PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria adalah kata yang berasal dari bahasa Italia, yang artinya mal : buruk
dan area : udara, jadi secara harfiah berarti penyakit yang sering timbul di daerah
dengan udara buruk akibat dari lingkungan yang buruk. Selain itu, juga bisa diartikan
sebagai suatu penyakit infeksi dengan gejala demam berkala yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium (Protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina.
Terdapat banyak istilah untuk malaria yaitu paludisme, demam intermitens, demam
Roma, demam Chagres, demam rawa, demam tropik, demam pantai dan ague. Dalam
sejarah tahun 1938 pada Countess d’El Chincon, istri Viceroy dari Peru, telah
disembuhkan dari malaria dengan kulit pohon kina, sehingga nama quinine
digantikan dengan cinchona (Setiyani, 2014).
Selain empat spesies Plasmodium diatas, manusia juga bisa terinfeksi oleh
Plasmodium knowlesi, yang merupakan plasmodium zoonosis yang sumber
infeksinya adalah kera. Penyebab terbanyak di Indonesia adalah Plasmodium
1
falciparum dan Plasmodium vivax. Untuk Plasmodium falciparum menyebabkan
suatu komplikasi yang berbahaya, sehingga disebut juga dengan malaria berat (Nurul,
2008).
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup
dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Penyakit ini secara alami
ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria ini disebabkan
oleh parasit plasmodium. Species plasmodium pada manusia adalah :4
Kini plasmodium knowlesi yang selama ini dikenal hanya ada pada monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis), ditemukan pula ditubuh manusia. Penelitian sebuah
tim internasional yang dimuat jurnal Clinical Infectious Diseases memaparkan hasil
tes pada 150 pasien malaria di rumah sakit Serawak, Malaysia, Juli 2006 sampai
Januari 2008, menunjukkan, dua pertiga kasus malaria disebabkan infeksi
plasmodium knowlesi.
Plasmodium falciparum merupakan penyebab infeksi yang berat dan bahkan dapat
menimbukan suatu variasi manisfestasi-manifestasi akut dan jika tidak diobati, dapat
menyebabkan kematian.
Seorang dapat menginfeksi lebih dari satu jenis plasmodium, dikenal sebagai infeksi
campuran / majemuk (mixed infection). Pada umumnya lebih banyak dijumpai dua
jenis plasmodium, yaitu campuran antara Plasmodium falciparum dan Plasmodium
vivax atau plasmodium malariae. Kadang-kadang dijumpai tiga jenis plasmodium
sekaligus, meskipun hal ini jarang terjadi. Infeksi campuran biasanya terdapat di
daerah dengan angka penualaran tinggi.
2
Nyamuk anophelini berperan sebagai vektor penyakit malaria. Nyamuk anophelini
yang berperan hanya genus Anopheles. Di seluruh dunia, genus anopheles ini
diketahui jumlahnya kira-kira 2000 species, diantaranya 60 species diketahui sebagai
vektor malaria.
Pada saat nyamuk anopheles infektif menghisap darah manusia, sporozoit yang
berada dikelenjar liur nyamuk akan masuk ke dalam peredaran darah selama kurang
lebih ½ jam. Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi
tropozoit hati. Kemudian berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000-
30.000 merozoit hati (tergantung speciesnya). Siklus ini disebut siklus eksoeritrositer
yang berlangsung selama lebih kurang 2 minggu.
Pada Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale, sebagian tropozoit hati tidak
langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang menjadi bentuk dormant yang
disebut hipnozoit. Hipnozoit tersebut dapat tinggal di dalam hati selama berbulan-
bulan bahkan bertahun-tahun. Pada suatu saat imunitas tubuh menurun, akan menjadi
aktif sehingga dapat menimbulkan relaps (kambuh).
Merozoit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan masuk keperedaran darah dan
menginfeksi sel darah merah. Di dalam sel darah merah, parasit tersebut berkembang
dari stadium sporozoit sampai skizon (8-30 merozoit, tergantung speciesnya). Proses
perkembangan aseksual ini disebut skizogoni. Selanjutnya eritrosit yang terinfeksi
(skizon) pecah dan merozoit yang keluar akan menginfeksisel darah merah lainnya.
Siklus ini disebut siklus eritrositer.
3
Apabila nyamuk anopheles betina menghisap darah yang mengandung gametosit, di
dalam tubuh nyamuk, gamet jantan dan betina melakukan pembuahan menjadi zigot.
Zigot berkembang menjadi ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk.
Pada dinding luar lambung nyamuk ookinet akan menjadio okista dan selanjutnya
menjadi sporozoit ini bersifat infektif dan siap ditularkan ke manusia.
Masa inkubasi
Yaitu rentan waktu sejak sporozoit masuk sampai timbulnya gejala klinis yang
ditandai denagan demam. Masa inkubasi bervariasi tergantung species plasmodium.
Setelah sampai 2-3 siklus skizogoni darah, sebagian merozoit yang menginfeksi sel
darah merah akan membentuk stadium seksual (genosit jantan dan betina).
B. Tujuan
C. Manfaat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk aseksual:
Sporozoit: Mentransfer infeksi dari nyamuk ke manusia Trofozoit
belum matang (Cincin atau cincin-cincin berbentuk), sekitar 1/3 dari
diameter sel darah merah.
5
Trofozoit dewasa: Sangat tidak teratur dan halus (digambarkan sebagai
amoeboid); banyak proses pseudopodial terlihat. Adanya butiran halus
pigmen coklat (pigmen malaria) atau hematin mungkin berasal dari
hemoglobin sel darah merah yang terinfeksi.
Schizonts (juga disebut meronts): Sebesar sel darah merah normal;
dengan demikian sel-sel yang diparasit menjadi lebih besar dan lebih
besar dari normal. Ada sekitar enam belas merozoit.
Bentuk seksual:
Gametosit: Bulat. Gametosit P. vivax umumnya ditemukan dalam
darah tepi manusia sekitar akhir minggu pertama parasitemia.
Gametes: Dibentuk dari gametosit pada nyamuk.
Zygote: Dibentuk dari kombinasi gamet
Ookista: Mengandung zigot, berkembang menjadi sporozoit
6
manusia. Dalam air liur tersebut terkandung zat anti pembekuan darah
dan sel-sel Plasmodium yang disebut sporozoit. Sporozoit selanjutnya
akan ikut dalam aliran darah menuju ke sel hati. Dalam sel hati,
sporozoit melakukan pembelahan berkalikali membentuk merozoit.
Merozoit selanjutnya akan menginfeksi sel darah merah hingga rusak
dan pecah. Merozoit-merozoit tersebut sebagian akan menginfeksi sel
darah merah lainnya, dan sebagian lagi akan membentuk gametosit.
7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
8
BAB IV
A. Hasil
1. Plasmodium vivax
2. Plasmodium falciparum
B. Pembahasan
Dari hasil praktikum diatas kita dapat mengidentifikasi dengan cara sebagai berikut:
1. Identifikasi Plasmodium vivax
a.Bentuk cincin:
1. Ukuran 1/3 eritrosit (lebih besar dari yang normal)
2. Bentuk cincin tebal.
3. Kromatin masa padat berbatas jelas
4. Bentuk accole kadang-kadang.
5. Pigmen tidak ada.
9
b. Bentuk tropozoit:
1. Ukuran besar.
2. Bentuk sangat irregular, vakuola nyata.
3. Kromatin titik – titik atau benang – benang.
4. Pigmen halus, warna kuning coklat.
5. Penyebaran partikel halus.
6. Penyebaran tersebar.
c. Bentuk Skizon Imature:
1. Bentuk hampir mengisi seluruh eritrosit.
2. Bentuk sedikit amoeboid.
3. Kromatin banyak berupa masa ireguler.
4. Pigmen tersebar.
d. Bentuk Skizon Mature:
1. Mengisi eritrosit.
2. Bentuk bersegmen.
3. Merozoit 14 – 16 , rata – rata 16.
4. Ukuran sedang.
5. Pigmen berkumpul di tengah ( kuning coklat )
e. Bentuk Mikrogametosit:
1. Waktu timbul 3 -5 hari.
2. Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi eritrosit yang
membesar.
3. Bentuk bulat atai ovale dan padat.
4. Sitoplasma bitu pucat.
f. Bentuk Makrogametosit
1. Waktu timbul 3 -5 hari.
2. Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi eritrosit
yang membesar.
3. Bentuk bulat atai ovale dan padat.
4. Sitoplasma bitu pucat.
10
5. Kromatin merupakan masa padat perifer.
6. Pigmen small round perifer.
11
1. Bentuk pisang aatau biji kacang kedelai
2. Pada bagian yang tebal dari sediaan,dapat berbentuk bulat,bujur
telur atau kelihatan agak rusak.
BAB V
12
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan patogen manusia
penyebab paling sering terjadinya penyebaran malaria. P. vivax dapat
menyebabkan penyakit dan kematian yang parah, seringkali karena
splenomegali (limpa yang diperbesar secara patologis). P. vivax
dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Sedangkan, Plasmodium
falciparum sendiri juga parasit patoogen bagi manusia P. falciparum
menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat
komplikasi dan mortalitas malaria tertinggi.
B. Saran
Agar terhindar dari parasite penyebab patogen ini dapat dicegah dengan
melakukan:
1. Minum obat anti malaria sebagai obat pencegahan. Tersedia beberapa
jenis obat anti malaria yang memiliki efektivitas dan mekanisme yang
berbeda-beda untuk mencegah terjangkit Malaria. Terdapat jenis obat
yang membutuhkan waktu cukup lama agar dapat berefek. Lakukanlah
konsultasi ke dokter Anda beberapa minggu sebelum melakukan
perjalanan ke daerah endemis Malaria.
2. Hindari tergigit nyamuk. Sebaiknya hindari bepergian pada senja dan
malam hari untuk mencegah tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Hal
ini dikarenakan nyamuk anopheles lebih aktif pada malam hari.
3. Tidur dengan dilindungi kelambu.
4. Menggunakan celana dan pakaian yang berlengan panjang agar dapat
dapat melindungi Anda.
5. Jangan lupakan lotion untuk mencegah gigitan nyamuk.
13