Penemuan kasus malaria merupakan Upaya untuk menekan angka kesakitan dan
kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria yang kegiatannya
antaralainmenemukankasussecaradini.
Penemuan kasus dapat dilakukan secara pasif dan aktif. Dikatakan pasif bila
petugas hanya menunggu di puskesmas untuk menemukan suspek dan aktif bila
petugas malaria melacak atau mendatangi rumah penduduk secara rutin dalam
siklus waktu tertentu berdasarkan tingkat insiden kasus malaria didaerah.
Penemuankasusdilakukandengancara:
–Mencarisuspekdanmelakukananamnesis.
–Melakukanpemeriksaanfisik.
– Melakukan pemeriksaan laboratorium
2. Pengobatan
Pengobatan secara cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya kematian pada
kasus malaria dan mencegah terjadinya penularan kepada orang lain. Semua kasus
suspek malaria dan gagal pengobatan yang datang ke puskesmas diambil sediaan
darahnya. Bila hasilnya positif diberikan pengobatan sesuai jenis plasmodiunnya.
3. Mencegah penularan
Kegiatan ini dilakukan terutama di desa yang reseptif dan diketahui penduduknya
banyak melakukan migrasi ke daerah endemis malaria. Merupakan bagian dari
upaya pencegahan malaria yaitu pembagian kelambu pada ibu hamil K1 dan
survey kontakmalariasebagaipeningkatan kewaspadaanterhadaptimbulnyamalaria.
a. Pemberian obat kemoprolaktis perlu dilakukan sensivitas plasmodium di tempat
tujuan
– Bila daerah sensitive pada klorokuin cukup profilaktis dengan pemberian2 tablet
klorokuin(250mgklorokuindiphospat)diberikantiapminggu,1
minggusebelumberangkatsampai4minggusetelahkembali
–Biladaerahresistenterhadapklorokuindianjurkandiberikan
Doksisiklin100mg/hariataumeflokuin259mg/mingguatauklorokuin2
tab/mingguditambahproguanil200mg/hari
– Obat baru yang di pakai untuk pencegahan yaitu primakuin dosis 0,5 mg/kg
BB/hari
b. Pencegahan malaria pada ibu hamil di berikan klorokuin 250 mg tiap minggu
mulaidarikehamilantrimesterIIIsampaisatubulanpostpartum
c.PembagiankelambuberinsektisidabagiibuhamilK1jugasebagaiupaya pencegahan.
Sasaran dari upaya penanganan malaria adalah masyarakat secara umum dan
penderita malaria secara khusus. Dengan demikikian diharapkan pencapaian
program bisa maksimal dari tahun ketahun. Untuk tahun 2015 ini pencapaian
program Malaria belum maksimal sehingga perlu dilanjutkan dan ditingkatkan
upaya-upaya yang sudah dilakukan tersebut.Dalam hal ini pengelola program
tidak harus bekerja sendiri melainkan harus bekerjasama dengan program-
program lain yang ada di Puskesmas yang berkaitan dengan program malaria
misalnya program Surveilans, Kesling, bidan-bidan dan lainnya. Selain itu
pengelola program harus meningkatkan kerjasama dengan lintas sector terutama
Kelurahan setempat, sehingga tercapai peningkatan pencapaian program.