Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN

PERDARAHAN POST PARTUM DI RSUD H. PADJONGA


DG. NGALLE KABUPATEN TAKALAR
TAHUN 2017

Yurniati 1, Rohani Mustari 2


1,2
Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia Timur
1
Email: yurniati1174@gmail.com
2
Email: rohanimustari@gmail.com

ABSTRAK
Anemia adalah kekurangan (defisiensi) sel darah merah karena kadar hemoglobin yang rendah. Sel
darah merah berfungsi sebagai sarana transportasi zat gizi dan oksigen yang di perlukan pada
proses fisiologis dan biokimia dalam setiap jaringan tubuh. Kadar hemoglobin yang normal wanita
hamil adalah 11 gr %. Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 ml setelah bayi
lahir pervaginam atau lebih 1.000 ml setelah persalinan abdominal. Tujuan dari penelitian, untuk
mengetahui hubungan anemia dengan kejadian perdarahan post partum di RSUD H. Padjonga
Dg.Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang berada di RSUD H. Padjonga Dg.Ngalle Kabupaten Takalar pada bulan Januari s/d Agustus
2017 sebanyak 1018 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang mengalami
anemia di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar pada bulan Januari s/d Agustus 2017
sebanyak 91 orang dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan anemia dengan kejadian perdarahan post partum dengan nilai
p = 0,000. Diharapkan kepada ibu hamil untuk teratur memeriksakan kehamilannya sehingga dapat
terdeteksi sedini mungkin tentang anemia sehingga pencegahan dan pengobatan anemia dapat
dilakukan dengan baik serta mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan memperhatikan pola
makan dengan gizi seimbang.

Kata Kunci :Anemia, Perdarahan Post Partum

I. PENDAHULUAN
Anemia adalah kekurangan persalinan, persalinan yang tidak lancar,
(defisiensi) sel darah merah karena kadar kematian janin dalam kandungan,
hemoglobin yang rendah. Sel darah merah kematian ibu hamil/bersalin, dan kejang-
berfungsi sebagai sarana transportasi zat kejang pada kehamilan (Saifuddin, AB.
gizi dan oksigen yang di perlukan pada 2012).
proses fisiologis dan biokimia dalam Tingginya kejadian anemia erat
setiap jaringan tubuh. Kadar hemoglobin kaitannya dengan faktor gizi saat ibu
yang normal wanita hamil adalah 11 gr %. hamil karena itu memperbaiki pola makan
Seorang ibu dengan kondisi anemia pada merupakan jurus penting untuk mengatasi
masa kehamilan memiliki risiko untuk anemia, terlalu dekat jarak kehamilan,
melahirkan bayi belum cukup bulan karena cadangan zat besi ibu yang
(prematur), BBLR, keguguran, sebenarnya belum pulih akan terkuras
perdarahan, baik sebelum dan sesudah

JURNAL ILMIAH FORILKESUIT VOLUME 1 NOMOR 2, AGUSTUS 2019 1


untuk keperluan janin yang dikandung
berikutnya (Nugroho, T. 2013). sebanyak 48 orang dan tahun 2017 jumlah
Data dari World Health ibu yang mengalami anemia sebanyak 34
Organisasion (WHO) tahun 2014 orang dan yang mengalami perdarahan
menunjukkan bahwa 532.000 perempuan post partum sebanyak 20 orang.
meninggal dunia akibat persalinan. Perdarahan post partum adalah
Sedangkan data pada tahun 2015 perdarahan lebih dari 500 ml setelah bayi
menunjukkan sebanyak 542.000 lahir pervaginam atau lebih 1.000 ml
perempuan meninggal dunia akibat setelah persalinan abdominal. Kondisi
masalah persalinan, lebih rendah dari dalam persalinan menyebabkan kesulitan
jumlah kematian ibu tahun 2016 yaitu untuk menentukan jumlah perdarahan
sebanyak 579.000. lebih banyak terjadi di yang terjadi, maka batasan jumlah
Negara ASEAN seperti Thailand dan perdarahan disebutkan sebagai perdarahan
Vietnam. Kematian ibu sebanyak 99 yang lebih dari normal yang telah
persen akibat masalah persalinan atau menyebabkan perubahan tanda vital,
kelahiran terjadi di negara-negara antara lain pasien mengeluh lemah,
berkembang (WHO, 2016). berkeringat dingin, menggigil, tekanan
Menurut Survei Demografi Kesehatan darah sistolik <90 mmHg, denyut nadi
Indonesia (SDKI) pada tahun 2014, >100 x/menit, kadar Hb <8 gr%
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia (Prawirohardjo, S. 2013).
yaitu 359/100000 Kelahiran Hidup. Perdarahan post partum dibagi
Sedangkan pada tahun 2015 Angka menjadi dua yaitu perdarahan post partum
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu primer dan perdarahan post partum
315/100000 Kelahiran Hidup dan pada sekunder. Perdarahan post partum primer
tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) di (early post partum hemorrhage) adalah
Indonesia yaitu 305/100000 Kelahiran perdarahan yang terjadi selama 24 jam
Hidup (SDKI, 2016). setelah anak lahir. Sedangkan perdarahan
Data yang diperoleh dari Dinas post partum sekunder (late postpartum
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada hemorrhage) adalah perdarahan yang
tahun 2014. Angka Kematian Ibu (AKI) terjadi pada masa nifas (puerperium) tidak
sebanyak 42/100.000 kelahiran hidup. termasuk 24 jam pertama setelah kala III,
Sedangkan pada tahun 2015 Angka ada beberapa faktor resiko yang dapat
Kematian Ibu (AKI) sebanyak 39/100.000 menimbulkan perdarahan post partum
kelahiran hidup dan pada tahun 2016 diantaranya umur yang terlalu muda atau
Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak terlalu tua, paritas rendah atau tinggi (1
36/100.000 kelahiran hidup (Depkes, atau >3), jarak persalinan yang kurang
2016). dari
Data yang diperoleh dari RSUD H. 2 tahun dan riwayat persalinan yaitu
Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar perdarahan yang pernah dialami ibu pada
pada tahun 2015 jumlah ibu yang persalinan terdahulu (Rukiyah, AY.
mengalami anemia sebanyak 116 orang 2014).
dan yang mengalami perdarahan post Secara medis penyebab perdarahan
partum sebanyak 56 orang. Sedangkan post partum disebabkan oleh 4T, yaitu
pada tahun 2016 jumlah ibu yang tonus (atonia uteri), trauma (robekan jalan
mengalami anemia sebanyak 87 orang dan lahir), tissue (retensio plasenta atau sisa
yang mengalami perdarahan post partum plasenta) dan thrombin (kelainan
koagulasi darah). Kegagalan penanganan
perdarahan obstetrik dipengaruhi oleh

JURNAL ILMIAH FORILKESUIT VOLUME 1 NOMOR 2, AGUSTUS 2019 2


beberapa faktor keterlambatan, baik
keterlambatan pengenalan adanya kehamilan, persalinan dan nifas.
perdarahan, intensitas perdarahan, Prevalensi anemia yang tinggi berakibat
keterlambatan transportasi dan negatif seperti gangguan dan hambatan
keterlambatan penanganan. pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun
Keterlambatan rujukan meningkatkan sel otak, kekurangan Hb dalam darah
kematian maternal sebanyak 5,27 kali dan mengakibatkan kurangnya oksigen yang
keterlambatan penanganan di rumah sakit dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke
12,73 kali menaikkan kematian maternal otak. Ibu hamil yang menderita anemia
sebanyak 4,18 kali (Manuaba, IAC. 2014). memiliki kemungkinan akan mengalami
Anemia pada ibu hamil disebabkan perdarahan postpartum (Manuaba, IAC.
oleh kekurangan zat besi, kekurangan 2014).
asam folat, infeksi dan kelainan darah. Berdasarkan hal tersebut penulis
Anemia dalam kehamilan dapat akan meneliti tentang “Hubungan Anemia
berpengaruh buruk terutama saat Dengan Kejadian Perdarahan Post Partum
di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle
Kabupaten Takalar Tahun 2017”.

II. METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian populasi. Sampel dalam penelitian ini
Berdasarkan ruang lingkup adalah ibu post partum yang mengalami
permasalahan dan tujuan penelitian anemia dan berada di RSUD H. Padjonga
maka penelitian ini menggunakan desain Dg. Ngalle Kabupaten Takalar pada bulan
penelitian Descriptive Analitik dengan Januari s/d Agustus 2017 sebanyak 91
pendekatan cross sectional study yaitu orang.
jenis penelitian yang menekankan Pengambilan sampel secara
pengukuran observasi variabel Purposive Sampling yaitu pengambilan
independen dan dependen dilakukan sampel dengan mengambil kasus atau
dalam waktu yang bersamaan. responden dengan membatasi kriteria
B. Populasi dan Sampel yang ditetapkan. Dalam penelitian ini
1. Populasi dilakukan dengan menggunakan kriteria
inklusi dan eksklusi. Untuk mendapatkan
Populasi adalah wilayah
sampel penelitian yang dapat
generalisasi yang terdiri atas subjek atau menggambarkan dan mewakili populasi,
objek yang mempunyai kuantitas dan maka dilakukan kriteria inklusi dan
karakterisasi tertentu yang diterapkan oleh eksklusi. Cara pengumpulan data dalam
peneliti untuk dipelajari dan kemudian penelitian ini adalah data sekunder dengan
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam cara membuka buku register pasien yang
penelitian ini adalah semua ibu post mengalami anemia dengan perdarahan
partum yang berada di RSUD H. post partum yang berada di RSUD H.
Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar
pada bulan Januari s/d Agustus 2017 Setelah itu mengambil data dan memilih
sebanyak 1018 orang. data yang lengkap berdasarkan kriteria
2. Sampel yang ditentukan. Data yang dikumpulkan
Sampel adalah bagian dari populasi dalam penelitian diproses secara analitik
dengan uji chi square (x2).
yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh

JURNAL ILMIAH FORILKESUIT VOLUME 1 NOMOR 2, AGUSTUS 2019 3


III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Tentang Kejadian
Anemia Di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar
Tahun 2017
Kejadian Anemia Frekuensi Persentase (%)

Ya 58 63,7
Tidak 33 36,3
Total 91 100,0
Sumber : Data Sekunder 2017
Berdasarkan tabel 5.1diatas sebanyak 58 orang (63,7%) dan yang
menunjukkan bahwa dari 91 orang yang tidak mengalami anemia sebanyak 33
dijadikan sampel, yang mengalami orang (36,3%).
anemia

Table 5.2 Distribusi Frekuensi Tentang Perdarahan Post


Partum Di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar
Tahun 2017
Perdarahan Post Partum Frekuensi (f) Persentase (%)

Ya 56 61,5
Tidak 35 38,5
Total 91 100,0
Sumber : Data Sekunder 2017
Berdasarkan tabel 5.2 diatas orang (61,5%) dan yang tidak mengalami
menunjukkan bahwa dari 91 orang yang perdarahan post partum sebanyak 35
dijadikan sampel, yang mengalami orang (38,5%).
perdarahan post partum sebanyak 56

Tabel 5.3 Hubungan Anemia Dengan Kejadian


Perdarahan Post Partum di RSUD H. Padjonga Dg.
Ngalle Kabupaten Takalar
Tahun 2017
Perdarahan Post Partum
Jumlah
Anemia Ya Tidak Nilai p <α
n % n % n %
Ya 49 53,8 9 9,9 58 63,7
Tidak 7 7,7 26 28,6 33 36,3 0.000 < 0,05
Total 56 61,5 35 38,5 91 100
Sumber : Data Sekunder 2017

JURNAL ILMIAH FORILKESUIT VOLUME 1 NOMOR 2, AGUSTUS 2019 4


Tabel 5.3 diatas menunjukkan
bahwa jumlah ibu yang mengalami partum dan 26 orang (28,6%) yang tidak
anemia sebanyak 58 orang, terdapat 49 mengalami perdarahan post partum.
orang (53,8%) yang perdarahan post Dengan pengujian menggunakan
partum dan 9 orang (9,9%) yang tidak teknik chi-square didapatkan p = 0,000
mengalami perdarahan post partum. lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti Ho
Sedangkan yang tidak mengalami anemia ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
sebanyak 33 orang, terdapat 7 orang ada hubungan anemia dengan kejadian
(7.7%) yang mengalami perdarahan post perdarahan post partum.

B. Pembahasan kala II dan kala III persalinan. Apabila


Anemia di definisikan sebagai salah persalinan diawasi oleh seorang dokter
satu dari penurunan jumlah sel darah spesialis obstetrik dan ginekologi ada
merah atau penurunan konsentrasi yang menganjurkan untuk memberikan
hemoglobin dalam sirkulasi darah (pada suntikan ergometrin secara IV setelah
umumnya di katakan anemia bila kadar anak lahir dengan tujuan untuk
Hb kurang dari 12 gr % darah bagi wanita mengurangi jumlah perdarahan yang
tidak hamil dan ≤11 gr % pada wanita terjadi (Manuaba, IBG. 2012).
yang sedang hamil. Penderita anemia Hasil penelitian menunjukkan
akan mengalami gejala bervariasi, mulai bahwa jumlah ibu yang mengalami
dari anemia ringan sampai berat, anemia sebanyak 58 orang, terdapat 49
tergantung dari kadar hemoglobin dalam orang (53,8%) yang perdarahan post
darahnya. Gejala yang sering muncul partum dan 9 orang (9,9%) yang tidak
diantaranya adalah 5 L (letih, lemah, lesu, mengalami perdarahan post partum.
lelah dan lunglai), pucat pada kelopak Sedangkan yang tidak mengalami anemia
mata bawah, daya ingat dan konsentrasi sebanyak 33 orang, terdapat 7 orang
menurun. Gejala neorologik berupa (7.7%) yang mengalami perdarahan post
mudah kesemutan pada tungkai terutama partum dan 26 orang (28,6%) yang tidak
pada anemia akibat defisiensi vitamin mengalami perdarahan post partum.
B12 serta gejala dekompensasi kordis Dengan pengujian menggunakan
(Varney, 2013). teknik chi-square didapatkan p = 0,000
Perdarahan pasca persalinan (post lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti Ho
partum) adalah perdarahan yang terjadi ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
selama 24 jam setelah bayi dan plasenta ada hubungan anemia dengan kejadian
lahir dengan jumlah perdarahan lebih dari perdarahan post partum.
500-600 cc. Hal ini merupakan penyebab Hasil penelitian ini sejalan dengan
perdarahan post partum primer yang yang dilakukan oleh Ernawati (2014) di
paling penting dan biasa terjadi segera RSUD Kalimantan Timur menunjukkan
setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah bahwa umur ibu risiko tinggi sebanyak 87
persalinan. Perdarahan atonia uteri orang dari 43 ibu yang mengalami
merupakaan perdarahan pasca anemia, dengan demikian kami
persalinanyang dapat terjadi karena menyimpulkan bahwa ada hubungan
terlepasnya sebagian plasenta dari uterus antara anemia dengan kejadian perdarahan
dan sebagian lagi belum terlepas. Cara post partum diperoleh nilai p = 0,009.
yang terbaik untuk mencegah terjadinya Hasil penelitian ini sejalan dengan
perdarahan post partum adalah memimpin yang dilakukan oleh Miftahul Jannah

JURNAL ILMIAH FORILKESUIT VOLUME 1 NOMOR 2, AGUSTUS 2019 5


(2012) di RS. Kartadi Semarang
menunjukkan bahwa umur ibu risiko kehamilan umur 10 minggu dan mencapai
tinggi sebanyak 75 orang dari 24 ibu yang puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan
mengalami anemia, dengan demikian 36 minggu Sebagai suatu keadaan khusus,
kami menyimpulkan bahwa ada hubungan kehamilan, persalinan, dan post partum
antara anemia dengan kejadian cukup menguras cadangan besi ibu. Oleh
perdarahan post partum diperoleh nilai p karena itu jarak minimum antara
= 0,017. persalinan yang satu dengan kehamilan
Peneliti berasumsi bahwa yang berikutnya 2 tahun. Jarak ini di
pengenceran darah dianggap sebagai anggap adekuat untuk menggantikan
penyesuaian diri secara fisiologis dalam kurang lebih 1000 mg zat besi yang
kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. terkuras selama kehamilan, persalinan,
Pertama-tama pengenceran ini dan post partum, dengan syarat diet harus
meringankan beban jantung yang harus seimbang. Adapun Penatalaksanaan
bekerja lebih berat dalam masa hamil, perdarahan post partum dalam penelitian
karena sebagai akibat hidremia cardiac ini adalah Cara yang terbaik untuk
output meningkat. Kerja jantung lebih mencegah terjadinya perdarahan post
ringan apabila viskositas darah rendah. partum adalah memimpin kala II dan kala
Resistensi perifer berkurang pula, III persalinan. Apabila persalinan diawasi
sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, oleh seorang dokter spesialis obstetrik dan
pada perdarahan waktu persalinan, ginekologi ada yang menganjurkan untuk
banyaknya unsur besi yang hilang lebih memberikan suntikan ergometrin secara
sedikit dibandingkan dengan apabila IV setelah anak lahir dengan tujuan untuk
darah itu tetap kental. Bertambahnya mengurangi jumlah perdarahan yang
darah dalam kehamilan sudah mulai sejak terjadi.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan dengan baik serta mengkonsumsi tablet Fe
Berdasarkan hasil penelitian dan secara teratur dan memperhatikan pola
analisis data, dapat disimpulkan bahwa makan dengan gizi seimbang dan kepada
ada hubungan anemia dengan kejadian petugas kesehatan khususnya bidan untuk
perdarahan post partum di RSUD H. senantiasa memberikan konseling tentang
Padjonga Dg. Ngalle Takalar gizi dan mendeteksi sedini mungkin
B. Saran terjadinya anemia pada kehamilan
Diharapkan kepada ibu hamil untuk sehingga pencegahan dan pengobatan
teratur memeriksakan kehamilannya anemia dapat diberikan dan kepada
sehingga dapat terdeteksi sedini mungkin peneliti selanjutnya untuk meneliti
tentang anemia sehingga pencegahan dan variable yang lain serta menggunakan
pengobatan anemia dapat dilakukan metode penelitian yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2014. Metode Penelitian Budiman. 2014. Metode Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Salemba Kesehatan. Jakarta : EGC.
Medika

JURNAL ILMIAH FORILKESUIT VOLUME 1 NOMOR 2, AGUSTUS 2019 6


Cunningham. FG. 2012. Obstetri
Williams Panduan Ringkas. Jakarta Rukiyah. AY. 2014. Asuhan Kebidanan
: EGC. IV Patologi. Jakarta : TIM
Depkes. 2016. Profil Kesehatan Saleha. 2012. Asuhan Kebidanan Pada
Kemenkes Republik Indonesia Masa Nifas, Jakarta : Penerbit
Dewi, R 2013. Asuhan Kebidanan Salemba Medika.
Kehamilan Fisiologis, Jakarta : Suherni. 2012. Perawatan Masa Nifas,
EGC. Yogyakarta : Cetakan II, Penerbit
Eni, RA. 2013. Asuhan Kebidanan Masa Fitramaya.
Nifas. Yogyakarta : Fitramaya. Saifuddin, AB. 2012. Buku Panduan
Ferrer H. 2012. Perawatan Kebidanan. Praktis Pelayanan Kesehatan
Jilid 3. Jakarta. Maternal dan Neonatal. EGC :
Hidayat, Az. 2014. Metode Penelitian Jakarta
Kebidanan dan Teknik Analisa Sastrawinata, 2013. Obstetri Patologi.
Data, Salemba Medika: Jakarta Bandung : Unpad
Manuaba, IAC. 2014. Gawat Darurat SDKI. 2016. Survey Demografi
Obstetri-Ginekologi dan Obstetri Kesehatan Indonesia.
Ginekologi Sosial untuk Sujiyatini. 2013. Asuhan Kebidanan
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta Persalinan. Yogyakarta : Nuha
Mandriwati, G A. 2013. Penuntun Belajar Medika
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan
Edisi 1. Jakarta : EGC pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Mochtar. R. 2012. Sinopsis Obstetri. Salemba Medika
Jakarta : EGC Vivi, NLD. 2012. Asuhan Kebidanan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Pada Ibu Nifas. J akarta : Salemba
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Medika
Rineka Cipta. Varney, H. 2013. Asuhan Kebidanan,
Nugroho, T. 2013. Kasus Emergency Jakarta: EGC.
Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Wiknjosastro, H. 2013. Ilmu Kebidanan.
Medika Jakarta: YBP-SP.
Prawirohardjo, S. 2013. Ilmu Kebidanan. Wulandari Setyo R dkk, 2012. Asuhan
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Kebidanan Ibu Masa Nifas,
Praworohardjo : Jakarta. Yogyakarta : Cetakan Pertama,
Pudiastuti, D. 2013. Kebidanan Gosyen Publishing.
Komunitas, Edisi 1. Yogyakarta : WHO. 2016. Angka Kematian Ibu.
Nuha Medika. http://www.angkakematianibu.co
m. Diakses tanggal 17 Desember
2016. Makassar

JURNAL ILMIAH FORILKESUIT VOLUME 1 NOMOR 2, AGUSTUS 2019 7

Anda mungkin juga menyukai