Malaria merupakan penyakit epidermis yang menyerang negara dengan penduduk yang padat.
Batas penyebaran Malaria adalah 64 Lintang Utara (Rusia) dan 32 Lintang Selatan (Argentina).
Ketinggian yang memungkinkan parasit malaria hidup adalah 400 m dibawah permukaan laut
(laut mati) dan 2.600 meter di atas permukaan laut (Bolivia). Plasmodium vivax beriklim
dingin, subtropis, sampai ke daerah tropis. Plasmodium falciparum teruta menyebabkan
malaria di benua Afrika dan daerah tropis lainnya. Di Indonesia Malaria dapat terjangkit di
daerah dengan ketinggian sampai 1.800 m di atas permukaan laut. Spesies yang paling banyak
dijumpai adalah plasmodium malariae. Secara umum semua orang dapat terinfeksi Malaria,
tetapi ada beberapa orang yang memiliki kekebalan terhadap parasit Malaria, baik yang
bersifat bawaan atau alamiah. Selain iklim, Malaria juga dapat disebabkan oleh faktor
lingkungan, genetik, dan perilaku. (prabowo, 2016)
Cara Pengobatan:
Hasil Penelitian:
Di seluruh dunia, jumlah kasus malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum,
spesies parasit yang paling berbahaya, terus meningkat. Strain P. falciparum yang resistan
terhadap obat menyebar dengan cepat, dan ada laporan terbaru tentang resistensi obat pada
orang yang terinfeksi P. vivax, bentuk parasit yang kurang virulen. Selain itu, nyamuk
menjadi semakin resisten terhadap insektisida, dan dalam banyak kasus, telah beradaptasi
untuk menghindari permukaan insektisida sama sekali. Penyakit ini paling banyak terjadi
di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu
pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini
di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Selain itu
ada bebarapa faktor lain seperti lingkungan tempat tinggal yang kumuh serta sanitasi
buruk menjadi penyebab utama berjangkitnya penyakit malaria, faktor genetika (malaria
dapat menular dari ibu ke janin), dan faktor perilaku manusia. Upaya yang harus dilakukan
adalah pemberian kelambu anti nyamuk di daerah beresiko tinggi, penemuan dini
pengobatan tepat, penyemprotan dinding rumah pada lokasi KLB Malaria, dan penemuan
kasus aktif.
Daftar Pusaka
Abselian, R. (2023). PENDAMPINGAN ONE STUDY ONE FAMILY PADA BALITA DENGAN MALARIA.