Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN TERAPI KOMPLEMENTER : MORINGA OLEIFERA DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI


ASI
PADA IBU DI WILAYAH PUSKESMAS TALISE
KELURAHAN TONDO

Di Susun Oleh :
ARINDA ALYA INAYAH
NIM. 19032

Penguji I : Lilik Utami, S.kep.,M,Kep


Penguji II : Ardin S Hentu, S.Kep.,Ns.,M.,Kep
Penguji III : Maryam, SH.,MH

YAYASAN PENDIDIKAN JUSTITIA


KELUARGA BESAR PEMUDA JUSTITIA SULAWESI TENGAH AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA PALU
2022
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Keadaan Umum
Puskesmas Talise Kota Palu merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di kecamatan Palu Timur dan
berada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (kota Palu). Wilayah kerja Puskesmas ini terdiri atas delapan kelurahan
yaitu Kelurahan Kawatuna, Lasoani, Layana Indah, Poboya, Talise, Tondo, Tanamodindi dan Kelurahan Talise
Valangguni, dengan total luas wilayah kerja 82.53 Km2 dan terbagi atas 29 RW serta 102 RT.
Puskesmas Talise berdiri sejak 1 April 1999 memiliki jaringan pelayanan kesehatan sebanyak 1 Puskesmas
Induk, tiga Puskesmas pembantu (Pustu) dan empat pos kesehatan kelurahan (Poskeskel). Seluruh jaringan
pelayanan diperuntukkan melayani 37.910 jiwa penduduk atau 10.367 KK. Sebagian besar penduduk diwilayah
kerja puskesmas Talise berada pada usia produktif yaitu 21.401 jiwa (56,45%) sedangkan usia non produktif 16.509
(43,55%).
Pelayanan yang diberikan pada Ruang Tindakan di Puskesmas Talise masih berupa perawatan luka,
penanganan awal kecelakaan, debridement luka bakar, penanganan luka gigitan anjing, aff hecting, penanganan
syok, rujukan pasien emergency dan non emergency, penanganan pasien dengan penyakit infeksi. Pelayanan
Puskesmas Talise juga baik dengan tenaga kesehatan yang baik, mulai dari perawat, dokter, alat kesehatan dan
obatnya. Puskesmas ini dapat menjadi salah satu pilihan warga masyarakat Kota Palu untuk memenuhi kebutuhan
terkait kesehatan. Biaya pengobatan juga memiliki tarif murah.

2. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Talise tahun 2022 dari bulan januari sampai bulan juli sebesar
4017 Jiwa .
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Talise Kelurahan Tondo Kota Palu, mulai tanggal 2
Agustus – 15 Agustus 2022. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 ibu menyusui. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan dilakukan dua kali yaitu pre test dan post test setelah intervensi. Data yang telah dikumpulkan
kemudian direkap dan diinput ke komputer. Analisis data menggunakan program SPSS. Hasil analisis data
ditampilkan dalam bentuk tabel disertai dengan narasi.

1. Karakteristik Reponden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi kelompok umur, pendidikan,
pekerjaan.

a. Kelompok umur Distribusi responden berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada
tabel berikut :

Kelompok umur (tahun) Frekuensi Presentase (%)

20 - 29 9 60,0

30 - 39 6 40,0

Jumlah 15 100,0

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden paling banyak mempunyai kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 9
responden (60%), dan paling sedikit yang berumur 30- 39 tahun sebanyak 6 responden (40%).
b. Pendidikan
Distribusi responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


SD 3 20,0
SMP 7 46,7
SMA 4 26,7
S1 1 6,7
Jumlah 15 100,0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden paling banyak mempunyai pendidikan SMP sebanyak 7 responden
(46,7%), dan paling sedikit yang berpendidikan S1 sebanyak 1 responden (6,7%).

c. Pekerjaan
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)

IRT 14 93,3

SWASTA 1 6,7

Jumlah 15 100,0

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa umumnya responden bekerja sebagai Ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 14
responden (93,3%), dan paling sedikit yang bekerja sebagai Pegawai Swasta sebanyak 1 responden (6,7%)
d. Terapi Moringa Oleifera
Produksi ASI ibu menyusui saat sebelum dan sesudah diberikan Terapi Moringa Oleifera dapat dilihat pada tabel
berikut :

Variable Jumlah Presentase

Ya 12 80,0

Tidak 3 20.0

Jumlah 15 100,0

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 15 responden yang diteliti, terdapat 12 responden yang mengatakan
mengalami peningkatan produksi ASI setelah mengkonsumsi Terapi Moringa Oleifera dengan presentase 80,0 % dan
terdapat 3 responden yang tidak mengalami peningkatan produksi ASI setelah mengkonsumsi Terapi Moringa Oleifera
dengan presentase 20.0 %.
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi menurut tingkat pendidikan ibu menyusui diwilayah kerja
puskesmas Talise Kelurahan Tondo Kota Palu paling banyak berpendidikan SMP sebanyak 7 responden (46,7%), dan
paling sedikit yang berpendidikan S1 sebanyak 1 responden (6,7%). Pendidikan akan berpengaruh terhadap
pengetahuan seseorang. Tingginya tingkat pendidikan memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan kemudahan
seseorang dalam menentukan serta mendapat informasi. Selain itu, informasi yang didapat akan berdampak kepada
pemahaman mengenai kesehatan yang diperoleh. Berlaku untuk sebaliknya akan mengakibatkan terhambatnya
perkembangan dari sikap mengenai nilai yang baru dikenalkan. Perilaku kesehatan ibu menyusui berkaitan dengan
pengetahuan, sikap dan praktek terhadap upaya kesehatan yang ada.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat efek yang dirasakan setelah mengonsumsi Terapi Moringa
Oleifera guna memenuhi adanya peningkatan produksi ASI. Bagi bayi ASI merupakan makanan paling sempurna
karena kandungan gizinya sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Rahayu et al., 2018) serta
mengandung emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar
mamae ibu, berguna sebagai bahan makanan utama bagi bayi (Zakaria et al., 2016). Pengeluaran ASI dikatakan lancar
bila produksi ASI lebih yang ditandai dengan ASI akan menetes keluar dan akan memancar deras saat diisap bayi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penerapan terapi komplementer : moringa oleifera dalam
meningkatkan produksi asi pada ibu menyusui di wilayah puskesmas talise kelurahan tondo disimpulkan bahwa:
Dari 15 responden yang diteliti, terdapat 12 responden yang mengatakan mengalami peningkatan produksi ASI
setelah mengkonsumsi Terapi Moringa Oleifera dengan presentase 80,0 % dan terdapat 3 responden yang tidak
mengalami peningkatan produksi ASI setelah mengkonsumsi Terapi Moringa Oleifera dengan presentase 20.0 %. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa Terapi Moringa Oleifera berpengaruh dalam meningkatkan dan memperlancar produksi
ASI.

B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Diharapakan bagi Puskesmas dapat meningkatkan pengembangan program Promosi kesehatan seperti :
penyuluhan dan konseling khususnya mengenai pengaruh penerapan terapi komplementer : Moringa Oleifera dalam
meningkatkan produksi asi pada ibu menyusui diwilayah puskesmas talise kelurahan tondo.

2. Bagi Intitusi
Diharapkan bagi Institusi pendidikan dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan sehingga diharapkan
dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam hal pengetahuan tentang pengaruh penerapan
terapi komplementer : moringa oleifera dalam meningkatkan produksi asi pada ibu menyusui
3. Bagi Peneliti
Diharapkan bagi peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengguanakan variable dan
analisis yang lebih luas dan Menggunakan desain yang lebih baik serta dapat mengurangi bias saat pengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai