Anda di halaman 1dari 30

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PARTISIPASI REMAJA DI POSYANDU REMAJA


DESA SONOKULONKECAMATAN TODANAN
KABUPATEN BLORA

DISUSUN OLEH :
RIMA DESI TRI KUSADARITA
NIM P1337424420111

PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2021
Hasil Penelitian
Hasil Analisa Univariat

Variabel Pengetahuan, Jarak, Sarana, Dukungan Teman Sebaya, Dukungan Keluarga,


Partisispasi Remaja
No Variabel Frekuensi Presentase (%)
1. Pengetahuan
Baik 20 25,0
Cukup 42 52,5
Kurang 18 22,5
JUMLAH 80 100%
2. Jarak
Jauh 32 40,0
Dekat 48 60,0
JUMLAH 80 100%
3. Sarana
Baik 61 76,3
Kurang 19 23,8
JUMLAH 80 100%
4. Dukungan Teman Sebaya
Mendukung 56 70,0
Tidak mendukung 24 30,0
JUMLAH 80 100%
5. Dukungan Keluarga
Mendukung 61 76,3
Tidak mendukung 19 23,8
JUMLAH 80 100%
6. Partisipasi
Aktif 53 66,3
Tidak aktif 27 33,8
JUMLAH 80 100%
Hasil Analisa Bivariat
A. Hubungan pengetahuan remaja dengan
partisipasi remaja di posyandu remaja
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan Remaja dengan Partisipasi Remaja di
Posyandu Remaja Desa Sonokulon

Partisipasi
P Value
Aktif Tidak Aktif
Pengetahuan n % n % n 0,000

Kurang 4 22,2 14 77,8 18

Cukup 31 73,8 11 26,2 42

Baik 18 90,0 2 10,0 20

Total 53 66,3 27 33,8 80

Uji Chi-Square P VALUE= 0,000


Nilai signifikasi uji Chi-Square dalam penelitian ini sebesar 0,000
karena signifikasi <0,05 (0,000 <0,05) maka dapat disimpulkan Ho ditolak
dan Ha diterima , yang berarti ada hubungan antara pengetahuan remaja
terhadap partisipasi remaja di posyandu remaja.
B. Hubungan Jarak dengan Partisipasi Remaja di Posyandu
Remaja

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Hubungan Jarak dengan Partisipasi Remaja di Posyandu Remaja desa Sonokulon

Partisipasi
P Value
Aktif Tidak Aktif
Jarak
n % n % n 0,000

Jauh 9 21,2 23 71,9 32

Dekat 44 91,7 4 8,3 48

Total 53 66,3 27 33,8 80

Uji Chi-Square P Value =0,000


Nilai signifikasi uji Chi-Square dalam penelitian ini sebesar 0,000
karena signifikasi <0,05 (0,000 <0,05) maka dapat disimpulkan Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan antara jarak rumah
remaja terhadap partisipasi remaja di posyandu remaja.
C. Hubungan Sarana Prasarana dengan Partisipasi
Remaja di Posyandu Remaja

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Hubungan Sarana Prasarana dengan


Partisipasi Remaja di Posyandu Remaja Desa Sonokulon

Partisipasi
P Value
Sarana Aktif Tidak Aktif
prasarana n % n % n 0,000
Kurang 5 26,3 14 73,7 19

Baik 48 78,7 13 21,3 61

Total 53 66,3 27 33,8 80

Uji Chi-Square P Value =0,000


Nilai signifikasi uji Chi-Square dalam penelitian ini sebesar 0,000, karena
signifikasi <0,05 (0,000 <0,05) maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha
diterima , yang berarti ada hubungan antara sarana prasarana terhadap
partisipasi remaja di posyandu remaja.
D. Hubungan Dukungan Teman Sebaya dengan
Partisipasi Remaja di Posyandu Remaja

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Hubungan Dukungan Teman Sebaya


dengan Partsipasi Remaja di Posyandu Remaja Desa Sonokulon

Partisipasi
P Value
Dukungan Aktif Tidak Aktif
Teman
Sebaya n % n % n 0,002

Tidak 10 41,7 14 58,3 24


Mendukung

Mendukung 43 76,8 13 23,2 56

Total 53 66,3 27 33,8 80

Uji Chi-Square P Value =0,002


Nilai signifikasi uji Chi-Square dalam penelitian ini sebesar 0,002
karena signifikasi <0,05 (0,002 <0,05) maka dapat disimpulkan Ho ditolak
dan Ha diterima , yang berarti ada hubungan antara dukungan teman
sebaya terhadap partisipasi remaja di posyandu remaja.
E. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Partsipasi Remaja di Posyandu Remaja

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Hubungan Dukungan Keluarga dengan


Partipasi Remaja di Posyandu Remaja Desa Sonokulon

Partisipasi
P Value
Dukungan Aktif Tidak Aktif
Keluarga n % n % n 0,000

Tidak 5 26,3 14 73,7 19


Mendukun
g
Mendukun 48 78,7 13 21,3 61
g
Total 53 66,3 27 33,8 80

Uji Chi-Square P Value = 0,000


Nilai signifikasi uji Chi-Square dalam penelitian ini sebesar 0,000
karena signifikasi <0,05 (0,000 <0,05) maka dapat disimpulkan Ho ditolak
dan Ha diterima , yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga
terhadap partisipasi remaja di posyandu remaja.
PEMBAHASAN

1. Hubungan Pengetahuan dengan


Partsipasi Remaja di Posyandu Remaja
Hasil analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square
untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan
partisipasi remaja di psoyandu remaja Desa
Sonokulon Kabupaten Blora diperoleh nilai P Value
(0,000) < α (0,05). Dengan kategori pengetahuan
baik (25%) dan pengetahuan cukup (52,5%), serta
responden dengan kategori pengetahuan kurang
berjumlah 18 (22,5%) responden yang aktif
berpartisipasi di posyandu remaja.
Responden dalam penelitian ini sebagian besar memiliki pengetahuan
yang cukup tentang posyandu remaja, informasi posyandu remaja bisa
didapatkan di sosial media maupun media lainya, semakin banyak
mendapatkan informasi semakin luas pengetahuan

Hubungan pengetahuan dengan partisipasi sesuai dengan teori yang


di temukan oleh Notoadmodjo (2014) bahwa pengetahuan merupakan
komponen yang sangat penting dalam membentuk seseorang untuk
bertindak. Selain itu pengetahuan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan pengalaman serta
informasi.

• Berdasarkan penjabaran diatas, bila dikaitkan dengan hasil penelitian


menyatakan adanya hubungan pengetahuan dengan partisipasi remaja di
Posyandu Remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
2. Hubungan Jarak dengan Partsisipasi
Remaja di Posyandu Remaja
Hasil analisa bivariat menggunakan uji Chi-
Square diperoleh nilai P Value (0,000) < α
(0,05) yang artinya bahwa ada hubungan antara
jarak rumah dengan partsipasi remaja di
posyandu remaja.
Responden dengan jarak rumah dekat yang
aktif berpartisipasi di posyandu berjumlah 44
(91,7%) responden, sedangkan responden
dengan jarak rumah jauh yang aktif
berpartisipasi (28,1%).
Dari hasil studi di lapangan lokasi penelitian terletak di jantung
desa, sehingga untuk menuju lokasi bisa menggunakan sepeda roda
dua maupun berjalan kaki. Semakin dekat jarak rumah ke posyandu
maka akan mendorong untuk aktif berpartisipasi di posyandu remaja

Menurut Sulistiowati (2010) Jarak menjadi faktor pendorong karena


semakin jauh jarak yang ditempuh seseorang dari tempat tinggal semakin
banyak tenaga dan waktu yang dikeluarkan. Sehingga semakin jauh jarak
sesorang dengan pelayanan kesehatan semakin menurunkan motivasi
seseorang untuk berkunjung kepelayanan kesehatan.
Berdasarkan penelitian di Desa Sonokulon yang dilakukan oleh
peneliti bahwa ada sebagian remaja yang tidak berpartsipasi di posyandu
remaja yang kegiatannya dilakukan di Balai Desa karena jarak rumah
terlalu jauh. Responden dengan jarak rumah jauh yang aktif
berpartisipasi karena mendapatkan dukungan dari teman sebaya maupun
dukungan dari keluarga untuk rutin berkunjung, sebagian responden
adalah siswa SMP-SMA

Berdasarkan penjabaran diatas, bila dikaitkan dengan hasil penelitian


menyatakan adanya hubungan jarak dengan partisipasi remaja di Posyandu
Remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
3. Hubungan Sarana dengan Partsipasi
Remaja di Posyandu Remaja
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan
sarana yang baik akan menumbuhkan partisipasi
responden untuk aktif di posyandu remaja,
sebaliknya apabila sarana yang disediakan kurang
maka akan menunrunkan keaktifan remaja untuk
berpartisipasi.

Menurut teori yang ditemukan oleh Green pada


tahun 1980 mengatakan bahwa faktor yang
memungkinan seseorang untuk berperilaku sehat
berdasarkan ketersedian pelayanan kesehatan
Alat untuk kegiatan posyandu remaja tempat,
timbangan berat badan, pengukur tinggi badan,
pengukur lingkar lengan, pengukur lingkar perut,
tekanan darah, buku register, buku kesehatan
remaja, media KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi) cetak dan elektronik, serta set PKPR
(Kementrian Kesehatan 2018).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Laila wahid (2020) bahwa
sarana dan prasarana merupakan kelengkapan
yang dapat digunakan dalam kegiatan posyandu
remaja dilihat dari kelayakan dan ketersediaan
Berdasarkan penjabaran diatas, bila dikaitkan dengan hasil penelitian
menyatakan adanya hubungan sarana dengan partisipasi remaja di Posyandu
Remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
4. Hubungan Dukungan Teman Sebaya
dengan Partisipasi Remaja di Posyandu
Remaja
Responden dengan dukungan teman sebaya
kategori mendukung dan aktif berpartisipasi di
posyandu remaja sebanyak 43 (76,8%) responden,
sedangkan kategori tidak mendukung aktif
berpartisipasi di posyandu remaja yaitu (41,7%).

Nilai signifikasi yang diperoleh yaitu P value =


0,002 karena 0,002 > α (0,05) maka ada hubungan
antara dukungan teman sebaya dengan partisipasi
remaja di posyandu remaja Desa Sonokulon
Responden yang mendapat dukungan dari teman
sebaya akan mendapat dorongan dan motivasi untuk
lebih aktif dalam berpartsipasi di posyandu remaja,
begitupun sebaliknya.
Pergaulan teman sebaya akan mempengaruhi
perilaku seseorang baik itu perilaku positif maupun
perilaku negatif, pengaruh positifnya adalah ketika
seseorang melakukan kegiatan dengan teman sebaya
yang dilakukan selama bertahun tahun baik negatif
maupun positif yang cukup signifikan (Pamela, 2018).

Berdasarkan penjabaran diatas, bila dikaitkan dengan hasil penelitian


menyatakan adanya hubungan dukungan teman sebaya dengan
partisipasi remaja di Posyandu Remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
5.Hubungan Dukungan keluarga dengan
Partsipasi Remaja di Posyandu
Remaja
Responden dengan dukungan keluarga kategori
mendukung dan aktif berpartisipasi di
posyandu remaja yaitu 48 (78,7%) responden,
sedangkan kategori tidak mendukung aktif
berpartisipasi di posyandu remaja berjumlah 5
(26,3%).
Nilai signifikasi yang diperoleh yaitu P value =
0,000 karena 0,000 > α (0,05) maka dapat
diartikan ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan partisipasi remaja di posyandu
remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
Dukungan keluarga memiliki peran penting untuk membantu
remaja mengambil keputusan, sehingga sangat berpengaruh dukungan
keluarga untuk pasrtisipasi di posyandu remaja. Dukungan keluarga bisa
berupa dukungan emosional dan dukungan informasi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rindha


Maretha (2018) dengan hasil P Value 0,003 < 0,05 yang artinya ada
hubungan terhadap pemanfaatan pos pelayanan terpadu

Berdasarkan penjabaran diatas, bila dikaitkan dengan hasil penelitian


menyatakan adanya hubungan dukungan keluarga dengan partisipasi
remaja di Posyandu Remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
Keterbatasan Penelitian
Padatnya jadwal kegiatan di
puskesmas sebagai bidan desa
menjadikan salah satu faktor hambatan
dalam penelitian. Pandemi Covid- 19
yang membuat terhambat jalannya
penelitian karena bidan desa ikut
berperan penting dalam penanganan
satgas Covid-19.
Kesimpulan
1. Karaterisitik responden sebagain besar
berusia diantara 10-18 tahun, sejumlah 78
(98,8%) responden.
2. Ada hubungan antara pengetahuan dengan
partsipasi remaja di posyandu remaja Desa
Sonokulon Kabupaten Blora dengan nilai
hasil signifikasi P value = 0,000
3. Ada hubungan antara jarak dengan
partisipasi remaja di posyandu remaja Desa
Sonokulon Kabupaten Blora dengan hasil
nilai signifikasi P value = 0,000
4. Ada hubungan antara sarana prasarana
dengan partsisipasi remaja di posyandu
remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
dengan hasil nilai signifikasi P value =0,000
5. Ada hubungan antara dukungan teman
sebaya dengan partisipasi remaja di
posyandu remaja Desa Sonokulon
Kabupaten Blora dengan hasil nilai
signifikasi P value =0,002
6. Ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan partsipasi remaja di posyandu
remaja Desa Sonokulon Kabupaten Blora
dengan hasil nilai signifikasi P value = 0,000
Saran
Puskesmas

Meningkatkan pengetahuan dan informasi posyandu remaja


dengan membentuk kader remaja dan melibatkan lintas sektor
seperti tokoh masyarakat serta mengembangkan inovasi pada
kegiatan posyandu remaja.
Remaja

Diharapkan bagi remaja untuk meningkatkan


pengetahuan tentang posyandu remaja, serta lebih aktif
dalam berpartisipasi di posyandu remaja dan menyebarkan
informasi tentang kegiatan posyandu remaja
Posyandu Remaja

a. Memiliki inovasi untuk kegiatan agar remaja berperan aktif


mengikuti kegiatan posyandu remaja
b. Meningkatkan kualitas pelayanan saat pelaksanaan posyandu
remaja

Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan variabel


berbeda seperti perilaku, pengaruh media yang digunakan di
posyandu remaja, dukungan tokoh masyarakat maupun pengaruh
peran kader terhadap partisipasi remaja di posyandu remaja.

Anda mungkin juga menyukai