5

Dapat digunakan oleh perempuan berusia lebih dari 35 tahun sampai perimenapouse Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik Menurunkan kejadian penyakit jinak payu dar Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan krisis anemia bualn sabik KETERBATASAN Sering ditemukan gangguan haid: Klien bergantung pada temapt sarana pelayanan kesehatan Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan berikutnya Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, Hepatitis B, atau Infeksi Virus HIV Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian Terlambatnya kembalili kesuburan bukan karena terjadi kerusakan / kelainan pada oragn genetalia, melainakn karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya ( tempat suntikan )

Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang ( densitas ) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagiana, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jarawat

2.6

YANG DAPAT MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN Usia reproduksi Nulipara dan yang tiadak memiliki anak Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai Setelah melahirkan dan tidak menyusui Setelah abortus

Telah banyak anak dan belum menghendaki tubektomi Perokok Tekanan darah < 180 / 110 mmHg dengan masalah pembekuan darah atau anemia bualn sabit Menggunakan oabt untuk epilepsy ( feniton dan barbiturate ) atau obat tuberculosis ( rifampisin ) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang menagndung estrogen Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi Anemia defisiensi besi Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tiadk boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi

2.7 2.8

YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN Hamil atau dicurigai hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenore Menderita kanker payu dara Diabetes mellitus disertai komplikasi WAKTU MULAI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid Jika tidak haid dapat diberikan setiap saat asalakn tidak hamil, selama 7 hari setealh suntikan tidak boleh melakukan hubunagn seksual Bila sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal, maka suntikan dapat segera diberikan Bila sebelumnya menggunakan kontrasepsi lain, maka suntikan dimulai saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya Bila menggunakan kontrasepsi nonhormonal , suntikan dapat segera

diberikan, asal tidak hamil, bila ibu disuntik setetelah hari ke 7 haid,selama 7 hari ibu tidak boleh berhubungan seksual Bila sebelumnya AKDR,maka suntikan pertama diberiakan pada hari pertama siklus haid sampia hari ke 7,dapat diberikan setiap saat setelah ahri ke 7 asal ibu tidak hamil

Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur, suntikan pertama dapat diberiakn setiap saat,asal ibu tidak hamil dan selam 7 hari setelah suntikan ibu tidak boleh melakukan hubungan seksual

2.9

CARA PENGGUNAAAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN Kontrasepsi DMPA Diberiakan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM.suntikan diberiakn setiap 90 hari, suntikan noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu. Mulai dengan injeksi keliam diberiakn setiap 12 minggu Bersihkan kulit yang akan disuntik denagn kapas alcohol yang dibasahi etil isopropyl 60 90 %, biarkan kulit kering sebelum di suntik Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinay gelembung gelembung udara, kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bial terdapat endapan putih pada dasra ampul, upayakan menghilangkan dengan menghangatkannya

2.10 I.

Askeb Teori

PENGKAJIAN o DATA SUBJEKTIF 1. Identitas o Nama suami atau istri : agar andalam melakukan komunikasi dengan pasien dan keluarga dapat terjalin komunikasi yang baik dan mengenal pasien. o Alamat: untuk mengetahui tempat tinggal klien, sehingga memudahkan bidan apabila klien memerlukan pertolongan/ informasi bidan o Suku/ bangsa , untuk mengetahui adaptasi kebiasaan dan bahasa dari klien sehingga dapat mempengaruhi dalam penyampaian informasi. o Agama: untuk mengetahui pantangan suatu agama tentang metode suatu alat kontrasepsi.

o Usia: 1. pada prinsipnya semua ibu boleh menggunakan suntik kombinasi seperti usia reproduksi (buku panduan praktis palayanan kb). 2. suntik kombinasi seharusnya digunakan pada wanita usia >35 tahun dan yang perokok 3. resiko lontrasepsi pada wanita lebih muda adalah kecil sekali (hanafi hartanto,2004 :127) o Lama perkawinan: untuk mengetahui infertil kelahiran. o Pendidikan: untuk mengetahui tingkat pendidikan klien yang akan membantu dalam memeberikan asuhan. o Status perkawinan: untuk mengetahui apakah terjadi perkawinan yang sah atau tidak yang akan mempengaruhi psikologi klien. o Usia saat kawin: untuk mengetahui apakh saat kawin, dimana keadaan fisik, mental, social, dan sietem reproduksiseorang wanita sudah matang atau belum, yang nantinya akan berpengaruh buruk pada psikologis klien. o Penghasilan: Tingkat ekonomi merupakan suatu pertimbangan yang dapat

mempengaruhi keputusan keluarga dalam menentukan ukuran keluarga , jarak antara anak dan pemilihan serta metode pengendalian

kontrasepsi(varney: 414) 2. Keluhan utama o Amenore atau pendarahan tidak terjadi o Pendarahan bercak atau spotting o Meningkatnya atau menurunya (Ayurai wordpress.com) o Mual dan nyeri payudara ringan o Sakit kepala (Buku panduan praktis pekayanan kontrasepsi.2006,mk-34) 3. Riwayat keluhan utama o P(provokatif/paliuatif): apa yang menyebabkan gejala dan apa saja yang dapat mengurangi/memperbaiki gejala

o Q(quality): bagaimana gejala dirasakan, nampak/sejauh mana pasuen merasakan sekarang. o R(regional atau area radiasi): dimana gejala terasa. o S(skala keadaan ): seberapa parah yang dialami oleh klien nilainya o T(timing): waktu, sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan. 4. Riwayat menstruasi o Menarche o Siklus: teratur atau tidak (Bpppk: 2006,mk-35) o Sifat darah o Warna darah o Lama o Jumlah: bercak atau spotting (Saifuddin , 2006:mk-35) o Disminore: ada atau tidak (Bpppk: 2006,mk-35) o Fluor albous 5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu o Kontrasepsi kombinasi dapat digunakan pada wanita yang telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak. o Wanita setelah melahirkan dan tidak menyusui o Setetelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif, sedangakan semua kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu. 6. Riwayat penyakit sekarang Wanita kontrasepsi kombinasi tidak boleh dianjurkan pada yang mepunyai riwayat penyakit,aeperti dm, tromboflebitis, kelainan cerebro vaskuler, penyakit jantung iskemi, karsinoma payudara neopalasma yang tergantung pada estrogen, tumor hepar jinak atau ganas, pendarahan dari genetalia yang belum diketahui penyebabnya (Hartanto hanafi Dr, hal 160) 1-10

7. Riwayat penyakit yang lalu Kontrasepsi kominasi tidak boleh digunakan pada wanita yang mempunyai riwayat penyakit yang lalu seperti hepatitis, jantung, stroke, hipertensi, gangguan pembekuan darah, dm, ca mammae, migrai, riwayat kejang. (Buku panduan praktis pelayanan kb: mk-30) 8. Riwayat penyakit keluarga Kontrasepsi kominasi tidak boleh digunakan pada wanita yang mempunyai riwayat penyakit seperti hepatitis, jantung, stroke, hipertensi, gangguan pembekuan darah, dm, ca mammae, migrai, riwayat kejang. (Buku panduan praktis pelayanan kb: mk-30) 9. Riwayat ginekologi Infeksi genetalia eksterna ineterna : melindungi dari PID yang merupakan keuntungan dari kontrasepsi ini. Penyakit menular seksual: tidak melindungi terhadap ims yang merupakan kerugian dari kontrasepsi ini. Tumor pada genetalia: mencegah kanker ovarium dan kanker endometrium yang merupakan keuntungan dari KB suntik 1 bulan. Pemerikasaan papsmear: untuk menetahui apakah ada kanker endometrium atau ovarium. 10. Riwayat psikospiritual Kebutuhan untuk memiliki anikiran bahwa kehamilan dianggap bukti bahwa kita dicintai (kedua factor ini adalah alasan yang umum dilontarkan oleh remaja yang mempengaruhi kehamilan ), keyakinan yang salah bahwa anak akan menyatuklan kembali hubungan yang retak , rasa takut untuk mengasuh dan membesarkan anak , ancaman terhadap gaya hidup yang dijalani jika menjadi orang tua (Varney: 414)

11. Riwayat kontrasepsi apakah pernah menjadi akseptor KB lain sebelumnya sudah berapa lama menjadi akseptor KB tersebut Ayurai wordpress.com/2009/30/03/ask 12. Pola kebiasaan sehari-hari o Nutrisi: harus memperhatikan nutrisi agar tidak terjadi penurunan atau kenaikan bb sebanyak 1-2kg merupakan merupakan efek samping dan bila bertambah lebih dari 2kg maka dianjurkan untuk ganti metode lain o Aktifitas: tidak melakukan aktifitas yang berat karena KB suntik 1 bulan ada efek samping pusing/mual/muntah.(Saifuddin mk-38) o Personal hygiene: harus sering ganti celana dalam karena mungkin terjadi pendarahan bercak/spotting (Saifuddin, mk-38) A. DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum : o Kesadaran o BB/TB : kenaikan /penurunan berat badan 1-2 kg ganti metode kb (bpppk,mk-39.) o TTV: TD ,180/110Mmhg (saifuddin: 2006 mk-39). Suhu, RR, nadi ,100x/mnt( Saifuddin : 2006 mk-39) 2. Pemeriksaan fisik o Kepala : o Wajah : adanya bercak hitam atau cloasma, adanya oedema (Ayurai wordpress.com/2009/03/30/ask) o Hidung: o Mulut : o Telinga: o Leher : tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, dan bendungan bendungan vena jugularis o Dada : apakah sesak nafas atau tidak (Saifuddin, 2oo6:mk-40)

o Ketiak dan payudara : bentuk mamae, apakah ada benjolan abnormal /tidak pada payudara(Ayurai.word.press.com/2009/03/30/ask) o Abdomen : apakah ada pembengkakan pada hati(Saifuddin, 2oo6:mk-39) o Genitalia: apakah ada pendarahan pervaginam(Saifuddin, 2oo6:mk-39), apakah ada condiloma acuminate apakah, ada infeksi kelenjar skene dan bartholini(Ayurai.word.press.com/2009/03/30/ask) o Anus : o Extremitas: apakah terdapat varises , rasa sakit, bengkak dan mengandung cairan (Saifuddin, 2oo6:mk-39) 3. Pemeriksaan penunjang o Urin tes apakah ibu hamil atau tidak

II.

INTERPRESTASI DATA DASAR o Dx: o Ds/diaganosa subjective: berisi data-data berdasarkan klien, seperti: kontrasepsi apa yang pernah digunakan bagaimana efek riwayat sampingnya , bagaimana riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu o Do/diagnosa objective: berisi data-data berdasarkan pemeriksaan seperti bb/tb,ttv, pemeriksaan fisik/pemerikasaan penunjang. o Masalah : amenore/pendarahan bercak, spotting, meningkatnya /menurunya BB (Ayuraiword press.com/2009/03/30/ask/). Mual nyeri payudara ringan, sakitkepala(Bpppk: 2006, mk-34). o Kebutuhan : KIE, penanganan efek samping, rujuk.(Bpppk:2006, mk-35)

III.

ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL o Untuk mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi dari keluhan yang klien alami

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA o Hal ini penting agar jika klien terjadi masalah potensial bisa segera ditangani dan dirujuk bila perlu

V.

PLANNING o Untuk menyusun asuhan kebidanan kb, harus melihat diagnosa kebidanan, hasil pemeriksaan dan hasil anamnesa, sehingga dalam melakukan tindakan tidak ada kesalahan, rencana asuhan kebidanan dapat dibuat bersama klien dan keluarganya.

VI.

IMPLEMENTASI o Pada langkah ini, bidan dituntut melakukan timdakan kebidanan secara mandiri, tetapi pada pelaksanaan penyelesaian kasus klien sewaktu waktu bidan juga harus melaksanakan kegiatan kolaborasi dan rujukan bila sewaktu waktu ada kontrasepsi atau komplikasi yang di alami oleh pasien yang tidak dibawah penangananya dengan tenaga kesehatan lainya seperti: dokter umum, dokter obygn, perawat, ahli gizi dan sebagainya. o Penatalaksanaan asuhan kebidanan selalu diupayakan dalam waktu singkat dan seefektif mungkin hemat dan berkualitas. o Implementasinya meliputi: menginformasikan bahwa klien dalam keadaan baik menjelaskan pada klien bahwa hal yang dialami adalah hal yang fisiologis, kemudian menjelaskan pada klien cara cara mengatasi

keluhanya serta memberikan konseling pada klien tentang macam macam alat kontrase VII. EVALUASI o Dalam asuhan kebidanan evaluasi sangat berperan utama menetapkan tindakan kebidanan untuk mengatasi masalah klien, dalam evaluasi kebidanan ini kita menggunakan SOAP

BAB III TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN Tanggal pengkajian Oleh : 27-07- 2009. : Rukoyah Jam : 15.00 WIB

o DATA SUBYEKTIF 1. Biodata Nama Umur Suku/bangsa Agama Pendidikan : Ny U : 25 th : jawa/Indonesia : Islam : SMA Nama suami : Tn F Umur : 38 th

Suku/bangsa : jawa/Indonesia Agama pendidikan : Islam : SLTA

Pekerjaan Alamat

: IRT : Sendan Agung

Pekerjaan

: wiraswasta

2. Keluhan utama Ibu mengatakan datang untuk mendapatkan KB suntik 3 bulan kunjungan ulang ( 27-07-2009) dan ibu tidak mengeluh apa-apa

3. Riwayat menstruasi Menarche : 14 tahun Lama : 7 hari

Siklus

: sebelum ikut KB teratur 1 bulan sekali Selama ikut KB tidak teratur, kadang 2-3 bulan sekali

Jumlah

: hari 1-3 ganti pembalut 3x/hari, hari 4-7 ganti pembalut 2x/hari dengan konsistensi cair kadang gumpal

Dsymenore : tidak Fluor albous: tidak 4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu No. 1 Umur kehamilan 9 bulan L/P L Hidup/mati Hidup, 2 bulan BB/PB 3300/50 Penolong Bidan Jenis prsalinan Spontan bidan

5. Riwayat kontrasepsi Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan setelah anak pertamanya lahir usia 2 bulan 6. Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderta penyakit apapun,baik yang menahun seperti hipertensi,jantung.penyakit menurun seperti DM,Asma dan penyakit menular seperti hepatitis, dan TBC. Ibu juga mengatakan tidak pernah mengalami sakit kepala sebelah ataupun sampai sakit kepala yang sangat 7. Riwayat ginekologi Ibu mengatakan tidak ada riwayat pms: seperti hpv, gonorrhea, sifilis dan tidakm pernah menderita kelainan pada payudara. 8. Riwayat penyakit yang lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun,baik yang menahun seperti hipertensi,jantung.penyakit menurun seperti DM,Asma dan penyakit menular seperti hepatitis, dan TBC

9.

Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menahun seperti jantung danhipertensi, menurun (DM, Asma)

10. Riwayat psikospiritual Ibu mengatakan suami mendukung untuk berkb dan dalam agama tidak ada pantangan untuk ber-KB. 11. Pola kebiasaan sehari hari Klien mengatakan dia tidak pernah mengkonsumsi rokok ataupun mengkonsumsi minuman keras seperti bir. a. Pola nutrisi : Klien menagatakan makan 3x/hari, 1porsi penuh dengan menu nasi, 1 potong lauk pauk, kadang sayur dan buah, cemilan. b. Pola eliminasi : Klien mengatakan BAB 1 x/hr, konsistensi lembek, warna . kuning, bau khas, tidak nyeri, tidak ada darah. BAK 6-7 x/hari warna jernih, tidak ada darah dan tidak nyeri. c. Pola personal hygine : Klien mengatakan mandi 2-3x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 2-3x/minggu, ganti baju 2-3x/hari, ganti CD 2-3X/hari. d. Pola aktivitas : Klien mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak,mencuci,dan membersihkan rumah. e. Pola istirahat : Klien mengatakan tidur siang 2-3jam/hari dan tidur malam 7-9jam/hari f. Pola Seksual : Klien melakukan hubungan badan 2-3x dalam 1 minggu.

o DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum Kesadaran BBterakhir BB sekarang : Baik : Compos mentis : 49 kg : 50 kg TTV TD : 110/70 mmHg Suhu : 36,5C Nadi : 84x/menit

Peningkatan BB : 1 kg TB : 155 cm 2. Pemeriksaan fisik. Kepala Muka Mata :kulit kepala bersih , tidak berketombe,rambut ikal,warna hitam :bentuk oval, tidak ada jerawat dan flek hitam, tidak oedema :Konjungtiva merah muda,sklera berwarna putih ada gambaran tipis pembulu darah. Hidung :Pernafasan spontan,bersih,tidak ada polip, tidak ada sekret, mukosa merah muda Mulut :Mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi dan karang gigi,tidak terdapat stomatitis. Telinga :Bersih,tidak ada serumen dan benda asing, membran timpani utuh dan putih mengkilat. Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid/limfe, dan tidak ada bendungan vena jugularis. Dada Payudara: : simetris, tidak ada whezzing atau ronhci asimetris,lebih besar kiri tidak ada hyperpigmentasi areola, tidak ada benjolan abnormal. Abdomen : Bentuk simetris,tidak ada tanda-tanda kehamilan, tidak ada luka parut, tidak teraba massa, terdapat linea alba dan strie albican. RR : 22x/menit

Genetalia : Tidak oedema/varices, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada keputihan Anus : Tidak ada hemoroid simetris, tidak oedema, tidak cianosis

Ekstermitas : Atas

Bawah Tidak ada odeme dan Varises, tidak ada tromboflebitis

II.

INTERPRESTASI DATA DASAR o Dx: Ny U P1001 umur 25 tahun akseptor KB suntik 3 bulan

Masalah tidak ada Keluhan tidak ada Kebutuhan Suntik KB 3 bulan o Ds: ibu mengatakan ingin ikut KB suntik 3 bulan Ibu mengatakan mempunyai anak 1 (usia 2 bulan) dan menggunakan KB suntik 3 bulan setelah melahirkan anak pertamanya sampai sekarang Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa o Do: Keadaan umum Kesadaran BBterakhir BB sekarang Penigkatan BB TB : Baik : Compos mentis : 47 kg : 50 kg : 3kg : 155 cm RR : 22x/menit TTV TD :110/70mmHg

Suhu : 36,5C Nadi : 84x/menit

Mata simetris tidak, sclera tidak ikterus, conjungtifa tidak anemis, muka tidak pucat dan oedem, Tidak ada whezzing atau ronchi, tidak ada benjolan abnormal pada payudara, tidak ada pembesaran hepar, ekstremitas bawah tidak ada tromboflebitis.

III.

ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL Tidak ada

IV .

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada

V.

PLANNING Tujuan jangka panjang Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama3 bulan , diharapkan tidak terjadi komplikasi dan ibu menjadi akseptor aktif KB suntik 3 bulan dengan KH TTV dalam batas normal TD 110/60-130/90 mmHg Suhu 36.5-37,5 Nadi 60-100 x/mnt RR 16-20 x/mnt

Ibu datang 3 bulan lagi (20-10-2009) untuk mendapatkan KB suntik 3 bulan Tujuan jangka pendek Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 mnt diharapkan ibu telah mendapatnan injeksi KB suntik 3 bulan dengan KH

Obat KB suntik 3 bulan (Depo progestin) diberikan

INTERVENSI o Lakukan pendekatan kepada klien R/ pendekatan akan menjalin hubungan yang baik dan kepercayaan klien. o informasikan keadaan klien saat ini. R/ pendekatan akan menjalin hubungan yang baik dan kepercayaan klien. o Berikan inform consen pada klien R/ Prosedur keamanan bagi klien maupun petugas kesehatan o Siapkan peralatan untuk injelsi KB suntik 3 bulan R/ Persiapan untuk melakukan injeksi

o Lakukan injeksi sesuai dengan KB yang telah dipilihan R/ kebutuhan KB ibu terpenuhi o Dokumuntasikan ke kartu KB dan kartu klinik R/ dengan mendokumentasikan ke kartu KB dapat mengetahui hasil pemeriksaan dan bila sewaktu- waktu data dibutuhkan. o Informasika tentang kunjungan selanjutnya R/ dengan mengiformasikan dapat memastikan agar ibu dapat control tepat waktu dan tidak terjadi kegagalan

V.

IMPLEMENTASI : 20-07-2009

Tanggal

Jam

Implementasi

Paraf

15.10 Melakukan pendekatan dengan klien melalui komunikasi terapeutik 15.15 Memberitahu keadaan ibu bahwa dalam keadaan baik 15.20 Memberikan inform consent pada klien 15.25 Menyiapkan alat suntik dan KB Depo progestin, dikocok dulu sebelum diambil dg spuit, lalu desinfeksi menggunakan kapas alcohol daerah yang akan disuntik (1/3 SIAS). Memberikan injeksi cyclofem ml, di aspirasi dulu kemudian obat dimasukkan secara IM perlahan, menganjurkan pada ibu agar daerah yang di suntik tidak ditekan 15.30 Mencatat hasil pemeriksaan dan tindakan pada status dan kartu KB ibu 15.35 Informasikan pada ibu untuk datang kembali 3 bulan lagi (02-04-2009)

VI. EVALUASI Tanggal S : 20-07-2009 jam : 15.36 WIB

: ibu mengatakan senang karena sudah mendapatkan KB suntik 3 bulan dan ibu mengertu penjelasan bidan tentang kunjungan ulang berikutnya

: Ibu dapat mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh bidan tentang kunjungan ulang berikutnya : Ny E P1001 umur 25 thn akseptor lamaKB suntik 3bulan (depo progestin), sudah terlayani

: anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 3 bulan lagi (20-07-2009) atau sewaktu waktu bila ada keluhan

BAB IV PEMBAHASAN

I. PENGKAJIAN Dalam teori pengkajian berisi data-data lengkap tentang keadaan pasien yang terdiri dari Data Subyektif yang didapatkan dengan melakukan anamnesa kepada pasien seperti : Identitas Keluhan utama Riwayat menstruasi Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas anak yang lalu Riwayat ginekologi Riwayat kesehatan keluarga Riwayat kesehatan yang lalu Kebiasaan selama hamil Pola kebiasaan fungsional sehari-hari

Data Obyektif yang didapatkan dengan cara melakukan pemeriksaan kepada pasien seperti : Pemeriksaan umum Pemeriksaan fisik

Dalam kasus Ny U pada pengkajian juga telah memuat Data Subyektif dan data Obyektif seperti yang telah disebutkan dalam teori di atas. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus. II. INTERPRETASI DATA DASAR Dalam teori interpretasi data dasar terdiri dari Diagnose, Data subyektif, Data obyektif, Dalam kasus Ny U pada interpretasi data dasar juga didapatkan Diagnosa, Data subyektif, Data obyektif, Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL Dalam teori pada kasus fisiologis tidak terdapat antisipasi masalah potensial. Dalam kasus Ny U tidak ditemukan antisipasi masalah potensial karena ini merupakan kasus yang fisiologis sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Dalam teori karena pada kasus fisiologis tidak terdapat antisipasi masalah potensial maka tidak ada pula identifikasi kebutuhan segera. Dalam kasus Ny U tidak ditemukan antisipasi masalah potensial sehingga tidak ada pula identifikasi kebutuhan segera. sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus V. PERENCANAAN Dalam teori dalam perencanaan terdapat Diagnose, Tujuan dan Rencana tindakan. Dalam kasus Ny U juga terdapat Diagnose, Tujuan dan Rencana Tindakan sesuai dengan kasus sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus VI. IMPLEMENTASI Dalam teori pada implementasi terdapat tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana tindakan pada langkah sebelumnya. Dalam kasus Ny U pada implementasi disebutkan tentang tindakan-tindakan yang dilakukan selama memberikan asuhan yang disesuaikan dengan kasus Ny E. sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus

VII. EVALUASI Dalam teori pada evaluasi disebutkan tentang keseluruhan hasil asuhan diantaranya tentang SOAP Dalam kasus Ny U pada evaluasi juga didapatkan tentang hasil akhir asuhan yang diberikan dan sejauh mana pengetahuan pasien tentang asuhan yang diberikan serta rencana kunjungan ulang yang harus dilakukan oleh pasien. sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasu

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny U akseptor KB suntik 3 bulan didapatkan kesamaan antara teori dan kasus. SARAN Bagi Mahasisiwa Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan Bagi lahan praktek Dapat menyesuaikan antara ilmu teori dan praktek terutama dalam melakukan asuhan kebidanan persalinan fisiologis Bagi institusi pendidikan Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

o Bari, saifudin. 2003. Buku panduan praktik pelayanan kontrasepsi. Jakarta: YBPSP o Hartanto, Hanafi.,dr. 2004. KB dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka sinar harapan o Prawirohardjo. Sarwono. 1999. Ilmu kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Anda mungkin juga menyukai