PENDAHULUAN
bisa di cegah. Sekitar dari 99% dari total Angka kematian Ibu (AKI) terjadi
sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu dan anak yang terjadi di India,
indonesia pada tahun 2015 sebesar 303 per 100.000 kelahiran hidup.
kematian ibu pada tahun 2012 yaitu sebesar 359 per 1000 kelahiran
Rumah Tangga (SKRT) sebesar 90% adalah komplikasi yang terjadi pada
diabetes, kurang energy kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia (Hb <
1
11gr) sebesar 40%. Penyebab tersebut sebenarnya dapat di cegah
adalah karena tekanan arah tinggi. Trend ini bergeser dari penyebab
2
jumlah kasus kematian ibu melahirkan karena kehamilan, persalinan, dan
nifas meningkat cukup tajam dari 748 kasus di tahun 2014 menjadi 823
bekasi pada tahun 2015 mencapai 24 0rang dari total 47.711 kelahiran
pada tahun 2014 sebanyak 29 orang ibu melahirkan yang meninggal dari
lain-lain 27% jumlah kelahiran pada ibu berumur di bawah 20 tahun juga
(Prawirohardjo,2012).
ibu hamil pada tahun 2015 sebanyak 783 orang, yang preeklampsia
3
sebanyak 40 orang (5,1%), jumlah ibu hamil pada tahun 2016 sebanyak
tahun 2017 jumlah ibu hamil sebanyak 750 orang yang pleeklampsia
RSUD Kota Bekasi mengalami kenaikan dari tahun 2015 sebanyak 5,1%
peningkatan angka kejadian preeklampsia pada ibu hamil yaitu dari tahun
2015 sebesar 5,1% menjadi 7,1% ditahun 2017. Berdasarkan data latar
belakang yang ada di atas maka rumusan masalah ini adalah semakin
2017.
4
A. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian preeklampsia pada ibu
2017.
dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil dan juga sebagai bahan
5
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
penelitian ini adalah seleuruh ibu hamil yang datang ke RSUD Kota
peroleh dari catatan rekam medik RSUD Kota Bekasi. Metode analisis
yang di gunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji
program SPSS.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KEHAMILAN
2.1.1. Definisi
dan di lanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila di hitung dari saat
2012 )
seorang calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan
7
1. Trimester I : 0-12 minggu
minggu).
a. Rahim membesar
b.Tanda hegar
vulva.
e. Braxton hicks
f. Ballttment positif.
8
Tes urine dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi
kehamilan.
3.Dugaan Hamil
haid).
c. Pusing.
e. Obstipasi.
g. Varises.
h. Paudara menegang.
i. Perubahan perasaan.
2.2. Preeklampsia
2.2.1. Defenisi
9
umumnya terjadi setelah minggu ke-20 masa gestasi, tetapi dapat terjadi
timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari
140/90 mmHg. Kenaikan sistolik >30 mmHg dan kenaikan distolik >15
10
Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah
sistolik > 160 mmHg dan tekanan darah distolik >110 mmHg di sertai
preeklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut :
1. Tekanan darah sistolik >160 mmHg dan tekanan darah distolik >110
mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah
kualitatif.
8. Hemolisis mikroangiopatik.
2.2.4. Etiologi
11
hidramion, molahidatidosa, multigravida, malnutrisi berat, usia ibu kurang
dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun serta anemia (Maryunani, 2013).
2. Kehamilan Ganda.
3. Hdromion.
4. Mola Hidatosa.
2.2.5. Patofisiologis
lapisan desi dua, hal ini terjadi pada awal kehamilan dan awal trisemester
pada tungkai tangan, paru, dan organ lain. Pada jaringan otak dan retina
menimbulakan nyeri kepala yang hebat dan penglihatan kabur. selain itu
12
2.2.6. Predisposisi (Sarwono, 2012)
1. Demam
2. Melahirkan
3. Gemeli
5. Hipertensi
6. Penyakit jantung
1. Pencegahan Preeklampsia
kembar.
13
rendah, suplementasi kalsium pada perempuan dengan
2. Penanganan Preeklampsia
seseorang maka semakin baik pula perilaku dan ilmu pengetahuan yang
14
b. Usia 20-35 tahun adalah usia periode usia produktif
dilahirkan dari ibu usia remaja yangs sedikit lebih besar dari anak-anak.
usia yang kurang. Dari hasil peneltian di nigeria, wanita usia 15 tahun
mempunyai angka kematian 7 kali lebih besar dari wanita berusia 20-24
(Cunningham, 2013)
berusia diatas 35 tahun. Usia 20-35 tahun adalah periode paling aman
20% bayi dilahirkan dari ibu remaja yang sedikit lebih besar dari anak-
anak. Padahal dari suatu penelitian ditemukan bahwa dua tahun setelah
15
Usia aman untuk kehamilan dan persalinan adlah 20-35 tahun.
Kematian maternal pada wnaita hamil dan bersalin pada usia dibwah 20
tahun dan stelah usia 35 tahun meningkat, karena wanita yang memiliki
usia kurang dari 20 tahun dan lebih tua dari 35 tahun dianggap lebih
baik untuk hamil dan melahirkan adalah 25-30 tahun, sedangkan wanita
usia remaja <20 tahun yang hamil untuk pertama kali akan mempunyai
preeklampsia dan wanita yang hamil pada usia >35 tahun akan
adalah wanita yang berumur >35 tahun. Kelompok usia >35 tahun
2014).
2.3.2. Pendidikan
maka pola fikir yang dimilikinya akan mempengaruhi daya nalar dan
16
kemampuannya dalam menganalisis setiap permasalahan menjadi lebih
Dikategorikan menjadi:
1. Rendah : SD,SMP
17
2.3.3. paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh ibu, baik
yang lahir hidup atau yang lahir mati dari pasangan suami- istri
(Notoatmodjo,2012)
1. Primipara : 1 anak
persalinan kedua dan ketiga adalah persalinan yang paling aman. Pada
grandemultigravida (Bobak,2012).
18
yang lebih besar untuk menderita hipertensi karena kehamilan atau
mternal , Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka
hal ini diakibatkan oleh karena wanita hamil pertama dan dalam
untuk hamil sedangkan pada wanita yang telah berulang kali mengalami
(prawiroharjo,2012).
2.3.4. Pekerjaan
dengan orang baik, setiap orang dapat bergaul dengan orang lain, setiap
19
seseorang karena dapat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan
Dikategorikan menjadi :
1. Bekerja
2. Tidak Bekerja
wanita menjadi lebih mandiri dan memungkinkan wanita untuk lebih akif
dan menentukan sikap dan memutuskan hal yang terbaik ari dirinya.
Wanita bekerja cenderung memiliki lingkup pergaulan yang luas dan cara
(Notoatmodjo,2012).
bandingkan denga menantu wanita. Sifat gen, resesif sama dengan teori
20
keadaan ini akan memperberat keadaan ibu. Status kesehatan wanita
preeklampsia (Winkjoasastro.2012).
anasarka (cunningham,2013).
yang baik. Namun pada kalangan ekonomi yang masih rendah dan
(cunningham,2013).
2.3.7. Keturunan
21
mempengaruhi aktivasi endotel yang dapat menyebabkan terjadinya
preeklampsia/eklampsia (wiknjosastro,2012).
2.3.8. Obesitas
gula dan garam yang kelak bisa merupakan faktor risiko terjadinya
wanita dengan indeks massa tubuh kurang dari 19,8 kg/m2 terjadi
kg/m2(cunningham2013).
22
2.4. Kerangka Teori
Faktor Intrisik :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Paritas
4. Keturunan
Preeklampsia
Faktor Ekstrinsik :
1. Pekerjaan
3.Riwayat preeklampsia
4. Sosial ekonomi
5. Obesitas
Gambar 2.1
Kerangka Teori
23
BAB 3
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau
(Notoatmodjo,2010).
tidak dapat langsung diamati atau diukur .konsep haya dapat diamati atau
diukur melalui konstruksi atau yang lebih di kenal dengan nama variable.
Jadi variable adalah symbol atau lambing yang menunjukkan nilai atau
(Notoatmodjo,2010).
24
Variabel independen Variabel dependen
1. Umur
4. Riwayat preeklampsia
Gambar 3.1
Kerangka Konsep.
25
3.2. Definisi Operasional
ukur
No Variabel Operasional Ukur
tahun
Beresiko
rendah:
2. usia 20-35
26
tahun
2005) Dan
Grande(>4)
Beresiko
rendah:
2.multi (2-4)
ijazah. 3. Rendah
(Soekamto,2005) (SMP,SD,
Tidak tamat
SD dan
Tidak
sekolah)
kehamilan
sebelumnya)
27
2.Tidak
(jika belum
pernah
mengalami
preeklampsia
sebelumnya)
3.3. Hipotesis
hamil.
hamil.
ibu hamil.
BAB 4
METEDOLOGI PENELITIAN
28
menggunakan metode “uji chi-square” yaitu jenis variabel sebab
bersamaan (Notoatmodjo,2012).
penelitian pada tahun 2017 dan pengambilan data pada bulan april 2018.
4.3.1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke RSUD
4.3.2. Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
Kota Bekasi pada tahun 2017 sebanyak 50 orang sebagai kasus dengan
pengambilan data secara acak dari seluruh jumlah ibu hamil yang tidak
29
sampel yang mengalami preeklampsia sebanyak 50 responden sehingga
Keterangan :
N= Jumlah populasi
I= Intervalnya
700
Maka : I =
50
= 14
c. Surat izin penelitian di berikan kepada pihak yang terkait, dalam hal
ini di ajukan kepada diklat RSUD KOTA BEKASI yang selanjutnya
akan diserahkan ke bagian medical record.
30
e. Setelah perizinan di setujui secara tertulis barulah mulai melakukan
penelitian sesuai langkah-langkah penelitian.
data sekunder yaitu dengan melihat catatan dari rekam medik pasien ibu
tahun 2017.
31
4.6.4 Entry Data
4.6.5. Cleaning
Hasil data telah diolah kemudian disajikan dalam entuk table dan
2. Kaidah keputusan
32
Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statisticdi gunakan : apabila
dependent dan independent, dan apabila p value >0,05 berarti tidak ada
BAB 5
HASIL PENELITIAN
33
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi terletak di wilayah kota
Bekasi dan berada dijalan pramuka No. 55 Bekasi. Awalnya berdiri pada
tahun 1939 yang pada waktu itu masih merupakan balai kesehatan yang
berukuran 6x18 meter di atas tanah seluas 400 m 2 yang di bangun oleh
kemudian pada tahun 1937 RSUD kota Bekasi mulai di pimpin oleh
Bekasi.
34
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Preeklampsia Responden
Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2017
2. Umur
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi umur Responden
35
Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2017
3. Paritas
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Paritas Responden
Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2017
No Paritas F %
1 Primipara dan grande multipara 55 55,0
2 Multipara 45 45,0
Berdasar kan tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa dari 100
4. Pendidikan
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden
Di RSUD Kota BekasiTahun 2017
36
No Pendidikan F %
1 Tinggi 28 28,0
2 Menengah 26 26,0
3 Rendah 46 46,0
Total 100 100,0
5. Riwayat Preeklampsia
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Riwayat Preeklampsia Responden
Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2017
No Riwayat Preeklampsia F %
1 Iya (pernah mengalami preeklamsia pada 44 44.0
kehamilan sebelumnya)
2 Tidak (belum pernah mengalami preeklamsia 56 56,0
pada kehamilan sebelumnya)
Total 100 100,0
37
Ya Tidak
F % F % F %
1 <20 tahun 42 60,0 28 40,0 70 100,0 0,002
dan >35
tahun
2 20-35 tahun 8 26,7 22 73,3 30 100,0
responden yang berumur <20 tahun dan >35 tahun terbanyak pada
(73,3%).
preeklamsia.
Tabel 5.7
Hubungan paritas dengan terjadinya preeklamsia
Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2017
38
F % F % F %
1 Primipara dan 35 63,6 20 36,4 55 100,0 0,003
grande
2 multipara 15 33,3 30 66,7 45 100,0
preeklampsia.
Tabel 5.8
Hubungan pendidikan dengan terjadinya preeklamsia
Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2017
39
o Ya Tidak
F % F % F %
1 Tinggi 10 35,7 18 64,3 28 100,0 0,006
2 Menengah 9 34,6 17 65,4 26 100,0
3 Rendah 31 67,4 15 32,6 46 100,0
preeklamsia.
Tabel 5.8
Hubungan riwayat preeklamsia dengan terjadinya preeklamsia
Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2017
40
F % F % F %
1 Iya 36 81,8 8 18,2 44 100,0 0,000
2 Tidak 14 25,0 42 75,0 56 100,0
BAB 6
PEMBAHASAN
41
Dengan terbatasnya waktu dan kemampuan peneliti, penelitian ini
terjadinya preeklampsia pada ibu hamil di RSUD Kota Bekasi tahun 2017,
dan menggunakan data sekunder yaitu yang di ambil dari data rekam
sampel yang di ambil adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di RSUD
Kota Bekasi pada tahun 2017, berjumlah 750 orang ibu hamil melakukan
proteinuria dan edema yang timbul selama kehamilan atau sampai 48 jam
42
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu
dilakukan oleh Ana Maria Sirait (2012) yang mengatakan bahwa sebagian
(Hipertensi) pada ibu hamil trimester III ini diseabkan oleh hormone
pikiran ibu yang terlalu berat sehingga ibu merasa setress dan terjadi
p.0,002 (p.value > 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya
preeklampsia.
43
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori chunningham (2013), yang
wanita yang memiliki usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Manuaba (2014) yang
aman dan baik untuk hamil dan melahirkan adalah 25-30 tahun,
sedangkan wanita usia remaja <20 tahun yang hamil untuk pertama kali
eklampsia hal ini dikarenakan oleh kombinasi alat reproduksi yang belum
atau preeklampsia dan wanita yang hamil pada usia >35 tahun akan
adalah wanita yang berumur >35 tahun. Kelompok usia >35 tahun
44
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang
ini didapatkan ibu hamil yang berusia remaja <20 tahun yang hamil untuk
bagus,selain itu hamil dibawah usia <20 tahun juga menghadapi masalah
darah tinggi. Selain itu kombinasi alat reproduksi yang belum matang dan
preeklampsia, dan ibu hamil yag berusia >35 tahun sebagian besar
mengalami preeklampsia, hal ini dikarenakan ibu hamil yang berusia >35
tahun adalah usia yang beresiko untuk hamil dan bersalin, ibu hamil yang
komplikasi seperti preeklampsia. Bagi ibu hamil yang berusia antara 20-
bisa terjadi karena faktor keturunan, pola hidup yang salah misalnya,
menyebabkan preeklampsia. Selain itu ibu hamil yang berusia antara 20-
45
disebabkan oleh stress, nutrisi dan bisa juga dari faktor paritas ataupun
kehamilan pada usia yang aman yaitu antara usia 20-35 tahun supaya
Saran peneliti untuk wanita yang sudah terlanjur hamil di usia <20
tahun dan >35 tahun untuk lebih sering memberikan penyuluhan kepada
setiap ibu hamil akan arti dan pentingnya untuk pemeriksaan yang rutin
atas kehamilannya, dan juga mengajak peran serta suami dan keluarga
preeklampsia.
maternal. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka
maternal lebih tinggi prigmidavida dan gravida pada usia diatas 35 tahun
46
peluang ibu hamil tersebut mengalami preeklampsia. Hal ini diakibatkan
value 0,009.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh
dengan terjadinya preeklamsia pada ibu hamil dengan nilai p value 0,123.
multipara yang mana pada paritas tersebut adalah paritas yang aman
untuk kehamilan dan persalinan. Dan pada penelitian ini ibu hamil dengan
preeklampsia, hal ini dikarena kan ibu hamil dengan primipara dan
bersalin, dan ibu hamil dengan multipara pun tidak selalu aman pada
waktu hamil dan bersalin, jikalau ibu hamil dengan multipara memiliki
47
terjadi preeklampsia, hal ini dikarenakan primipara sering mengalami
ini sebagian besar ibu mengalami preeklampsia, hal ini disebabkan selain
faktor keturunan dan gaya hidup bisa juga disebabkan oleh asupan nutrisi
makanan yang bergizi yang di barengi frekuensi makan lebih dari 3 kali
48
agar mengatur pola nutrisi dan juga untuk melakukan olahraga atau
rencanakan.
Hamil
preeklampsia.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh
49
mengatakan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan
dengan terjadinya preeklamsia pada ibu hamil dengan nilai p value 0,110.
riwayat gaya hidup yang tidak baik seperti merokok, dan minum minuman
nutrisi yang tidak baik, makan makanan yang terlalu banyak mengandung
dalam kehamilan dll, dan juga disarankan kepada ibu hamil datang
50
Hasil cross tabulasi antara variabel riwayat preeklampsia dengan
gen, resesif, sama dengan teori gen resensif herediter. Pada kehamilan
suami baru.
Hasil ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh
51
preeklampsia dengan terjadinya preeklampsia pada ibu hamil dengan
Hasil ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
anatomi tubuh sudah tidak baik yang menyebabkan peluang besar terjadi
gen yang diturunkan oleh ayah, ibu, saudara ayah, saudara ibu, kakek
keluarga dengan riwayat hipertensi mempunyai dua kali lebih besar untuk
kejadian bahwa hipertensi lebih banyak pada kembar monozigot (satu sel
telur) dari pada heterozigot (berbeda sel telur). Tekanan darah terkait erat
52
dengan riwayat keluarga seseorang. Seseorang yang kedua orang tuanya
(preeklampsia).
struktur genetik yang sama. Maka disarankan kepada ibu hamil yang
53
BAB 7
7.1. Kesimpulan
Kota Bekasi tahun 2017, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat di
7.1.1. Distriusi frekuensi kejadian preeklamsia pada ibu hamil sebanyak 100
responden (100,0%)
7.1.2. Ada hubungan antara umur dengan terjadinya preeklamsia pada ibu hamil
7.1.3. Ada hubungan antara paritas dengan terjadinya preeklamsia pada ibu
7.2. Saran
54
bermanfaat sebagai bahan konseling dan edukasi ibu hamil bagi praktisi
kesehatan.
kehamilan.
c) Saran bagi bidan di poli RSUD Kota Bekasi agar memberi konseling
pada ibu hamil tentang bahaya preeklampsia, agar ibu hamil dapat
pada ahli tenaga kesehatan. Selain pola hidup (aktifitas fisik) disarankan
55
leaflet, buku KIA, media televisi, media radio, sosial media (smartphone),
kehamilan.
jumlah sampel nya lebih banyak dan area peneliti di perluas agar hasil
56