Anda di halaman 1dari 15

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi lokasi penelitian

Puskesmas II Melaya beralamatkan di Jl. Raya Pelabuhan No.20

Gilimanuk, Kec. Melaya, Kab. Jembrana, Bali. Puskesmas II Melaya yaitu

Puskesmas rawat inap dengan pelayanan 24 jam, UGD dan VK serta Rawat

Inap. Puskesmas II Melaya pada awal mulanya, tahun 1958 merupakan

sebuah balai pengobatan (klinik) yang berlokasi di sekitar pelabuhan

Gilimanuk. Tahun 1968 menjadi Balai Pengobatan (BP) dan Balai Kesehatan

Ibu dan Anak (BKIA). Tahun 1977 menjadi Pustu Melaya dan tahun 1979

pindah ke lokasi puskesmas yang ada sekarang dan

menjadi Puskesmas Melaya II dengan status Puskesmas Perawatan dan

mewilayahi 6 lingkungan/dusun yaitu Jineng Agung, Asih, Asri, Arum,

Samiana dan Penginuman.

Puskesmas II Melaya terletak di wilayah ujung barat pulau Bali dimana

batas wilayah kerja dari Puskesmas adalah Sebelah utara Teluk Gilimanuk,

Sebelah timur Wilayah kerja UPTD Puskesmas Gerokgak II, Buleleng,

Sebelah Selatan Selat Bali dan wilayah kerja UPTD Puskesmas I Melaya,

Jembrana, Sebelah Barat Selat Bali.

2. Karakteristik subyek penelitian


Berikut adalah karakteristik subyek penelitian menurut umur, pendidikan,

pekerjaan yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

a. Karakteristik Usia

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik usia responden dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I Pada Kelompok


Intervensi Berdasarkan Usia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II
Melaya

No Usia Frekuensi (f) Persentase (%)


1 ≤ 20 Tahun 0 0
2 20 - 35 Tahun 15 100
3 > 35 Tahun 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan data dari 15 responden tidak satupun 0

orang (0%) responden tidak ada yang berusia ≤ 20 tahun. penelitian yang

diberikan aromaterapi lemon seluruhnya 15 orang (100%) seluruhnya berusia

antara 20-35 tahun dan tidak satupun 0 orang (0%) responden yang berusia > 35

tahun.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Kontrol Berdasarkan Usia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II
Melaya

No Usia Frekuensi (f) Persentase (%)


1 ≤ 20 Tahun 0 0
2 20 - 35 Tahun 15 100
3 > 35 Tahun 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan data dari 15 responden tidak satupun 0

orang (0%) responden tidak ada yang berusia ≤ 20 tahun., seluruhnya 15 orang
(100%) yang berusia 20-35 tahun. dan tidak satupun 0 orang (0%) responden

yang berusia > 35 tahun.

b. Karakteristik Pendidikan

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pendidikan responden dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I Pada Kelompok


Intervensi Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas II Melaya

No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 SMA / SMK 10 66,67
2 Diploma 3 (D3) 2 13,33
3 Sarjana (S1) 3 20,00
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan data dari 15 responden sebagian kecil

yaitu 3 orang (20,00%) berpendidikan Sarjana (S1) , sebagian besar yaitu 10

orang (66,67%) berpendidikan terakhir SMA/SMK. dan sebagian kecil yaitu 2

orang (13,33%) berpendidikan diploma 3 (D3).

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Kontrol Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas II Melaya

No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 SMA / SMK 11 73,33
2 Diploma 3 (D3) 1 6,67
3 Sarjana (S1) 3 20,00
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan data dari 15 responden sebagian kecil

yaitu 3 orang (20,00%) berpendidikan Sarjana (S1) , sebagian besar yaitu 11

orang (77,33%) berpendidikan terakhir SMA/SMK Dan sebagian kecil yaitu 1


orang (6,67%) berpendidikan diploma 3 (D3).

c. Karakteristik Pekerjaan

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pekerjaan resonden dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Intervensi Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas II Melaya

No Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Analis 1 6,67
2 Bidan 2 13,33
3 Dokter 1 6,67
4 Guru 1 6,67
5 Ibu Rumah Tangga 7 46,67
6 Wiraswasta 3 20,00
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan data dari 15 responden sebagian kecil

yaitu 3 orang (20,00%) bekerja sebagai wiraswasta, Hampir setengah yaitu 7

orang (46,67%) bekerja sebagai ibu rumah tangga , sebagian kecil yaitu 2 orang

(13,33%) bekerja sebagai bidan, dimana sebagian kecilnya 1 orang (6,67%)

bekerja sebagai analis, selain itu ada juga sebagian kecil 1 orang (6,67%) bekerja

sebagai dokter dan sebagian kecilnya lagi 1 orang (6,67%) bekerja sebagai guru.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Kontrol Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas II Melaya

No Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ibu Rumah Tangga 9 60,00
2 Wiraswasta 6 40,00
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan data dari 15 responden penelitian yang

diberikan kie mengurangi mual dan muntah, sebagian besar responden bekerja

sebagai ibu rumah tangga yaitu 9 orang (60%), Dan hampir setengah 6 orang

(40,00%) responden bekerja sebagai wiraswasta.

d. Karakteristik Paritas

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik paritas responden dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Intervensi Berdasarkan Paritas di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas II Melaya

No Paritas Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Primipara 8 53,33
2 Multipara 7 46,67
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.7 didapatkan data dari 15 responden penelitian yang

diberikan aromaterapi lemon, sebagian besar yaitu sebanyak 8 orang (53,33%)

responden berada pada status paritas Primipara, Hampir setengah yaitu 7 orang

(46,67%) responden multipara.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Kontrol Berdasarkan Paritas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
II Melaya

No Paritas Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Primipara 9 60
2 Multipara 6 40
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.8 didapatkan data dari 15 responden sebagian besar 9

orang (60%) responden primipara dan hampir setengah yaitu 6 orang (40%)
responden multipara.

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Intervensi Berdasarkan Ringan,Sedang,Berat di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas II Melaya

Frekuensi Persentase Frekuens Persentase


No Sebelum Sesudah
(f) (%) i (f) (%)
1 Ringan 0 0 Ringan 0 0
2 Sedang 0 0 Sedang 0 0
3 Berat 15 100 Berat 15 100
Jumlah 15 100 Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan bahwa seluruh responden (15 orang)

atau 100% responden baik sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan tetap

mendapatkan kategori PUQE dalam kategori berat, namun apabila diperhatikan

dari skor PUQE yang diperoleh sudah terdapat penurunan skor yang dapat dilihat

pada tabel rekapitulasi hasil kuesioner

Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester I yang Pada Kelompok
Kontrol Berdasarkan Ringan,Sedang,Berat di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas II Melaya

Frekuensi Persentase Frekuens Persentase


No Sebelum Sesudah
(f) (%) i (f) (%)
1 Ringan 0 0 Ringan 0 0
2 Sedang 0 0 Sedang 0 0
3 Berat 15 100 Berat 15 100
Jumlah 15 100 Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan tabel 6.1 didapatkan bahwa seluruh responden (15 orang) atau

100% responden baik sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan tetap

mendapatkan kategori PUQE dalam kategori berat, namun apabila diperhatikan

dari skor PUQE yang diperoleh sudah terdapat penurunan skor yang dapat dilihat

pada tabel rekapitulasi hasil kuesioner


REKAPITULASI HASIL KUESIONER
Kelas Eksperimen (aromaterapi) Kelas Kontrol
No
Kode Skor Awal Skor Akhir Kode Skor Awal Skor Akhir
1 E1 19 15 K1 19 18
2 E2 19 16 K2 21 17
3 E3 20 17 K3 21 21
4 E4 20 15 K4 18 17
5 E5 18 14 K5 19 18
6 E6 19 16 K6 19 19
7 E7 20 13 K7 21 20
8 E8 18 13 K8 18 19
9 E9 21 15 K9 20 19
10 E10 21 14 K10 21 20
11 E11 21 15 K11 20 19
12 E12 20 16 K12 20 19
13 E13 20 15 K13 18 17
14 E14 22 17 K14 20 19
15 E15 22 17 K15 22 21

Pada tabel diatas untuk kelas eksperimen, selisih antara skor awal dan skor

akhir sudah cukup baik, besar penurunan skor yang terjadi bervariasi antara 3

sampai dengan 7 poin,sedangkan pada kelas kontrol masih ada responden yang

mempunyai skor PUQE awal dan akhir yang sama dan penurunan skor PUQE

maksimal yang diperoleh hanya 4 poin pada responden K2, sedangkan sisanya

hanya berkisar antara 0 sempai 1 poin saja. Sehingga dari penurunan skor PUQE

ini dapat dilihat pemberian aromaterapi lebih efektif dalam mengurangi mual dan

muntah pada ibu hamil trimester I

3. Hasil pengamatan terhadap objek penelitian

Berikut hasil pengamatan terhadap objek penelitian pada ibu hamil

trimester I sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi dan diberikan kie untuk

mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I

Tabel 6.2 Rata-Rata Frekuensi Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester
I Pada Kelompok Kontrol yang tidak diberikan Aromaterapi Di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II Melaya.

Selisih Skor Skor Standar


Variabel Mean
Mean Minimal Maksimal Deviasi
Mual Muntah Pre Test 19,80 18 22 1,265
Kelompok 0,93
Post Test 18,87 17 21 1,302
kontrol

Berdasarkan tabel 6.2 dapat diketahui bahwa diberikan kie pada responden

sebelum dilakukan dan sesudah diberikan kie untuk mengurangi mual muntah

yaitu sebesar 1.

Tabel 6.3 Rata-Rata Frekuensi Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester
I Pada Kelompok Intervensi Yang Diberikan Aromaterapi Lemon
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II Melaya.

Selisih Skor Skor Standar


Variabel Mean
Mean Minimal Maksimal Deviasi
Mual Muntah Pre Test 20,00 18 22 1,254
Kelompok 4,80
Post Test 15,20 13 17 1,320
Intervensi

Berdasarkan tabel 6.3 dapat diketahui bahwa pada responden sebelum

dilakukan dan sesudah diberikan aromaterapi lemon untuk mengurangi mual

muntah yaitu sebesar 4,80.

Hasil Uji Normalitas untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak. Hasil

uji normalitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6.4 Hasil Uji Normalitas Data Pada Ibu Hamil Mual Dan Muntah
Trimester I Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II Melaya

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pre Test 0,167 15 0,200* 0.932 15 0,293
Intervensi
Post Test 0,173 15 0,200* 0.917 15 0,172
Pre Test 0,163 15 0,200* 0.918 15 0,179
Kontrol
Post Test 0,207 15 0,082 0.908 15 0,125

Berdasarkan table 6.4 analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk

didapatkan nilai pada pre intervensi dan post intervensi 𝜌-value > 0,05 artinya

data berdistribusi normal. Analisis bivariat ini menggunakan T-Test. Wilk

didapatkan nilai pada pre kontrol dan post kontrol 𝜌-value > 0,05 artinya data

berdistribusi normal. Analisis bivariat ini menggunakan T-Test.

Tabel 6.5 Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lemon Pada Ibu Hamil


Mual Muntah Trimester I Pada Kelompok Intervensi dan
Kelompok Kontrol Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II
Melaya

Frekuensi Mual Muntah


Variabel Selisih 𝜌-value
Mean N SD
Mean
Kelompok intervensi 15,20 15 1,320
3,67 0,0001
Kelompok kontrol 18,87 15 1,302
**Uji T-Test/T-Independen

Berdasarkan tabel 6.5 di atas, didapatkan nilai 𝜌-value adalah 0,0001 < 0,05

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan pada hasil test akhir kelompok aromaterapi lemon dan kie untuk

mengurangi mual muntah setelah perlakuan. Nilai rata-rata kelompok aromaterapi

lemon lebih rendah dibanding kelompok kie untuk mengurangi mual muntah

dengan selisih 3,67. Hal ini berarti aromaterapi lemon lebih efektif dibandingkan

kie untuk mengurangi mual muntah terhadap penurunan frekuensi mual dan

muntah pada ibu hamil trimester I.


B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan Independent

Sample T-test menunjukkan ada perbedaan rata-rata mual dan muntah ibu hamil

trimester I yang diberikan aromaterapi lemon pada 15 responden sebelum dan

sesudah Pemberian Aromaterapi Lemon yaitu sebesar 4,80 dengan 𝜌-

value=0,000. Sehingga dapat disimpulkan Pemberian Aromaterapi Lemon

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap menurunkan mual dan muntah pada

Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II Melaya.

Aromaterapi yang digunakan terhadap mual dan muntah saat kehamilan salah

satunya adalah aromaterapi lemon. Limonene adalah kandungan utama yang

terdapat dari minyak esensial lemon yang memiliki manfaat sebagai mentally,

stimulating, antirheumatic, antispasmodic, hypotensive, antistres dan sedative

(Sari, 2019). Empat puluh persen (40%) wanita telah menggunakan aromaterapi

lemon untuk meredakan mual dan muntah dan 26,5% telah melaporkanya sebagai

cara yang efektif untuk mengendalikan gejala mual muntah (Kia et al., 2014).

Aromaterapi lemon adalah jenis aromaterapi yang aman untuk kehamilan dan

melahirkan (Medforth et al., 2013). Minyak esensial lemon merupakan minyak

herbal yang paling banyak digunakan dan dianggap sebagai obat yang aman pada

kehamilan (Vitrianingsih & Khadijah, 2019). Penelitian yang dilakukan Kia et al

(2014) didapatkan skor rata-rata mual dan muntah mengalami penurunan setelah

dilakukan selama lima hari menggunakan aromaterapi lemon inhalasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan skor mual dan muntah
sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lemon, artinya bahwa aromaterapi

lemon memiliki pengaruh terhadap penurunan skor mual dan muntah yang

dialami oleh ibu hamil trimester I. Hal ini terjadi karena adanya kandungan

Limonene, Tepinol dan Linalyl acetate yang berperan dalam aktivitas otak, hal itu

dikarenakan aroma yang segar dan harum dapat merangsang sensorik dan reseptor

yang ada dihidung untuk mengirim impuls langsung kepenciuman di otak segera

impuls rangsangan untuk melepaskan hormone secara langsung berhubungan

dengan hipotalamus yang mampu menentramkan kemudian memberikan rasa

senang, tenang, rileks serta mempengaruhi perubahan fisik dan mental seseorang

sehingga bisa mengurangi mual muntah yang dialami oleh ibu hamil trimester I

serta bagi siapapun yang menghirupnya. Dan aromaterapi lemon banyak di sukai

dari kalangan manapun baik anak kecil ibu hamil maupun orang tua sekalipun

karena aroma yang mudah sekali ditemui dipakai sebagai parfume dimanapun ada

pada umumnya.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Fitria dkk (2021), Data yang

diperoleh yaitu pre-test nilai mean 10,20 dan SD 1,486 sedangkan post-test nilai

mean 4,80 dan SD 1,234. Dari hasil uji statistik yaitu dengan uji t independen

dengan tingkat kepercayaan 95%, diketahui nilai 𝜌- value=0,000. Kesimpulan:

Ada pengurangan frekuensi mual dan muntah trimester I dengan pemberian

aromaterapi lemon Aromaterapi Lemon.

Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan Independent Sample

T-test, menunjukkan t i d a k ada perbedaan rata-rata mual muntah 15

responden ibu hamil trimester I sebelum dan sesudah Pemberian Kie atau asuhan
konvesional untuk mengurangi mual dan muntah yaitu sebesar 0,93 dengan 𝜌-

value=0,056. Sehingga dapat disimpulkan Pemberian Kie untuk mengurangi mual

muntah tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap menurunkan mual dan

muntah pada Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II

Melaya.

KIE merupakan singkatan dari Komunikasi, Informasi dan Edukasi.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi

diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan

menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah

pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,

komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,

menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,

mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa

nonverbal.

Dalam kie pengurangan mual dan muntah terdapat tips agar mual dan muntah

dalam kehamilan trimester pertama dapat berkurang. Mual, muntah, dan pusing

selama kehamilan sebenarnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Pasalnya,

kondisi ini cukup umum dialami oleh ibu hamil, baik di awal hingga sepanjang

masa kehamilan. Rasa mual dan pusing saat hamil disebabkan oleh meningkatnya

kadar hormon HCG.

Meski tidak mengkhawatirkan, kondisi ini tentunya membuat ibu merasa

tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas. Sehingga, ada baiknya ibu
mengetahui apa saja cara mengatasi mual saat hamil, mulai dari mengatur gaya

hidup hingga menggunakan cara alami. Cara mengatasi mual saat hamil muda

bisa dilakukan dengan menghindari makanan yang sekiranya membuat ibu mual,

misalnya makanan pedas, asam, atau berlemak. Jenis makanan tersebut berpotensi

mengiritasi lambung sehingga dapat memperburuk gejala mual. Ibu hamil juga

disarankan menghindari makanan dengan bau yang menyengat, seperti durian atau

jengkol. Hal ini dikarenakan sensitivitas indra penciuman saat hamil akan

meningkat, sehingga ibu mudah merasa mual dengan bau yang menyengat.

Gejala mual saat hamil juga bisa disebabkan oleh kelelahan. Pasalnya,

perubahan yang terjadi selama kehamilan dapat membuat ibu lebih cepat lelah

sehingga memicu atau memperburuk keluhan mual. Cara mengatasi mual saat

hamil bisa dilakukan dengan mencukupi waktu istirahat. Jika sudah merasa lelah,

sebaiknya ibu hamil tidak memaksakan diri untuk beraktivitas. Pastikan juga

untuk memperoleh waktu tidur yang berkualitas sekitar 7–9 jam setiap harinya.

Cara mengatasi mual saat hamil berikutnya adalah mengatur pola makan. Jika

ibu sebelumnya terbiasa makan dalam porsi besar, kini cobalah untuk makan

dengan porsi lebih kecil namun sering. Pastikan mengkonsumsi makanan bergizi

untuk mencukupi nutrisi serta mencegah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR)

pada bayi. Usahakan memilih makanan yang kaya akan protein, rendah lemak,

serta mudah dicerna. Cukupi juga kebutuhan vitamin dan mineral dengan

mengonsumsi buah dan sayur. Beberapa pilihan buah yang bagus untuk ibu hamil

adalah pisang, alpukat, dan anggur.

Cara mengatasi mual saat hamil berikutnya adalah mencukupi cairan tubuh
dengan mengonsumsi setidaknya dua liter air per hari. Untuk mengatasi mual, ibu

juga dapat mengonsumsi teh atau jahe hangat. Cara mengatasi mual saat hamil

muda secara alami bisa dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami,

seperti jahe, minyak lemon, atau minyak lavender. Tidak terdapatnya pengaruh

yang diakibatkan oleh pemberian kie penanganan mual dan muntah terhadap ibu

hamil trimester pertama disebabkan oleh tidak diterapkanya kie yang telah

diberikan oleh petugas dengan baik.

Berdasarkan Uji Independent Sample T-test didapatkan nilai 𝜌-value 0.000

untuk aromaterapi lemon dan kie untuk mengurangi mual muntah setelah

dilakukan pengamatan. Akan tetapi nilai rata- rata pada kelompok aromaterapi

lemon lebih rendah dibanding nilai rata-rata pada kelompok kie untuk mengurangi

mual muntah, dengan selisih rata-rata 3,67 hal ini berarti aromaterapi lemon

lebih efektif dibandingkan kie untuk mengurangi mual muntah terhadap

penurunan frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I.

Hasil pendahuluan dari pencarian jurnal yang telah diteliti oleh peneliti

terdahulu mengenai aromaterapi untuk mengatasi mual dan muntah terdapat

aromaterapi lemon, peppermint, jahe, dan kie mengurangi mual dan muntah

dengan rincian 12 aromaterapi lemon, 4 aromaterapi peppermint, 4 aromaterapi

jahe, dan 2 kie untuk mengurangi mual muntah, hasil aromaterapi tersebut

ternyata sama-sama memiliki efektivitas untuk menurunkan frekuensi mual dan

muntah, namun aromaterapi lemon yang paling banyak direkomendasikan untuk

mengatasi mual dan muntah. Pada kehamilan minat penggunaan obat herbal

meningkat, ketersediaan lemon di semua musim selalu tersedia dan penggunaan


lemon aman pada kehamilan (Fatolani, 2016).

Anda mungkin juga menyukai