Anda di halaman 1dari 16

Abstrak

Orang yang terkena malaria ditandai oleh demam, menggigil berkeringat


dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, dan nyeri otot atau pegal–
pegal.
Ada 24 spesies nyamuk Anopheles sp sebagai pembawa penyakit dan ada
lima jenis parasit penyebab, yaitu Plasmodium falciparum, vivax, malariae, ovale
dan knowlesi yang terbaru. Secara global, pada 2016 malaria
menyebabkan kematian 445 ribu orang.
Sebagai bagian dari komitmen global untuk mengeliminasi malaria,
pemerintah Indonesia pada 2009 telah menerbitkan Keputusan Menteri
Kesehatan untuk memperkuat upaya pengendalian malaria dari tingkat pusat
sampai puskesmas.
Eliminasi merujuk pada upaya menghentikan penularan malaria setempat
(indigenous) dalam satu wilayah geografis tertentu. Ini bukan berarti di satu
wilayah tidak ada kasus malaria impor dan sudah tidak ada vektor malaria di
wilayah tersebut.
Sampai kini malaria masih menjadi “musuh” yang terus diperangi di
negeri ini. Dari total 258,9 juta penduduk Indonesia pada 2016, seperempatnya
hidup di daerah dengan risiko sedang hingga tinggi untuk Malaria.
Sampai saat ini di Indonesia, kasus malaria banyak ditemukan di Bengkulu dan di
kawasan timur Indonesia seperti di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur,
Maluku, Maluku Utara.
Kata kunci : malaria, nyamuk, faktor resiko
PEMBAHASAN

1. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama
Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi
parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang
biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi
oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun
bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.

Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana
parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk
Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania
merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap
30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal
karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama
pada anak-anak. Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter
militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel
untuk Fisiologi dan Medis pada 1907.
Definisi penyakit malaria menurut World Health Orgnization
(WHO)adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria ( plasmodium)
bentukaseksual yang masuk kedalam tubuh manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria
(  Anopheles SPP ) betina. Definisi lainnya adalah suatu jenis penyakit menular
yangdisebabkan oleh agen tertentu yang infektif dengan perantara suatu vektor
dandapat disebarkan dari satu sumber infeksi kepada host.
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasite
plasmodium antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax,
plasmodiumfalciparum, plasmodium ovale yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop yangditularkan oleh nyamuk malaia (anopheles), penyakit malaria
dapat menyerangsemua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua
golongan umur (daribayi, anak-anak, sampai dewasa), apapun pekerjaannya, penyakit
malaria biasanyamenyerang yang tinggal didaerah yang mempunyai banyak genangan air
yangsesuai untuk tempat perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan,
pantai,perbukitan dan pinggiran hutan (Depkes RI, 2004).
Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2003 malaria adalah
penyakitinfeksi yang disebabkan oleh beberapa parasit plasmodium yang hidup
danberkembang biak dalam sel darah merah manusia dan penyakit ini secara
alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria
adalah salahsatu penyakit yang menular, penyakit parasit yang hidap dalam sel
darah manusiayang ditularkan melelui nyamuk malaria dari penderita malaria
kepada orang lain,penyakit malaria dapat menyerang kelompok umur dan semua jenis
kelamin.
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit(protozoa)
dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamukanopheles.
Istilah malaria diambil dari dua kata dari bahasa Italia, yaitu Mal(buruk) dan Area
(udara) atau udara buruk, karena dahulu banyak terdapat didaerahrawa-rawa yang
mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai beberapanama lain seperti demam
roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai,demam charges, demam kura
dan paludisme (Arlan prabowo 2004: 2).

2. Vektor Malaria
Gambar 3 : Nyamuk Anopheles
Penyakit malaria pada manusia ditularkan oleh nyamuk Anopheles
vektor betina. Di seluruh dunia terdapat sekitar 2000 spesies nyamuk Anopheles,
60 spesies diantaranya diketahui sebagai vektor malaria. Di Indonesia terdapat
sekitar 80 jenis nyamuk Anopheles, 22 spesies diantaranya telah terkonfirmasi
sebagai vektor malaria. Sifat masing-masing spesies berbeda-beda tergantung
berbagai faktor seperti penyebaran geografis, iklim dan tempat
perkembangbiakannya. Semua nyamuk vektor malaria hidup sesuai dengan
kondisi ekologi setempat, contohnya nyamuk vektor malaria yang hidup di air
payau (Anopheles sundaicus dan Anopheles subpictus), di sawah (Anopheles
aconitus) atau di mata air (Anopheles balabacensis dan Anopheles maculatus).

Jika ada angin yang bertiup kencang, dapat terbawa sejauh 20 – 30 km.
Nyamuk Anopheles juga dapat terbawa pesawat terbang, kapal laut atau angkutan
lainnya dan menyebarkan malaria ke daerah yang semula tidak terdapat kasus
malaria. Umur nyamuk Anopheles dewasa dialam bebas belum banyak diketahui,
tetapi di laboratorium dapat mencapai 3 -5 minggu. Nyamuk Anopheles
mengalami metamorfosis sempurna. Telur yang diletakkan nyamuk betina diatas
permukaan air akan menetas menjadi larva, melakukan pergantian kulit (sebanyak
4 kali) kemudian tumbuh menjadi pupa dan menjadi nyamuk dewasa. Waktu yang
dibutuhkan untuk perkembangan (sejak telur menjadi dewasa) bervariasi antara 2
– 5 minggu tergantung spesies, makanan yang tersedia, suhu dan kelembaban
udara.
3. Penyebab Penyakit Malaria
Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah
manusia. Bibit penyakit tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba
yang disebut Plasmodium. Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah.
Dengan perantara nyamuk anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian
dan berkembang biak dengan membelah diri. Ada empat macam plasmodium
yang menyebabkan malaria:

1. Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini


bisa menimbulkan kematian.
2. Vivax, penyebab malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan
dan sulit kambuh.
3. Malaria, penyebab malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak
banyak ditemukan.
4. Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di
Indonesia.

Penyebab lain terjadinya penyakit malaria, yaitu


1. Parasit
Untuk kelangsungan hidupnya, parasit malaria memerlukan dua macam
siklus kehidupan yaitu siklus dalam tubuh manusia dan siklus dalam tubuh
nyamuk.
1. Siklus aseksual dalam tubuh manusia
Sikus dalam tubuh manusia juga disebut siklus aseksual, dan siklus ini terdiri
dari :
Gambar 1 : siklus hidup parasit malaria

2. Siklus di luar sel darah merah


Siklus di luar sel darah merah berlangsung dalam hati. Pada
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale ada yang ditemukan dalam bentuk laten
di dalam sel hati yang disebut hipnosoit. Hipnosoit merupakan suatu fase dari
siklus hidup parasit yang nantinya dapat menyebabkan kumat / kambuh atau
rekurensi (long term relapse). Plasmodium vivax dapat kambuh berkali-kali
bahkan sampai jangka waktu 3 – 4 tahun. Sedangkan untuk Plasmodium ovale
dapat kambuh sampai bertahun-tahun apabila pengobatannya tidak dilakukan
dengan baik. Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit yang masuk ke eritrosit
(fase eritrositer)

3. Fase dalam sel darah merah


Fase hidup dalam sel darah merah / eritrositer terbagi dalam :
1. Fase sisogoni yang menimbulkan demam
2. Fase gametogoni yang menyebabkan seseorang menjadi sumber penularan
penyakit bagi nyamuk vektor malaria. Kambuh pada Plasmodium
falciparum disebut rekrudensi (short term relapse), karena siklus didalam
sel darah merah masih berlangsung sebagai akibat pengobatan yang tidak
teratur. Merozoit sebagian besar masuk ke eritrosit dan sebagian kecil siap
untuk diisap oleh nyamuk vektor malaria. Setelah masuk tubuh nyamuk
vektor malaria, mengalami siklus sporogoni karena menghasilkan
sporozoit yaitu bentuk parasit yang sudah siap untuk ditularkan kepada
manusia.

Gambar 2 : eritrosit yang terinfeksi parasit malaria

4. Fase seksual dalam tubuh nyamuk

Fase seksual ini biasa juga disebut fase sporogoni karena


menghasilkan sporozoit, yaitu bentuk parasit yang sudah siap untuk ditularkan
oleh nyamuk kepada manusia. Lama dan masa berlangsungnya fase ini disebut
masa inkubasi ekstrinsik, yang sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban
udara. Prinsip pengendalian malaria, antara lain didasarkan pada fase ini yaitu
dengan mengusahakan umur nyamuk agar lebih pendek dari masa inkubasi
ekstrinsik, sehingga fase sporogoni tidak dapat berlangsung. Dengan demikian
rantai penularan akan terputus.
2. Nyamuk Anopheles
Vektor malaria adalah nyamuk Anopheles, dengan ciri khas menungging
saat hinggap atau menghisap darah. Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup
sempurna terdiri dari telur (1-2 hari), jentik (6-8 hari), kepompong (1-2 hari) dan
nyamuk (2-3 bulan).
Nyamuk Anopheles hidup di daerah iklim tropis dan subtropis, tetapi juga
bias hidup di daerah yang beriklim sedang. Nyamuk ini jarang ditemukan pada
daerah dengan ketinggian lebih dari 2500 meter dari permukaan laut. Tempat
perkembangbiakannya bervariasi (tergantung spesiesnya) dan dapat dibagi
menjadi tiga ekosistem yaitu pantai, hutan dan pegunungan. Biasanya nyamuk
Anopheles betina vektor menggigit manusia pada malam hari atau sejak senja
hingga subuh. Jarak terbang (flight range) antara 0,5 – 3 km dari tempat
perkembangbiakannya.
3. Manusia yang rentan terhadap infeksi malaria
Secara alami penduduk di suatu daerah endemis malaria ada yang
mudah dan ada yang tidak mudah terinfeksi malaria, meskipun gejala klinisnya
ringan. Perpindahan penduduk dari dan ke daerah endemis malaria hingga kini
masih menimbulkan masalah. Sejak dulu, telah diketahui bahwa wabah penyakit
ini sering terjadi di daerah-daerah pemukiman baru, seperti di daerah perkebunan
dan transmigrasi. Hal ini terjadi karena pekerja yang datang dari daerah lain
belum mempunyai kekebalan sehingga rentan terinfeksi.
4. Lingkungan
Keadaan lingkungan berpengaruh terhadap keberadaan penyakit malaria
di suatu daerah. Adanya danau, air payau, genangan air di hutan, persawahan,
tambak ikan, pembukaan hutan dan pertambangan di suatu daerah akan
meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit malaria karena tempat-tempat
tersebut merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk vektor malaria.
5. Iklim
Suhu dan curah hujan di suatu daerah berperan penting dalam penularan
penyakit malaria. Biasanya penularan malaria lebih tinggi pada musim kemarau
dengan sedikit hujan dibandingkan pada musim hujan. Pada saat musim kemarau
dengan sedikit hujan, genangan air yang terbentuk merupakan tempat yang ideal
sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk vektor malaria. Dengan bertambahnya
tempat perkembangbiakan nyamuk, populasi nyamuk vektor malaria juga
bertambah sehingga kemungkinan terjadinya transmisi meningkat.

4. Penularan
Cara penularan penyakit malaria dapat di bedakan menjadi dua macam
yaitu:
1. Penularan secara alamiah (natural infection)
Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Nyamuk ini jumlahnya kurang
lebih ada 80 jenis dan dari 80 jenis itu, hanya kurang lebih 16 jenis yang menjadi
vector penyebar malaria di Indonesia. Penularan secara alamiah terjadi melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi oleh Plasmodium.
Sebagian besar spesies menggigit pada senja dan menjelang malam hari. Beberapa
vector mempunyai waktu puncak menggigit pada tengah malam dan menjelang
pajar. Setelah nyamuk Anopheles betina mengisap darah yang mengandung
parasit pada stadium seksual (gametosit), gamet jantan dan betina bersatu
membentuk ookinet di perut nyamuk yang kemudian menembus di dinding perut
nyamuk dan membentuk kista pada lapisan luar dimana ribuan sporozoit dibentuk.
Sporozoit-sporozoit tersebut siap untuk ditularkan. Pada saat menggigit manusia,
parasit malaria yang ada dalam tubuh nyamuk masuk ke dalam darah manusia
sehingga manusia tersebut terinfeksi lalu menjadi sakit.
2. Penularan tidak alamiah (not natural infection)
1. Malaria bawaan
Terjadi pada bayi yang baru lahir karena ibunya menderita malaria.
Penularannya terjadi melalui tali pusat atau plasenta (transplasental)
2. Secara mekanik
Penularan terjadi melalui transfusi darah melalui jarum suntik.
3. Secara oral
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung (P.gallinasium), burung
dara (P.relection) dan monyet (P.knowlesi).
5. Penyebaran
Penyebaran penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat,
sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria dalam darah
manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk,
dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut. Jenis-
jenis vektor (perantara) malaria yaitu:
1. Anopheles Sundaicus, nyamuk perantara malaria di daerah pantai.
2. Anopheles Aconitus, nyamuk perantara malaria daerah persawahan.
3. Anopheles Maculatus, nyamuk perantara malaria daerah perkebunan,
kehutanan dan pegunungan.

Penyebaran yang lain adalah melalu transfusi darah. Namun


kemungkinannya sangat kecil. Seperti yang dijelaskan di atas, penyebab utama
malaria adalah Plasmodium. Meskipun ada banyak jenis dari parasit ini, tetapi
yang menyebabkan malaria hanya ada lima.

Khusus di Indonesia, ada dua jenis parasit Plasmodium,


yakni Plasmodium falciparum serta Plasmodium vivax. Pada malam hari, nyamuk
yang terinfeksi parasit ini lebih banyak beredar dan menggigit. Jika seseorang sudah
terkena gigitan nyamuk, parasit pun akan langsung masuk ke aliran darah.

Selain melalui gigitan nyamuk, parasit ini pun mampu menyebar melalui transfusi
darah atau jarum suntik yang digunakan bergantian.

Di samping melalui gigitan nyamuk, penyebaran parasit malaria juga dapat


terjadi karena terpapar darah penderita malaria. Beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan seseorang terpapar malaria adalah:

1. Janin yang terinfeksi dari ibunya


2. Menerima transfusi darah
3. Berbagi pemakaian jarum suntik
4. Menerima donor organ
6. Pencegahan

1. 5 LEVEL OF PREVENTION
1. Health promotion
1. Melakukan penyuluhan yang internship kepada masyarakat tentang
pencegahan malaria dapat pula dilakukan dengan memasang kelambu
untuk menangkal gigitan nyamuk pada saat tidur. Selain itu pemakaian
obat nyamuk bakar maupun semprot dapat mengusir nyamuk dari dalam
ruangan, walaupun mempunyai efek jangka panjang yang kurang baik bagi
kesehatan. Pencegahan dengan cara menyingkirkan genangan air dan
membersihkan tempat-tempat yang menjadi tempat nyamuk berkembang
biak lebih disarankan daripada penggunaan bahan kimia berbahaya.
2. Melakukan perbaikan sarana dan prasarana sehat agar tidak menjadi
tempat sarang nyamuk
3. Pengendalian kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk
2. Spesifik protection
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit,
menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap
prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini
dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit
tertentu. Untuk penyakit malaria dapat dilakukan melalui peberantasan vector
penyakit dengan cara pengendalian kebersihan lingkungan.

3. Early diagnose and prompt treatment

Merupakan upaya menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan


piñatalaksanaan segera dengan terapi tetep. Berikut adalah daftar obat yang dapat
digunakan untuk mencegah penyakit malaria:
1. Atovaquone/Proguanil (Malarone)
Alasan memilih obat ini :
1. Obat ini dapat digunakan 1-2 hari sebelum melakukan perjalanan ke
daerah epidemi malaria (dibanding dengan obat lain yang harus digunakan
dalam jangka waktu yang lebih panjang)
2. Pilihan terbaik untuk waktu perjalanan yang lebih singkat ke daerah
epidemi malaria karena obat ini hanya digunakan dalam waktu 7 hari
setelah perjalanan ke daerah epidemi, dibandingkan dengan obat lain yang
harus digunakan 4 minggu sepulangnya dari daerah epidemi malaria.
3. Efek samping yang sangat rendah (hampir tidak ada efek samping)
4. Mudah untuk dibeli di apotek.
Alasan tidak memilih obat ini :
1. Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita hamil.
2. Tidak dapat digunakan oleh orang dengan gangguan ginjal berat.
3. Harga yang lebih mahal.

2. Klorokuin
Alasan memilih obat ini :
1. Pilihan yang baik untuk perjalanan yang panjang ke daerah epidemi
malaria karena obat ini digunakan mingguan (satu minggu sekali)
2. Dapat digunakan oleh wanita hamil.
3. Beberapa orang lebih suka mengambil dosis mingguan.
Alasan tidak memilih obat ini :
1. Tidak dapat digunakan pada daerah dimana plasmodium telah
mengembangkan kekebalan pada obat ini.
2. Obat digunakan dalam jangka yang cukup panjang yaitu 4 minggu
setelah pulang dari daerah epidemi, dan haru digunakan 2 minggu
sebelum berangkat ke daerah epidemi malaria.

3. Doxycycline
Alasan memilih obat ini :
1. Obat ini dapat diambil 1-2 hari sebelum tiba di tempat epidemi
malaria.
2. Obat malaria yang paling murah di pasaran saat ini. Obat ini juga
melindungi dari beberapa infeksi lain seperti Rickettsiae and
leptospirosis.
Alasan tidak memilih obat ini :
1. Obat ini bernahaya bagi ibu hamil dan anak-anak.
2. Obat ini harus digunakan selama 4 minggu setiap hari setelah pulang dari
tempat epidemi malaria.
3. Obat ini dapat meningkatkan rasa sensitif terhadap sinar matahari
4. Beberapa orang dapat mengalami gangguan perut dalam penggunaan obat
ini.

4. Mefloquine
Alasan memilih obat ini :
1. Sangat cocok untuk perjalanan panjang dan lama ke tempat epidemi
malaria karena obat ini hanya digunakan seminggu sekali.
2. Dapat digunakan oleh wanita hamil.
Alasan tidak memilih obat ini :
1. Tidak dapat digunakan di daerah yang mana plasmodium malaria
telang mengembangkan kekebalan terhadap obat ini.
2. Tidak dapat digunakan pada pasien dengan kasus psikologi tertentu.
3. Tidak dianjurkan untuk pasien sakit jantung
4. Tidak dapat digunakan pada pasien yang mengalami kejang.
5. Obat ini harus digunakan 2 minggu sebelum ke tempat epidemi
malaria.
6. Obat ini haru terus digunakan selama 4 minggu setelah kembali dari
daerah epidemi malaria.

5. Primakuin
Alasan memilih obat ini :
1. Obat ini sangat efektif menangkal plasmodium vivax sehingga
sangat cocok digunakan di daerah epidemi malaria vivax.
2. Obat hanya perlu digunakan 7 hari setelah meninggalkan tempat
epidemi.
3. Obat digunakan 1-2 hari sebelum ke tempat epidemi malaria.
Alasan tidak memilih obat ini :
1. Tidak dapat digunakan oleh ibu hamil.
2. Dapat menyebabkan gangguan perut pada orang tertentu.

4. Disability limitation
Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien
dengan penyakit yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat,
menyembuhkan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang
akan timbul. Bagi penderita malaria pembatasan kecatatan dapat dilakukan
dengan pemberian pengobatan secara cepat dan tepat. Upaya pengobatan malaria
dengan menggunakan obat-obatan umumnya dengan menggunakan jenis obat
yang sama dengan jenis obat yang digunakan untuk mengobati malaria, bahkan
obat-obatan ini bekerja dengan lebih baik sebagai pencegah karena akan langsung
dapat membunuh parasit yang masih sensitif pada saat baru memasuki sistem
tubuh manusia
5. Rehabilitation
Merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke
masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak
menjadi beban orang lain. Bagi penderita malaria tahap rehabilitasi dapat
dilakukan melalui memberikan peran sosial atau mengembalikan peran sosialnya
seperti semula sehingga dia merasa di terima oleh masyarakat.
2. Teori Hendrik L. Blum
Menurut teori Hendrik L. Blum (1974), ada empat faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia (paradigma sehat), yaitu faktor
lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor genetik atau
keturunan (Muninjaya, 1999).
Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan salah
satulangkah yang penting untuk mencegah gigitan nyamuk yang aktif di malam
hariini.Keberhasilan langkah ini sangat ditentukan oleh kesadaran
masyarakatsetempat. Pencegahan tanpa obat, yaitu dengan menghindari gigitan
nyamuk dapatdilakukan dengan cara :
1. Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi
dengankelambu berinsektisida.
2. Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
3. Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun lainnya.
4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
5. Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.
6. Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.
7. Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas
sarangnyamuk.
8. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian
yangbergantungan serta genangan air.
9. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva (bubukabate) pada
genangan air atau menebarkan ikan atau hewan (cyclops) pemakan jentik.
10. Melestarikan hutan bakau agar nyamuk tidak berkembang biak di rawa
payausepanjang pantai.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Direktorat Jenderal
PPM-PL, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2001.
Day 1998. Nyamuk Penular Malaria, Dalam Jurnal Data dan Informasi Kesehatan,
Pusdatin, Depkes RI, Jakarta 2003.
Nugroho, Agung. 2010. Malaria Dari Molekuler ke Klinis.Jakarta : EGC
Arlan Prabowo. Malaria: Mencegah dan Mengatasi, Penerbit Niaga Swadaya
Dr. Suparyanto, M.Kes. Epidemiologi Penyakit Malaria. http://dr-
suparyanto.blogspot.com/2014/03/epidemiologi-penyakit-malaria.html
diakses tanggal 19 Oktober 2019 pukul 10.12
http://www.depkes.go.id/article/view/18043000010/hari-malaria-sedunia-
pemerintah-perluas-wilayah-bebas-malaria.html diakses tanggal 19 Oktober
2019 pukul 11.15
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3989706/infografis-fakta-seputar-
malaria-di-indonesia diakses tanggal 19 Oktober 2019 pukul 11.15
Subdit Malaria. 2017. Buku Saku Tatalaksana Kasus Malaria. Kemetenterian
Kesehatan Republik Indonesia 2017.
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Documents/bukusaku_malaria.pdf diakses
tanggal 19 Oktober 2019 pukul 09.30
(Aspirator Vol. 1 No. 2 Tahun 2009 : 94-102)
Puslitbang Ekologi dan Status Kesehatan Balitbangkes Depkrs RI
Wahyudi Candra. 2015. Pengendalian Vektor. Stikes Muhammadyah Gombong

Anda mungkin juga menyukai