KESEHATAN SEMARANG
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus “Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny. A Usia 23 Tahun
P1A0 Akseptor KB Suntik Progestin di UPTD Puskesmas Todanan Kabupaten
Blora”telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
F. Keterbatasan
1. Sering ditemukan gangguan haid seperti :
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
d. Tidak haid sama sekali
2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus
kembali untuk suntikan)
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
4. Permasalahan berat badan merupakan efek saming tersering
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
6. Setelah pemakaian dihentikan kesuburan terlambat kembali karena pelepasan
obat suntikan dari depannya belum habis.
7. Pada penggunaan jangka panjang terjadi perubahan pada lipid serum, dapat
sedikit menurunkan densitas (kepadatan tulang), dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, dapat menimbulkan gangguan
emosi (tetapi jarang), sakit kepala, jerawat, nervositas. (Pinem, 2009)
K. Efek samping
1. Meningkat/menurunnya berat badan.
2. Gangguan haid
a. Amenorea
1) Bila tidak hamil, tidak perlu dilakukan tindakan apapun, cukup
diberikan konseling. Jika klien tidak dapat menerima kelainan
tersebut, jangan lanjutkan sutikan. Anjurkn agar klien menggunakan
metoda kontrasepsi lain.
2) Bila hamil, hentikan suntikan, rujuk pasien.
3) Bila terjadi kehamilan ektopik, segera rujuk pasien.
b. Perdarahan
1) Perdarahan ringan atau spotting, sering terjadi dan tidak berbahaya.
2) Bila spotting terus berlanjut , atau haid teah berhenti tetapi kemudia
terjadi perdarahan, maka perlu dicari penyebab perdarahan tersebut
kemudian dilakukan penanganan yang tepat. Bila penyebab
perdarahn tidak diketahui dengan jelas, tanya klien apakah masih
ingin melanjutkan suntikan. Jika tidak ganti dengan kontrasepsi lain.
3) Bila ditemukan penyakit radang panggul atau penyakit akibat
hubungan seksual, klien perlu diberi pengobatan yang sesuai dan
suntikan dapat terus dilanjutkan.
4) Bila perdarahan banyak atau lebih dari 8 hari, atau 2 kali lebih
banyak dari perdarahan dalam siklus haid normal, jelaskan kepada
klien bahwa hal itu biasa terjadi pada bula pertama penyuntikan.
5) Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila
ditemukan kelainan, klien perlu dirujuk.
6) Bila klien tidak dapat menerima keadaan tersebut, atau perdarahan
yang terjadi mengancam kesehatan klien, suntikan dihentikan. Ganti
metoda kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah anemia pada klien,
perlu diberi preparat besi dan anjurkan agar mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung zat besi.
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 19 April 2021
Jam : 09.30 WIB
Tempat : KIA UPTD Puskesmas Todanan
B. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. A 1. Nama : Tn. H
2. Umur : 23 Tahun 2. Umur : 28 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMK 4. Pendidikan : SMK
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Dalangan 2/1 7. Alamat : Dalangan 2/1
C. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin konsultasi KB Suntik yang aman untuk ibu menyusui.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan. Ibu mengatakan saat ini masih
menyusui bayinya yang berusia 2 bulan.
3. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan saat ini tidak pernah/sedang menderita tanda dan gejala :
Jantung : Ibu mengatakan dada sebelah kirinya tidak mengalami nyeri dan
berdebar-debar saat melakukan aktivitas ringan seperti nonton tv,
berjalan santai, dan beristirahat. Tidak pernah mengalami sesak
napas/terengah-engah saat melakukan aktifitas fisik ringan seperti
berjalan kaki beberapa meter saja.
Asma : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak nafas setelah makan
sesuatu misalnya atau setelah terpapar debu.
TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk dalam waktu lama lebih dari 3
bulan.
Hepatitis B : Ibu mengatakan bagian mata, kulit dan kuku tidak berwana
kekuningan.
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami BAK dengan warna kuning
kecokelatan dan BAB pucat.
DM : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami mudah haus, mudah lapar,
dan sering BAK di malam hari; penurunan berat badan yang drastis;
dan luka yang sulit kering.
Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keluhan misalnya
pusing yang tidak hilang saat dibawa istirahat, dan tengkuk terasa
kaku serta tegang.
HIV/AIDS : Ibu mengatkan tidak pernah mengalami penyakit sperti sariawan
yang tidak kunjung sembuh, diare lebih dari 1 bulan, dan berat badan
yang menurun drastis.
Dahulu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
jantung, diabetes melitus, hipertensi maupun penyakit menular seperti TBC,
HIV/AIDS, hepatitis.
Keluarga : Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti jantung, diabetes melitus, hipertensi. Maupun
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS. Tidak ada keturunan
kembar.
4. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : Tidak Ada
Siklus : 28 hari Lama : 6-7 hari
Warna darah : Merah Banyaknya : 2-3x ganti pembalut.
Sejak kelahiran anak pertama, belum mendaatkan haid
5. Riwayat perkawinan :
a. Status perkawinan : menikah / tidak menikah*), umur waktu menikah : 22
th.
b. Pernikahan ini yang ke satu sah/ tidak*) lamanya 1 th
c. Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah
6. Riwayat KB : Pernah/ Tidak Pernah *)
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas
Kead anak
Tahun Frek Keluhan/ ASI
UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit sekarang
ANC Penyulit eksklusif
Februar >4x Tidak Ada 38 Spontan Bidan Perempuan Tidak Ya Tidak Saat ini Sehat,
i 2021 mingg 3100 gr Ada ada masih Normal
u ASI
Eksklusif
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari hari:
a. Nutrisi
Makan : 3 x/ Sehari
1) Komposisi :
Nasi : 3 x @ ½ piring (sedang / penuh)
Lauk : 3 x @ 1 potong (sedang / besar)
Sayuran : 3 x @ ½ mangkuk sayur
Buah : 4-5 x seminggu
Camilan : 1-2x /hari jenis biskuit dan makanan ringan
2) Pantangan : tidak ada
Minum,
Ibu mengatakan sehari minum air putih jumlahnya ± 10 gelas/ hari dan
kadang mengkonsumsi susu.
b. Pola eliminasi
1) Buang Air Kecil 5-6 x warna kuning jernih
2) Buang Air Besar 1-2 x warna kuning kecoklatan
a) Warna : konsistensi lembek / keras*)
b) Keluhan/masalah : Tidak ada
c. Aktifitas Fisik dan Olah raga
Saat ini ibu masih menjalani masa cuti melahirkan sampai minggu depan.
Sebelumnya Ibu mengatakan bekerja sebagai karyawan swasta selama
kurang lebih 8 jam. Ibu bekerja selama 6 hari dalam seminggu, mendapat
libur di hari minggu dan tanggal merah.
c. Istirahat /tidur
Tidur malam : Jam 21.00 sampai jam 05.00 WIB
Tidur siang : ± 1 jam
Keluhan : Tidak ada keluhan
d. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Merokok : Tidak merokok
Minuman beralkohol : Tidak minum minuman beralkohol
Obat obatan : Tidak mengkonsumsi obat-obatan
Jamu : Tidak mengkonsumsi Jamu
e. Personal hygiene
Mandi : 2 x sehari
Keramas : 3-4 x seminggu
Gosok gigi : 2 x sehari
Ganti Pakaian: 2-3 x sehari, celana dalam 3 x sehari
Alas Kaki : ibu selalu menggunakan alas kaki saat keluar rumah
f. Riwayat Psikososial-spiritual
1) Ibu mengatakan tinggal serumah dengan: suami dan anak
2) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Musyawarah
3) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
4) Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan
sendiri.
5) Ibu mengatakan tidak melakukan upacara adat yang membahayakan dan
tidak sedang berpuasa.
9. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : Ibu mengatakan sudah mengetahui tujuan KB
adalah untuk mencegah kehamilan.
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin mengetahui tentang KB yang aman
bagi ibu menyusui.
D. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik 6) TD : 110/70 mmHg
2) Kesadaran : Composmentis 7) Nadi : 76 x/menit
3) TB : 157 cm 8) Suhu : 36.5 0C
4) LILA : 28 cm 9) RR : 20 x/menit
5) BB sekarang : 60 kg 10) SpO2 : 98%
b. Status present
Kepala : Mesocephale, kulit kepala bersih, rambut tidak
mudah rontok
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,
fungsi penglihatan baik
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, dan tidak caries
gigi
Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen yang
berlebih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
vena jugularis
Ketiak : Kanan dan kiri tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Tidak ada wheezing, tidak ada retraksi dinding
dada
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
Lipat paha : Kanan dan kiri tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Vulva : Tidak ada odem, tidak ada varises dan tidak ada
benjolan
Ekstremitas : Atas dan bawah tidak oedem dan tidak ada varises
Refleks
patella : +/+
Punggung : Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang
(lordosis, skoliosis)
Anus : Tidak ada hemoroid
2. Pemeriksaan Penunjang
- PP test : hasil negatif
E. ANALISA
Diagnosa Kebidanan
Kebutuhan
1. Pendidikan kesehatan tentang KB Suntik Progestin
F. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 19 April 2021 Jam : 09.45
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik.
Hasil : ibu tampak senang mengetahui hasil pemeriksaan ibu dalam kondisi
baik.
2. Memberitahu ibu tentang KB suntik yang aman untuk ibu menyusui adalah
KB suntik Progestin/suntik 3 bulan
Hasil : Ibu menganggukan kepala tanda paham dengan penjelasan Bidan
3. Memberitahu ibu tentang KB Suntik Progestin, diantaranya :
a. Pengertian
Kontrasepsi suntikan progestin adalah jens kontrasepsi yang mengandung
hormon progestin dan diberikan setiap 3 bulan sekali.
b. Cara Kerja
- Menekan ovulasi
- Membuat lendir serviks semakin kental sehingga menghalangi
pergerakan sperma bertemu sel telur
- Perubahan pada permukaan rahim sehingga mengganggu penempelan
hasil konsepsi.
c. Keuntungan
- Risko terhadap kesehatan kecil
- Efek samping sangat kecil
- Tidak menggangu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak perlu pemeriksaan dalam sebelum disuntikan
- Mengurangi nyeri saat haid
d. Efek samping
- Kemungkinan terjadi perubahan siklus haid, dan terkadang ada
spotting atau perdarahan diantara waktu haid.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan akan hilang
setelah suntikankedua atau ketiga
- Penambahan berat badan
- Kemungkinan terhambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
e. Kontraindikasi
- Ibu hami atau diduga hamil
- Menderita sakit kuning
- Kelainan jantung
- Varises
- Memiliki riwayat tensi tinggi
- Memiliki riwayat kanker/tumor payudara/organ reproduksi
- Perdarahan dari jalan lahir yang tidak diketahui penyebabnya
- Perokok berat
Hasil : ibu memahami penjelasan bidan dan mengatakan sudah mantap untuk
menggunakan KB suntik 3 bulanan.
4. Memberitahu ibu bahwa ibu dapat mendapatkan pelayanan KB suntik 3
bulanan di Puskesmas Jiken dengan terlebih dahulu menandatangani surat
persetujuan tindakan.
Hasil : Ibu mengatakan setuju dilakukan suntik KB 3 bulanan dan
menandatangani surat persetujuan tindakan pemasangan KB suntik 3 bulanan.
5. Menyiapkan alat dan obat untuk suntik KB 3 bulanan.
Hasil : Alat sudah disiapkan.
6. Memposisikan Ibu
Hasil : Ibu sudah diposisikan di bed.
7. Memberikan KB suntik progestin.
Hasil : Telah diberikan injeksi KB suntik progestin.
8. Menjelaskan kepada ibu bahwa KB suntik dapat efektif bekerja setelah 7 hari
disuntik, selama hari pertama sampai ke-7 bila ingin berhubungan bisa
mengunakan kondom terlebih dahulu.
Hasil : Ibu mengatakan iya
9. Menjelaskan kepada ibu efek samping tidak selalu dialami oleh semua wanita
jadi ibu tidak perlu khawatir.
Hasil : Ibu menganggukan kepala tanda paham dengan penjelasan Bidan.
10. Menganjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 3 Februari 2021.
Hasil : Ibu mengatakan akan mengikuti anjuran Bidan.
11. Menganjurkan ibu untuk datang sewaktu-waktu bila perlu konsultasi atau ada
keluhan
Hasil : Ibu mengatakan akan mengikuti anjuran Bidan.
12. Melakukan pendokumentasian
Hasil : asuhan telah didokumentasikan
.
Tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Nama
dan Jam dan
Paraf
22 April SUBYEKTIF
2021 Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Jam 14.45 Ibu mengatakan menggunakan kondom saat
WIB berhubungan seksual
OBYEKTIF
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 115/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5ᵒC
RR : 22x/menit
ANALISA
PENATALAKSANAAN
Tanggal : 22/04/2021 Jam : 15.00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu
dalam kondisi baik
Hasil : ibu senang dengan hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu mulai
sekarang bisa melakukan hubungan seksual
tanpa menggunakan kondom karena obat
suntik KB sudah bekerja.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan bidan.
3. Menjelaskan kembali ada ibu tentang efek
samping yang dapat terjadi dari penggunaan
KB suntik
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang
diberikan
4. Mengingatkan kembali pada ibu jadwal
kembali untuk suntik ulang
Hasil : ibu akan datang pada jadwal tanggal
kembali.
BAB IV
PEMBAHASAN
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
a) Kesadaran
Berdasarkan teori Sigmund Freund tingkatan kesadaran
terbagi menjadi 4 yaitu composmentis, apatis, delirium,
somnlon, stupor, coma. Ny A memiliki kesadaran normal
sepenuhnya, dapat memahami keadaan sekitarnya dan
mengerti tentang apa yang ditanyakan. Sehingga berdasarkan
teori tersebut Ny A memiliki keadaan umum composmentis.
b) Tekanan darah
Tujuan obyektif utama mengidentifikasi, memberikan
terapi dan memantau tekanan darah pasien adalah untuk
menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler serta angka
kesakitan dan kematian yang terkait. Oleh karena itu,
pengukuran tekanan darah yang akurat sangat penting, karena
pengukuran ini menjadi dasar keputusan klinis yang vital
terlebih lagi Ny A ibu hamil memiliki ancaman hipertensi
gestasional yang mengarah ke pre-eklampsia dan eklampspsia.
Tekanan darah normal dewasa menurut Whaley dan Wong
(2007) adalah sistol < 130 dan diatol < 80 mmHg sehingga Ny
A dengan tekanan darah 110/70 mmHg dikatakan normal jika
dibandingkan dengan teori tersebut.
c) Nadi
Ketika jantung berdenyut. jantung memompa darah
melalui aorta dan pembuluh darah perifer. Pemompaan ini
menyebabkan darah menekan dinding arteri, menciptakan
gelombang tekanan seiring dengan denyut jantung yang pada
perifer terasa sebagai denyut/detak nadi. Denyut nadi ini dapat
diraba/palpasi untuk menilai kecepatan jantung, ritme dan
fungsinya. Karena mudah diakses, nadi pada radial tangan
adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur
kecepatan jantung; dipalpasi melalui arteri tangan (radial) pada
pergelangan tangan anterior (Whaley dan Wong, 2007). Saat
melakukan pengukuran nadi pada Ny A, penulis meraba arteri
tangan (radial) pada pergelangan tangan anterior sehingga
sudah sesuai dengan teori yang ada.
Menurut whaley dan wong (2007) nadi normal dewasa
adalah 60 – 100 kali permenit Sehingga jika nadi Ny A sebesar
86 kali permenit adalah normal.
d) Suhu
Suhu tubuh dapat diukur dengan berbagai alat
thermometer (thermometer gelas, termometer raksa,
elektronik, timpani) dan berbagai rute (per oral, rectal, axilla,
tympani). (Whaley dan Wong, 2007). Saat melakukan
pemeriksaan suhu pada Ny A dilakukan pengukuran
menggunakan termometer elektronik dan melalui rute axilla,
sehingga dalam melakukan pengukuran suhu sudah sesuai
dengan teori yang ada.
Suhu tubuh normal dewasa adalah 36,4-37,2°C
(Whaley dan Wong, 2007). Sehingga suhu tubuh Ny A sebesar
36.5°C adalah normal.
e) Respirasi
Menurut Whaley dan Wong (2007) pernafasan normal
dewasa tahun adalah 16 – 24 kali permenit sedangkan pada ibu
hamil pernafasan sedikit meningkat. Pernafasan juga menjadi
lebih dalam, dan lebih sering terjadi nafas pendek,hal ini
berarti frekuensi nafas Ny A normal yaitu 20 kali permenit.
Inspeksi dilakukan untuk mengevaluasi kecepatan pernafasan
pasien, karena kebanyakan orang tidak menyadari
pernafasannya dan mendadak menjadi waspada terhadap
pernafasannya dapat mengubah pola pernafasan normalnya,
maka jangan memberitahu pasien ketika mengukur kecepatan
pernafasannya. Saat melakukan praktek penulis melakukan hal
yang sama yaitu dengan tidak memberitahu akan menghitung
jumlah pernafasan sehingga antara teori yang ada sama dengan
praktek yang dilakukan.
2. Pemeriksaan status present
Pemeriksaan status present juga dilakukan dengan lengkap
mulai dari head to toe dan tidak ditemukan adanya kelainan atau
abnormalitas yang mengarah pada kontraindikasi penggunaan
kontrasepsi suntik progestin.
b. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pp test dan hasilnya negatif
B. Analisa
Analisa data dilakukan setelah melakukan anamnesis data subjektif
dan anamnesis data objektif. Analisis didalamnya mencangkup diagnosis
aktual, diagnosis masalah potensial serta seperlunya mengidentifikasi
kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi masalah (Varney, 2007).
Diagnosis adalah Ny A usia 23 tahun calon akseptor KB suntik progestin.
Analisis data ini dilakukan setelah penulis melakukan pengkajian data
subjektif dan objektif. Sehingga dalam menetukan analisa penulis sudah
melakukan sesuai dengan teori yang ada.
C. Penatalaksanaan
Pada klien dengan kebutuhan kontasepsi suntik progestin harus didahului
dengan konseling mengenai suntik progestin. Konseling yang dilakukan
berupa penyampaian pengertian suntik progestin, jenis kontrasepsi suntik
progestin, mekanisme kerja suntik progestin, keuntungan kontrasepsi, klien
yang tidak dapat menggunakan suntik progestin, keterbatasan suntik
progestin, informasi yang perlu disampaikan, waktu insersi suntik progestin
dan instruksi khusus kepada klien (Pinem, 2009). Konseling dilakukan secara
lengkap dengan bantuan media leaftet tentang kontrasepsi sehingga sudah
sesuai dengan keefektifan penyampaian konseling. Menurut Pinem (2009)
kerugin penggunaan kontrasepsi suntik ini adalah terhambatnya kembalinya
kesuburan. Klien dapat menerima konsekuensi tersebut sehingga penyuntikan
tetap dilakukan pada Ny A. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rohmi
Handayani, Dyah Fajarsari dan Evi Sri Suryani (2010) tidak terdapat
hubungan antara lama penggunaan dengan kembalinya kesuburan, lama
kembalinya kesuburan pada wanita ex-akseptor KB suntik DMPA rata-rata
adalah 8,82 bulan. Sehingga diperlukan konseling pada klien yang ingin
menggunakan kontrasepsi suntik progestin DMPA dilain waktu mengenai
lama penggunaan DMPA tidak mempengaruhi lama pengembalian
kesuburan.
Saat melakukan injeksi pada Ny A penulis melakukan langkah demi
langkah sesuai dengan teori dan tidak ada perbedaan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Pena, M. M., Maria, E., Maria, D., Tronchin, R., & Melleiro, M. M. (2013). The Use
of The Quality Model of Parasuraman, Zeithaml and Berry in, 47(5), 1227–
1232.
Pinem S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta
Pratiwi IGD, Suprayitno E, Kristanti AN. 2018. Gambaran Minat Ibu dalam Memilih
KB Implan di Desa Karang Nangka Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep.
Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol. 3 No. 2.
Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo
Saifudin AB, 2006. Buku Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo