Disusun Oleh :
Nama : Sarah Nadia
NPM : (20071102146)
Simpul 4: Malaria
Jenis Malaria
1. Malaria Falsiparum, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, merupakan jenis malaria
terberat. Karena dapat menyebabkan kpmplikasi berat seperti malaria otak, anemia berat,
syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, bahkan kematian.
2. Malaria Vivaks, disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan
interval bebas demam 2 hari. Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3 bulan. Relaps 50%
dalam beberapa minggu – 5 tahun setelah penyakit awal.
3. Malaria Ovale, disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis biasanya bersifat
ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks.
4. Malaria Malariae, disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan
interval bebas demam 3 hari.
Gejala Malaria
Gejala demam tergantung jenis malaria. Sifat demam akut (paroksismal) yang
didahului oleh stadium dingin (menggigil) diikuti demam tinggi kemudian berkeringat
banyak. Gejala klasik ini biasanya ditemukan padapenderita non imun (berasal dari
daerah non endemis). Selain gejala klasik di atas, dapat ditemukan gejala lain seperti
nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot . Gejala tersebut biasanya
terdapat pada orang-orang yang tinggal di daerah endemis (imun).
a) Malaria bawaan (congenital). Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya
menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta.
b) Secara mekanik. Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik.
Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah
dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit di Bandung pada tahun 1981, pada
penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena dengan menggunakan
alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana alat suntik
itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposeble).
c) Secara oral (Melalui Mulut). Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam
(P.gallinasium) burung dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi).
Bahaya Malaria
1. Jika tidak ditangani segera dapat menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian
Malaria dapat menyebabkan anemia yang mengakibatkan penurunan kualitas sumber
daya manusia.
2. Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati dapat menyebabkan keguguran, lahir
kurang bulan (prematur) dan berat badan lahir rendah (BBLR) serta lahir mati.
Diagnosa Malaria
Penanganan dimulai dengan diagnosa malaria melalui pemeriksaan fisik dan tes
diagnostic cepat (RDT – Rapid Diagnostic Test). RDT ini dilakukan untuk mendeteksi
keberadaan dan jenis parasit yang ada di tubuh sehingga menyebabkan malaria. Hasil dari
RDT ini juga sangat penting untuk menentukan jenis pengobatan anti malaria yang akan
diberikan kepada penderita. Selain RDT, terdapat pula pemeriksaan penunjang yaitu
pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini terdiri dari dua jenis yaitu pemeriksaan tetes tipis
hapusan darah dan pemeriksaan tetes tebal hapusan darah.
Pemeriksaan tetes tebal hapusan darah digunakan untuk mendeteksi Plasmodium
sedangkan pemeriksaan tetes tipis hapusan darah digunakan untuk menentukan spesies
penyebab serta kepadatan parasit. Kelebihan dari pemeriksaan ini adalah memantau
efikasi terapi dan alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan sederhana sehingga biaya
pemeriksaan murah.
b) beresiko 3,2 kali lebih besar terkena penyakit malaria dibandingkan dengan orang yang
mempunyai kebiasaan tidur menggunakan kelambu. Pemeliharaan Ternak, penularan juga
dapat terjadi di dalam rumah, dengan kondisi rumah yang berdekatan dengan tempat
perkembangan vektor misalnya perkebunan salak, aliran air, kandang ternak di dalam
maupun diluar rumah. Kandang ternak yang dekat dengan tempat perindukan akan
mempengaruhi kejadian infeksi malaria dikarenakan kandang akan menjadi salah satu
penanggulangan terhadap penularan malaria. Pemeliharaan hewan ternak terutama
golongan ternak besar seperti kerbau, kambing di dekat rumah akan menjadi Cattle
Barrier dapat mencegah kontak nyamuk dengan manusia.
c) Kebiasaan Keluar Malam, kejadian malaria yang diakibatkan seringnya beraktifitas diluar
rumah pada malam hari, berkaitan dengan kebiasaan vektor malaria yang eksofagik.
Nyamuk yang banyak menggigit diluar rumah, teteapi bisa masuk ke dalam rumah bila
manusia merupakan hospes utama yang disukai. Nyamuk golongan ini adalah An
Barbirostris dan An Maculatus (salah satu spesies yang ditemukan di Kalimantan Barat).
d) Kebiasaan Menggunakan Racun Nyamuk, responden yang tidak menggunakan obat anti
nyamuk memiliki risiko 5,979 lebih besar terkena malaria dari responden yang selalu
menggunakan obat anti nyamuk.
a) Lingkungan fisik
1. Suhu udara, proses perkembangan nyamuk pada suhu 25-27oC dan jika suhu lebih
dari 27-30oC akan menjadi lebih singkat. Umur nyamuk yang panjang akan
memberikan lebih banyak waktu untuk parasit malaria menyelesaikan masa inkubasi
ekstrinsiknya dari gametosit sampai sporozoit di kelanjar liur. Selain itu, suhu udara
juga akan mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan telur Anopheles
menjadi dewasa. Adanya variasi suhu udara ini dipengaruhi oleh ketinggian suatu
tempat. Ada hubungan yang kuat antara suhu udara dengan kepadatan Anopheles
dimana kepadatan Anopheles 68,8% dipengaruhi oleh suhu udara. Kepadatan akan
meningkat saat suhu udara turun sebaliknya kepadatan akan mengalami penurunan
jika suhu udara meningkat. Suhu udara beresiko menyebabkan malaria 2,571 kali
lebih besar.
3. Hujan, pada musim hujan penularan malaria lebih tinggi dari pada musim kemarau.
Hal ini dikarenakan air hujan yang menimbulkan genangan juga merupakan tempat
ideal bagi nyamuk ini. Indeks curah hujan berhubungan dengan kepadatan nyamuk
anopheles per orang per malam dimana kepadatan nyamuk anopheles 56,9%
disebabkan oleh curah hujan. Kepadatan nyamuk anopheles ini berhubungan dengan
kasus malaria satu bulan berikutnya.
4. Angin, jarak terbang anopheles dipengaruhi oleh kecepatan angin. Biasanya jarak
terbang anopheles ini berkisar 0,5 hingga 3 km. Perilaku anopheles di Desa Selong
Belanak juga dipengaruhi oleh kecapatan angin yang akan mempengaruhi kepadatan
anopheles di daerah ini.
6. Sinar matahari, sinar matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan larva nyamuk dan
pengaruhnya berbeda-beda pada setiap spesies Ansudaicus lebih menyukai tempat
yang teduh, An hyrcanus dan An pinctulatus lebih suka tempat terbuka. Sementara An
barbirostris dapat hidup baik di tempat yang teduh maupun terang. Pada daerah
endemis malaria di daerah berbatasan (Kabupaten Tulungagung dengan Kabupaten
Trenggalek) intensitas sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun mendukung
tempat hidup anopheles. Adanya bermacam-macam anopheles di daerah ini maka
masing masing spesies akan mencari tempat yang cocok untuk hidupnya, ditempat
yang teduh maupun dengan sinar matahari.
c) Pencegahan Malaria
Upaya pencegahan malaria adalah dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap
risiko malaria, mencegah gigitan nyamuk, pengendalian vektordan kemoprofilaksis.
Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu
berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan lain-lain. Obat yang digunakan untuk
kemoprofilaksis adalah doksisiklin dengan dosis 100mg/hari. Obat ini diberikan 1-2 hari
sebelum bepergian, selama berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali.
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak dibawah umur 8 tahun dan tidak boleh
diberikan lebih dari 6 bulan. Berikut beberapa tips untuk mencegah penyebaran penyakit
malaria:
Jurnal:
Nurjana, Made Agus, Ningsi, Octaviani. “Malaria pada Kelompok Rentan di
Indonesia: (Analisis Data Riskesdas 2018).” Jurnal Vektor Penyakit 16, no. 1: 2022.
Firtiany, Julia, Ahmad Sabiq. “Malaria.” Jurnal Averrous 04, no. 2: 2018.
Internet:
“Kasus Malaria Indonesia Melonjak 36,29% pada 2022. 2023,”
https://dataindonesia.id/ragam/detail/kasus-malaria-indonesia-melonjak-3629-pada-
2022, diakses tanggal 09 Maret 2023.
“Penyebab, gejala, dan pengobatan malaria. 2021” https://rs-
soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-malaria/#:~:text=Malaria
%20merupakan%20penyakit%20yang%20disebabkan,betina%20yang%20terinfeksi
%20parasit%20tersebut, diakses tanggal 09 Maret 2023.
“Bab II, pdf- Repository Unimus, 2017”,
https://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3760/1/fkm-iswani11.pdf, diakses tanggal
09 Maret 2023.