Abstract: Post partum bleeding is bleeding more than 500-600 ml for 24 hours
after child have born, including bleeding because retensio placenta. Post partum
pleading is bleeding in more than 500-600 cc in 24 hours after child and placenta
was born (Mochtar, 2008). The aim of the research is to know the factors related to
post partum bleeding mother maternity at RSUD Pringsewu in 2016. This research
type is quantitative research, research design used crossectional. In this research
design have 498 population of maternity that do deliveries at RSUD Pringsewu in
2016. Sampling technique counted 222 respondents. Measure method in this
research used medical record. The data analysis that used is univariate analysis and
bivariate analysis in the form of frequency distribution table. The result of chi-
square test showed that in uterine atonia P-Value = 0,009 (0,009 < 0,05). OR =
7,296, padaretensioplasenta P-Value = 0,000 (0,000 < 0,05). OR = 13,788,
danpadalaserasijalanlahir P-Value = 0,000 (0,000 < 0,05). OR = 9,118. So, it can be
concluded that ha is accepted and the relationship between the independent
variabel and the dependent variable. Recommended for all the health workers to
can increase the provision of service, especially to mother maternity in order to can
reduce the rate mortality to mother, especially in Provinsi Lampung.
—————————— ——————————
63
64 | Midwifery Journal | Vol. 3, No. 1, Januari 2018, hal. 63-68
B. METODE PENELITIAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian ini dilakukan Juli 2017 periode
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita
Januari sampai dengan Desember 2016.Tempat
terjadi saat hamil, bersalin atau 42 hari setelah
penelitian adalah RSUD Pringsewu tahun 2017.
persalinan dengan penyebab yang berhubungan
Penelitian ini menggunakan rancangan
langsung atau tidak langsung terhadap
penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba
persalinan.World Health Organization (WHO)
menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu
memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap
terjadi (Notoatmodjo, 2010).
harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses
Dalam penelitian ini menggunakan
kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu
pendekatan crossectional.Teknik pengambilan
terjadi di Negara berkembang.Sekitar 80%
sampel yang digunakan dalam penelitian ini
kematian maternal merupakan akibat
adalah random sampling, dengan membagi
meningkatnya komplikasi selama kehamilan,
jumlah atau anggota populasi dengan jumlah
persalinan dan setelah persalinan (WHO, 2014).
sampel yang di inginkan, hasilnya adalah interval
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
sampel (Notoatmodjo, 2012).Jumlah sampel
menilai angka kematian ibu melahirkan di
sebanyak 222 responden, pengambilan sampel
Indonesia relatif tinggi. Berdasarkan hasil Survey
dengan random sampling interval 1 responden.
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
menunjukkan bahwa secara nasional Angka
Kematian Ibu pada tahun 2012 di Indonesia C. HASIL
adalah 359/100.000 kelahiran hidup. Rata-rata
kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 1. Post Partum
2007 yang mencapai 228/ 100.000 kelahiran
hidup (Kemenkes RI, 2013). TABEL 1
Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun Distribusi Frekuensi Perdarahan Post Partum di
2014 empat penyebab kematian ibu terbesar yaitu RSUD Pringsewu Tahun 2016
No Perdarahan Post Frekuensi Persentase
perdarahan 30,3%, hipertensi dalam kehamilan
Partum (n) (%)
(HDK) 27,1%, infeksi 7,3%, dan lain-lain yaitu 1 Perdarahan 17 7,7
penyebab kematian ibu tidak langsung seperti 2 Tidak Perdarahan 205 92,3
kondisi penyakit kanker, ginjal, jantung atau Jumlah 222 100
penyakit lain yang diderita ibu sebesar 35,3%
(Kemenkes RI, 2014).
Faktor penyebab kematian ibu melahirkan Berdasarkan analisa Univariat pada Tabel 1
secara langsung adalah perdarahan yang distribusi frekuensi perdarahan post partum,
disebabkan oleh Antonia uteri dan penyebab tidak didapatkan sebagian besar tidak perdarahan yaitu
langsung adalah usia yang beresiko dan paritas sebanyak 205 responden (92,3%), dan yang terjadi
(Manuaba, 2009). perdarahan sebanyak 17 responden (7,7%).
Tujuan terselengaranya pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan 2. Atonia Uteri
masyarakat lampung diharapkan akan tercapai TABEL 2
akhir tahun 2019 yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) Distribusi frekuensi Atonia Uteri dengan
per 100.000 kelahiran hidup diharapkan akan Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu
tercapai menjadi 149 per 100.000 kelahiran hidup, Tahun 2016
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran No Atonia Uteri Frekuen Persentase
si (n) (%)
hidup diharapkan akan tercapai menjadi 25 per
1 Atonia Uteri 13 5,9
1000 kelahiran hidup (Profil Dinas Kesehatan
2 Tidak Atonia Uteri 209 94,1
Provinsi Lampung Tahun 2015).
Jumlah 222 100
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada
di Ruang Kebidanan RSUD Kabupaten Pringsewu.
Jumlah ibu bersalin pada tahun 2014 sebesar 530 Berdasarkan analisa Univariat pada Tabel 2
ibu yang melakukan persalinan normal, pada distribusi frekuensi atonia uteri, dari jumlah
tahun 2015 didapatkan 590 ibu yang melakukan sampel 222 responden didapatkan sebagian besar
persalinan normal. Sedangkan di tahun 2016 tidak atonia uteri 209 responden (94,1%), dan
terdapat 498 ibu yang melakukan persalinan atonia uteri sebanyak 13 responden (5,9%).
normal dan yang mengalami perdarahan sebanyak
19 ibu post partum.
Heni Anggraini, Perdarahan Post Partum…. 65
3. Retensio Plasenta
4. Laserasi Jalan Lahir
TABEL 3
Distribusi frekuensi Retensio Plasenta dengan Tabel 4
Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu Distribusi frekuensi Laserasi Jalan Lahir dengan
Tahun 2016 Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu
Retensio Frekuensi Persentase Tahun 2016
No (n)
Plasenta (%) No Laserasi Frekuensi Presentase
Retensio jalan lahir (n) (%)
1. 18 8,1
plasenta 1.
Tidak Retensio Laserasi 63 28,3
2. 204 91,9 2. Tidak
Plasenta
laserasi 159 71,7
Jumlah 222 100
Jumlah 222 100
Berdasarkan analisa Univariat pada Tabel 4.3 Berdasarkan analisa Univariat pada Tabel 4.4
distribusi frekuensi Retensio plasenta, didapatkan distribusi frekuensi laserasi jalan lahir, dari
sebagian besar tidak retensio plasenta yaitu 204 jumlah 222 responden didapatkan sebagian besar
responden (91,9%),dan yang mengalami retensio tidak laserasi yaitu sebanyak 159 responden
plasenta yaitu sebanyak 18 responden (8,1%). (71,7%), dan yang terjadi laserasi yaitu sebanyak
63 responden (28,3%).
5. Hubungan Atonia Uteri dengan Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu Tahun
2016
TABEL 5
Hubungan Atonia Uteri dengan Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu Tahun 2016
7. Hubungan Laserasi Jalan Lahir dengan Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu
Tahun 2016
Tabel 7
Hubungan Laserasi Jalan Lahir dengan Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu Tahun 2016
Perdarahan
Tidak Jumlah P-
Retensio Plasenta OR (95%-CI)
Perdarahan Perdarahan Value
n % n % n %
Retensio Pasenta 7 38,9 11 61,1 18 100
Tidak Retensio 13,788 (4,324-
0,000
Plasenta 9 4,4 195 95,6 204 100 43,962)
Jumlah 16 7,2 206 92,8 222 100
66 | Midwifery Journal | Vol. 3, No. 1, Januari 2018, hal. 63-68
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu bayi yang Retensio plasenta adalah plasenta yang belum
terlalu besar, persalinan dengan tindakan, ekstraksi lahir setengah jam sesudah bayi lahir (Wiknjosastro,
vakum, ekstraksi cunam, persalinan dengan 2010).
riwayat bekas secsio sesaria dan lain-lain. Dan jika Penelitian ini didukung oleh penelitian
pada proses persalinan ibu melakukan proses Friyandini, dkk (2013).Hubungan Kejadian
persalinan dengan benar, bayi yang dilahirkan Perdarahan Postpartum dengan Faktor Resiko
tidak lebih dari 4000 gram, dan perineum elastis, Karakteristik Ibu di RSUP Dr. M. DJamil Padang
laserasi tidak terjadi. Ibu sangat berperan dalam pada Januari 2012-April 2013.
terjadinya laserasi jalan lahir. Maka dari itu Menurut peneliti sebagian besar responden
diharapkan pada seluruh ibu yang akan bersalin dalam penelitian ini lebih banyak yang tidak terjadi
untuk mengikuti anjuran yang diberikan oleh retensio plasenta dibandingkan dengan yang terjadi
petugas kesehatan (bidan) agar dapat meneran retensio plasenta, ini dikarenakan beberapa faktor
dengan baik sehingga tidak terjadi laserasi pada yang terjadi dalam proses persalinan seperti his
jalan lahir dan menurunkan angka kesakitan dan yang baik dan plasenta yang lahir kurang dari 30
kematian akibat perdarahan laserasi jalan lahir. menit, dan jika his baik dan plasenta lahir kurang
dari 30 menit maka perdarahan post partum akibat
5. Hubungan Atonia Uteri dengan retensio dapat mengurangi angka kesakitan dan
Perdarahan Post Partum kematian ibu post partum. Selain itu usia yang
Berdasarkan hasil analisa Bivariat pada tabel 5 terlalu muda dan terlalu tua, dan yang terlalu
diatas, dapat dijelaskan bahwa P-Value = 0,009 < banyak melakukan persalinan juga pemicu
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima terjadinya retensio plasenta.
ada hubungan antara Atonia uteri dengan
perdarahan poss partum di RSUD Pringsewu 7. Hubungan Laserasi Jalan Lahir dengan
Tahun 2016. Dan didapatkan OR=7,296 (1,961- Perdarahan Post Partum
27,152). Berdasarkan hasil analisa Bivariat pada tabel 7
Atonia uteri merupakan sebab terpenting diatas, dapat dijelaskan bahwa P-Value = 0,000 <
perdarahan post partum. Atonia uteri dapat terjadi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
karena proses persalinan yang lama, perdarahan ada hubungan antara laserasi jalan lahir dengan
rahim yang berlebihan pada waktu hamil seperti perdarahan post partum di RSUD Pringsewu Tahun
pada hamil kembar atau janin besar, persalinan 2016 dan didapatkan OR= 9,118 (2,816 -29,524).
yang sering dijumpai (multiparitas) atau anestesi Perdarahan yang cukup banyak dapat terjadi dan
yang dalam. robekan yang dialami selama proses melahirkan
Penelitian ini didukung oleh penelitian Eniyati, baik yang normal ataupun dengan tindakan. Jalan
dkk (2014). Analisa Penyebab - Penyebab Primer lahir harus diinspeksi sesudah tiap kelahiran
Kejadian Perdarahan Post Partum pada Ibu selesai sehingga sumber perdarahan bisa
Bersalin di Kecamatan Dente Teladas Kabupaten dikendalikan.
Tulang Bawang Provinsi Lampung. Penelitian ini didukung oleh penelitian Hanifah,
Menurut peneliti sebagian besar responden dkk. Hubungan Pelaksanaan Manajemen Aktif Kala
dalam penelitian ini yang mengalami atonia uteri Tiga dengan Penurunan Kejadian Perdarahan
lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak Pasca Persalinan Pada Ibu Bersalin di BPS Ny. S
mengalami atonia uteri, maka jika setiap tahun Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Angka Kematian Ibu (AKI) akibat perdarahan, dan Menurut peneliti sebagian besar responden
atonia uteri menurun dapat membantu target dalam penelitian ini yang pada proses persalinan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun- tidak terjadi laserasi lebih banyak dibandingkan
tahun selanjutnya. Akan lebih baik jika ibu dalam dengan yang mengalami laserasi jalan lahir. Banyak
proses kehamilan tidak terlalu tua dan terlalu muda, faktor yang mendukung dalam proses yang dapat
karena usia sangat berpengaruh dalam persalinan, menyebabkan laserasi jalan lahir yaitu meneran
dan usia adalah salah satu faktor penyebab dari yang salah, his yang kuat dan lain-lain, maka dari
atonia uteri. itu sebaiknya pada proses persalinan ibu harus
bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk
6. Hubungan Retensio Plasenta dengan mengikuti anjuran yang diberikan. Jika responden
Perdarahan Post Partum mengerti cara meneran yang baik, dan bayi tidak
Berdasarkan hasil analisa Bivariat pada tabel 6 terlalu besar maka tidak terjadi laserasi jalan lahir.
diatas, dapat dijelaskan bahwa P-Value = 0,000 <
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
ada hubungan retensio plasenta dengan E. SIMPULAN
perdarahan post partum di RSUD Pringsewu Tahun Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat
2016 didapatkan OR= 13,788 (4,324-43,962). disimpulkan bahwa :
1. Distribusi frekuensi perdarahan post partum di
RSUD Pringsewu tahun 2016, yaitu responden
68 | Midwifery Journal | Vol. 3, No. 1, Januari 2018, hal. 63-68
yang tidak terjadi perdarahan sebanyak 205 Manuaba, 2007.Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.
responden (92,3%), dan yang terjadi perdarahan Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
sebanyak 17 responden (7,7%). Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Distribusi frekuensi antara atonia uteri dengan Profil Dinas Kesehatan Indonesia,
perdarahan post partum di RSUD Pringsewu 2014.http://www.depkes.go.id/resources/do
tahun 2016, yaitu didapatkan sebagian besar wnload/pusdatin
tidak atonia uteri 209 responden (94,1%), dan Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2014.
atonia uteri sebanyak 13 responden (5,9%). http://www.depkes.go.id/resources/downloa
3. Distribusi frekuensi antara retensio plasenta d
dengan perdarahan post partum di RSUD Rukiyah, A. Y, dkk.(2009). Asuhan Kebidanan II
Pringsewu tahun 2016, yaitu didapatkan (Persalinan). Jakarta: CV. Trans Info.
sebagian besar tidak retensio plasenta yaitu 204 Sarwono, 2008.Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan
responden (91,9%),dan yang mengalami retensio bina pustaka
plasenta yaitu sebanyak 18 responden (8,1%). Sugiyno, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif,
4. Distribusi frekuensi antara laserasi dengan Kuakitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
perdarahan post partum di RSUD Pringsewu Sulistyawati, Ari. 2010. Buku Ajar Asuhan
tahun 2016, yaitu didapatkan sebagian besar Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta:
tidak laserasi yaitu sebanyak 159 responden Salemba Medika.
(71,7%), dan yang terjadi laserasi yaitu sebanyak Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin
63 responden (28,3%). (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin).
5. Ada hubungan antara atonia uteri dengan Jakarta: Fitramaya.
perdarahan post partum di RSUD Pringsewu Varney, 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi
tahun 2016, yaitu P-Value = 0,009 < 0,05, I. Jakarta: EGC. Wiknjosastro, H. 2010.
OR=7,296 (1,961-27,152). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan bina
6. Ada hubungan antara retensio plasenta dengan pustaka
perdarahan post partum di RSUD Pringsewu
tahun 2016, P-Value = 0,000 < 0,05 OR= 13,788
(4,324-43,962).
7. Ada hubungan antara laserasi jalan lahir dengan
perdarahan post partum di RSUD Pringsewu
tahun 2016, P-Value = 0,000 < 0,05 OR= 9,118
(2,816 -29,524).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Departemen Kesehatan RI, (2011). Pedoman
Pelayanan Antenatal. Jakarta: Dirjen
Binkesmas Depked RI.
Eniyati, dkk. 2014. Analisa Penyebab – Penyebab
Primer Kejadian Perdarahan Post Partum
Pada Ibu Bersalin di Kecamatan Dente
Teladas Kabupaten Tulang Bawang
Provinsi Lampung. Fakultas Keseehatan
Masyarakat Unmal Bandar Lampung
Friyandini, dkk. 2013. Hubungan Kejadian
Perdarahan Postpartum dengan Faktor
Resiko Karakteristik Ibu di RSUP Dr.
Djamil Padang pada Januari 2012 – April
2013.
Hanifah, dkk. Hubungan Pelaksanaan
Manajemen Kala Tiga dengan
PenurunanKejaduan Perdarahan
Pascasalin pada Ibu Bersalin di BPS Ny. “S”
Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes.
Hastono, 2007.Analisa Data Kesehatan. Jakarta:
FKM.UI.