I. Pendahuluan
Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, karena setiap tahun 500
juta manusia terinfeksi malaria dan lebih dari 1 juta diantaranya meninggal. Kasus terbanyak
berada di Afrika namun juga melanda Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa negara
di Eropa. Diduga sekitar 36% penduduk dunia terkena resik malaria (Depkes, 2008). Menurut
Marsaulina (2002), WHO mengembangkan suatu program satu satu respons terpadu untuk
mengatasi masalah edemis malaria di negara-negara berkembang. Respon tersebut berupa Roll
Back Malaria (RBM) yang di artikan sebagai ”Gerbak Malaria” yang merupakan gerakan
bersama, terpadu antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor dan
masyarakat. Gerakan malaria bertujuan untuk mengurangi beban malaria sebanyak 50% yang di
mulai sejak April 2007.
Di Indonesia pada tahun 2007 telah terjadi 1.700.000 kasus klinis malaria dengan 700 kematian.
Dari 576 Kabupaten yang ada 424 Kabupaten di antaranya merupakan daerah endemis malaria
dan di perkirakan 45% penduduk Indonesia beresiko tertular. Pengukuran angka kesakitan
menggunakan Annual Parasite Incidence (API) dan Annual Malariae Incidence (AMI).
Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Parasit Genus Plasmodium yang terdiri
dari 4 spesies yaitu Plasmodium vivax dengan masa inkubasi 8-14 hari, Plasmodium
Falciparum dengan masa inkubasi 7-14 hari, Plasmodium Malariae dengan masa inkubasi 7-30
hari, Plasmodium oval dengan masa inkubasi 8-14 hari. Penularan malaria melalui gigitan
nyamuk Anopheles yang telah terinfeksi parasit malaria. Infeksi malaria memberikan gejala
berupa demam, menggigil, anemia, ikterus, panas dingin dan keringat dingin.
Malaria di Indonesia masih merupakan salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menjadi
ancaman, bahkan sering menimbulkan kematian apabila tidak diobati dengan benar. Malaria
menduduki urutan ke-8 dari 10 besar penyakit penyebab utama di Indonesia, dengan angka
kematian di perkotaan 0,7% dan di pedesaan 1,7% (PAPDI,2003).
Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Protozoa Parasit yang merupakan
golongan Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Umumnya tempat-tempat yang rawan malaria terdapat pada negara-negara berkembang di mana
tidak memiliki tempat penampungan atau pembuangan air yang cukup, sehingga menyebabkan
air menggenang dan dapat dijadikan sebagai tempat ideal nyamuk untuk bertelur.
III. Tujuan
A. Tujuan umum:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria.
B. Tujuan khusus:
1. Mencegah penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, misalnya malaria
2. Mendeteksi secara dini penularan penyakit malaria dilingkungan penduduk
3. Mengobati secara cepat dan tepat penyakit malaria sesuai plasmodiumnya
VI. Sasaran
Sasarannya adalah semua masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Didohu.