Anda di halaman 1dari 2

Malaria

Pengertian dan Penyebab Malaria


Malaria merupakah sebuah penyakit menular yang termasuk ke dalam penyakit menular berat.
Malaria disebabkan oleh nyamuk Anapheles yang membawa protozoa bernama plasmodium
yang akan menyerang sel sel darah merah (Rahayu, 2020). Malaria adalah penyakit infeksi
bersifat akut atau kronik yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang ditulaskan
oleh gigitan nyamuk Anopheles betina (Abselian, 2023). Bisa disimpulkan bahwa Malaria
merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium yang akan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk akan
membuat parasit masuk menyerang sel sel darah merah.
Tanda dan Gejala:
Ada beberapa tanda dan gejala penyakit Malaria (PRASETYONO, 2016), antara lain adalah
1. Penderita merasa dingin dan sering sakit kepala
2. Penderita menggigil selama 15 menit sampai satu jam
3. Penderita mulai berkeringat dan suhu tubuh menurun
4. Penderita merasa lemah, kulit kemerahan, dan akan mengigau

Faktor Penyebaran Malaria:

Malaria merupakan penyakit epidermis yang menyerang negara dengan penduduk yang padat.
Batas penyebaran Malaria adalah 64 Lintang Utara (Rusia) dan 32 Lintang Selatan (Argentina).
Ketinggian yang memungkinkan parasit malaria hidup adalah 400 m dibawah permukaan laut
(laut mati) dan 2.600 meter di atas permukaan laut (Bolivia). Plasmodium vivax beriklim
dingin, subtropis, sampai ke daerah tropis. Plasmodium falciparum teruta menyebabkan
malaria di benua Afrika dan daerah tropis lainnya. Di Indonesia Malaria dapat terjangkit di
daerah dengan ketinggian sampai 1.800 m di atas permukaan laut. Spesies yang paling banyak
dijumpai adalah plasmodium malariae. Secara umum semua orang dapat terinfeksi Malaria,
tetapi ada beberapa orang yang memiliki kekebalan terhadap parasit Malaria, baik yang
bersifat bawaan atau alamiah. Selain iklim, Malaria juga dapat disebabkan oleh faktor
lingkungan, genetik, dan perilaku. (prabowo, 2016)

Cara Pengobatan:

Pengobatan malaria dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu:


1. Pengobatan malaria klinis, merupakan pengobatan yang diberikan kepada penderita
berdasarkan gejala klinis tanpa pemeriksaan laboratorium.
2. Pengobatan radikal, yaitu pengobatan penyakit malaria yang didiagnosisnya ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan laboratorium malaria, pengobatan ini bertujuan untuk membasmi
semua stadium parasit malaria pada manusia.
3. Pengobatan massal (MASS DRUG ADMINISTRATIONS) dan (MASS FEVER
TREATMENT), pengobatan malaria yang dilakukan secara massal yang dilakukan pada
daerah KLB.
4. Pengobatan pencegahan (KEMOPROFILAKSIS), pengobatan bagi perorangan atau
perkelompok pendatang di daerah endemik untuk mencegah sakit malaria.
(ROHMANI et al., 2022)

Hasil Penelitian:

Di seluruh dunia, jumlah kasus malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum,
spesies parasit yang paling berbahaya, terus meningkat. Strain P. falciparum yang resistan
terhadap obat menyebar dengan cepat, dan ada laporan terbaru tentang resistensi obat pada
orang yang terinfeksi P. vivax, bentuk parasit yang kurang virulen. Selain itu, nyamuk
menjadi semakin resisten terhadap insektisida, dan dalam banyak kasus, telah beradaptasi
untuk menghindari permukaan insektisida sama sekali. Penyakit ini paling banyak terjadi
di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu
pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini
di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Selain itu
ada bebarapa faktor lain seperti lingkungan tempat tinggal yang kumuh serta sanitasi
buruk menjadi penyebab utama berjangkitnya penyakit malaria, faktor genetika (malaria
dapat menular dari ibu ke janin), dan faktor perilaku manusia. Upaya yang harus dilakukan
adalah pemberian kelambu anti nyamuk di daerah beresiko tinggi, penemuan dini
pengobatan tepat, penyemprotan dinding rumah pada lokasi KLB Malaria, dan penemuan
kasus aktif.

Daftar Pusaka

Abselian, R. (2023). PENDAMPINGAN ONE STUDY ONE FAMILY PADA BALITA DENGAN MALARIA.

prabowo, dr. (2016). Malaria: mencegah dan mengatasi .

PRASETYONO. (2016). TANDA BAHAYA DARI TUBUH. FLASHBOOKS.

Rahayu. (2020). BEBAS DARI PENYAKIT MALARIA. ALPRIN.


ROHMANI, TONDOK BANE, SANTALIA., ABAS, MUHAMMAD., WULAN, NAWANG., IRAWAN, HENGKI.,
SITUMEANG, LAMRIA., SULISTIANI, ARISANTO, HARTATI, R., & PURWANTI, R. (2022).
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN MALARIA. WAWASAN ILMU.

Anda mungkin juga menyukai