Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM PENYEHATAN AIR – B

KUNJUNGAN KE PDAM INTAN BANJAR

Pembimbing Praktek :

Sulaiman Hamzani, S.T, M.T.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

2019/2020

i
PRAKTIKUM PENYEHATAN AIR – B

KUNJUNGAN KE PDAM INTAN BANJAR

Pembimbing Praktek :

Sulaiman Hamzani, S.T, M.T.

Disusun Oleh :

Tanda Tangan
Nim Tanggal
Nama
Kumpul
Praktikan Pembimbing
Azzy Rania
P07133218003
Sabila
Fitra Widia P07133218012
Galuh Lejisha
P07133218014
Inugrahany
Martha Edytia
P07133218024
Rosalina
Putri Syifa
P07133218031
Maysurah
Ryesa
P07133218034
Apriliani

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN
2019/2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan Kehadirat Allah SWT, karena dengan Karunia-

nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang berjudul “Kunjungan Ke

PDAM Daerah Banjarbaru“, mata kuliah “Penyehatan Air – B ”. Meskipun

banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami

berhasil menyelesaikan Laporan Praktikum ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang

telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan Laporan Praktikum

ini.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun Laporan Praktikum ini masih jauh

dari kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Kami berharap semoga

laporan ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Banjarbaru, 21 September 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL........................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................1

B. Tujuan .........................................................................................2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Air Bersih.........................................................................2

B. Persyaratan Air Bersih...................................................................4

C. Pengertian Pengolahan Air............................................................5

D. Tahap-tahap Pengolahan Air.........................................................6

BAB III : PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tanggal dan Tempat Pelaksanaan..................................................8

B. Jenis Kegiatan................................................................................8

C. Uraian Kegiatan.............................................................................8

BAB IV : TUGAS

A. Skema Pengolahan Air DiPDAM .................................................9

iv
B. Permasalahan Yang Dihadapi oleh PDAM ..................................10

C. Saran Dari Permasalahan Yang Dihadapi oleh PDAM ................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan
merupakan Perguruan Tinggi Negeri dibawah naungan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jurusan Kesehatan Lingkungan termasuk
Perguruan Tinggi dengan Program Studi dibidang kesehatan khususnya
Kesehatan Lingkungan. Jurusan Kesehatan Lingkungan dibagi menjadi 2
Program Studi yaitu Program Studi D3 Sanitasi Lingkungan dan Program
Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan.
Dalam program studi yang berlaku yaitu 40% teori dan 60%
praktek yang dilakukan dilaboratorium serta dilapangan. Sehingga
mahasiswa dituntut untuk mengikuti praktikum yang ada.
Seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk,
kebutuhan air bersih pun meningkat. Melalui PDAM Intan Banjar
berusaha meningkatkan penyediaan air bersih perpipaan di daerah
Kabupaten Banjar dan Kabupaten Banjarbaru.
Air merupakan zat penting yang sangat dibutuhkan mahluk hidup,
terutama manusia. Air memegang peranan penting dalam proses
metabolisme tubuh, dimana air merupakan pelarut universal dan hampir
semua jenis zat dapat larut dalam air. Air dalam tubuh manusia berkisar
antara 50 – 70% dari seluruh berat badan. Kelangsungan hidup manusia
sebagian besar membutuhkan air : mandi, mencuci, minum dan lain-lain.
Air juga memegang peranan dalam berbagai aspek kehidupan dimana air
juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran,
tempat rekreasi, transportasi dan lain-lain.
Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat sesuai
dengan keperluan dan taraf kehidupan penduduk. Masalah yang banyak
dihadapi terkait dengan air adalah berkurangnya air bersih yang dapat
digunakan untuk konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih

1
dapat disebabkan karena sistem drainase dan sanitasi, serta kurang
memadainya pengelolaan sumber daya air dan lingkungan.
Secara umum sebagian kebutuhan air minum masyarakat dapat
bersumber dari air sumur dan air yang sudah diolah oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Namun demikian peningkatan kebutuhan air
minum kadang tidak dapat terpenuhi oleh sumber air sumur maupun air
yang sudah diolah oleh PDAM. Sehingga salah satu upaya pemerintah
dalam mengatasi masalah air tersebut adalah dengan mendirikan PAM
(Perusahaan Air Minum). Dengan tujuan agar suplai air dimasyarakat
merata. Walaupun demikian, masih banyak lagi masyarakat yang
mengeluh tentang kualitas air PAM yang sudah tidak bagus lagi.

B. Tujuan
Tujuan diadakan kunjungan lapangan yaitu :
1. Menambah wawasan tentang proses pengolahan air di PDAM daerah
Banjarbaru.
2. Untuk Mengetahui dan mendapatkan gambaran skema mengenai
proses pengolahan air di PDAM daerah Banjarbaru, KalSel.
3. Mengetahui permasalahan dan kendala apa saja yang dihadapi oleh
PDAM daerah Banjarbarudalam pendapatan air, pengolahan air, dan
pendistribusiannya.
4. Memberikan saran jika ada permasalahan atau kendala yang dihadapi
di PDAM daerah Banjarbaru dalam pendapatan air, pengolahan air dan
pendistribuasiannya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Air Bersih


Sumber Air Tersedianya sumber air baku dalam suatu sistem
penyediaan air bersih sangat penting. Sumber-sumber air tersebut secara
kuantitas harus cukup dan dari segi kualitas harus memenuhi syarat untuk
mempermudah proses pengolahan. Di samping itu letak sumber air dapat
mempengaruhi bentuk jaringan transmisi, distribusi dan sebagainya.
Secara umum air berasal dari sumber-sumber sebagai berikut:
a. Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi, kemudian
jatuh ke bumi berbentuk air. Air hujan juga merupakan sumber air
baku untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan lain-lain. Air
hujan dapat diperoleh dengan cara menampung air hujan yang jatuh
dari atap rumah.
b. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada
umumnya air permukaan ini akan mengalami penurunan kualitas
selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,
daun-daun, limbah industri kota dan sebagainnya. Macam-macam air
permukaan yaitu air rawa/danau dan air sungai.
c. Air Tanah
Air tanah merupakan air hujan atau air permukaan yang meresap
kedalam tanah dan bergabung dalam pori-pori tanah yang terdapat
pada lapisan tanah yang biasanya disebut aquifer. Air tanah dapat
dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
1) Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena adanya proses peresapan air dari
permukaan tanah. Air tanah biasanya jernih tetapi lebih banyak

3
mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) daripada air
permukaan.
2) Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama.
Pengambilan air tanah dalam tidak semudah pada air tanah
dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa
kedalamnya (biasanya kedalaman bor antara 10-100 m) akan
didapat suatu lapisan air.
3) Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke
permukaan tanah. Mata air yang berasal dari air tanah dalam
hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/kuantitasnya
sama dengan keadaan air tanah dalam.

B. Persyaratan Air Bersih


Untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka air bersih harus memenuhi
syarat–syarat secara kualitas maupun kuantitas. Di Indonesia ketentuan
mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Bersih yaitu:
a. Syarat fisik yaitu bahwa air tersebut tidak berbau,tidak berwarna,tidak
berasa dan jernih.
b. Syarat kimiawi yaitu dalam artian air tersebut tidak mengandung
bahan kimiawi yang berbahaya dalam kadar tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.
c. Syarat mikrobiologik, yaitu air tersebut bebas dari kuman phatogen.
d. Syarat radioaktif yaitu bebas dari pencemaran radioaktif dalam kadar
tertentu yang dapat membahayakan kesehatan.

4
C. Pengertian Pengolahan Air
Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang
dilakukan untuk mengubah sifat-sifat suatu zat. Hal ini penting artinya
bagi air minum, karena dengan adanya pengolahan ini, maka akan
didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air minum yang telah
ditentukan. Dalam proses pengolahan air ini pada lazimnya dikenal dengan
dua cara, yakni:
a. Pengolahan lengkap atau Complete treatment process, yaitu air akan
mengalami pengolahan lengkap, baik fisik, kimiawi dan bakteriologik.
1. Pengolahan fisik; yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan
untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran yang
kasar, penyisihan lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat-zat
organic yang ada dalam air.
2. Pengolahan kimia; yaitu suatu tingkat pengolahan dengan
menggunakan zat-zat kimia untuk membantu proses pengolahan
selanjutnya.
3. Pengolahan bakteriologis; yaitu suatu tingkat pengolahan untuk
membunuh/memusnahkan bakteri-bakteri yang terkandung dalam
air minum yakni dengan cara/jalan membubuhkan kaporit (zat
desinfektan).
4. Pada pengolahan cara ini biasanya dilakukan terhadap air sungai
yang kotor/keruh.
b. Pengolahan sebagian atau Partial Treatment Process, misalnya
diadakan pengolahan kimiawi dan/atau pengolahan bakteriologik saja.
Pengolahan ini pada lazimnya dilakukan untuk
1)   Mata air bersih
2)   Air dari sumur yang dangkal/dalam

5
D. Tahap-tahap Pengolahan Air
Untuk mendapatkan air yang sesuai dengan spesifikasi dan kualitas air
minum/air industry, maka air perlu diadakan pembersihan terlebih dahulu.
Dalam hal ini ada beberapa tahap proses pembersihan air, yaitu:
a. Pengolahan pendahuluan (Pretreatment)
Pretreament adalah suatu proses pembersihan pendahuluan
sebelum proses koagulasi dengan tujuan untuk memisahkan bahan-
bahan yang mengapung, misalnya minyak, lemak dan benda-benda,
atau bahan-bahan kasar.
Air sungai umumnya sangat keruh, partikel-partikel kasar dapat
mengendap dengan cepat tanpa penambahan koagulan. Hal ini dapat
dilakukan dengan bak atau tangki pengendapan pendahuluan
(presedimentation/presettling basin). Pengendapan pendahuluan ini
penting, dengan tujuan untuk mengurangi beban pada penjernihan,
terutama mengurangi pemakaian bahan kimia, sehingga mempertinggi
efisiensi.
b. Koagulasi (Coagulation)
Koagulasi adalah suatu proses dimana bahan-bahan kimia
(koagulan) ditambahkan kedalam air untuk membantu proses
pengendapan partikel-partikel kecil/koloid yang tak dapat
mengendapkan dengan sendirinya (secara gravimetris). Salah satu alat
untuk melaksanakan proses koagulasi pada penjernihan air ini disebut
“Accelator”.
c. Pengendapan (Sedimentation)
d. Penyaringan (Filtration)
Air yang keluar dari bak pengendap yang masih mengandung floc-
floc (gumpalan-gumpalan dan lumpur) yang terbawa aliran air perlu
penyaringan agar air yang dihasilkan betul-betul bersih. Dalam proses
penjernihan air minum diketahui 2 macam filter, yaitu:
1)   Saringan pasir lambat
2)   Saringan pasir cepat

6
e. Desinfektan (Chlorination)
Klorinasi adalah pembubuhan Chlor atau kaporit kedalam air
bertujuan untuk mendensinfeksi air agar terbebas dari mikroorganisme,
baik kuman pathogen maupun apathogen. Selain dari pada kuman-
kuman, zat-zat lainnya seperti zat organic dapat juga dioksidasi.
f. Pelunakan (Softening)
Air dengan kesadahan yang tinggi, yaitu air yang banyak
mengandung ion-ion Cad an Mg. Air yang mempunyai kesadahan
yang tinggi tidak baik apabila dipergunakan sebagai air pengisi ketel
uap, maupun dalam proses pencucian dengan sabun. Penggunaan air
sadah dalam proses pencucian, akan menimbulkan endapan
sehinggamengurangi daya cuci sabun.
Cara terbaik agar air dapat digunakan sebagai air pengisi ketel uap
supaya tidak melekat pada dinding ketel uap ialah air yang dipergunakan
untuk pengisi ketel itu, sebelum dimasukan ke dalam ketel harus dilunakan
(diolah) lebih dahulu.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan air lunak (tidak sadah),
diantaranya adalah penggunaan kondesat, pengolahan dengan cara
pengendapan dan dengan resin penukar ion.

7
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/ Tanggal : Senin, 21 September 2020
Waktu : 09.00 Wita
Tempat : PDAM Intan Banjar Kab. Banjar dan Kab. Banjarbaru,
Kalimantan Selatan

B. Jenis Kegiatan
Kunjungan ke PDAM Intan Banjar Kab. Banjar dan Kab. Banjarbaru,
Kalimantan Selatan, untuk mengetahui proses pengolahan di PDAM
tersebut.

C. Uraian Kegiatan
1. Mahasiswa melakukan temu muka dengan pihak PDAM untuk
meminta izin melakukan kunjungan dengan melihat proses pengolahan
air di PDAM tersebut
2. Survei langsung bersama pihak PDAM ke tempat tahap-tahap
pengolahan air PDAM dan pihak PDAM juga menjelaskan proses
pengolahan yang ada.
3. Mengerjakan tugas yang telah diberikan dosen pembimbing setelah
melihat proses pengolahan di PDAM tersebut.

8
BAB IV
TUGAS

A. Skema Pengolahan Air Pada PDAM Di Long Ikis

Air Baku dari Pra Koagulasi

Irigasi Sedimentasi (PAC)

Pompa Filtrasi
Reservoir(Pembubuha
Distribusi n Desinektan Gas
Chlor)

Air baku dari irigasi kemudian dilakukan proses pra sedimentasi setelah itu
masuk ke proses kougulasi pencampuran bahan kimia ( PAC) untul mengikat
flok-flok di air baku sehingga terbentuk sebuah flok dan kemudian di teruskan ke
ruangan sendimentasi , masuk ke filter kemudian reservoir dilakukan proses
pembubuhan disentifikasi gas chlor dan masuk ke reservoir kemudian siap untuk
di distribusikan melalui pompa distribusi ke berbagai daerah seperti kota
Banjarbaru, dan Martapura.

B. Permasalahan Yang Dihadapi Oleh PDAM Intan Banjar

Akibat dari pengeringan Irigasi yang dilakukan menyebabkan suplai air yang
digunakan untuk PDAM intan Banjar kurang dari biasanya sehingga
membutuhkan sumber air lainnya seperti Riam kanan

C. Saran Dari Permasalahan Yang Dihadapi Oleh PDAM Intan Banjar

9
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada PDAM Intan Banjar
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dari hasil tersebut menunjukkan
pengolahan air sudah baik serta walaupun ada pengalihan sumber air dimana
suplai air yang didapatkan kurang dan menyebabkan pdam intan banjar harus
mencari sumber lain tidak mempengaruhi kualitas air yang di peroleh, dan diolah
serta di distribusikan.

10
LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


1. PDAM Intan Banjar

2. Kolam Prasedimentasi

3. Proses Kougulasi

4. Sendimentasi

11
5. Kolam filtrasi

6. Flok di air

7. Reservoir

12
DAFTAR PUSTAKA

http://nurulfahmikesling.blogspot.com/2016/08/laporan-kunjungan-air-
pdam-sumbaopu.html

Link Diakses Senin, 22 September 2020 Jam 19.00

https://www.academia.edu/30848751/LAPORAN_HASIL_SURVEI_IPA
M_BOJONGSOANG_docx

Diakses Selasa 22 September 2020 Jam 15.00

13
14

Anda mungkin juga menyukai