Pada bab ini akan di uraikan hasil dan pembahasan tentang hubungan beban
Puskesmas Tambakrejo Bojonegoro. Hasil penelitian di sajikan dalam dua bagian yaitu
data umum dan data khusus. Dalam data umum dimuat karakteristik responden beban
kerja berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, agama, umur, dan lama kerja informasi
tentang beban kerja perawat dan responden perilaku caring berdasarkan jenis kelamin,
umur, pendidikan, agama. Sedangkan data khusus terdiri daribeban kerja dengan
perilaku perawat menurut persepsi klien. Data di sajikan dalam bentuk tabel distribusi
Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 18 desa dengan luas 209.52 Km², 65 Dusun, 95
RW dan 378 RT dengan kondisi alam secara geografis memiliki potensi untuk
47
48
Frekuensi Persentase
Kategori
(f) (%)
D3 22 73,3
S1 8 26.7
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer 2020
Responden Persentase
Kategori
(f) (%)
<25 tahun 6 20,0
26-35 tahun 19 63,3
36-45 tahun 5 16,7
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer 2020
berumur 26-35 tahun dan sebagian kecil (16,7%) berumur 36-45 tahun.
mengalami beban kerja ringan dan sebagian kecil (3,3%) mengalami beban
kerja berat.
(f) (%)
Baik 8 26,7
Cukup 10 33,3
Kurang 9 30,0
Sgt kurang 3 10,0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer 2020
5.1.4 Tabulasi silang antara beban kerja dengan perilaku caring menurut persepsi klien
Berdasarkan data hasil penelitian, dapat dibuat tabel silang antara beban
Bojonegoro.
Tabel 5.7 Tabulasi silang beban kerja dengan perilaku caring di Puskesmas
Tambakrejo Bojonegoro.
Perilaku caring
Beban Total
Baik Cukup Kurang Sgt kurang
kerja
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Tdk jadi
4 50,0% 3 37,5% 1 12,5% 0 0,0% 8 100,0%
beban
Ringan 4 26,7% 6 40,0% 4 26,7% 1 6,7% 15 100,0%
Sedang 0 0,0% 1 16,7% 4 66,7% 1 16,7% 6 100,0%
Berat 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 1 100,0% 1 100,0%
Sumber : Data Primer 2020
Tabel 5.7 Tabulasi silang beban kerja dengan perilaku caring di Puskesmas
Tambakrejo Bojonegoro.
Correlations
Beban.K Perilaku.
erja Caring
Spearman's rho Correlation Coefficient 1,000 ,562**
Beban.Kerja Sig. (2-tailed) . ,001
N 30 30
Perilaku.Caring Correlation Coefficient ,562** 1,000
51
taraf kesalahan 0,05 dan nilai ρ sebesar 0,001, dimana ρ = 0,001 ≤ 0,05 maka H 1
diterima atau H0 ditolak artinya ada hubungan antara beban kerja dengan
4.1 Pembahasan
secara fisik maupun psikis dalam jangka waktu tertentu menurut kamus besar
mengalami beban kerja berat sebesar 64,7% (Ernawati, 2018). Banyak dan
khusus merupakan beban kerja yang berat bagi sebagian perawat, baik secara
pasien di Puskesmas Tambakrejo maka akan semakin berat beban kerja perawat.
52
Serta tuntutan dan ketrampilan maupun banyak kegiatan yang harus diselesaikan
baik secara fisik atau psikis dalam waktu tetertentu. Sedangkan perawat di
Ditinjau dari segi jenis kelamin perawat dapat dilihat dari tabel 5.1
eksternal, secara keterampilan lebih cocok dan cenderung dikuasai oleh perawat
responden yang berjenis kelamin laki-laki, cenderung memiliki beban kerja dari
laki-laki.
Ditinjau dari segi pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.2 menunjukkan
persepsi pasien.
Ditinjau dari segi umur dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa
Umur yaitu usia individu yang terhubung mulai saat dilahirkan sampai
dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir
dan berperilaku. Pada usia 26-35 tahun seseorang sedang dalam masa puncak
Ditinjau dari segi lama kerja perwat dapat dilihat pada tabel 5.5
Lama kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu
orang tersebut sehingga kecakapan kerjanya semakin baik (Ranupendoyo dan Saud
(2015)
54
dalam hubungan antara pasien dengan perawat, dan suatu kekuatan untuk
kerangka kerja ini para perawat menggunakan sentuhan dan ucapan yang jujur
pengalaman sakit mereka. Tiga aspek penting yang mendasari keharusan perawat
untuk care terhadap orang lain. Aspek ini adalah aspek kontrak, aspek etika, dan
aspek spiritual dalam caring terhadap orang lain yang sakit (Kozier ; Erb, 1985
dalam Nurachmah, 2015). . Kepuasan klien tidak hanya terlihat dari kepuasan
Ditinjau dari segi umur dapat dilihat dari tabel 5.7 bahwa hampir setengah
yang harus diambil (Hurlock, 2017). Semakin dewasa usia seseorang maka
tingkat kematangan berfikir dan bertindaknya semakin baik, hal ini dikarenakan
disebabkan umur mempengaruhi seseorang dalam berpikir selain itu umur juga
2015).
seseorang akan memiliki kemampuan kognitif dan penilaian moral lebih baik
Ditinjau dari segi pendidikan dapat dilihat dari tabel 5.8 bahwa setengah
yang tinggi akan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan juga
56
masih tinggi kesadarannya untuk berperan serta, dalam hal ini adalah keaktifan
tinggi pendidikan pasien akan semakin baik pula pengetahuan tentang kesehatan.
Sedangkan pendidikan rendah walaupun sudah ada sarana yang baik namun
belum tentu dipergunakan, hal ini disebabkan seseorang tidak peduli terhadap
Bojonegoro
Bojonegoro diketahui bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan perilaku
Hasil uji statistik Spearman Rank diperoleh angka signifikan atau nilai
nonprobabilitas (0,001) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau (r <
a), maka data Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan Antara
Tambakrejo Bojonegoro.
sepuluh carative faktor yang dapat mencerminkan perilaku caring dari seorang
klien di Irna lantai jantung Rumah Sakit Husada Medan. Februarilati (2015) dalam
Teori di atas sesuai dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa
ada hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat menurut persepsi klien
hal ini dapat memberikan penilaian terhadap perawat Puskesmas mengenai beban
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 3-24 Februari 2020 yang berjudul
Hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat menurut persepsi klien di
3. Ada Hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat menurut persepsi
6.2 Saran
Tambakrejo Bojonegoro.
pasien.
56
59
DAFTAR PUSTAKA
Ambariani. (2016). Pengaruh kualitas pelayanan pada kepuasan pasien lanjut usia
di Puskesmas Santun Lanjut Usia Kabupaten Bogor Jawa Barat. Tesis.
Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
BPS RI. (2016). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2015. Jakarta: Badan Pusat
Statistik RI.
Damayanti NA. (2015). Kontribusi kinerja perawat dan harapan pasien dalam
dimensi non teknis keperawatan terhadap kepuasan pasien rawat inap
kasus kronis. Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga
Komnas Lansia. (2015). Profil penduduk lanjut usia 2009. Jakarta: Komisi
Nasional Lanjut Usia.
Kotler P dan Keller KL. (2017). Manajemen Pemasaran. Cetakan pertama, edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Indeks.
Lestari WP, Sunarto, dan Kuntari T. (2008). Analisa faktor penentu tingkat
kepuasan pasien di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Indonesia (JKKI). Diakses tanggal 4 April
2020 melalui journal.uii.ac.id/index.php/JKKI/article/download/544/468
Liu, Li-Fan. (2016). The health heterogeneity of and health care utilization by
the elderly in Taiwan. International Journal Of Environmental Research
And Public Health. (2016). 11, 1384-1397.
Maryam RS, Ekasari MF, Rosidawati, Jubaedi A, dan Batubara I. 2008. Mengenal
Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Shaikh BT, Mobeen N, Azam SI, dan Rabbani F. (2008). Using SERVQUAL for
assessing and improving patient satisfaction at a rural health facility in
Pakistan. Eastern Mediterranean Health Journal. (2008). Vol. 14, No. 2.
Yogyakarta : ANDI.