Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

Disusun Oleh :
Nama : M. Irfan (2019040024)
Kelas : 2A Anestesiologi

Dosen Pengampu : M.Hafiddudin, S.Kep.,M.Kes

ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA


Tahun Ajaran 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Epidemiologi dengan judul
Epidoemiologi Penyakit Menular Malaria sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Saya mohon kepada para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam
penulisan makalah ini , baik dari segi bahasa maupun isinya,saya mengaharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar saya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Kadipiro, 23 Maret 2021

Penulis,

(M. Irfan)
PEMBAHASAN

A. Definisi Malaraia
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium.
Penyakit ini menyebar lewat gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit. Jika tidak ditangani
dengan cepat dan tepat, dapat menimbulkan komplikasi berat yang dapat berujung pada
kematian.

B. Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Parasit ini ditularkan ke manusia
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Ada banyak jenis Plasmodium,
tetapi hanya lima yang dapat menyebabkan infeksi di tubuh manusia. Nyamuk ini
biasanya menggigit manusia pada malam hari. Ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit
manusia, parasit masuk ke tubuh melalui aliran darah.

Dari lima jenis parasit Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, kasus yang
paling banyak ditemukan di Indonesia hanya dua jenis:

1. Plasmodium falciparum
Ini adalah penyebab malaria paling umum dan menempati urutan pertama sebagai
penyebab kematian yang diakibatkan oleh malaria.

2. Plasmodium vivax
Parasit ini menimbulkan gejala yang sedikit lebih ringan daripada malaria yang
disebabkan Plasmodium falciparum. Namun, Plasmodium vivax dapat membuat malaria
kambuh kembali karena dapat bertahan di dalam organ hati selama tiga tahun.

C. Portal of Entry (Pintu Masuk) Malaria


Pemakaian jarum suntik bersama, transplantasi organ, transfusi darah, kulit.

D. Masa Inkubasi Malaria


Plasmodium vivax (P.vivax) memberikan intensitas serangan dalam bentuk
demam setiap 3 hari sekali, sehingga sering dikenal dengan istilah malaria tertiana. Masa
inkubasi malaria tertiana berkisar antara 12-17 hari yang diawali dengan gejala nyeri
kepala, nyeri pinggang, mual, muntah dan badan terasa lesu. Gejala awalnya adalah
muncul demam tidak teratur tapi kemudian demamnya menjadi teratur setiap 48 jam
sekali di waktu siang atau sore hari. Suhu badan dapat mencapai 41ºC. Keadaan ini dapat
diikuti dengan pembengkakan limpa dan timbul cacar herpes pada bibir, pusing dan rasa
mengantuk. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya gangguan di otak.

Plasmodium falcifarum (P. falcifarum). Penyakit malaria jenis ini termasuk


malaria ganas dengan masa inkubasi 9-14 hari. Plasmodium falcifarum dapat menyerang
limpa dan hati. Apabila organ hati sudah terkena, akan timbul gejala yang menyerupai
penyakit kuning. Penderita akan merasa gelisah dan terkadang mengigau diikuti
keluarnya keringat dingin. Frekuensi denyut nadi serta pernapasan juga akan meningkat
pada saat serangan tersebut. Akibat yang paling buruk akan terjadi bila plasmodium
tersebut sudah menyerang otak sehingga menyebabkan gumpalan darah pada pembuluh
darah. Akibat lebih lanjut dapat menyebabkan proses kelumpuhan, menurunnya
kesadaran dan akhirnya penderita tersebut meninggal dunia (Mursito, 2002)

E. Portal of Exit (Pintu Keluar) Malaria


Kulit.

F. Cara Penularan Malaria


Penyakit malaria ditularkan melalui 2 cara, yaitu alamiah dan non alamiah.
Penularan secara alamiah adalah melalui gigitan nyamuk anopheles yang mengandung
parasit malaria dan non alamiah jika bukan melalui gigitan nyamuk anopheles.

Berikut beberapa penularan penyakit malaria secara non alamiah:

1) Malaria bawaan (kongenital) Malaria kongenital adalah malaria pada bayi yang
baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria. Penularannya terjadi karena adanya
kelainan pada sawar plasenta (selaput yang melindungi plasenta), sehingga tidak ada
penghalang infeksi dari ibu kepada janinnya. Selain melalui plasenta, penularan dari ibu
kepada bayinya juga dapat melalui tali pusat.

2) Penularan mekanik (transfusion malaria) Transfusion malaria adalah infeksi


malaria yang ditularkan melalui transfusi darah dari donor yang terinfeksi penyakit
malaria, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama pada pecandu narkoba atau
melalui transplantasi organ. Penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada para
pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Parasit malaria
dapat hidup selama 7 hari dalam darah donor. Masa inkubasi transfusion malaria biasanya
lebih singkat dibandingkan dengan infeksi malaria secara alamiah (Prabowo, 2008).
G. Penatalaksanaan Malaria
1. Pencegahan Malaria

Cara paling efektif untuk mencegah malaria adalah dengan menjaga diri agar tidak
tergigit nyamuk. Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut ini:

 Memakai losion antiserangga


 Menggunakan pakaian yang bisa maksimal menutupi kulit
 Membersihkan bak mandi dan mencampurkan abate untuk membasmi
jentik nyamuk
 Menjaga kebersihan dengan menyingkirkan genangan air yang berpotensi
menjadi sarang nyamuk
 Memakai kelambu di kamar tidur
 Memasang jaring penutup pintu dan jendela
 Memakai obat nyamuk secara teratur
 Apabila berpergian ke daerah endemik malaria, sebaiknya konsumsi obat
antimalaria terlebih dahulu agar menurunkan risiko terjangkit parasit penyebab
malaria
.
2. Pengobatan Malaria

Penderita malaria dapat sembuh total jika malaria diobati dan ditangani dengan
benar. Proses pengobatan harus segera dimulai setelah diagnosis diketahui. Obat
antimalaria yang akan diberikan dokter tergantung pada faktor berikut:

 Jenis parasit yang menyebabkan malaria


 Tingkat keparahan malaria yang diderita
 Kehamilan penderita

Beberapa jenis malaria diketahui resisten terhadap obat-obatan tertentu. Misalnya,


malaria yang banyak ditemukan di Indonesia tidak akan bisa sembuh jika diberikan obat
antimalaria chloroquine. Jika terjadi kasus demikian, dokter akan menyarankan
kombinasi obat antimalaria. Apabila kasus malaria yang diderita cukup parah, obat akan
diberikan dalam bentuk cairan infus di rumah sakit. Untuk menangani malaria yang
disebabkan oleh Plasmodium falciparum, obat-obatan yang diberikan dokter adalah:

 Kombinasi artesunate dan amodiaquine


 Kombinasi dihydroartemisinin, piperaquine dan primaquine
 Kombinasi quinine, doxycycline dan primaquine

Sedangkan, untuk malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax akan diobati
dengan:

 Kombinasi artesunate dan amodiaquine


 Kombinasi dihydroartemisinin, piperaquine, dan primaquine
Untuk penderita malaria yang sedang hamil, risiko terjadinya malaria parah akan
meningkat. Baik ibu maupun janin yang dikandung dapat mengalami komplikasi serius.
Dokter yang merawat penderita akan melibatkan dokter kandungan agar pengobatan
sesuai dengan kondisi.

Anda mungkin juga menyukai