Anda di halaman 1dari 5

Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD) Volume 1 Nomor 1 Januari 2019

pISSN : 2622-9595 eISSN : 2623-0097

PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN


PENGETAHUAN DAN PEMASANGAN METODEKONTRASEPSI
JANGKA PANJANG(MKJP) DI DUSUN LEMBAR BARAT DESA
LEMBAR SELATAN LOMBOK BARAT
Baiq Dika Fatmasari, S. ST.,M. Keb1*, Ni Made Adriyani2,Jarsiah3

1*Dosen Prodi S1 Pendidikan Bidan STIKes Hamzar Lombok Timur, Jln TGH Zainuddin Aryad Mamben Daya
Wanasaba, Lombok Timur, Indonesia, 83658
2. Mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Bidan STIKes Hamzar Lombok Timur, Jln TGH Zainuddin Aryad Mamben Daya
Wanasaba, Lombok Timur, Indonesia, 83658
3. Mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Bidan STIKes Hamzar Lombok Timur, Jln TGH Zainuddin Aryad Mamben Daya
Wanasaba, Lombok Timur, Indonesia, 83658
*
e-mail: baiqdikafatmasari11@gmail.com

Abstrak
Pelayanan program Keluarga Berencana pelaksanaannya senantiasa terintegrasi dengan
kegiatankelangsunganhidupibu, bayidananaksertapenanggulanganmasalah kesehatandankesetaraangender
sebagaisalahsatuupayapemecahanhak-hak reproduksikepadamasyarakat. Memperhatikan hal-
haltersebut,makaoperasional pelaksanaan program KB perludikelolasecara lebih serius,profesionaldan
berkesinambungan sehingga upaya-upaya tersebut dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak baik
klienmaupunpemberi pelayanan yang pada akhirnya akan meningkatkankesertaanmasyarakatdalam berKB,terhindar
darimasalahkesehatan, reproduksi, meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berdasarkan pendataan yang telah kami
laksanakan di Dusun Lembar Barat , diperoleh data bahwa dari 240 PUS, akseptor KB sebanyak 152 orang (62,50%),
dimana persentase pengunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang masih rendah yaitu sebanyak 37 orang (15,41%).
Hal ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang sehingga
penggunaannya masih sangat rendah. Berdasarkan masalah tersebut kami melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat
Penyuluhan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada tanggal 2 Desember 2021 di balai dusun. Sebanyak 15 orang
peserta diberi kuisioner pre tes sebelum penyuluhan, selanjutnya penyampaian materi dengan media lembar balik dan
power point dan diakhiri dengan pengisian kuisioner post tes. Terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang setelah kegiatan berlangsung terlihat dari perbedaan nilai rerata kuisioner pre test senilai
55,5% menjadi 98,2% pada saat post test dan adanya pengguna baru MKJP Implan sebanyak 9 orang setelah diberikan
penyuluhan.

Kata Kunci: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Pengetahuan, Penyuluhan

Pendahuluan
Indonesia merupakan negarayangdilihatdari jumlahpenduduknyaada pada posisikeempatdi
dunia,denganlajupertumbuhanyangmasihrelatif tinggi.Esensi tugasprogram Keluarga Berencana (KB)dalam halinitelah
jelasyaitu menurunkan fertilitasagardapatmengurangibebanpembangunandemi terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. (BKKBN, 2017)
Pelayanan program KB pelaksanaannya senantiasa terintegrasi dengan kegiatankelangsunganhidupibu,
bayidananaksertapenanggulanganmasalah kesehatandankesetaraangender sebagaisalahsatuupayapemecahanhak-hak
reproduksikepadamasyarakat.Memperhatikan hal-haltersebut,makaoperasional pelaksanaan program KB
perludikelolasecara lebih serius,profesionaldan berkesinambungan sehingga upaya-upaya tersebut dapat memberikan
kepuasan bagi semua pihak baik klienmaupunpemberi pelayanan yang pada akhirnya akan
meningkatkankesertaanmasyarakatdalam berKB,terhindar darimasalahkesehatan, reproduksi, meningkatkan
kesejahteraan keluarga. (BKKBN, 2017)
Dalam UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
menyebutkan bahwa keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
yang berkualitas.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN ) tahun 2009 – 2014 tertuang mengenai

1
Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD) Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
pISSN : 2622-9595 eISSN : 2623-0097

percepatan pengendalian fertilitas melalui penggunaan kontrasepsi, keluarga berencana nasional di Indonesia lebih
diarahkan kepada pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).(Yuanti, 2018)
Berdasarkan pendataan yang telah kami laksanakan di Dusun Lembar Barat , diperoleh data bahwa dari 240
PUS, akseptor KB sebanyak 152 orang (62,50%), dimana persentase pengunaan MKJP Masih rendah yaitu sebanyak 37
orang (15,41%). Hal ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai MKJP sehingga penggunaan MKJP
masih sangat rendah.

Metode
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Penyuluhan tentang MKJP dilaksanakan pada tanggal 2 Desember
2021 dengan peserta sebanyak 15 orang Pasangan Usia Subur yang belum menggunakan MKJP.
Pengetahuan peserta mengenai MKJP sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan diukur dengan pengisian
kuisioner pre tes dan post tes. Data pre tes dan post tes diperoleh dari kuesioner tentang MKJP
dengan jumlah 15 soal. Jika jawaban benar diberi nilai1 dan jawaban salah diberi nilai
0. Hasil skor pengetahuan kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu, baik jika
jawaban benar >80%, cukup 60-80%, dan kurang jika jawaban benar <60%. Data hasil pre
tes dan post tes akan dianalisis menggunakan Paired Samples T-Test. Materi penyuluhan
diberikan dengan media power point serta lembar balik KB. Hasil kuisioner pre tes dan post tes disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Peningkatan penggunaan MKJP dilihat dari ada atau tidak pengguna
baru MKJP.

Hasil
A. Gambaran Karateristik Peserta Pengabdian Masyarakat
Tabel 1. Distribusi frekuensi karateristik peserta pengabdian masyarakat

No KarakteristikResponden n %
Umur
<20 tahun 1 6,7
1
20-30 tahun 6 40,0
>30 tahun 8 53,3
Tingkat Pendidikan
SD 7 46,7
2 SMP 3 20,0
SMA 5 33,3
PT 0 0
Pekerjaan
IRT 10 66,7
3 Pedagang 2 13,3
Swasta 3 20,0

Total 15 100,0

Tabel 1. Menunjukkan bahwa distribusi peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini lebih dominan
berdasarkan umur yaitu >30tahun sebesar 53,3%, tingkat pendidikan terakhir yaitu SD sebesar 46,7%, dan
pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga sebesar 66,7%.

B. Gambaran Hasil Pre Test Peserta Pengabdian Masyarakat


Tabel 2. Distribusi frekuensi hasil pre test peserta pengabdian masyarakat

Pengetahuan Frekuenai Persentase


(f) (%)
Baik 0 0
Cukup 8 53,3
Kurang 7 46,7
Total 15 100

2
Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD) Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
pISSN : 2622-9595 eISSN : 2623-0097

Tabel 2. Menunjukkan bahwa nilai pre test dominan diperoleh peserta dengan kategori cukup yaitu sebesar
53,3% dan kategori kurang sebesar 47,7%.

C. Gambaran Hasil Post Test Peserta Pengabdian Masyarakat


Tabel 3. Distribusi frekuensi hasil post test peserta pengabdian masyarakat

Pengetahuan Frekuenai Persentase


(f) (%)
Baik 15 100
Cukup 0 0
Kurang 0 0
Total 15 100

Tabel 3. Menunjukkan bahwa nilai post test diperoleh oleh seluruh peserta dengan kategori baik yaitu sebesar
100%.
Respon Peserta
Respon peserta pengabdian masyarakat terhadap kegiatan penyuluhan ini sangat baik terlihat dari sesi
dikskusi dan Tanya jawab yang berjalan aktif.

Luaran kegiatan

Gambar 1. Dokumentasi kegiatan pemberian materi penyuluhan dan pemasangan langsung alat kontrasepsi Implant

NILAI PRE TEST DAN POST TEST


PESERTA PENGABDIAN MASYARAKAT

20

15
PRE TEST
10 POST TES

0
R10

R12
R13
R1
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9

R11

R14
R15

3
Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD) Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
pISSN : 2622-9595 eISSN : 2623-0097

.Gambar 2 Grafik Nilai pre test dan post test penyuluhan MKJP

Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai tes peserta sebelum dan sesudah
kegiatan edukasi. Berarti penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta pengabdian masyarakat mengenai
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Tujuan dari kegiatan ini agar Pasangan Usia Subur (PUS) dapat memahami
mengenai MKJP kemudian menggunakannya untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkanuntuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas. (Yuanti, 2018). Tujuan tersebut telah terwujud terlihat dari bertambahnya
pengguna baru MKJP Implan sebanyak 9 orang setelah dilakukan kegiatan penyuluhan. Pemasangan Kb Implan
dilakukan di Poskesdes Lembar Selatan dengan berkerjasama dengan Puskesmas Jembatan Kembar dan PLKB pada
tanggal 9 Desember 2021.
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama,
efektif dan efisien untuk tujuan pemakaian menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau mengakhiri kehamilan
atau sudah tidak ingin memiliki anak lagi. MKJP lebih rasional dan mempunyai efek samping sedikit.
MetodeKontrasepsiJangkaPanjang (MKJP)terdiridarisusuk/implant,AKDR/IUD,MOP,danMOW(BKKBN, 2017).
Implan adalah alat kontrasepsi yang dipasang dibawah lapisan kulit pada lengan atas bagian samping dalam.
Implan sangat efektif , ditunjukkan dengan kegagalan mencegah kehamilan yang kecil, yaitu pada tahun pertama yang
hanya 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan pasca pemasangan implan. Implan berupa batang silastik lembut berongga
dengan panjang antara 34-40 mm, dengan diameter 2-2,4 mm, yang berisi hormon levonogestrel atau etonogestrel yang
lama kerjanya berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Implan dapat dipasang setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai
hari ke-7.(Fauziah, 2020)
AKDR atau biasa disebut intra uterine device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang yang dimasukkan melalui
serviks dan dipasang dalam rahim. Efektifitas penggunaan sampai 99,4% (mencegah 1-5 kehamilan per 100 wanita
pertahun) dan dapat mencegah kehamilan hingga 5-10 tahun, tergantung jenis AKDR yang dipilih. Ada 2 jenis AKDR 
yaitu yang mengandung tembaga dan yang mengandung hormone progesteron. AKDR dapat dipasang setiap waktu
dalam siklus haid, pada hari pertama sampai ke-7 siklus haid atau segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama
atau setelah 4 minggu pascapersalinan, atau setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenore laktasi (MAL), atau
segera setelah keguguran.(Yuanti, 2018)
MOW atau biasa disebut dengan tubektomi merupakan kontrasepsi yang bertujuan menghentikan kesuburan
dengan tindakan medis berupa penutupan tuba uterine/ tuba falopii. MOW sangat efektif dalam mencegah kehamilan.
Angka kegagalan setelah MOW adalah 0,5 kehamilan per 100 perempuan selma tahun pertama penggunaan. Tubektomi
dilakukan dengan cara mengikat dan memotong atau memasang cincin pada saluran telur (tuba Fallopii). MOW dapat
dilakukan setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil. MOW juga
dapat dilakukan pada hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi  serta pascapersalinan. MOW jenis minilaparaskopi
dapat dilakukan dalam waktu 2 hari atau 6 minggu atau 12 minggu pasca persalinan. MOW dapat pula dilakukan pasca
keguguran dengan persyaratan tertentu.Sedangkan MOP atau biasa disebut dengan vasektomi merupakan metode
kontrasepsi permanen bagi pria dengan prosedur klinis untuk menghentikan kemampuan reproduksi pria dengan jalan
melakukan pengikatan/ pemotongan saluran sperma (vas deferens) sehingga pengeluaran sperma terhambat dan
pembuahan tidak terjadi. (YKAI, 2019)
Pemerintah mensosialisasikan dan memberikan layanan kontrasepsi sebagai salah satu langkah untuk
menurunkan laju pertumbuhan penduduk yang berkaitan dengan dampak negatif bonus demografi , seperti tingkat
pendidikan yang rendah, kurangnya lapangan kerja, pengangguran, efek sosial yang buruk, hilangnya momentum untuk
mengumpulkan tabungan, sehingga pada akhirnya menyebabkan kemiskinan jika pengendalian ini tidak dilakukan akan
banyak dampak yang ditimbulkan, salah satunya dibidang kesehatan ibu dan anak. Semakin banyak yang menggunakan
MKJP, penurunan angka kelahiran semakin dapat diharapkan(Yuanti, 2018)

Kesimpulan
Terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang setelah kegiatan berlangsung
terlihat dari peningkatan nilai kuisioner pre test sebelumnya dengan kategori cukup (53,3%) dan kurang (47,7%)
menjadi kategori baik (100%) pada saat post test dan adanya pengguna baru MKJP Implan sebanyak 9 orang setelah
diberikan penyuluhan.

Rekomendasi

4
Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD) Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
pISSN : 2622-9595 eISSN : 2623-0097

Kegiatan pengabdian masyarakat ini masih terbatas pada pemberian edukasi hanya pada istri, untuk selanjutnya
dapat dilakukan kegiatan edukasi disertai pendampingan oleh pasangan sehingga terget peningkatan penggunaan MKJP
dapat dicapai.

Ucapan Terima Kasih


Kegiatan ini tidak akan terlaksana tanpa partisipasi warga Dusun Lembar Barat sehingga terimakasih penulis
sampaikan pada seluruh warga Dusun Lembar Barat yang sangat antusias dalam kegiatan ini. Selanjutnya kedepannya,
diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan secara berkesinambungan dengan kerjasama antara masyarakat, pemerintah
desa, maupun puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan terdekat.

Daftar Pustaka
Bkkbn. (2017). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Mkjp Lebih Aman Dan Pasti. Dalam
https://keluargaindonesia.id/infografik/metode-kontrasepsi-jangka-panjang-mkjp-lebih-aman-dan-pasti diakses tanggal
30 Nopember 2021

Fauziah (2020) Buku Ajar praktik Asuhan Pelayanan Keluarga Berencana (KB). Purwokerto: Pena Persada

Ramlan,dkk (2020) Kinerja Penyuluh KB dalam Perspektif Para Kader. BKKBN: Jurnal Keluarga Berencana vol. V

YKAI (2019) Keluarga Berencana. Jakarta:Bitread Publishing

Yuanti, Yocki. (2018) Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kelurahan Harjamukti Cimaggis
Depok. STIKes Mitra RIA Husada: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai