Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MBS (MASS BLOOD SURVEI) MALARIA


DI PUSKESMAS DIDOHU TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, karena setiap tahun 500
juta manusia terinfeksi malaria dan lebih dari 1 juta diantaranya meninggal. Kasus terbanyak
berada di Afrika namun juga melanda Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa negara
di Eropa. Diduga sekitar 36% penduduk dunia terkena resik malaria (Depkes, 2008). Menurut
Marsaulina (2002), WHO mengembangkan suatu program satu satu respons terpadu untuk
mengatasi masalah edemis malaria di negara-negara berkembang. Respon tersebut berupa Roll
Back Malaria (RBM) yang di artikan sebagai ”Gerbak Malaria” yang merupakan gerakan
bersama, terpadu antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor dan
masyarakat. Gerakan malaria bertujuan untuk mengurangi beban malaria sebanyak 50% yang di
mulai sejak April 2007.
Di Indonesia pada tahun 2007 telah terjadi 1.700.000 kasus klinis malaria dengan 700 kematian.
Dari 576 Kabupaten yang ada 424 Kabupaten di antaranya merupakan daerah endemis malaria
dan di perkirakan 45% penduduk Indonesia beresiko tertular. Pengukuran angka kesakitan
menggunakan Annual Parasite Incidence (API) dan Annual Malariae Incidence (AMI).
Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Parasit Genus Plasmodium yang terdiri
dari 4 spesies yaitu Plasmodium vivax dengan masa inkubasi 8-14 hari, Plasmodium
Falciparum dengan masa inkubasi 7-14 hari, Plasmodium Malariae dengan masa inkubasi 7-30
hari, Plasmodium oval dengan masa inkubasi 8-14 hari. Penularan malaria melalui gigitan
nyamuk Anopheles yang telah terinfeksi parasit malaria. Infeksi malaria memberikan gejala
berupa demam, menggigil, anemia, ikterus, panas dingin dan keringat dingin.
Malaria di Indonesia masih merupakan salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menjadi
ancaman, bahkan sering menimbulkan kematian apabila tidak diobati dengan benar. Malaria
menduduki urutan ke-8 dari 10 besar penyakit penyebab utama di Indonesia, dengan angka
kematian di perkotaan 0,7% dan di pedesaan 1,7% (PAPDI,2003).
Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Protozoa Parasit yang merupakan
golongan Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Umumnya tempat-tempat yang rawan malaria terdapat pada negara-negara berkembang di mana
tidak memiliki tempat penampungan atau pembuangan air yang cukup, sehingga menyebabkan
air menggenang dan dapat dijadikan sebagai tempat ideal nyamuk untuk bertelur.

II. Latar Belakang


Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium antara lain
plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium ovale yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaia (anopheles), penyakit
malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan
umur (dari bayi, anak-anak, sampai dewasa), apapun pekerjaannya, penyakit malaria biasanya
menyerang yang tinggal didaerah yang mempunyai banyak genangan air yang sesuai untuk
tempat perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan, pantai, perbukitan dan pinggiran
hutan, (Depkes RI, 2004).
Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2003 malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh beberapa parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
manusia dan penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang menular, penyakit parasit yang hidap dalam sel
darah manusia yang ditularkan melelui nyamuk malaria dari penderita malaria kepada orang lain,
penyakit malaria dapat menyerang kelompok umur dan semua jenis kelamin. Malaria adalah
penyakit yang disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan kepada manusia melalui vektor
nyamuk anopheles. (Harijanto, 2000).
Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil, suhu badan
meningkat, dan, denyut, nadi, cepat, (Nadesul, 1995). Untuk itu, pada kesempatan ini saya akan
membahas mengenai penyakit Malaria. Dengan mengetahui penyakit Malaria diharapkan kita
semua dapat berpartisipasi dalam mencegah timbulnya penyakit ini.
Dari uraian diatas jelas bahwa upaya penanggulangan penyakit malaria perlu terus ditingkatkan
untuk mencapai tingkat penyembuhan penderita sehingga dapat memutuskan rantai penularan .
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya penanggulangan penyakit malaria
dapat semakin efektif dan efisien dengan harapan dapat memberikan penyembuhan yang nyata
bagi masyarakat lainnya.

III. Tujuan
A. Tujuan umum:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria.
B. Tujuan khusus:
1. Mencegah penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, misalnya malaria
2. Mendeteksi secara dini penularan penyakit malaria dilingkungan penduduk
3. Mengobati secara cepat dan tepat penyakit malaria sesuai plasmodiumnya

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


A. Kegiatan pokok:
Pengambilan spesimen darah secara massal pada suatu lokasi terentu.
B. Rincian kegiatan
1. Tahap identifikasi:
a. Menentukan lokasi fokus
b. Menentukan jumlah sasaran
c. Menentukan kebutuhan logistik
d. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan kegaiatan MBS
2. Tahap pelaksanaan
a. Mengumumkan pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat dan sasaran.
b. Melaksanakan kegiatan pengambilan spesimen darah malaria dengan 2 metode:
1) Pengambilan spesimen dengan slide malaria, 2. Pemeriksaan RDT untuk sasaran
dengan suspek klinis malaria.
2) Melaksanakan pencatatan identitas sasaran : nama, umur, alamat, jenis kelamin,
jenis sediaan yang diambil.
c. Laporan Hasil MBS.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan di dalam gedung dan luar gedung Puskesmas.

VI. Sasaran
Sasarannya adalah semua masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Didohu.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan MBS dilaksanakan pada Januari, sedangkan untuk pasien PCD/dengan kemauan sendiri
yang memiliki indikasi dilakukan pada hari pelayanan.

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan saat kegiatan dilaksanakan disertai rencana
tindak lanjut sesuai dengan hasil pemeriksaan spesimen darah. Pelaporan hasil kegiatan dibuat
setelah selesai kegiatan.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan hasil kegiatan dicatat di buku pelaporan dan dilaporkan oleh pelaksana kegiatan
kepada penanggung jawab program.

Didohu, 10 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Didohu Penanggung Jawab UKM

Aparus Ruga, SKM Delmi Paruntung, A.Md.Keb

Anda mungkin juga menyukai