Abstrak
Persiapan Laktasi sangat diperlukan oleh ibu selama Antenatal Care terutama bagi
Primigravida. Jika selama antenatal care tidak dipersiapkan dengan baik kemungkinan akan
banyak timbul masalah mulai dari pengeluaran ASI yang tidak lancer sampai proses
menyusui yang kurang tepat. Hal ini kemungkinan dikarenakan faktor ketidaktahuan ibu
tentang proses laktasi terutama bebrapa posisi menyusui yang benar. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui pengetahuan Persiapan laktasi bagi Primigravida di Wilayah
Puskesmas Tiron Kecamatan Banyakan Kota Kediri. Desain Penelitian ini adalah deskriptif,
pendekatan cross sectional. Populasinya semua ibu primigravida, dengan teknik total
sampling didapatkan sampel sejumlah 30 responden. Variabel dalam penelitian ini
merupakan variable tunggal yaitu pengetahuan persiapan Laktasi. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas dan realiabilitas. Pengolahan data
meliputi coding, Editing, scoring, tabulating. Dianalisa dengan prosentase. Hasil penelitian
menunjukkan dari 30 responden didapatkan 14 responden (46,7%) berpengetahuan baik, 15
responden (50%) berpengetahuan cukup, dan 1 responden (3,3%) berpengetahuan kurang.
Hasil penelitian mayoritas ibu primigravida memiliki pengetahuan yang cukup tentang
persipan laktasi. Diharapkan ibu primigravida melalui kelas ibu hamil selama proses
Antenatal Care akan lebih mengerti tentang persiapan laktasi dan dapat memberikan ASI
Secara Ekslusif sampai usia 6 bulan. Dukungan dari Tenaga Kesehatan dan Lingkungan juga
akan memberikan stimulus tersendiri terhadap ibu untuk mempersiapkan laktasi dengan baik selama
kehamilan.
Korespondensi: RT 003/RW 003 Dsn Jeding, Kec. Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur HP: 081233677836 ,email:
aidaratna.Bd@gmail.com
Karakteristik Responden
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Kriteria
Jumlah
No Pengetahuan Ibu Primigravida
Baik Cukup Kurang
F % f % f % ∑ %
1 Pengertian Laktasi 25 83,3 4 13,3 1 3,3 30 100
2 Langkah Pemberian ASI 2 6,7 18 60 10 33,3 30 100
3 Teknik Menyusui 12 40 11 36,7 7 23,3 30 100
4 Posisi Menyusui 12 40 10 33,3 8 26,7 30 100
5 Masalah Dalam Laktasi 13 43,3 12 40 5 16,7 30 100
Berdasarkan tabel di atas dari 30 responden teknik menyusui dan posisi menyusui responden
sebanyak 25 (83,3%) berpengetahuan baik berpengetahuan baik sejumlah 12 responden
tentang pengertian laktasi. Sedangkan untuk (40%), sedangkan pengetahuan mengenai
Langah pemberian ASI mayoritas respondne masalah dalam laktasi berpengetahuan baik yaitu
berpengetahuan cukup yaitu 18 (60%). Untuk 13 responden (43,3%).
Diskusi
yang benar. Penyuluhan dan memberi contoh kriteria baik. Ini dapat diketahui dari banyaknya
secara langsung dapat meningkatkan jawaban benar pada pernyataan nomor 13 yaitu
pengetahuan ibu, tapi tidak selalu dapat “Ciri teknik menyusui yang benar adalah bayi
mengubah apa yang dilakukan oleh ibu. Banyak tampak tenang saat menyusu”, didapatkan
ibu yang mempunyai masalah, tapi tidak dapat sebanyak 23 responden (95,8%) dengan jawaban
mengemukakannya, atau bahkan masalahnya yang benar. Selanjutnya, pada soal nomor 16
tidak dapat diselesaikan. Penting sekali bahwa yaitu “Menyusui dikatakan berhasil apabila
kita sebagai petugas kesehatan berusaha agar ibu sebagian besar areola (bagian yang bewarna
tertarik untuk menyusui. hitam disekitar puting susu) masuk kedalam
3) Pengetahuan Ibu Primigravida mulut bayi”, didapatkan sebanyak 22 responden
tentang Cara pengamatan Teknik (91,7%) dengan jawaban yang benar.
Menyusui. Pengetahuan dipengaruhi juga oleh faktor
umur, berdasarkan tabel IV.1 dapat diketahui
Berdasarkan data tabel tentang Cara bahwa dari sejumlah 30 responden yang telah
Pengamatan Teknik Menyusui dari 30 responden diteliti, prosentase tertinggi adalah berumur 20-
yaitu sebanyak 12 responden (40%) 35 tahun yaitu sejumlah 25 responden (83,3%).
berpengetahuan baik, 11 responden(36,7%) Dengan bertambahnya umur seseorang akan
berpengetahuan cukup dan 7 responden (23,3%) mengalami perubahan aspek fisik dan
berpengetahuan kurang, dapat disimpulkan psikologois mental. Secara garis besar,
bahwa pengetahuan ibu tentang cara pengamatan pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori
teknik menyusui baik. perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan
Cara menyusu dengan teknik yang benar proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya
yaitu ciri-cirinya bayi tampak tenang, badan bayi ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena
menempel pada perut ibu, mulut bayi terbuka pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis
lebar, dagu bayi menempel pada payudara ibu, atau mental, taraf berpikir seseorang menjadi
sebagian besar areola masuk ke dalam mulut semakin matang dan dewasa (Mubarak, 2011 :
bayi, areola bagian bawah lebih banyak yang 83).
masuk, bayi nampak menghisap kuat dengan Dengan demikian, umur seseorang
irama perlahan, puting susu ibu tidak terasa mempengaruhi pengetahuannya. Umur
nyeri, telinga dan lengan bayi terletak pada satu dihubungkan dengan kematangan seseorang
garis lurus, kepala agak menengadah, melepas dalam berpikir. Semakin cukup umur, tingkat
isapan bayi setelah menyusu pada satu payudara kematangan seseorang dalam berpikir akan lebih
sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui baik. Dengan tingkat kematangan yang cukup,
pada payudara lain. Menyusui berikutnya mulai seseorang mampu menangkap pengetahuan
dari payudara yang belum terkosongkan , setelah dengan baik sehingga dapat mengaplikasikan
selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit kedalam sikap yang baik pula.
kemudian dioleskan pada putting susu dan aerola Hal ini berarti penyuluhan kesehatan dalam
sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya,dan promosi kesehatan diperlukan sebagai upaya
jangan lupa untuk menyendawakan bayi (Suradi, meningkatkan penegtahuan dan kesadaran,
: 9). disamping sikap dan perbuatan.
Menyusui dengan teknik yang benar dapat Selanjutnya diharapkan dapat tercapainya
mencegah puting susu menjadi lecet, ASI tidak tujuan penyuluhan kesehatan yang lebih luas
keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi yaitu untuk merubah perilaku kesehatan menjadi
ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Ibu lebih baik. Perilaku kesehatan sendiri meliputi
memahami betul bagaimana ciri bayi yang sudah perilaku dalam pemeliharaan kesehatan yaitu
benar dalam menyusu. Saat bayi rewel dan usaha - usaha seseorang untuk memelihara atau
merasa tidak nyaman pada saat proses menyusui, menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha
ibu akan segera tanggap mencari apa yang penyembuhan baik sakit. Perilaku pencarian dan
menjadi penyebab bayi tidak nyaman dalam penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
menyusu. kesehatan yaitu upaya atau tindakan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunujukkan pada saat menderita penyakit. Perilaku kesehatan
bahwa pengetahuan ibu primigravida tentang lingkungan ialah bagaimana seseorang merespon
cara pengamatan teknik menyusui masuk dalam lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial
puting susu lecet, Payudara bengkak, Mastitis diberikan”, didapatkan 30 responden (100%)
atau abses payudara, masalah menyusui pada menjawab dengan benar.
bayi yang meliputi: Bayi sering menangis, Bayi Pengetahuan dapat dipengaruhi juga oleh
bingung puting, Bayi prematur, Bayi kuning, faktor pekerjaan. Berdasarkan tabel IV.3 dapat
Bayi kembar, Bayi sakit, Bayi sumbing, Bayi diketahui bahwa dari 30 responden yang telah
dengan lidah pendek, Bayi yang memerlukan diteliti prosentase tertinggi pekerjaan responden
perawatan (Kristiyansari, 51). adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) yaitu sejumlah
Sebagian ibu menyadari masalah-masalah 24 responden (80%).
yang sering timbul pada proses menyusui Menurut Thomas yang dikutip oleh
misalnya puting susu terasa nyeri, puting susu Nursalam, pekerjaan adalah keburukan yang
lecet, maupun payudara bengkak. Hal ini harus dilakukan terutama untuk menunjang
disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
yaitu kurangnya pengetahuan ibu dalam bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih
penanganan masalah-masalah tersebut. Ibu banyak merupakan cara mencari nafkah yang
biasanya masih mengabaikan hal-hal kecil seperti membosankan, berulang dan banyak tantangan.
membiarkan masalah - masalah menyusui yang Sedangkan bekerja umumnya merupakan
terjadi karena menurut pengalaman mereka hal – kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-
hal tersebut akan teratasi dengan sendirinya dan ibu akan mempunyai pengaruh terhadap
ibu tetap menyusui bayinya. kehidupan keluarga (Wawan, 2010 : 17).
Umumnya menyusui akan menyakitkan dan Pekerjaan sangat berpengaruh pada keluarga
kadang-kadang mengeluarkan darah. Puting susu terutama pada ibu dan bayinya. Pada ibu rumah
lecet dapat disebabkan oleh posisi yang salah, tangga keuntungannya yaitu ibu dapat terus-
tapi dapat pula disebabkan oleh thrush menerus berlatih mengembangkan
(candidates) atau dermatitis. Pada hari-hari pengetahuannya di rumah karena ibu memiliki
pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa banyak waktu luang. Sehingga memungkinkan
penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran untuk mempraktikkan pengetahuan dan
darah ke payudara bersamaaan dengan ASI mulai pemahamannya sesering mungkin tanpa dituntut
diproduksi dalam jumlah banyak. dengan masalah pekerjaan. Jadi wajar apabila
Berdasarkan hasil penelitian antara pengetahuan dan pemahaman ibu rumah
menggambarkan bahwa pengetahuan ibu tangga dengan wiraswasta maupun PNS (Pegawai
primigravida tentang masalah dalam menyusui Negeri Sipil) sangat berbeda. Pengetahuan yang
masuk dalam kriteria baik. Ini dapat diketahui baik ini perlu dipertahankan agar ibu dan bayinya
dari banyaknya jawaban benar pada soal nomor mendapatkan manfaat dan hasil yang maksimal
30 yaitu “Apabila bayi sakit, ASI harus tetap saat menyusui
Simpulan