Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERBEDAAN JENIS PERSALINAN

TERHADAP PRODUKSI ASI HARI KE 0 – 3


DI RUMAH SAKIT DIRGAHAYU
SAMARINDA

Winny Pratini 1), Endah Wahyutri 2), Indah Nur Imamah 2)


1)
Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kaltim
2)
Dosen Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kaltim

Email : helloowinny@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi


(janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan ataupun tanpa bantuan
(kekuatan sendiri). Setelah persalinan ibu akan mengalami masa nifas dan akan
terjadi proses laktasi. Hormon prolaktin pada saat kehamilan akan meningkat dan
memiliki peran dalam memproduksi ASI. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui hubungan jenis persalinan terhadap produksi ASI hari ke 0 – 3
di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.
Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel
sebanyak 16 orang dengan purposive sampling. Jenis persalinan merupakan
variabel bebas sedangkan produksi ASI hari ke 0 – 3 merupakan variabel terikat.
Pengumpulan data menggunakan observasi produksi ASI dan kuisioner.
Kemudian data dianalisis menggunakan uji Independent T-Test.
Hasil Penelitian : Ditemukan perbedaan nilai rata-rata produksi ASI persalinan
normal hari 0-3 sebanyak 9,30cc sedangkan produksi ASI pada persalinan
sebanyak 2,5 cc. Berdasarkan uji Independent T-Test didapatkan nilai p value =
0,001. Hasil p value < 0,05 (sig. 95%), sehingga ada hubungan antara jenis
persalinan terhadap produksi ASI hari 0 – 3 di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis persalinan dengan
produksi ASI hari 0 – 3 di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda

Kata Kunci: Jenis persalinan, Produksi ASI


ABSTRACT

Background: The birthing is a result of spending process conception (fetus and


placenta) enough months or able to live outside the uterus through the birth or
through other avenues, with help or without assistance (strength). After giving
birth the mother will experience a period of parturition and lactation process will
occur. The hormone prolactin on during pregnancy will increase and have a role
in producing breast milk. The purpose of this research was conducted to find out
the birthing correlation to 0 – 3 days production of breast milk in Dirgahayu
Hospital Samarinda.
Methods: Types of quantitative research with cross-sectional design. The Sample
was 16 people with a purposive sampling. The birthing is independent variable
while the production of breast milk day 0 – 3 is dependent variable. The collection
of data using a detailed questionnaire and observation of production of breast
milk. Then the data were analyzed using Independent T-Test.
Results: It was found that the difference in the average value of breast milk
production in normal labor day 0-3 was 9,30cc while breast milk production in
sectio caesarea delivery was 2,5 cc. Independent T-Test results obtained p value
= 0.001. Result p value < 0.05 (sig. 95%), so there is a relationship between the
birthing to production day 0 – 3 in the hospital Dirgahayu Samarinda
Conclusion: There is a significant relationship between the birthing with
production of breastmilk days 0 – 3 in Dirgahayu Hospital Samarinda

Keywords: The type of childbirth, Milk production


Menyusui Dini (IMD) sekitar 39%.
PENDAHULUAN
Hal ini menunjukkan pemberian
ASI di Kalimantan Timur masih
Menurut data World Health
dibawah rata rata. Untuk wilayah
Organization (WHO) (2016),
kota Samarinda pada tahun 2016
cakupan ASI eksklusif di seluruh
jumlah pemberian ASI eksklusif
dunia hanya sekitar 36% selama
sekitar 78,8%, sedangkan bayi yang
periode 2007-2014. Berdasarkan
tidak mendapatkan ASI eksklusif
data (Riskesdas, 2018) pemberian
sebanyak 21,2%. (Profil Kesehatan
ASI di Indonesia sekitar 37,3% dan
Kalimantan Timur, 2016)
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Persalinan normal maupun
sekitar 58,2%. Sedangkan
sectio caesarea (SC) mengakibatkan
pemberian ASI di Kalimantan
perubahan psikologis ibu, nyeri,
Timur sebanyak 34% dan Inisiasi
dan berhubungan dengan pemberian Kondisi yang dapat
obat-obatan pada ibu yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi
mempengaruhi pengeluaran ASI ASI diantaranya yaitu Inisiasi
segera setelah persalinan (Dina, Menyusui Dini (IMD), rawat
Almas dkk, 2016) gabung (rooming in), psikososial,
Produksi ASI dipengaruhi oleh faktor nyeri, faktor hormon, faktor
beberapa hal, diantaranya yaitu anatomi payudara, faktor
hormon oksitosin, hormon prolaktin pengetahuan ibu, frekuensi
dan let-down refleks. Ketika bayi menyusui, konsumsi air mineral,
menghisap putting ibu maka akan jenis persalinan, serta faktor paritas.
terjadi reflek prolaktin yang akan (Alfiansyah Welda, 2014)
merangsang hormon prolaktin (Wahyutri, 2012) (Mursyida, 2013)
untuk memproduksi ASI dan let- (Rahmawati & Prayogi, 2017)
down refleks yang kemudian akan Menurut penelitian Lucky
merangsang pengeluaran ASI dari (2015), faktor yang mempengaruhi
payudara ibu. (Nurliawati, 2010) kelancaran ASI pada ibu dengan
Faktor faktor yang jenis persalinan spontan yaitu
mempengaruhi produksi asi mobilisasi setelah melahirkan.
diantara nya yaitu melakukan Sedangkan pada persalinan sectio
perawatan payudara. Perawatan secarea, jarak interval yang
payudara membuat ASI yang panjang inisiasi menyusui dini serta
dihasilkan semakin lancar. Serta penggunaan anestesi memperlambat
penggunaan kontrasepsi kombinasi proses pengeluaran ASI.
hormon estrogen dan progesteron Penelitian ini bertujuan
berkaitan dengan penurunan untuk mengetahui apakah ada
volume dan durasi ASI. Namun jika perbedaan jenis persalinan terhadap
hormon yang digunakan hanya produksi ASI hari 0 – 3 di Rumah
mengandung progesteron, tidak Sakit Dirgahayu Samarinda.
berpengaruh terhadap produksi .
ASI. (Indah, 2016)
METODE PENELITIAN pasien karakteristik responden sebagai
berikut :
Penelitian ini menggunakan
Tabel 1. Karakteristik Responden
metode kuantitatif dengan desain cross Frekuensi Persentase
Karakteristik
sectional (potong lintang). Sampel Responden (N) %
penelitian berjumlah 16 orang Usia
responden, pengambilan sampel < 20 tahun 0 0
menggunakan teknik non probability 20-35 tahun 13 81,3
sampling dengan metode purposive >35 tahun 3 18,3

sampling. Penelitian ini dilakukan di Pendidikan

Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda SD 2 12,5

pada bulan April - Mei 2019. SMP 3 18,8

Instrumen penelitian dilakukan SMA 7 43,8


Perguruan
observasi hasil produksi ASI 4 25
Tinggi
menggunakan botol pompa ASI Paritas
elektrik serta spuit 3cc, 5cc, 10cc dan 1 6 37,5
20cc. Pengumpulan data menggunakan 2 5 31,3
kuesioner yang berisi pertanyaan 3 2 12,5
terbuka untuk mengetahui apakah ada 4 2 12,5
variabel yang mengganggu penelitian. >4 1 6,3

Uji normalitas peneliti lakukan Mengikuti


Pendkes
menggunakan shapiro-wilk. Data
Pernah
dianalisis secara univariat dan bivariat 4 25
Mengikuti
menggunakan uji independent t-test. Tidak Pernah 12 75

Total 16 100

HASIL DAN PEMBAHA SAN Sumber : Analisa Data Primer, 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat


Penelitian ini dilaksanakan di
bahwa berdasarkan usia responden
Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda
yaitu sebagian besar usia 20 – 35
dengan sampel yang memenuhi
tahun (81,3%), hampir sebagian
kriteria inklusi sebanyak 16 orang
pendidikan terakhir adalah SMA dan
Perguruan Tinggi (43,8%), hampir . Hasil penelitian menunjukan
sebagian responden dengan jumlah bahwa produksi ASI hari 0-3 pada
paritas 1 (37,5%), sebagian besar persalinan normal dengan persalinan
responden tidak pernah mengikuti sectio caesarea memiliki perbedaan
pendidikan kesehatan (75%). yang signifikan. Produksi ASI pada
Keterkaitan perbedaan jenis persalinan normal memiliki jumlah
persalinan terhadap produksi ASI hari produksi ASI yang lebih banyak
0-3 dapat terlihat pada tabel diba wah dibandingkan dengan produksi ASI
ini : dengan persalinan sectio caesarea.
Menurut asumsi peneliti, jenis
Tabel 2. Uji Beda Rerata Selisih Produksi persalinan normal dan persalinan
ASI Hari 0-3 Pada Persalinan
Normal dan Persalinan Sectio sectio caesarea berpengaruh pada
Caesarea
produksi ASI yang dihasilkan. Hal ini
Produksi N Mean±SD P dikarenakan, pada ibu dengan
ASI
Persalinan persalinan normal, saat 8 jam hingga
Normal 10 jam setelah melahirkan dapat
Hari 0 8 1,175000±0,654654 0,001
Hari 1 3,68750±0,65123 0,000 melakukan aktivitas mobilisasi ringan
Hari 2 10,81250±2,069118 0,000
Hari 3 21,62500±9,605616 0,000 ditempat tidur. Sedangkan ibu dengan
Persalinan
Sectio persalinan sectio caesarea tidak dapat
Caesarea
Hari 0 8 0,56250±0,417261 0,001 melakukan mobilisasi ringan ditempat
Hari 1 1,175000±1,125992 0,000 tidur dikarenakan masih terasa adanya
Hari 2 3,25000±2,104417 0,000
Hari 3 2,968375 0,002 efek bius saat setelah melahirkan.
Sumber : Analisa Data Primer, 2019
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Dari analisis bivariat menggunakan pernyataan Desmawati (2013) bahwa
uji independent t-test diperoleh nilai p jenis persalinan sectio caesarea
value = 0,001 ≤ nilai α = 0,05 yang berpengaruh pada produksi ASI yang
artinya Ho ditolak dan Ha diterima dihasilkan.
atau secara statistik ada perbedaan Faktor-faktor lain yang dapat
jenis persalinan terhadap produksi ASI mempengaruhi produksi ASI
hari 0-3 di Rumah Sakit Dirgahayu diantaranya yaitu inisiasi menyusui
Samarinda. dini, rawat gabung, kondisi psikologis
(rasa cemas), rasa nyeri, frekuensi bayi SIMPULAN DAN SARAN
menyusu dalam sehari, serta konsumsi
air mineral. Simpulan
Penelitian ini sejalan dengan Ada perbedaan jenis persalinan
penelitian yang dilakukan oleh Lucky terhadap produksi ASI hari 0-3.
(2015), dimana seluruh responden Saran
pada persalinan sectio caesarea 1. Ilmu Keperawatan
merasa nyeri pasca pembedahan insisi Hasil penelitian ini diharapkan
pada dinding perut sehingga dapat dijadikan rujukan dalam
berpengaruh pada produksi ASI yang mengembangkan ilmu pengetahuan
dihasilkan. khususnya di bidang ilmu
Serta, penelitian ini sejalan dengan keperawatan dalam melakukan
penelitian yang dilakukan oleh Maria asuhan keperawatan pada ibu
dkk (2016) Dimana pengeluaran dengan persalinan normal dan
kolostrum atau ASI pada persalinan sectio caesarea.
normal lebih cepat dibandingkan 2. Institusi
dengan persalinan sectio caesarea. Bagi institusi pendidikan
Dalam hal ini termasuk inisiasi diharapkan penelitian ini dapat
menyusui dini. Inisiasi menyusui dini dijadikan sebagai pedoman dalam
dapat berpengaruh terhadap kolostrum memberikan pengajaran kepada
karena hormon prolaktin dalam darah mahasiswa khususnya tentang
ibu menurun setelah 1 jam persalinan produksi ASI pada persalinan
yang disebabkan oleh lepasnya normal dan sectio caesarea.
plasenta. Isapan pertama yang 3. Responden
dilakukan bayi akan merangsang Kepada responden disarankan
pengeluaran kolostrum. Bila terjadi untuk tetap memberikan ASI
keterlambatan walaupun hanya eksklusif kepada bayi selama 6
beberapa jam proses menyusui bulan pertama. Kemudian diberikan
menjadi lebih sering gagal. makanan pendamping saat berusia
6 bulan dan tetap diberikan ASI
hingga anak berusia 2 tahun.
4. Penelitian Selanjutnya Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu
bersalin Kala IV. Jurnal
Bagi penelitian selanjutnya
Kebidanan. Diambil dari http://e-
diharapkan dapat melakukan journal.poltekkesjogja.ac.id/index
.php/kia/article/download/39/33/
penelitian kira kira 8 – 10 jam
setelah ibu melahirkan.
Hamdana. (2010). Perbandingan
Dikarenakan bayi belum Produksi ASI pada Ibu Menyusui
antara Persalinan Spontan
mendapat kolostrum beberapa
dengan Persalinan Seksio Sesaria
jam setelah melahirkan. di RSIA Pertiwi Makassar.
Sehingga peneliti dapat lebih Diambil dari http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/3793/1/hamdana.p
efektif dalam melakukan df
penelitian. Indah. (2016). Mengapa Seorang Ibu
Harus Menyusui. Diambil dari
https://media.neliti.com/media/pu
DAFTAR PUSTAKA blications/
Kementerian Kesehatan Republik
Alfiansyah Welda. (2014). Indonesia. (2016). Sepuluh
Pengetahuan Ibu Hamil Manfaat ASI, (ASI Ekslusif),
Mengenai Faktor – Faktor Yang 2018. Diambil dari
Mempengaruhi Produksi Air Susu http://www.kemkes.go.id/
Ibu Di Rumah Sakit Umum Dr. Kementerian Kesehatan Republik
Sudarso Pontianak Tahun Indonesia. (2016). Profil Data
2014.Jurnal Kesehatan. Diambil Kesehatan Kalimantan Timur
dari 2016. http://www.depkes.go.id/
https://media.neliti.com/media/pu
blications/188974-ID- Kusumaatmadja, M., Agoes, E. R.,
pengetahuan-ibu-hamil- Internasional, P. H., & Indonesia,
mengenai-faktor-fa.pdf U. (2009). Persalinan Sesar, 10–
48.
Astutik, Reni Yuli. (2014). Payudara
Dan Laktasi. Jakarta: Salemba Lucky. (2015). Hubungan Jenis
Medika. Persalinan Dengan Onset Laktasi
Pada Ibu Post Partum di Rumah
Cunningham FG et al. (2014). Sakit PKU Muhammadiyah
Hypertensive Disorder in Yogyakarta. Diambil dari
Pregnancy. Dalam C. F. al, http://www.google.com/url?q=htt
William Obstetrics 23rd Ed. New p://digilib.unisayogya.ac.id/
York: McGraw-Hill Companies
Inc. Maria, dkk (2015). Onset Pengeluaran
Kolostrum Persalinan Normal
Dina, Almas dkk (2016). Hubungan Lebih Cepat Dari pada
Jenis Persalinan dengan Waktu Persalinan Sectio Caesaria.
Jurnal Kesehatan. Diambil dari Menurut Teori The Trans
http://e- Theoritical Model (TTM),
journal.poltekkesjogja.ac.id/index Keyakinan Diri (Self Efficacy),
.php/kia/article/download/39/33/ Niat Menyusui, Kadar Hormon.
Desertasi : Universitas Airlangga
Mursyida. (2013). Hubungan Umur
Ibu dan Paritas Dengan Wahyutri, E. (2016). Keyakinan Diri
Pemberian ASI Eksklusif Pada (self efficacy) Dan Proses
Bayi Usia 0 - 6 Bulan Di Berubah Pada Ibu Hamil Untuk
Puskesmas Pembina Palembang Pemberian ASI Eksklusif Di
Tahun 2013. Diambil dari Samarinda, IV(2), 72–80.
http://www.academia.edu/975508 Diambil dari
6/ http://husadamahakam.poltekkes-
kaltim.ac.id/ojs/in
Nugraheny. (2013). Persalinan
Normal Kesehatan Reproduksi. Widayanti. (2014). Proses
Diambil dari Pembentukan ASI, 8–28. Diambil
http://skillslab.fk.uns.ac.id/ dari
http://husadamahakam.poltekkes-
Nurliawati, E. (2010). Faktor-faktor kaltim.ac.id/ojs/in
yang Berhubungan dengan
Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu World Health Organization. (2017).
Pasca Seksio Sesarea di Wilayah Breastfeeding. Diambil dari
Kota dan Kabupaten https://www.who.int/mediacentre/
Tasikmalaya. Diambil dari commentaries/breastfeeding-in-
https://doi.org/10.1017/S0305000 emergencies/en/
908008969/
Rahmawati, A., & Prayogi, B. (2017).
Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Air Susu
Ibu ( Asi ) Pada Ibu Menyusui
Yang Bekerja ( Analysis of
Factors Affecting Breastmilk
Production on Breastfeeding
Working Mothers ), 134–140.
https://media.neliti.com/media/pu
blications/
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset
Kesehatan Daerah Tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/
Wahyutri, E. (2012). Pengaruh
Pelaksanaan Kelas Edukasi
Menyusui Yang Mengikutsertakan
Suami dan Dukungan Sebaya
(Peer Support) Terhadap
Pengetahuan, Proses Berubah

Anda mungkin juga menyukai