Anda di halaman 1dari 26

Manajemen Penyakit Malaria Berbasis Wilayah

Di susun Oleh :

1. Novia Ika Pratiwi D11.2017.02494


2. Annisa Nurul Septi D11.2017.02495
3. Nur Fadilah D11.2017.02497
MALARIA

Disebabkan Faktor
Parasit genus plasmodium 1. Host manusia (host
dari spesies : perantara)
• Plasmodium falciparum 2. Agent (parasit)
• Plasmodium vivax 3. Environment
• Plasmodium malariae (lingkungan)
• Plasmodium ovale
Simpul Penyakit Malaria

 Simpul 1 Sumber Penyakit Agent


 Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hanya disebarkan oleh nyamuk
Anopheles betina. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis
yang menyebabkan malaria pada manusia.
 Parasit masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Setelah terjadi
gigitan nyamuk, parasit akan masuk ke aliran darah dan bergerak ke organ hati.
 Infeksi akan terjadi dan berkembang di organ hati. Dari situ, parasit akan masuk
kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah. Parasit akan memanfaatkan
sel darah merah sebagai tempat berkembang biak. Jika sel darah merah sudah penuh
terisi dengan parasit malaria, sel tersebut akan meletus sehingga lebih banyak lagi
parasit yang tersebar di dalam aliran darah. Sel darah merah yang terinfeksi meletus
tiap dua hingga tiga 27 Sosek menurun hari. Ketika ini terjadi, penderita akan
mengalami gejala seperti demam, menggigil, dan berkeringat.
Simpul Penyakit Malaria

 Simpul 2 Media transmisi penyakit


 Komponen lingkungan berperan dalam patogenesis penyakit, karena dapat
memindahkan agent penyakit. Komponen lingkungan yang lazim dikenal sebagai
media transmisi adalah: udara, air, makanan, binatang, dan manusia secara langsung.
 Penyebaran penyakit malaria melalui nyamuk Anopheles sp yang menggigit
penderita malaria, kemudian nyamuk tersebut memindahkan plasmodium ke orang
sehat melalui gigitan nyamuk Anopheles tersebut.
 Penyebaran malaria tidak akan terjadi bila tidak ada penderita malaria, karena
meskipun nyamuk menggigit puluhan orang tetapi jika nyamuk tersebut tidak
mengandung plasmodium yang menyebakan malaria, tidak akan timbul penyakit
malaria. Demikian pula bila banyak penderita malaria tetapi tidak ada nyamuk
Anopheles sebagai media transmisi plasmodiumnya tidak ada, tidak akan terjadi
penyakit malaria. 
Simpul Penyakit Malaria

 Simpul 3 Komunitas perilaku, umur, gender


 Agent penyakit dapat masuk ke dalam tubuh manusia karena adanya kontak antara
manusia dengan komponen lingkungan yang mengandung bahaya penyakit agen
penyakit atau disebut dengan perilaku pemajanan.
 Jumlah kontak pada setiap orang berbeda satu sama lain karena ditentukan oleh
perilakunya. Perilaku orang akan dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, dan
lain sebagainya.
 Adapun perilaku masyarakat yang mempengaruhi kejadian malaria, adalah :
• Kebiasaan berada di luar rumah sampai larut malam
• Tidak memakai baju atau bertelanjang dada dan tidak menggunakan lotion anti
gigitan nyamuk
• Pemakaian kelambu dan atau lotion anti nyamuk pada waktu tidur malam hari
terutama di daerah endemis malaria
Simpul Penyakit Malaria

 Simpul 4 Dampak kesehatan


 Simpul 4 pada dasarnya merupakan pengukuran kasus malaria yang
terjadi, antara lain ukuran, teknik dan metode.
 Adapun gejala penyakit malaria yang mungkin terjadi apabila seseorang
positif terkena malaria, adalah: demam tinggi, sakit kepala, keringat
dingin, mual dan muntah-muntah, nyeri otot, diare, anemia, dan kejang. 
Simpul Penyakit Malaria

 Simpul 5 Variabel Suprasistem


 Kejadian penyakit masih dipengaruhi oleh kelompok variabel simpul
5 yakni variabel iklim, cuaca, topografi dan lainnya.
 Dalam proses patogenesis penyakit malaria, terdapat variabel yang
memiliki peran besar baik terhadap vektor atau variabel
kependudukan. Berbagai faktor tersebut termasuk dalam simpul 5
yakni variabel yang berperan mempengaruhi simpul 1, simpul 2 dan
simpul 3 antara lain suhu lingkungan, kelembapan, curah hujan,
topografi peruntukan lahan yaitu ekosistem alami dan ekosistem
buatan
Penemuan Kasus (Case Detection)

Kegiatan rutin maupun khusus dalam


penemuan kasus malaria dengan gejala
klinis melalui pengambilan sediaan
darah (SD) dan pemeriksaan lainnya.

Tujuannya :
• Menemukan kasus secara dini
• Memantau fluktuasi malaria
• Sebagai alat bantu menentukan
musim penularan
• Menilai hasil kegiatan
pengendalian di suatu daerah
• SKD-KLB
Strategi Pengendalian Malaria di Indonesia

 AKSELERASI
Pengendalian Malaria di daerah endemisitas tinggi (Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku
dan NTT), dengan cakupan seluruh wilayah (Universal Coverage) dengan Endemisitas Tinggi.
 Penemuan secara aktif melalui MBS (mass blood survey).
 Kampanye kelambu berinsektisida secara massal
 Penyemprotan dinding rumah (Indoor Residual Spraying) di desa dengan API > 40‰.

 INTENSIFIKASI
Pengendalian Malaria di daerah FOKUS (tambang, pertanian, kehutanan, transmigrasi,
pengungsian, dan lain-lain) bagi wilayah di luar KTI.

 ELIMINASI
Malaria di daerah endemisitas rendah.
 Penguatan surveilans migrasi,
 Pengamatan daerah reseptif
Bentuk kegiatan

Active Case Detection (ACD) Passive Case Detection (PCD)


petugas/kader menemukan kasus upaya menemukan kasus yang datang
dengan cara mendatangi rumah berobat di unit pelayanan kesehatan
penduduk secara rutin dalam siklus (UPK) dengan pengambilan SD tebal.
waktu tertentu

Mass Fever Survey (MFS) Malariometric Survey (MS)


kegiatan pengambilan sediaan kegiatan untuk mengukur
darah pada semua orang yang endemisitas dan prevalensi malaria
menunjukkan gejala demam di di suatu wilayah, dengan cara :
suatu wilayah yang diikuti dengan survei limpa dan survei darah.
pemberian obat malaria.
Bentuk Kegiatan (Lanjutan)

Surveilans migrasi
Adalah kegiatan pengambilan SD pada
Mass Blood Survey (MBS)
orang-orang yang menunjukkan suspek
Penemuan kasus malaria secara massal
malaria yang datang dari daerah endemis
melalui survei di daerah:
malaria.
• yang diduga endemis malaria.
• endemis tinggi yang tidak
menunjukkan gejala klinis yang spesifik Survey kontak (contact survey)
• yang belum terjangkau oleh unit Kegiatan pengambilan SD pada orang-
pelayanan kesehatan. orang yang tinggal serumah dengan kasus
• yang sedang terjadi peningkatan kasus. positif malaria dan atau orang-orang yang
berdiam di dekat tempat tinggal kasus
malaria.
Manajemen Program

1. Perencanaan dan 2. Pembiayaan


Pembiayaan

4. Pengelolaan Logistic
3. Pengorganisasian

5. Pengembangan Ketenagaan 7. Informasi sistem


Program Malaria Program Malaria

6. Promosi Program
Malaria
Perencanaan dan Pembiayaan

01 03 05 07 09
Menetapkan Menetapkan Organisasi Rencana
Identifikasi
tujuan sasaran dan Staf evaluasi
Masalah

02 04 06 08
Menetapkan Menetapkan Menetapkan Rencana
prioritas rencana waktu anggaran
masalah kegiatan
Perencanaan Strategi Malaria
sebagai Subsistem Perencanaan
Nasional
Perencanaan Strategis Malaria

Berdasarkan dimensi waktunya, dibagi


menjadi:
Mengacu dan mempedomani Ruang  Perencanaan Jangka Panjang, yaitu
Lingkup Perencanaan pembangunan Perencanaan Eliminasi malaria
nasional (UU25/2004), dan atau Perencanaan bebas malaria
perencanaan dan anggaran  Perencanaan Jangka Menengah,
kementerian kesehatan, Perencanaan yaitu Perencanaan strategis malaria
nasional program pengendalian atau perencanaan 5 tahunan
malaria, program pengendalian malaria
 Perencanaan Jangka Pendek, yaitu
Perencanaan tahunan Program
pengendalian malaria.
Pengorganisasian Perencanaan

Perencanaan program malaria tidak berdiri


sendiri, tetapi menjadi subsistem perencanaan
kesehatan dan pembangunan nasional secara
keseluruhan. Oleh karena itu seluruh pentahapan
dan proses perencanaan harus sejalan, melengkapi
dan menjadi bagian perencanaan nasional.
Analisis Situasi

• Keadaan Umum meliputi kondisi umum suatu wilayah


misalnya kondisi demografi, ketenagaan, sarana dan pra
sarana, dan lain-lain.
• Analisis epidemiologi yaitu gambaran tentang situasi
penyakit di suatu wilayah (berdasarkan orang, tempat
dan waktu).
• Analisis manajemen yaitu meliputi identifikasi masalah
berdasarkan :
 Cakupan kegiatan
 Identifikasi masalah manejemen
 Analisis masalah
Perencanaan Berbasis Bukti
(Pendekatan Teknokratik)

Prioritas strategi Pemetaan dan Stratifikasi Malaria


Pemilihan strategi dengan Menggambarkan perbedaan tingkat
mempertimbangkan hasil kajian epidemiologi suatu wilayah, strategi
kinerja program dan analisa menurunkan penularan, kesakitan,
situasi program terkini. dan kematian akibat malaria.

Desain struktur / kerangka


kerja Pentahapan Intervensi malaria
Beberapa indikator yang biasanya program malaria menurut tingkat
yaitu status penularan, Annual dari pengendalian transmisi
Parcite Incidence (API), Annual ke eliminasi
Blood Examination Rate (ABER),
Slide Positivity Rate (SPR).
Pembiayaan

 Setelah mendata semua program dan kegiatan prioritas yang harus


dilakukan, kemudian dihitung jumlah biaya yang diperlukan
berdasarkan target, frekwensi, lokasi, waktu dan satuan biaya.
 Pembiayaan dilakukan berdasarkan kelompok bidang kegiatan,
misalnya pelatihan dan supervise, penmuan dan Evidence
pengobatan kasus,
pengendalian vektor terpadu, monitoring dan evaluasi, surveilans,
logistik (obat dan alkes), advokasi, biaya operasional kegiatan.
 Kemudian dihitung secara keseuruhan biaya yang dibutuh per periode
waktu.
Pengorganisasian

Pemerintah Provinsi
● Menyusun dan menetapkan  Mengkoordinasikan kegiatan program
kebijakan nasional program malaria dengan instansi/sektor terkait
eliminasi malaria. dalam eliminasi malaria.
● Menyusun rencana strategi nasional  Memantau pelaksanaan Sistem
program eliminasi malaria. Kewaspadaan Dini.

Kabupaten/ Kota Peran sektor swasta


● Melaksanakan survei-survei Sebagai mitra sejajar pemerintah
(Dinamika Penularan, MBS/MFS, melalui forum Gebrak Malaria,
Resistensi Insektisida, Entomologi, dalam upaya eliminasi malaria.
dan lain-lain) dan menyiapkan juru
malaria desa, kader polmaldes.
Pengelolaan Logistic

Pengelolaan logistik Jenis-Jenis logistik malaria


dapat diartikan sebagai  Obat Anti Malaria (OAM)
tahapan proses  Alat & Bahan Diagnostik
pengaturan ketersediaan  Alat & Bahan Pengendalian
barang. Vektor
Tugas Pengelola Logistic Malaria

 Kabupaten/Kota
 Mengumpulkan data dari LPLPO yang diterima Dinkes tiap
bulannya
 Mengorganisasikan data tersebut kedalam laporan LOGMAL–2
untuk dikirim ke Pusat atau Provinsi, tanggal 10 tiap bulannya
 Provinsi
 Mengumpulkan data dari Kartu Stock yang ada di Gudang
Farmasi & P2M serta laporan LOGMAL–
 Mengorganisasikan data tersebut kedalam laporan LOGMAL–3,
untuk dikirim ke Pusat, tanggal 15 setiap bulannya.
Pengembangan Ketenagaan Program Malaria

 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam program malaria adalah


tersedianya tenaga pelaksana yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan
sikap (kompeten) yang diperlukan dalam pelaksanaan program malaria,
dengan jumlah yang memadai pada tempat yang sesuai dan pada waktu yang
tepat sehingga mampu menunjang tercapainya tujuan eliminasi malaria.
 Terdiri dari :
 Perencanaan kebutuhan tenaga malaria
 Pengadaan / pendidikan atau pelatihan
 Pendayagunaan tenaga malaria
 Pembinaan dan Pengawasan Mutu Tenaga Malaria / Supervisi
Promosi Program Malaria

Promosi Gebrak Malaria adalah upaya memberdayakan / memandirikan seluruh komponen


masyarakat dalam menanggulangi malaria melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dalam lingkungan yang terbebas dari penularan
malaria.

Tujuan :Meningkatnya kemampuan setiap orang dan kepedulian masyarakat untuk


mengatasi malaria, terciptanya lingkungan yang terbebas dari penularan malaria,
terselenggara dan terjangkaunya upaya penanggulangan malaria yang bermutu untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan malaria serta meningkatnya produktifitas kerja.

Kegiatan Promosi Gebrak Malaria meliputi :


Advokasi, Kemitraan, dan Pemberdayaan masyarakat
Informasi Strategis Program Malaria

• Sistem surveilans
merupakan informasi dan Sistem surveilans akan
pengetahuan yang memandu dalam menyediakan informasi mengenai
melakukan penentuan strategi, besarnya jumlah kejadian dan
perencanaan, pelaksanaan, kematian malaria beserta
monitoring dan evaluasi program. distribusi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

• Sistem monitoring dan evaluasi


Secara garis besar Informasi menyediakan informasi tentang
Strategis meliputi 2 elemen proses, luaran, dan dampak
pokok yaitu intervensi.
 
Terima Kasih!

Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai