Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

dari dalam uterus kedunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang

memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat

melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal

merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan

(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin

(Janna, 2015:1).

Persalinan merupakan suatu kondisi fisiologis yang dialami oleh setiap

orang, akan tetapi kondisi yang fisiologis tersebut dapat menjadi patologis

apabila seorang ibu tidak mengetahui kondisi yang fisiologis dan seseorang

penolong atau tenaga kesehatan tidak memahami bagaimana suatu persalinan

dikatakan fisiologi dan bagaimana penatalaksanaannya, sehingga dapat

membantu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) (Ilmia, 2015:2).

Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil,

bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan

langsung atau tidak langsung dengan persalinan. World Health Organization

(WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya akibat

komplikasi kehamilan dan proses kelahiran, sekitar 99% dari seluruh kematian

ibu terjadi di negara berkembang (ICD-10, 2012; WHO, 2014) Rohfiin, 2017.

1
Menurut laporan WHO AKI didunia yaitu 289.000 jiwa. Dibeberapa

Negara seperti Amerika serikat yaitu 9300 jiwa. Afrika utara 179.000 jiwa,

dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. AKI di Negara-Negara Asia Tenggara yaitu

Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Philipina 170 per 100.000 ribu

kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailan 44 per

100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan

Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014) Rohfiin, 2017.

Angka kematian ibu di Indonesia masih jauh lebih tinggi dari pada Negara

Asia Tenggara lainnya. Hal ini dapat terjadi karna adanya kelompok

kehamilan berisiko. Kelompok kehamilan risiko tinggi di Indonesia pada

tahun 2007 sekitar 34% kategori dengan risiko tinggi tunggal mencapai

22,4%, dengan rincian umur ibu kurang 18 tahun sebesar 4,1%, umur ibu lebih

34 tahun sebesar 3,8%, jarak kelahiran kurang 24 bulan sebesar 5,2%, dan

jumlah anak yang terlalu banyak (>3 orang) sebesar 9,4% (BKKBN, 2008)

Rohfiin, 2017.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2016 AKI

bersalin 98 per 100.000 kelahiran hidup dan penyebab terbesar adalah

perdarahan 36 orang. Januari sampai dengan bulan Oktober 2017 AKI

bersalin 73 per 100.000 kelahiran hidup dan penyebab terbesar adalah

hipertensi pada kehamilan. Jumlah persalinan pada tahun 2016 52,369 orang

(78,89%), yang ditolong oleh tenaga kesehatan 50.885 orang (76,65%), dan

dari Januari sampai dengan Oktober 2017 jumlah ibu bersalin 42,976 orang

(68,86%), jumlah yang ditolong oleh tenaga kesehatan 42.014 orang (63,4%)

2
(Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2017).

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala

Angka Kematian Ibu bersalin pada Tahun 2016 sebanyak 0 dari 5633 orang

ibu bersalin, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 5466 orang (75,1%),

persalinan difasilitas kesehatan sebanyak 4717 orang (86,3%), persalinan

bukan difasilitas kesehatan 749 orang (13,7%) dari 90% target. Dan bulan

Januari sampai dengan bulan November AKI 2017 sebanyak 0 dari 5535

orang ibu bersalin, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 5436 orang

(75,3%), persalinan difasilitas kesehatan 5036 orang (69,8%), persalinan

bukan difasiltas kesehatan 400 orang (7,36%) (Dinas Kesehatan Kabupaten

Donggala, 2017).

Data dari Puskesmas Lembasada tahun 2016 AKI sebanyak 0 dari 495

orang ibu bersalin, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 495 orang

(80,2%), persalinan difasilitas kesehatan sebanyak 365 orang (73,7%),

persalinan bukan difasilitas kesehatan 130 orang (26,26%), persalinan

ditolong bukan tenaga kesehatan 4 orang (0,6%), serta kompilkasi maternal

yang ditangani 101 orang (78,3%). Dari 80 % target. Dan bulan Januari

sampai dengan bulan November 2017. AKI sebanyak 0 dari 482 orang ibu

bersalin, persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan 482 orang (78,8%),

persalinan di fasilitas kesehatan 445 orang (72,7%), persalinan bukan di

fasiltas kesehatan 37 orang (7,68%), persalinan ditolong bukan tenaga

kesehatan 10 orang (1,6%), serta Kompilkasi maternal yang ditangani 123

orang (96,1%), dari target 80%, penyebab komplikasi yang ditangani tahun

3
2017 yaitu: pre-eklamsi 9 orang, Ketuban pecah dini 17 orang, Serotinus 10

orang, kelainan letak 4 orang, gawat janin 5 orang, cephalo pelvic

disporpotion (CPD) 4 orang, prematur 2 orang, riwayat bedah sesar 7 orang,

partus lama 16 orang, bayi besar 4 orang, retensio plasenta 5 orang,

perdarahan post partum 6 orang, lain-lain 28 orang (Data Puskesmas

Lembasada, 2017)

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi

penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB (Angka

Kematian Bayi). Bidan memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan

paripurna berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan

kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, bersama-sama dengan tenaga

kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang

membutuhkannya. Untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang berkualitas

diperlukan adanya standar sebagai acuan bagi bidan dalam memberikan

asuhan pada klien disetiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan (Kepmekes,

2007).

Dari data yang diperoleh di Puskesmas Lembasada masih ada persalinan

yang ditolong bukan tenaga kesehatan dan asuhan pelayanan pada persalinan

belum berjalan dengan maksimal dan belum adanya pendokumentasian

SOAP, sehingga diperlukan adanya asuhan kebidanan yang komprehensif

agar masalah dan komplikasi yang terjadi selama proses persalinan dapat

diatasi secara dini oleh penolong persalinan.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis dapat

menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana penerapan

Asuhan Kebidanan Pada Persalinan normal di Puskesmas Lembasada

Kabupaten Donggala“.

C. Tujuan

1. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif pada

asuhan kebidanan ibu bersalin.

2. Dapat menganalisa dan menentukan diagnosa pada asuhan kebidanan ibu

bersalin.

3. Dapat merencanakan asuhan kebidanan ibu bersalin berdasarkan

diagnosa atau masalah yang ada.

4. Dapat melakukan penatalaksanaan dan evaluasi asuhan kebidanan pada

ibu bersalin.

D. Manfaat

1. Bagi Puskesmas

Dapat digunakan sebagai Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam

pelayanan ibu bersalin baik di Poskesdes maupun di Puskesmas

Lembasada

2. Bagi institusi Pendidikan

Sebagai bahan kajian meningkatkan ilmu pengetahun bagi

mahasiswa jurusan kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu

dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

5
3. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai acuan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian

untuk meningkatkan pengalaman serta wawasan dalam melakukan

penelitian selanjutnya sehingga dapat memahami tentang asuhan

kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai